Anda di halaman 1dari 4

NAMA : AGIEL SHINTIA MIFTAHUL JANNAH

NIM : 041911535012

UTS AHK SEMESTER 4

1. Jelaskan hubungan peran LKPT sebagai alat bukti dalam tindakan FRAUD yang dilakukan
oleh akuntan manajemen serta efeknya bagi shareholder ketika RUPS TAHUNAN
PERUSAHAAN!

Jawab :

- Pada LKPT terdapat dokumen-dokumen seperti : neraca, laporan laba-rugi, laporan


perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan yang antara lain
mengungkapkan utang piutang termasuk kredit bank dan daftar penyertaan modal.
- Fraud akan terlihat pada LKPT tersebut, penyusunan LKPT dilakukan oleh:
a) akuntan manajemen
b) lalu di serahkan ke dewan direksi
c) kemudian dari dewan direksi menyerahkan LKPT ke akuntan publik untuk
diperiksa jika terjadi kecurangan maka akuntan publik akan mengetahui dari LKPT
yang dikerjakan akuntan manajemen tersebut,
d) kemudian efek bagi stakeholder apabila terungkap ada nya kecurangan maka akan
kurang nya rasa percaya stakeholder pada RUPS tahunan perusahaan.

2. Jelaskan Tanggung jawab KAP dalam pelaksanaan Jabatannya terkait dengan perbuatan
FRAUD pemberi pekerjaan!
Jawab :
- Jika terjadi pelangaran yang dilakukan oleh seorang Akuntan Publik dalam memberikan
jasanya, baik atas temuan-temuan bukti pelanggaran apapun yang bersifat pelanggaran
ringan hingga yang bersifat pelanggaran berat, berdasarkan PMK No. 17/PMK.01/2008
hanya dikenakan sanksi administratif, berupa: sanksi peringatan, sanksi pembekuan ijin
dan sanksi pencabutan ijin seperti yang diatur antara lain dalam pasal 62, pasal 63, pasal
64 dan pasal 65. Penghukuman dalam pemberian sanksi hingga pencabutan izin baru dilakukan
dalam hal seorang Akuntan Publik tersebut telah melanggar ketentuan-ketentuan yang diatur
dalam SPAP dan termasuk juga pelanggaran kode etik yang ditetapkan oleh IAPI, serta juga
melakukan pelanggaran peraturan perundang-undangan yang berlaku yang berhubungan dengan
bidang jasa yang diberikan, atau juga akibat dari pelanggaran yang terus dilakukan walaupun
telah mendapatkan sanksi pembekuan izin sebelumya, ataupun tindakan-tindakan yang
menentang langkah pemeriksaan sehubungan dengan adanya dugaan pelanggaran
profesionalisme akuntan publik.

3. Akuntan Publik selain wajib memiliki Kompetensi, juga harus memiliki sikap Independen,
Jelaskan menurut pandangan Kode Etik, keterkaitan antara factor Kompetensi dengan
Sikap Independen tersebut!

Jawab :

- Kompetensi merupakan salah satu jaminan kualitas dan kualitas layanan oleh para
profesional di bidang jasa. Kompetensi profesional dan prinsip kehati-hatian
mengharuskan setiap anggota akuntan untuk:
a) Pertahankan pengetahuan dan keahlian profesional yang diperlukan untuk
memastikan pemberi kerja (klien mendapatkan layanan yang profesional dan
kompeten.)
b) Saat memberikan layanan profesional, harap bertindak dengan tekun dan serius
sesuai dengan teknologi yang berlaku dan kondisi professional
- Independensi berarti sikap mental yang bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh orang
lain, tidak tergantung pada orang lain. Independensi dapat juga diartikan adanya kejujuran
dalam diri auditor dalam mempertimbangkan fakta dan adanya pertimbangan yang obyektif
tidak memihak dalam diri auditor dalam merumuskan dan menyatakan pendapatnya.
- Dalam melaksanakan tugasnya seorang akuntan public harus bersikap kompeten yang
berarti melaksanakan semua tugasnya dengan prinsip hati-hati dan mempertahankan semua
pengetahuan dan keahliannya, dalam melaksanakan tugasnya juga akuntan public tidak
boleh terpengaruh atau dikendalikan oleh siapapun atau harus bersikap indenpenden .
4. Jelaskan hubungan Etika Kompartemen Akuntan Publik dengan Standart Akutansi serta
efeknya secara hukum bilamana hal tersebut dilanggar!
Jawab :

- Etika Kompartemen Akuntan Publik Aturan Etika ini harus diterapkan oleh anggota Ikatan
Akuntan Indonesia - Kompartemen Akuntan Publik (IAI-KAP) dan staf profesional (baik
yang anggota IAI-KAP maupun yang bukan anggota IAI-KAP) yang bekerja pada satu
Kantor Akuntan Publik (KAP). hubungan Etika Kompartemen Akuntan Publik dengan
Standart Akutansi adalah Anggota KAP harus mematuhi standar beserta interpretasi yang
terkait yang dikeluarkan oleh badan pengatur standar yang ditetapkan IAI.
- Dalam hal staf profesional yang bekerja pada satu KAP yang bukan anggota IAI-KAP
melanggar Aturan Etika ini, maka rekan pimpinan KAP tersebut bertanggung jawab atas
tindakan pelanggaran tersebut. Jika terjadi pelanggaran yang dilakukan oleh seorang
Akuntan Publik dalam memberikan jasanya, baik atas temuan-temuan bukti pelanggaran
apapun yang bersifat pelanggaran ringan hingga yang bersifat pelanggaran berat,
berdasarkan KMK No. 423/KMK.06/2002 hanya dikenakan sanksi administratif, berupa:
sanksi peringatan, sanksi pembekuan ijin dan sanksi pencabutan ijin seperti yang diatur
antara lain dalam pasal 47, dan pasal 48 (3). Di sisi lain, sanksi hukum yang diberikan
kepada akuntan publik dipandang tidak sesuai dengan besarnya kerugian yang disebabkan
oleh pekerjaan akuntan publik. Melihat permasalahan tersebut, aspek hukum pada profesi
akuntan publik sangat penting bagi profesi akuntan publik karena tuntutan hukum dapat
dikenakan pada akuntan publik yang melanggarnya.

5. Pelaksanaan Perjanjian Kerja antara Klien dengan Pihak Akuntan Publik, tidak terlepas
dari suatu hubungan secara hukum atau suatu perbuatan hukum, jelaskan secara rinci
serta dasar hukumnya!
Jawab :
Persyaratan yang wajib dipenuhi oleh seseorang untuk menjadi seorang Akuntan Publik,
termasuk persyaratan yang harus dipenuhi dalam memberikan jasa pelayanannya, telah
diatur dalam pasal 5 hingga pasal 3 Keputusan Menteri Keuangan RI No.
423/KMK.06/2002 yang dikeluarkan pada 30 September 2002.
Dalam hal terjadinya pelanggaran yang dilakukan oleh seorang Akuntan Publik dalam
memberikan jasanya, baik atas temuan-temuan bukti pelanggaran apapun yang bersifat
pelanggaran ringan hingga yang bersifat pelanggaran berat, berdasarkan KMK No.
423/KMK.06/2002 hanya dikenakan sanksi administratif, berupa: sanksi peringatan, sanksi
pembekuan ijin dan sanksi pencabutan ijin seperti yang diatur antara lain dalam pasal 47,
dan pasal 48 (3). Di sisi lain, sanksi hukum yang diberikan kepada akuntan publik
dipandang tidak sesuai dengan besarnya kerugian yang disebabkan oleh pekerjaan akuntan
publik.
Dalam penugasannya seorang auditor berhubungan dengan klien sebagai pihak pertama
dan auditor sebagai pihak ke dua. Sesuai dengan perjanjian kontrak kerja, auditor
mempunyai kewajiban kepada klien sebagai pihak yang memberi kerja dan auditor
berusaha tidak melakukan wanprestasi terhadap kontrak atau pelanggaran kontrak yang
dapat mempengaruhi hasil-hasil pekerjaan auditor.
Kewajiban hukum bagi akuntan publik yang umum adalah kewajiban terhadap klien antara
lain:
a) Kegagalan untuk melaksanakan tugas audit sesuai waktu yang disepakati.
b) Auditor melaksanakan pekerjaan audit yang tidak memadai.
c) Gagal menemukan pemalsuan/penggelapan aktiva yang tidak dapat dibongkar oleh
auditor. Klien menuntut bahwa akuntan publik seharusnya dapat membongkar
penggelapan jika auditor tidak lalai, hal ini berkaitan dengan tuntutan kelalaian
auditor.
d) Pelanggaran terhadap pengungkapan kerahasiaan data perusahaan oleh akuntan
public,Untuk menghindari tuntutan kelalaian di dalam suatu audit, kantor akuntan
publik dapat mengklaim bahwa auditnya telah dilaksanakan sesuai dengan standar
auditing yang berlaku umum (SPAP).

Anda mungkin juga menyukai