100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
441 tayangan42 halaman
Standar Audit menetapkan tujuan keseluruhan auditor independen dalam melakukan audit laporan keuangan untuk memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material dan menyatakan opini atas kesesuaian laporan keuangan dengan kerangka pelaporan yang berlaku. Auditor harus mendokumentasikan audit dan melaksanakan pengendalian mutu untuk memastikan audit dilakukan sesuai standar profesi.
Standar Audit menetapkan tujuan keseluruhan auditor independen dalam melakukan audit laporan keuangan untuk memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material dan menyatakan opini atas kesesuaian laporan keuangan dengan kerangka pelaporan yang berlaku. Auditor harus mendokumentasikan audit dan melaksanakan pengendalian mutu untuk memastikan audit dilakukan sesuai standar profesi.
Standar Audit menetapkan tujuan keseluruhan auditor independen dalam melakukan audit laporan keuangan untuk memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material dan menyatakan opini atas kesesuaian laporan keuangan dengan kerangka pelaporan yang berlaku. Auditor harus mendokumentasikan audit dan melaksanakan pengendalian mutu untuk memastikan audit dilakukan sesuai standar profesi.
RUANG LINGKUP Secara spesifik, standar ini menetapkan tujuan keseluruhan auditor independen, serta menjelaskan sifat dan ruang lingkup audit yang dirancang untuk memungkinkan auditor independen mencapai tujuan tersebut AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN Tujuan suatu audit adalah untuk meningkatkan derajat kepercayaan pemakai laporan keuangan yang dituju. Hal ini dicapai melalui pernyataan suatu opini Oleh auditor. Laporan keuangan yang diaudit adalah milik entitas, yang Disusun oleh manajemen entitas dengan pengawasan dari pihak Yang bertanggung jawab atas tata kelola entitas. Penyusunan laporan keuangan oleh manajemen memerlukan : Identifikasi kerangka pelaporan keuangan yang berlaku, dalam konteks peraturan perundang-undangan yang relevan Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan kerangka tersebut Pencantuman deskripsi yang memadai mengenai kerangka tersebut di dalam laporan keuangan.
TUJUAN KESELURUHAN AUDITOR 1. Memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan sebagai suatu keseluruhan bebas dari salah saji material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan, dan oleh karena itu memungkinkan auditor untuk menyatakan opini atas apakah laporan keuangan disusun, dalam semua hal yang material, sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku 2. Menerbitkan laporan tentang laporan keuangan dan mengomunikasikannya berdasarkan temuan auditor. KERANGKA PELAPORAN KEUANGAN YANG BERLAKU Kerangka pelaporan keuangan yang diterapkan oleh manajemen dan, jika relevan, pihak yang bertanggung Jawab atas tata kelola dalam penyusunan laporan keuangan, yang dapat diterima dari sudut pandang sifat entitas tersebut dan tujuan laporan keuangan, atau yang disyaratkan oleh peraturan perundang - undangan. KERANGKA PELAPORAN KEUANGAN YANG BERLAKU Kerangka pelaporan keuangan yang diterapkan oleh manajemen dan, jika relevan, pihak yang bertanggung Jawab atas tata kelola dalam penyusunan laporan keuangan, yang dapat diterima dari sudut pandang sifat entitas tersebut dan tujuan laporan keuangan, atau yang disyaratkan oleh peraturan perundang - undangan. KETENTUAN Ketentuan Etika yang Berkaitan dengan Audit atas LaporanKeuanganAuditor harus mematuhi ketentuan etika yang relevan, (termasuk ketentuan yang terkait dengan independensi) yang berkaitan dengan perikatan audit atas laporan keuangan. Skeptisisme Profesional Auditor harus merencanakan dan melaksanakan audit dengan skeptisisme profesional mengingat adanya kondisi yang mungkin menyebabkan terjadinya salah saji material atas laporan keuangan. EXPOSURE DRAFT STANDAR AUDIT (SA) 210 PERSETUJUAN ATAS SYARAT-SYARAT PERIKATAN AUDIT
RUANG LINGKUP Ini berkaitan dengan tanggung jawab auditor dalam menyepakati syarat perikatan audit dengan manajemen, dan jika relevan, dengan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola entitas. SA ini juga menetapkan bahwa terdapat pra kondisi tertentu untuk suatu audit, tanggung jawab manajemen, dan jika relevan, pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola entitas. TUJUAN Tujuan auditor adalah untuk menerima atau melanjutkan perikatanaudit hanya bila basis yang melandasi pelaksanaan audit telahdisepakati, melalui: Penetapan apakah terdapat prakondisi untuk suatu audit Penegasan bahwa ada pemahaman yang sama tentang ketentuan perikatan audit antara auditor, manajemen, dan jika relevan, pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola entitas.
PRA KONDISI UNTUK SUATU AUDIT Dalam rangka penentuan apakah terdapat prakondisi suatu audit,auditor harus : Menentukan apakah kerangka pelaporan keuangan yang akan diterapkan dalam penyususnan laporan keuangan dapat diterima, dan Memperoleh persetujuan dari manajemen bahwa manajemen mengakui dan memahami tanggung jawabnya
PERSETUJUAN ATAS KETENTUAN PERIKATAN AUDIT Auditor harus menyepakati ketentuan perikatan audit dengan manajemen atau pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola, jika relevan,Ketentuan yang disepakati harus dicatat dalam surat perikatan audit atau bentuk kesepakatan tertulis lain yang tepat dan harus mencakup: Tujuan dan ruang lingkup audit atas laporan keuangan Tanggung jawab auditor Tanggung jawab manajemen Identifikasi kerangka pelaporan keuangan yang diterpkan dalam penyusunan laporan keuangan; dan Pengacuan ke bentuk dan isi laporan yang akan dikeluarkan oleh auditor dan suatu pernyataan bahwa dalam keadaan tertentu terdapat kemungkinan laporan yang dikeluarkan berbeda bentuk dan isinya dengan yang diharapkan
AUDIT BERULANG Dalam audit berulang, auditor harus menilai apakah terdapat keadaan yang memerlukan suatu revisi terhadap ketentuan perikatan audit dan apakah perlu mengingatkan entitas yang bersangkutan tentang ketentuan perikatan audit yang masih berlaku PENERIMAAN PERUBAHAN DALAM KETENTUAN PERIKATAN AUDIT Auditor tidak boleh menyepakati perubahan dalam ketentuan perikatan audit jika tidak ada alasan yangmemadai untuk melakukan perubahan tersebut. Jika, sebelum penyelesaian perikatan audit, auditor diminta untuk mengubah perikatan audit tersebut ke perikatan yang menyebabkan auditor memperoleh tingkat asuransi yang lebih rendah, auditor harus mempertimbangkan apakah terdapat dasar yang wajar untuk melakukan perubahan tersebut. Jika ketentuan perikatan audit diubah,auditor dan manajemen harus sepakat atas ketentuan baru tersebut dan menuangkannya ke dalam suatu surat perikatan baru atau bentuk perjanjian tertulis lainnya yang tepat.
PERTIMBANGAN LAIN DALAM PENERIMAAN PERIKATAN Jika standar pelaporan keuangan yang ditetapkan oleh suatu organisasi penyusun standar yang berwenang atau diakui diberi ketentuan tambahan oleh peraturan perundang-undangan, auditor harus mempertimbangkan apakah ada benturan antara standar pelaporan keuangan dan ketentuan tambahan tersebut EXPOSURE DRAFT STANDAR AUDIT (SA) 220 PENGENDALIAN MUTU UNTUK AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN
RUANG LINGKUP Mengatur tanggung jawab tertentu auditor dalam memperhatikan prosedur pengendalian mutu untuk audit atas laporan keuangan. SA ini juga mengatur, jika relevan, tanggung jawab penelaah pengendalian mutu perikatan. SA ini harus dibaca bersama dengan ketentuan etika yang relevan SISTEM PENGENDALIAN MUTU DAN PERAN TIM PERIKATAN Sistem, kebijakan, dan prosedur pengendalian mutu merupakan tanggung jawab firm. Berdasarkan SPM 1, firm berkewajiban untuk menetapkan dan memelihara suatu sistem pengendalian mutu untuk memberikan keyakinan memadai bahwa:
Firm dan personelnya mematuhi standar profesi serta ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku. Laporan yang diterbitkan oleh firm atau rekan perikatan telah sesuai dengan kondisinya SA ini didasarkan suatu basis bahwa firm harus mematuhi ketentuan yangterdapat dalam SPM 1 atau ketentuan yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan, jika ketentuan tersebut lebih ketat. TUJUAN Tujuan auditor adalah untuk mengimplementasikan prosedurpengendalian mutu pada tingkat perikatan untuk memberikan keyakinan memadai bagi auditor bahwa: Audit telah dilakukan dengan mematuhi standar profesi serta ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku; dan Laporan auditor yang diterbitkan telah sesuai dengan kondisinya. Tanggung Jawab Kepemimpinan atas Mutu Audit Rekan perikatan harus bertanggung jawab atas keseluruhan mutu setiap perikatan audit yang ditugaskan kepada rekan yang bersangkutan.
SISTEM PENGENDALIAN MUTU DAN PERAN TIM PERIKATAN Ketentuan Etika yang Relevan Rekan perikatan harus menarik simpulan atas kepatuhan terhadap ketentuan independensi yang berlaku dalam perikatan audit. DOKUMENTASI Auditor harus memasukkan hal-hal berikut dalam dokumentasi audit: - Isu yang diidentifikasi yang berkaitan dengan kepatuhan terhadap ketentuan etika yang relevan dan bagaimana isu tersebut diselesaikan. - Kesimpulan tentang kepatuhan terhadap ketentuan independensi yang berlaku bagi perikatan audit, dan setiap diskusi dengan firm yang relevan untuk mendukung kesimpulan tersebut. - Kesimpulan yang ditarik tentang penerimaan dan keberlanjutan hubungan dengan klien dan perikatan audit. - Sifat dan ruang lingkup, serta kesimpulan yang ditarik dari, konsultasi yang dilakukan selama pelaksanaan perikatan audit
RUANG LINGKUP Ruang Lingkup SA 230 ini berkaitan dengan kewajiban auditor dalam menyusun dokumentasi audit untuk keperluan audit atas laporan keuangan
SIFAT DAN TUJUAN DOKUMENTASI AUDIT Sifat dan Tujuan Dokumentasi Audit Dokumentasi audit yang memenuhi Ketentuan SA ini dan Ketentuan dokumentasi spesifik lain sebagaimana tercantum dalam SA lain yang relevan memberikan : - Bukti sebagai dasar bagi auditor untuk menarik suatu kesimpulan tentang pencapaian tujuan keseluruhan auditor, dan - Bukti bahwa audit telah direncanakan dan dilaksanakan sesuai dengan SA
TUJUAN & KETENTUAN Tujuan auditor adalah untuk menyusun dokumentasi yang memberikan Catatan yang cukup dan tepat sebagai dasar untuk laporan auditor, dan Bukti bahwa audit telah direncanakan dan dilaksanakan sesuai dengan SA dan peraturan perundang undangan yang berlaku KETENTUAN Pendokumentasian Prosedur-prosedur Audit yang Dilaksanakan dan Bukti Audit yang Diperoleh Bentuk, Isi dan Luas Dokumentasi Audit Auditor harus menyusun dokumentasi audit yang memadai sehingga memungkinkan seorang auditor yang berpengalaman,yang tidak memiliki keterkaitan sebelumnya dengan audit tersebut, memahami : - Sifat, waktu, dan luas prosedur audit yang telah dilaksanakan dan kepatuhan terhadap SA serta peraturan perundang-undangan yang berlaku; - Hasil prosedur audit yang dilaksanakan, dan bukti audit yang diperoleh; dan - Hal-hal signifikan yang timbul selama proses audit, kesimpulan- kesimpulan yang ditarik, dan pertimbangan profesional signifikan yang dibuat untuk mencapai kesimpulan-kesimpulan tersebut
EXPOSURE DRAFTSTANDAR AUDIT (SA) 240 TANGGUNG JAWAB AUDITOR TERKAIT DENGAN DENGAN KECURANGAN DALAMSUATU AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN
RUANG LINGKUP Standar Audit (SA) ini berhubungan dengan tanggung jawab auditor yang berkaitan dengan kecurangan, dalam suatu audit atas laporan keuangan KARAKTERISTIK KECURANGAN Salah saji dalam laporan keuangan dapat timbul karena kecurangan atau kesalahan; Auditor berkepentingan terhadap kecurangan yang menyebabkan salah saji material dalam laporan keuangan; Auditor tidak membuat penentuan secara hukum mengenai apakah kecurangan benar-benar terjadi
TANGGUNG JAWAB UNTUK PENCEGAHAN DAN PENDETEKSIAN KECURANGAN Tanggungjawab utama pencegahan dan pendeteksian kecurangan berada pada pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola entitas dan manajemen, Tanggungj awab auditor adalah memperoleh keyakinan memadai Apakah laporan keuangan secara keseluruhan beban dari salah saji material yang disebabkan oleh kecurangan atau kesalahan TANGGUNG JAWAB AUDITOR Auditor yang melaksanakan audit berdasarkan SA bertanggung jawab untuk memperoleh keyakinan memadai apakah laporan keuangan secara keseluruhan bebas dari salah saji material, yang disebabkan oleh kecurangan atau kesalahan KETENTUAN Skeptisisme Profesional : Diskusi di Antara Tim Perikatan Prosedur Penilaian Risiko dan Aktivitas Terkait Identifikasi dan Penilaian Risiko Salah Saji Material Akibat Kecurangan; Respons terhadap Hasil Penilaian Risiko Salah Saji Material sebagai Akibat Kecurangan; Evaluasi Terhadap Bukti Audit; Auditor Tidak Dapat Melanjutkan Perikatan; Representasi Tertulis Komunikasi kepada Manajemen dan Pihak yang Bertanggung Jawab atas Tata Kelola : Komunikasi kepada Otoritas Pengatur dan Penegak Hukum Dokumentasi EXPOSURE DRAFT STANDAR AUDIT (SA) 250 PERTIMBANGAN ATAS PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN
RUANG LINGKUP Standar Audit (SA) ini mengatur tentang tanggung jawab auditor untuk mempertimbangkan peraturan perundang- undangan dalam audit atas laporan keuangan. SA ini tidak berlaku bagi perikatan assurance lain yang di dalamnya auditor secara spesifik ditugaskan untuk melakukan pengujian dan pelaporan secara terpisah terhadap kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan tertentu DAMPAK PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN Ketentuan dalam beberapa peraturan perundang-undangan berdampak langsung terhadap laporan keuangan yang menentukan jumlah dan pengungkapan yang dilaporkan dalam laporan keuangan suatu entitas PENDAHULUAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MEMATUHI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN Tanggung jawab manajemen, dengan pengawasan dari pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola, adalah memastikan bahwa operasi entitas dijalankan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan TUJUAN Untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat terkait dengan kepatuhan terhadap ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang pada umumnya berdampak langsung dalam menentukan jumlah dan pengungkapan material dalam laporan keuangan; Untuk melaksanakan prosedur audit tertentu untuk membantu mengungkapkan adanya ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang- undangan lain yang dapat berdampak material terhadap laporan keuangan; dan Untuk merespons adanya ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan peraturan perundang-undangan yang diidentifikasi selama pelaksanaan audit secara tepat
DEFINISI Ketidakpatuhan Tindakan penghilangan atau tindakan kejahatan oleh entitas, disengaja atau tidak disengaja, yang bertentangan dengan peraturan perundang undangan yang berlaku. Tindakan seperti itu mencakup transaksi yang dicatat oleh, atau dengan nama entitas, atau atas namanya, oleh pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola, manajemen, atau karyawan. Ketidakpatuhan tidak termasuk kesalahan pribadi (yang tidak berkaitan dengan aktivitas bisnis entitas) oleh pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola, manajemen, atau karyawan entitas. KETENTUAN Pertimbangan Auditor atas Kepatuhan terhadap Perundang- undangan; Prosedur Audit Saat Dideteksi atau Diduga Terjadi Ketidakpatuhan; Pelaporan atas Ketidakpatuhan yang Dideteksi atau Diduga Terjadi; Dokumenta
EXPOSURE DRAFT STANDAR AUDIT (SA) 260 KOMUNIKASI DENGAN PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS TATA KELOLA
RUANG LINGKUP Tanggungjawab auditor untuk berkomunikasi dengan pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola dalam audit atas laporan keuangan; SA ini disusun dalam konteks audit atas laporan keuangan maupun informasi keuangan historis lainnya sepanjang terdapat keterlibatan pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola dalam audit atas laporan keuangan Komunikasi dua-arah yang efektif dalam audit atas laporan keuangan
PERAN KOMUNIKASI Komunikasi dua-arah memberikan pemahaman yang sama terkait audit antara auditor dan pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola; Independensi dan objektivitas auditor tetap dipertahankan; Informasi yang diperoleh auditor lebih relevan; Risiko salah saji laporan keuangan dapat diminimalkan; Manajemen dituntut untuk tetap menjaga komunikasi dengan auditor; Komunikasi harus jelas Potensi benturan standar perikatan audit dengan ketentuan perundang- undangan yang berlaku
TUJUAN Komunikasi dua-arah terkait audit atas laporan keuangan harus jelas; Auditor harus memperoleh informasi yang relevan dari pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola; Hasil observasi audit atas laporan keuangan yang signifikan dan relevan harus disampaikan tepat waktu; Komunikasi dua-arah terkait audit atas laporan keuangan harus efektif
KETENTUAN Pihak yang Bertanggung Jawab atas Tata Kelola; Hal-hal yang Perlu Dikomunikasikan; Proses Komunikasi; Dokumentasi
EXPOSURE DRAFT STANDAR AUDIT (SA) 265 PENGOMUNIKASIAN DEFISIENSI DALAM PENGENDALIAN INTERNAL KEPADA PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS TATA KELOLA DAN MANAJEMEN
RUANG LINGKUP Tanggung jawab auditor untuk mengomunikasikan dengan tepat kepada pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola dan manajemen tentang defisiensi dalam pengendalian internal yang diidentifikasi oleh auditor dalam audit atas laporan keuangan TUJUAN Tujuan auditor adalah untuk mengomunikasikan dengan semestinya kepada pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola dan manajemen tentang defisiensi dalam pengendalian internal yang diidentifikasi oleh auditor selama audit dan menurut pertimbangan profesional auditor adalah cukup penting untuk mendapatkan perhatian dari pihak-pihak yang bersangkutan KETENTUAN Identifikasi satu atau lebih defisiensi dalam pengendalian intern; Penentuan signifikansi defisiensi dalam pengendalian intern; Komunikasi tepat waktu; Komunikasi tertulis
MATERI PENERAPAN DAN PENJELASAN LAIN Penentuan Apakah Defisiensi dalam Pengendalian Intern Telah Diidentifikasi; Defisiensi Signifikan dalam Pengendalian Intern; Komunikasi atas Defisiensi dalam Pengendalian Intern; Komunikasi atas Defisiensi Signifikan dalam Pengendalian Intern kepada Pihak yang Bertanggung Jawab atas Kelola; Komunikasi atas Defisiensi dalam Pengendalian Intern kepada Manajemen; Komunikasi atas Defisiensi SIGNIFIKAN dalam Pengendalian Intern kepada Manajemen; Komunikasi atas Defisiensi Lainnya dalam Pengendalian Intern kepada Manajemen; Pertimbangan Spesifik terhadap Entitas Sektor Publik; Isu Komunikasi Tertulis atas Defisiensi Signifikan dalam Pengendalian Intern