Puisi Baru
Kompetensi
Dasar
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta
Tujuan didik mampu mengidentifikasi, menguraikan, dan
pembelajaran menyimpulkan unsur pembangun puisi dengan
tepat dan cermat.
Cakupan
Puisi dan Unsur Pembangun Puisi
Materi
Apakah puisi itu?
Definisi
Salah satu karya sastra di Indonesia
yang secara umum banyak dipahami
sebagai tulisan yang mengungkapkan
isi hati. pemaknaan belum detail
Dalam hari-hariku
Yang semakin pendek saja
Menunggumu adalah memperpanjang
waktuku
Barangkali sampai nanti habis waktuku
Kau tak akan pernah
Menyerahkan cintamu.
Unsur Batin Aspek Unsur Batin Keterangan
• Tema adalah pokok pikiran; dasar Tema Tema yang digunakan dalam puisi ini
cerita adalah penantian, karena pada beberapa
• Rasa yaitu sikap penyair terhadap baris puisi membicarakan tentang
pokok permasalahan yang terdapat penantian seorang lelaki akan kedatangan
dalam puisinya orang yang ia cintai.
• Nada yaitu sikap penyair terhadap Rasa Sedih dan sendu
pembacanya (nada menggurui, Nada Mendikte pembaca tentang narasi yang
mendikte, bekerja sama dengan
pembaca untuk memecahkan berlangsung
masalah, menyerahkan masalah Amanat amanat puisi tersebut adalah kesabaran
begitu saja kepada pembaca, dengan dan keteguhan hati dalam menunggu
nada sombong, menganggap bodoh kedatangan orang yang ia cintai,
dan rendah pembaca, dll) walaupun ia tidak tahu pasti apakah
• Amanat adalah gagasan yg orang tersebut benar akan datang atau
mendasari karya sastra; pesan yg tidak.
ingin disampaikan pengarang kpd
pembaca atau pendengar.
Makna
Kata
Dasar (Denotasi) Tambahan (Konotasi)
• Tipografi merupakan
pengungkapan puisi secara grafis
• dalam puisi Indonesia dikenal
adanya bermacam-macam
tipografi puisi , antara lain:
1. Tipografi konvensional
(menjorok ke dalam,
mengantung, atau bentuk lurus)
2. Tipografi seperti prosa
3. Tipografi zigzag (Cth: Tragedi
Winka dan Sihka – Sutardji
Chalzoum Bahri)
Lampiran Pendukung
Kami yang kini terbaring antara Krawang-Bekasi
tidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi,
Bekasi Jika dada rasa hampa dan jam dinsing yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu.
Kenang, kenanglah kami
Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan
arti 4-5 ribu nyawa
Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi kami adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi ada yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan
kemenangan dan harapan
atau tidak untuk apa-apa,
Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata
Diksi Kata
Dasar (Denotasi) Tambahan (Konotasi)
Winka dan Sihka – Sutardji Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian
Kenang, kenanglah kami
Chalzoum Bahri) yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Krawang-Bekasi.
TUGAS!
Kangen
Analisislah puisi berikut,
Kau tak akan mengerti bagaimana kesepianku meliputi:
menghadapi kemerdekaan tanpa cinta
Kau tak akan mengerti segala lukaku
A. Unsur Batin
karna cinta telah sembunyikan pisaunya. B. Diksi
Membayangkan wajahmu adalah siksa.
Kesepian adalah ketakutan dalam kelumpuhan. C. Citraan
Engkau telah menjadi racun bagi darahku.
Apabila aku dalam kangen dan sepi D. Majas
Itulah berarti
aku tungku tanpa api.
E. Tipografi
(WS Rendra)