STUDI SISTEM DAN PROSES

PEMBAKARAN BATUBARA
PADA MAIN BURNER

INSTITUT SEMEN DAN BETON

INDONESIA
LATAR BELAKANG
 KUALITAS BATUBARA YANG SEMAKIN JELEK
(NHV MENGECIL, KADAR ABU DAN KADAR AIR
MENINGKAT, VM MENINGKAT, TITIK NYALA
MENINGKAT)
 HARGA BATUBARA DAN PASAR SEMEN
MENINGKAT SEHINGGA MENUNTUT PABRIK
BEROPERASI PADA KAPASITAS TINGGI DAN
TETAP DENGAN PEMAKAIAN BATUBARA YANG
EFISIEN
AKIBAT PENURUNAN KUALITAS
BATUBARA TERHADAP PROSES
 NHV TURUN MENGAKIBATKAN UMPAN BATUBARA
NAIK
 VM DAN MC NAIK BERAKIBAT UAP DALAM API
SEMAKIN BANYAK SEHINGGA TEMPERATUR API
TURUN DAN BENTUKNYA SEMAKIN PANJANG
 KENAIKAN ABU BERARTI MENINGKATKAN
KEWASPADAAN TERHADAP KONTROL KUALITAS
UMPAN KILN (RAW-MEAL)
 NYALA API BERGESER KE ARAH INLET SEHINGGA
MENGECILNYA RUANG KALSINASI LANJUT DAN
PEMANASAN TAPI MEMPERPANJANG ZONA
PENDINGINAN KLINKER, INI BERARTI PRODUKSI
TURUN
AKIBAT PENURUNAN KUALITAS
BATUBARA TERHADAP PROSES

 BERTAMBAHNYA ZONA PENDINGINAN KLINKER

BERARTI KUALITAS KLINKER BISA TURUN BILA C3S
TURUN DAN RECOVERY PANAS DI COOLER TURUN
DAN TEMPERATUR UDARA SEKUNDER & TERSIER
TURUN
 TEMPERATUR TAD TURUN BERARTI PEMBAKARAN DI
KALSINER TELAT (LEBIH KE ATAS) YANG BERARTI
DERAJAD KALSINASI BERKURANG DAN BOROS
ENERGI
TUJUAN STUDI
MENGATASI KESULITAN OPERASI
PEMBAKARAN
TETAP MEMAKAI BATUBARA YANG ADA
DI PASAR NAMUN KILN TETAP JUGA
BEROPERASI PADA KAPASITAS
PRODUKSI YANG TINGGI (MENDEKATI
8000 TPH)
 DATA SIFAT-SIFAT BATUBARA
Sifat-sifat beberapa jenis batubara

Satuan Jenis batubara

Parameter Lignite Bituminous Anthracite
Total moisture % 40 -50 5 - 10 0 -3
Volatile matter % 40 - 50 10 - 40 5
Air terikat % 10 - 25 1-3 1
Ash (debu) % 5 - 25 10 - 20 5 - 10
Komposisi Kimia: C % 56 70 78
H % 4 3 2
S % 1 1 1
% 19 3 2
N+O
Nilai Kalor: Gross Kkal/kg 5120 6625 7100
Net 4820 6310 6900
Udara untuk Kg/kg 7,1 9,2 9,9
pembakaran Nm3/kg 5,5 7,1 7,8
(Combustion Air)
Combustion Gas (0% Nm3/kg 6 7,4 7,8
Oks)
KEKAYAAN BATUBARA INDONESIA
160
140 Total
120 Export
100
80
60
40
20
0
1990 1995 2000 2005 2010 2015 Anthracite
Bituminous
0,4%
14,4%

Sub-
Lignte
bituminous
58,6%
26,6%
 DATA SIFAT-SIFAT LIGNITE
INDONESIA

Company/Mining T.M I.M A.C V.M F.C S.C LHV

Location %ar %adb %adb %adb %adb %adb Mcal/kg

1. North Sumatra 30-42 15-20 7-19 39-44 34-44 0.2-0.5 4.1-4.5

2. South Sumatra 40 22.8 3.8 40.7 37 0.2 5.4
(averaged)
3. South Kalimantan 38-42 27-29 2-3.3 37-38 31-37 0.1-0.2 4.3-4.7
4. East Kalimantan 32-41 11-22 3-5 28-42 31-38 0.1-0.7 4.6-5.5
5. Irian Jaya 42 36 5.4 28.3 37.7 0.75 5.5
KENDALA UMUM MEMBAKAR BATUBARA
DENGAN KUALITAS KURANG BAIK
 TEMPERATUR API YANG SEMAKIN
RENDAH
 BENTUK API YANG CENDERUNG
MEMANJANG
 FLUKTUASI KUALITAS YANG CUKUP
TINGGI (NHV, ABU, DAN MC)
 LEBIH SUSAH DIBAKAR
 GHV

5000
5200
5400
5600
5800
6000
6200
6400
Nov-03

Jan-04

Mar-04

Apr-04

Jun-04
GHV

Aug-04

bulan
(GHV)

Sep-04

Nov-04

Dec-04

Feb-05
DATA BULANAN FINE COAL

Apr-05
DATA BULANAN FINE COAL
(KADAR ABU)
ash I

21

18

15

12

b ula n
 % TM

2
4
6
8
Nov-03 10

Jan-04

Mar-04

Apr-04

Jun-04

Aug-04

bulan
Total Moisture

Sep-04

Nov-04

Dec-04
(TOTAL MOISTURE)

Feb-05

Apr-05
DATA BULANAN FINE COAL
 GHV

5000
5200
5400
5600
5800
6000

31-Jan-05

2-Feb-05

4-Feb-05

6-Feb-05

8-Feb-05

hari
(GHV)

10-Feb-05

12-Feb-05

14-Feb-05

16-Feb-05

18-Feb-05
DATA HARIAN FINE COAL
 % ash

5
10
15
20
25

31-Jan-05

2-Feb-05

4-Feb-05

6-Feb-05

8-Feb-05

hari
10-Feb-05

12-Feb-05
(KADAR ABU)

14-Feb-05

16-Feb-05

18-Feb-05
DATA HARIAN FINE COAL
 % TM

2
4
6
8
31-Jan-05

2-Feb-05

4-Feb-05

6-Feb-05

8-Feb-05

hari
10-Feb-05

12-Feb-05

14-Feb-05

16-Feb-05
(TOTAL MOISTURE)

18-Feb-05
DATA HARIAN FINE COAL
IDE MENGATASI MASALAH
 MENGGESER API TETAP SEDEKAT
MUNGKIN DENGAN BURNER TIP
 MENGURANGI VOLUME API SEHINGGA
DIPEROLEH TEMPERATUR DAN
INTENSITAS PANAS TINGGI
 MENINGKATKAN KONTAK ANTARA
BATUBARA DENGAN OKSIGEN
CARA MENGATASI MASALAH
 MENINGKATKAN MOMENTUM AKSIAL TETAPI
PROSENTASE UDARA PRIMER DIKURANGI
(MENINGKATKAN KECEPATAN ALIRAN)
 MENINGKATKAN KECEPATAN UDARA PRIMER
RADIAL TETAPI TIDAK SETINGGI KECEPATAN
UDARA AKSIAL
 MENGURANGI KECEPATAN UDARA
TRANSPORT
 SECARA KESELURUHAN MENGURANGI
PROSENTASE UDARA PRIMER & TRANSPORT
(DARI SEKITAR 16% MENJADI 11%)
PERHITUNGAN KEBUTUHAN UDARA
PRIMER DAN TRANSPORT
ASUMSI PERHITUNGAN:
 KAPASITAS PRODUKSI 8000 TPD

 SHC = 760 KKAL/KG TERAK

 NHV FINE-COAL 5000 – 6000 KKAL/KG

 FLUKTUASI DEBU (ASH) 12 – 20%

 FLUKTUASI MC 3 – 9%

 UMPAN BATUBARA KILN 40%

 EXCESS AIR SEKITAR 10%

 HASIL PERHITUNGAN
KEBUTUHAN UDARA KILN
 UMPAN BATUBARA KILN 17 – 20,5 T/J
 KEBUTUHAN UDARA 150000 – 160000
M3/JAM
 KEBUTUHAN UDARA PRIMER (DESAIN
AWAL) 11% = 16700 M3/JAM
 UDARA TRANSPORT 5% = 7600
M3/JAM
 PERHITUNGAN KEBUTUHAN
UDARA IDEAL
 UDARA TOTAL (PRIMER & TRANSPORT) 11%
(7%-8% PRIMER + 3%-4% TRANSPORT)
 UDARA PRIMER SEKITAR 11000 M3/JAM
 UDARA TRANSPORT SEKITAR 6000 M3/JAM
 MOMENTUM TOTAL DIPERTAHANKAN
SEKITAR 1200 – 1300 (%XM/S)
 KECEPATAN AKSIAL >> 100 M/S MENDEKATI
200M/S
 KECEPATAN UDARA TRANSPORT 40 -50 M/S
GAMBARAN PROFIL TEMPERATUR GAS DAN
MATERIAL DI DALAM KILN
PROFIL TEMPERATUR SHELL
KILN
 USULAN PELAKSANAAN IDE
DI LAPANGAN
 PERUBAHAN
SPESIFIKASI
TEKNIK
BLOWER
 PERUBAHAN
LUAS
PENAMPANG
BURNER TIP
 PERUBAHAN BLOWER
 KAPASITAS
DIPERKECIL

 TEKANAN STATIK
DINAIKKAN
 MODIFIKASI BURNER TIP

 PERUBAHAN
LUAS
PENAMPANG
BURNER TIP

DIUBAH LUAS PENAMPANGNYA MENJADI

SEKITAR 50%NYA DARI DESAIN SEMULA
 USULAN SPESIFIKASI
BLOWER
UDARA PRIMER
 KAPASITAS SEKITAR 11000 M3/JAM

 TEKANAN STATIK :

 IDEAL > 2700 mmH20

 SOLUSI SEMENTARA SEKITAR 1700 mmH2O
UDARA TRANSPORT
 KAPASITAS 6000 M3/JAM
 TEKANAN 1200 mmH20
 SIMULASI PEMBAKARAN
BATUBARA DI DALAM KILN

?
 Untuk melihat pengaruh perubahan operasi
burner gun terhadap pola dan temperatur lidah
api, ditunjukkan 3 operasi burner gun pada
kondisi berikut:
 Tekanan udara aksial dan radial rendah (200 mm
H2O), tekanan udara transport sedang (306 mm H2O)
 Tekanan udara aksial dan radial rendah, tekanan
udara transport rendah (185 mm H2O)
 Tekanan udara aksial dan radial tinggi (2100 mm
H2O), tekanan udara transport rendah
 Dan satu kondisi modifikasi burner tip yaitu:
tekanan udara aksial dan radial tinggi, tekanan
udara transport rendah
Kontur temperatur untuk beberapa kasus operasi burner gun dan
modifikasi burner tip (dilihat dari samping)
Kontur temperatur untuk beberapa kasus operasi burner gun dan
modifikasi burner tip (dilihat dari atas)
 KESIMPULAN

 MASIH ADA PELUANG MEMPERBAIKI

PROSES DENGAN MENINGKATKAN
KINERJA BURNER UTAMA
 CARANYA ADALAH :
1. MENGUBAH BURNER TIP DAN
2. MENGGANTI BLOWER
 KESTABILAN KUALITAS BATUBARA DAN
RAWMEAL TETAP HARUS DIJAGA