Anda di halaman 1dari 15

PENEGAKAN HUKUM TERKAIT

STRUKTUR SKALA UPAH,


JAMINAN SOSIAL, DAN PENERAPAN
SMK3

DIREKTORAT BINA PEMERIKSAAN NORMA KETENAGAKERJAAN


2022
DASAR HUKUM

✔ UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1951 TENTANG PERNYATAAN


BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG PENGAWASAN PERBURUHAN TAHUN 1948 NR. 23 DARI
REPUBLIK INDONESIA UNTUK SELURUH INDONESIA
✔ UNDANG – UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
✔ UNDANG – UNDANF NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN
SEBAGAIMANA DIUBAH SEBAGIAN OLEH UNDANG – UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2022
TENTANG CIPTA KERJA
✔ UNDANG – UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN
SOSIAL
✔ PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 50 TENTANG PENERPAN SMK3
✔ PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 36 TAHUN 2021 TENTANG PENGUPAHAN

2
TAHAPAN PENGAWASAN
KETENAGAKERJAAN

❑ Preventive Educative
❖ merupakan upaya pencegahan melalui
penyebarluasan norma, penasihatan
teknis, dan pendampingan.

❑ Repressive Non Justicia


❖ merupakan upaya paksa diluar lembaga
pengadilan untuk memenuhi ketentuan
peraturan perundang-undangan dalam bentuk
nota pemeriksaan dan/atau surat pernyataan
kesanggupan pemenuhan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

❑ Repressive Justicia
❖ merupakan upaya paksa melalui lembaga
pengadilan dengan melakukan proses
penyidikan oleh Pengawas Ketenagakerjaan
selaku Penyidik Pegawai Negeri Sipil.
STRUKTUR
SKALA UPAH
▪ Pengusaha wajib menyusun struktur dan skala upah
di perusahaan dengan memperhatikan kemampuan
perusahaan dan produktivitas
▪ Struktur dan skala upah digunakan sebagai pedoman
pengusaha dalam menetapkan upah

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2003 SEBAGAIMANA DIUBAH SEBAGIAN OLEH UNDANG – UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2020 TENTANG CIPTA KERJA 4
STRUKTUR
SKALA UPAH
▪ Pengusaha Wajib Menyusun dan Menerpakan Struktur dan Skala
Upah di Perusahaan dengan Memperhatikan Kemampuan
Perusahaan dan Produktivitas

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 36 TAHUN 2021 TENTANG PENGUPAHAN 5


KEWAJIBAN
SMK3

Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen


keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan
sistem manajemen perusahaan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2003 SEBAGAIMANA DIUBAH SEBAGIAN OLEH UNDANG – UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2020 TENTANG CIPTA KERJA 6
KEWAJIBAN
SMK3

1) Setiap perusahaan wajib menerapkan SMK3 di


perusahaannya.
2) Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berlaku bagi perusahaan:
a. mempekerjakan sedikitnya 100 orang; atau
b. mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi.

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 50 TENTANG PENERAPAN SMK3 7


Sistem Pengawasan K3 Dalam Siklus Kebijakan
Kebijakan PENGAWASAN
Norma/ pengawasan Objek
Standar/ Makro / Pengawasan
Pedoman Mikro

Temuan

Tidak Norma
Sesuai
Sesuai Tdk Sesuai
Norma Baru
NOTA

Tindakan
Biro Hukum hukum

Tripartitnas
Laporan
Pimpinan
Menteri / unit
Dirjen pengawasa
n
Sanksi
Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah sesuai
kewenangannya mengenakan sanksi administratif
atas pelanggaran ketentuan-ketentuan sebagaimana
diatur dalam
Pasal 5, Pasal 6, Pasal 14 ayat (1), Pasal
15, Pasal 25, Pasal 37 ayat (2), Pasal 38 ayat (2),
Pasal 42 ayat (1), Pasal 47 ayat (1), Pasal 61A, Pasal
66 ayat (4), Pasal 87, Pasal 92, Pasal 106, Pasal 126
ayat (3), atau Pasal 160 ayat (1) atau ayat (2) undang-
undang ini serta peraturan pelaksanaannya

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2003 SEBAGAIMANA DIUBAH SEBAGIAN OLEH UNDANG – UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2020 TENTANG CIPTA KERJA 9
JAMINAN SOSIAL
Setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling
singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, wajib menjadiPeserta
program Jaminan Sosial.

Pemberi Kerja secara bertahap wajib mendaftarkan dirinya


dan Pekerjanya sebagai Peserta kepada BPJS sesuai
dengan program Jaminan Sosial yang diikuti

10
JAMINAN SOSIAL
1) Pemberi Kerja wajib memungut Iuran yang
menjadi beban Peserta dari Pekerjanya dan
menyetorkannya kepada BPJS.
2) Pemberi Kerja wajib membayar dan menyetor
Iuran yang menjadi tanggung jawabnya kepada
BPJS

11
Sanksi Administratif & Sanksi UU 24 Tahun 2011 Pasal
Pidana UU 24 Tahun 2011 Pasal 15
19 ayat (1) & (2)

▪ Pemberi kerja : tidak ayat (1) & (2) ▪ Pemberi kerja tidak
▪ Pemberi melaksanakan memungut iuran
teguran tertulis ▪ Pemberi yang menjadi
kerja/Tenaga
kedua; Denda kerja/Tenaga Kerja beban TK dan
Kerja tidak tidak menyetorkan
dikenakan sebesar tidak mendaftarkan
mendaftarkan 0,5 % ( nol koma lima pada BPJS
diri kepada BPJS
diri kepada BPJS perseratus) setiap ▪ Pemberi kerja
▪ Pemberi
▪ Pemberi bulan dari iuran yang tidak membayar
kerja/Tenaga Kerja
kerja/Tenaga seharusnya dibayar dan menyetor
tidak memberikan
Kerja tidak yang dihitung sejak iuran yang
data TK dan
memberikan teguran tertulis kedua menjadi tanggung
keluarga secara
data TK dan dikenakan. jawab Pemberi
akurat Kerja
keluarga secara
akurat

Pidana
penjara
SANKSI ADMINISTRATIF OLEH Max. 8
SANKSI ADMINISTRATIF OLEH BPJS DAPAT Tahun atau
PEMERINTAH ATAS PERMINTAAN BPJS DAN/ATAU denda Max.
BERUPA : 1 Miliyar
REKOMENDASI PENGAWAS KETENAGAKERJAAN Rupiah
a. TEGURAN TERTULIS; dan atau (Pasal 55
b. DENDA. DAPAT BERUPA : TIDAK MENDAPAT PELAYANAN Sanksi UU No.
(UU 24 Tahun 2011, Pasal 17 ayat 3) 24 Tahun
2011
PUBLIK TERTENTU (UNIT PELAYANAN PUBLIK
Pidana
PEMERINTAH PUSAT/DAERAH)
UU Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana
Pasal 1 angka 1
Penyidik adalah pejabat polisi negara Republik Indonesia atau pejabat
pegawai negeri sipil tertentu yang diberi wewenang khusus oleh
undang-undang untuk melakukan penyidikan.

PENEGAKAN HUKUM
UU Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana
Pasal 1 angka 2

Penyidikan adalah serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan


menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini untuk mencari serta
mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tentang
tindak pidana yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya
UU Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian RI
Pasal 1 ayat (11)
Penyidik Pegawai Negeri Sipil adalah pejabat pegawai negeri sipil
tertentu yang berdasarkan peraturan perundang-undangan
ditunjuk selaku penyidik dan mempunyai wewenang untuk
melakukan penyidikan tindak pidana dalam lingkup undang-
undang yang menjadi dasar hukumnya.

UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang


Ketenagakerjaan

Pasal 182 ayat (1)


Selain penyidik pejabat Polisi Negara Republik Indonesia, juga kepada
pegawai pengawas ketenagakerjaan dapat diberi wewenang khusus
sebagai penyidik pegawai negeri sipil sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.“
Thanks!
Any questions?

15

Anda mungkin juga menyukai