Anda di halaman 1dari 21

OPTIMALISASI PEMULIHAN

KERUGIAN KEUANGAN NEGARA


PERKARA TINDAK PIDANA KORUPSI

 KANTOR PENGACARA NEGARA - JAKSA AGUNG MUDA PERDATA DAN TATA USAHA NEGARA
Tantangan Pemulihan KN
- Sifat Korupsi sebagai white collar crime
- sifat terorganisir & transnasional;
- Aset disembunyikan;
- Hasil Kejahatan diatasnamakan Pihak 3;
- Pengalihan aset cepat & mudah.
- Bukti baru vs fakta/bukti rekayasa
- Informasi Transaksi terlambat
Perlu Cara Luar Biasa
Instrumen TPPU & Pelacakan Aset
- Kerjasama tehnik penyelidikan-penyidikan
- Persiapan Gakkum Keperdataan
- Pembuktian terbalik Aset
- Asset recovery, uang pengganti vs ps 18
 apabila terbukti harta benda itu berasal atau diperoleh
dan suatu hasil tindak pidana korupsi, meskipun harta
benda tersebut penguasaannya berada atau dialihkan
ke dalam tangan orang lain atau suatu korporasi, tetap
harus dikembalikan kepada negara selaku pemilik
kekayaan

 perintah untuk mengembalikan dapat dimaknai dalam


ketentuan Pasal 18 ayat (1) huruf a dan b UU No. 31
Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU No. 20
Tahun 2001 dengan jalan melakukan melakukan
tindakan perampasan terhadap harta benda tersebut,
begitu pula harga dari barang-barang yang mengganti
barang-barang tersebut, ataukah dengan jalan
menjatuhkan pembayaran uang pengganti
UU No. 31 TAHUN 1999 Jo UU No. 30 TAHUN 2002
-KORUPSI MERUPAKAN KEJAHATAN LUAR BIASA
(Kegiatan Pemberantasan Korupsi sejak tahun 1968)
-pengertian MELAWAN HUKUM MATERIIL dapat pula mencakup perbuatan-
perbuatan tercela yang menurut perasaan keadilan masyarakat harus dituntut dan
dipidana (Tetap diberlakukan dalam putusan2 Mahkamah Agung)
-menerapkan PEMBUKTIAN TERBALIK yang bersifat terbatas atau berimbang
-PERLUASAN ALAT BUKTI ‘PETUNJUK’, dapat diperoleh dari alat bukti lain yang
berupa informasi yang diucapkan, dikirim, diterima, atau disimpan secara elektronik dengan
alat optik atau yang serupa dengan itu tetapi tidak terbatas pada data penghubung elektronik
(electronic data interchange), surat elektronik (e-mail), telegram, teleks, dan faksimili, dan dari
dokumen, yakni setiap rekaman data atau informasi yang dapat dilihat, dibaca dan atau
didengar yang dapat dikeluarkan dengan atau tanpa bantuan suatu sarana, baik yang
tertuang di atas kertas, benda fisik apapun selain kertas, maupun yang terekam secara
elektronik, yang berupa tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto, huruf, tanda, angka,
atau perforasi yang memiliki makna .
-hak negara untuk mengajukan gugatan perdata terhadap harta benda terpidana
yang disembunyikan atau tersembunyi dan baru diketahui setelah putusan
pengadilan memperoleh kekuatan hukum tetap.
Pengembangan Alat Bukti Dalam Perkara TPK
Penjelasan UU No. 20 tahun 2001
Ketentuan perluasan mengenai sumber perolehan alat bukti yang sah yang
berupa petunjuk, dirumuskan bahwa mengenai "petunjuk" selain diperoleh
dari keterangan saksi, surat, dan keterangan terdakwa, juga diperoleh dari
alat bukti lain yang berupa informasi yang diucapkan, dikirim, diterima, atau
disimpan secara elektronik dengan alat optik atau yang serupa dengan itu
tetapi tidak terbatas pada data penghubung elektronik (electronic data
interchange), surat elektronik (e-mail), telegram, teleks, dan faksimili, dan
dari dokumen, yakni setiap rekaman data atau informasi yang dapat dilihat,
dibaca dan atau didengar yang dapat dikeluarkan dengan atau tanpa bantuan
suatu sarana, baik yang tertuang di atas kertas, benda fisik apapun selain
kertas, maupun yang terekam secara elektronik, yang berupa tulisan, suara,
gambar, peta, rancangan, foto, huruf, tanda, angka, atau perforasi yang
memiliki makna.

Pasal 5 NOMOR 11 TAHUN 2008


(1) Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/atau hasil
cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah.
(2) Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/atau hasil
cetaknya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan perluasan dari
alat bukti yang sah sesuai dengan Hukum Acara yang berlaku di Indonesia.
PEMBAYARAN UANG PENGGANTI & PERAMPASAN KEPADA PIHAK 3

1. Putusan Pengadilan Tipikor Nomor : 02/Pid.B/TPK/2010/PN.Jkt.Pst. tanggal 25


Mei 2010 (inkracht van gewijsde) an. R. SALEH· ABDUL MALIK dkk
Menghukum PT AKM dan PT AAU untuk membayar uang pengganti masing-
masing : .......... Dengan ketentuan apabila PT AKM dan PT AAU tidak membayar
uang pengganti dalam waktu 1 (satu) bulan sesudah putusan Pengadilan
memperoleh kekuatan hukum tetap, maka harta benda PT AKM dan PT AAU
disita oleh Jaksa dan dapat dilelang untuk menutupi uang pengganti tersebut.
Pertimbangan :
Menimbang, bahwa terhadap uang selisih sebesar ......... yang merupakan
kelebihan pembayaran kepada PT AKM, dan oleh karena terdapat kelebihan
pembayaran, maka uang tersebut merupakah uang pengganti yang harus
dibebankan dan menjadi tanggung jawab PT AKM untuk dikembalikan kepada
Negara

2. Putusan Pengadilan Tinggi Tindak Pidana Korupsi tertanggal 06 Januari 2009


Nomor: 12/PID/TPK/2008/PT.DKI atas nama terdakwa H, TENGKU AZMUN
JAAFAR, SH. (Bupati Pelalawan, kasus korupsi di bidang kehutanan)
 Memerintahkan perampasan barang-barang yang diperoleh dari hasil tindak
pidana korupsi .. yaitu : ….
3. Putusan PT Tipikor Nomor: 14/PID/TPK/2009/PT.DKI tanggal 6 Pebruari 2009
atas nama Ir. Burhanuddin Abdullah MA (Gubernur Bank Indonesia, kasus
penggunaan Dana YPPI untuk pemberian suap)
 Memerintahkan perampasan terhadap harta kekayaan yang diperoleh dari
hasil tindak pidana korupsi untuk dikembalikan ke negara, dengan jumlah
keseluruhan sebesar Rp.
PEMBUKTIAN TERBALIK yang bersifat
terbatas ?
•pembuktian terbalik yang bersifat terbatas atau berimbang, yakni
terdakwa mempunyai hak untuk membuktikan bahwa ia tidak
melakukan tindak pidana korupsi dan wajib memberikan
keterangan tentang seluruh harta bendanya dan harta benda istri
atau suami, anak, dan harta benda setiap orang atau korporasi
yang diduga mempunyai hubungan dengan perkara ybs., dan
penuntut umum tetap berkewajiban membuktikan dakwaannya
•sistem pembuktian terbalik yakni pembuktian yang dibebankan
kepada terdakwa
•Pembuktian terbalik ini diberlakukan pada tindak pidana baru
tentang gratifikasi dan terhadap tuntutan perampasan harta benda
terdakwa yang diduga berasal dari salah satu tindak pidana
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Pasal 3, Pasal 4, Pasal 13,
Pasal 14, Pasal 15, dan Pasal 16 Undang-undang Nomor 31
Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan
Pasal 5 sampai dengan Pasal 12 Undang-undang Nomor 20
Tahun 2001
Pasal 28
Untuk kepentingan penyidikan, tersangka wajib memberikan beri keterangan
tentang seluruh harta bendanya dan harta benda istri atau suami, anak,
dan harta benda setiap orang atau korporasi yang diketahui dan atau yang
diduga mempunyai hubungan dengan tindak pidana korupsi yang
dilakukan tersangka.

Pasal 37A
(1) Terdakwa wajib memberikan keterangan tentang seluruh harta bendanya
dan harta benda istri atau suami, anak, dan harta benda setiap orang atau
korporasi yang diduga mempunyai hubungan dengan perkara yang
didakwakan.
(2) Dalam hal terdakwa tidak dapat membuktikan tentang kekayaan yang
tidak seimbang dengan penghasilannya atau sumber penambahan
kekayaannya, maka keterangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
digunakan untuk memperkuat alat bukti yang sudah ada bahwa terdakwa
telah melakukan tindak pidana korupsi.
(3) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) merupakan
tindak pidana atau perkara pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2,
Pasal 3, Pasal 4, Pasal 13, Pasal 14, Pasal 15, dan Pasal 16 Undang-
undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi dan Pasal 5 sampai dengan Pasal 12 Undang-undang ini,
sehingga penuntut umum tetap berkewajiban untuk membuktikan
dakwaannya. SIFAT TERBATAS
YANG DAPAT DITUNJUKKAN OLEH
DATA / INFORMASI KEUANGAN

 Lokasi para pelaku pada suatu waktu

 Hubungan antar pelaku dlm kelompok dan


antara kelompok satu dengan lainnya
 Keterlibatan pihak lain

 Pihak yang mengendalikan dana

 Identitas, nomor telepon dan alamat

 Aset atau harta yang dimiliki/digunakan

 Rincian perjalanan
• Profiling Pihak2
• Person, Perseroan Penyelidikan :
• Penelusuran Aset
P ID S
EL US
T Penyidikan :
IN

P ID
• Profiling Aset

SU
• Penyitaan
Kerja

S
sama

S
Penggeledahan

SU
PID
DA • Kloning Komputer
TU dan Hp
N US
• Persiapan Gugatan P ID S
• Menghadapi Bantahan BB
Pengawasan & supervisi
• Menghadapi praperadilan Penyidikan
• Menghadapi Gugatan LL
TIM DATA TIM
BLOKIR LID, DIK, TUT
PELACAKAN LHKPN
ASET
TITIPAN
DATA
PPATK BLOKIR
PERIKSA
PENYIDIKAN REKENING
DATA SITA
BPN
BLOKIR
•TRANSAKSI
•HASIL T.P. DATA
PENUNTUTAN TAMBAH
•U.PENGGANTI BANK SITA
B.B.

TERSANGKA DATA
& SAHAM BLOKIR
KELUARGA UPAYA HUKUM
DATA
KENDA
RAAN BLOKIR TAGIH U.P.

DATA EKSEKUSI SITA LELANG


USAHA
ASSETS TRACING DAN ASSETS RECOVERY
DALAM PENANGANAN PERKARA TINDAK PIDANA KORUPSI

ALAT &
HASIL
KEJAHATAN

PENYELIDIKAN
PEM
BLOKIRAN ASET TERSANGKA
ANTISIPASI
UANG PENGGANTI

PENYI
TIM PENGEMBALIAN TAAN
PENYIDIKAN
PELACAKAN
ASET &

ASET
TIM

PEM
BLOKIRAN

PENYI
PENUNTUTAN
TAAN

ASET
TERPIDANA
& KELUARGA
TIM PENGEMBALIAN

EKSEKUSI
ASET

PENYI
TAAN UANG
ASET PENGGANTI
TERPIDANA
&
KELUARGA

PENAGIHAN
UANG NEGARA
SOMASI JAKSA PADA PIHAK
KETIGA
JAM DATUN

/ NON-TERPIDANA
PIHAK KETIGA
YANG MENERIMA
ALIRAN DANA
GUGATAN

MAP:423613 : Pendapatan
dari Pengembalian
Penyalahgunaan
Penyelenggaraan Keuangan
Gugatan Dalam Penyidikan TPK
 Gugatan PMH

 Tuntutan Ganti Rugi

 Gugatan PMH Audit BPKP

 Gugatan PMH Penetapan Tersangka

 Gugatan PMH Penyitaan , Pemblokiran ,


Penggeledahan
 Gugatan PMH Eksekusi

 Gugatan Perlawanan (Derden Verzet) Putusan


Perampasan Barang Bukti
Putusan MA No. 2953 K/Pdt/2016

... Bahwa Tindakan Tergugat melakukan penggeledahan secara tidak sah di


rumah Para Penggugat sebagaimana telah diputuskan dalam Putusan
Praperadilan Pengadilan Negeri Sidoarjo No. 01/Pra Per/2015/PN Sda
tertanggal 9 April 2015 yang mengakibatkan Penggugat II mengalami kerugian
materiil yaitu rusaknya kunci pintu rumah depan.
Bahwa walaupunTergugat telah melaksanakan Putusan Praperadilan Negeri
tersebut dengan mengembalikan barang-barng milik Para Penggugat yang disita
sesuai Berita Acara Pengembalian barang pada hari kamis tanggal 16 April 2015
(bukti T1 s/dT 8), namun sebagaimana ketentuanpasal 95 ayat (1) KUHAP
Tersangka, terdakwa atau terpidana berhak menuntut ganti kerugian karena
ditangkap, dftahan, dituntut dan diadili atau dikenakan tindakan lain, tanpa
alasan yang berdasarkan undang-undang atau karena kekeliruan mengenai
orangnya atau hukum yang diterapkan;

Bahwa sebagaimana Penjelasan pasal 95 ayat (1) KUHAP: Yang dikmaksud


dengan " kerugian karena tindakan lain " ialah kerugian yang ditimbulkan oleh
pemasukan rumah, penggeledahan dan penyitaan yang dilakukan Tergugat
secara tidak sah menurut hukum tersebut;
Putusan MA No. 1885 K/Pdt/2011

• Bahwa berdasarkan Pasal 270 Undang-Undang No.8 Tahun 1981 tentang


Hukum Acara Pidana ditentukan, pelaksanaan putusan Pengadilan yang telah
berkekuatan hukum tetap dilakukan oleh Jaksa dan Pasal 1 huruf 6 a
menyebutkan Jaksa adalah pejabat yang diberi wewenang oleh Undang-
Undang ini untuk bertindak sebagai Penuntut Umum serta melaksanakan
putusan Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap ;
• Bahwa berdasarkan ketentuan-ketentuan tersebut Tergugat sebagai pejabat
yang diberi wewenang oleh Undang-Undang berkewajiban untuk melaksana-
kan putusan Pengadilan Negeri Painan No.59/Pid.B/2005/PN.Pin Jo. putusan
Mahkamah Agung No.1927 K/Pid/2006 atas nama Terdakwa Kreatikto
Boentoro, yang diputus bebas dan telah berkekuatan hukum tetap ;
• Bahwa sampai saat perkara a quo diperiksa dan diputus oleh Judex Facti
ternyata Tergugat II belum melaksanakan putusan tersebut terutama
mengenai pengembalian barang bukti berupa Alsintan sehingga menimbul-
kan kerugian bagi Penggugat, oleh karena itu perbuatan Tergugat II
merupakan perbuatan melawan hukum dan Tergugat II harus membayar
ganti rugi ;
Putusan MA No. K/Pdt/2013
... sejak penahanan sejak tanggal 22 Februari 2006 sampai dengan tanggal 22
April 2006 Putusan Praperadilan Nomor 03/PID.PRA/2006/PN.PTK., tertanggal
13 Maret 2006 tersebut telah mempertimbangkan bahwa penahanan atas diri
Penggugat tidak sah, karena hanya berdasarkan (bukti) Formulir kosong/blanko
Formulir yang berarti bukan bukti yang cukup hingga tahun 2011 tidak pernah
lagi ada tindak lanjut pemeriksaan Judex Facti tidak salah dalam menerapkan
hukum dan telah memberi pertimbangan yang cukup, karena Penggugat
dengan bukti-bukti P1 sampai dengan P15b dan 2 (dua) orang saksi, yaitu:
1.Ir.Yusri Usman dan 2.Heru Sudarto,S.E., telah berhasil membuktikan dalil
gugatannya bahwa para Tergugat sebagai Pejabat Penegak Hukum yang
melakukan proses penyidikan berlarut-larut terhadap Penggugat adalah
perbuatan melawan hukum oleh penguasa (onrechtmatige overheidsdaad),
karena bertentangan dengan kewajiban hukum para Tergugat sendiri, untuk
secepatnya menyelesaikan proses penyelidikan tindak pidana korupsi;

Putusan MA No. 1320 K/Pdt/2018


... tindakan Para Tergugat tidak melaksanakan putusan praperadilan yang telah
merugikan Penggugat adalah perbuatan melawan hukum;
Putusan MA No. 542 PK/Pdt/2015

Bahwa sekalipun dalam putusan PK-I berupa Putusan Pengadilan Negeri


Rokan Hilir Nomor 95/Pid.B/2010/PN Rhl. tanggal 17 Desember 2010
terpidana dijatuhi pidana, tidak menghapuskan perbuatan melawan
hukum yang dilakukan Pemohon Peninjauan Kembali berupa tidak
mengeluarkan Termohon Peninjauan Kembali segera setelah putusan
praperadilan diucapkan pada tanggal 17 Mei 2010;

Putusan PN Tangerang No. 239/Pdt.Plw/2009 /Pn.TNG

barang bukti yang dipakai/digunakan kejahatan yang dimaksud dalam


pasal 58 UU No. 22 Tahun 2001 tidaklah mutlak terhadap milik pihak ke- 3
yang beritikad baik, tetapi hanya mutlak terhadap barang milik sipelaku
kejahatan, sehingga seorang pemilik barang yang tidak tahu menahu
mengenai barang miliknya dipakai/dipergunakan sebagai alat kejahatan
dan beritikad baik seyogyanya haruslah tetap dilindungi oleh Undang-
undang, karena agar “Tiada pidana tanpa kesalahan” atau “geen straf
zonder schuld” , hendaknya tetap dipatuhi
Putusan MA No. 2970 K/Pdt/2019

Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor M 286 atas nama Penggugat (Lukman Biran
Hudono) yang statusnya diperkuat dengan Putusan Pengadilan (Nomor
517/Pdt.G/2011/PN. Jkt.Tim) yang telah berkekuatan hukum tetap (inkracht van
gewijsde) bahwa objek sengketa sah sebagai milik Penggugat dan bukan milik
Tergugat V (Lukman Biran Hudono) yang namanya kebetulan sama persis dengan
nama Penggugat, sehingga penyitaan terhadap objek sengketa dalam perkara
pidana yang terdakwanya adalahTergugat V (Lukman Biran Hudono) yang tidak
melibatkan Penggugat (DR. Lukman Biran Hudono) tidak dapat dibenarkan dan
tidak mengikat terhadap objek sengketa;

Putusan MA No. 2593 K/Pdt/2016

Bahwa pemblokiran yang dilakukan oleh Tergugat III dalam menjalankan tugas
yang sah dalam penyidikan bukan perbuatan melawan hukum, namun setelah
pemblokiran berakhir demi hukum, maka sesuai dengan Pasal 71 ayat (3) dan (4)
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan
Tindak Pidana pencucian Uang, seharusnya Tergugat I mencairkannya. Tindakan
Tergugat I yang tidak mencairkan uang simpanan a quo merupakan perbuatan
melawan hukum;
Putusan PN No. 24/Pdt.G/2014/PN.Tk.

Menimbang, bahwa selain itu Tergugat juga tidak memberikan bukti lain bahwa
uang yang ada dalam rekening Penggugat yang telah diblokir tersebut adalah
merupakan uang milik Penggugat yang diperoleh dari tindak pidana korupsi atau
setidak-tidaknya ada hubungannya dengan tindak pidana korupsi yang telah
dilakukan oleh terpidana Hi. Andy Achmad Sampurna Jaya bin Ibrahim Sepulau
Raya;

Menimbang, bahwa sebaliknya berdasarkan bukti P-3 (Akta Jual Beli Saham
Nomor 17 tanggal 19 Nopember 2003) telah ternyata bahwa Penggugat juga
memiliki saham di PT. Balai Murnijaya;

Menimbang, bahwa dengan adanya fakta-fakta dan pertimbangan-


pertimbangan sebagaimana tersebut di atas maka perbuatan Tergugat yang
telah memblokir rekening Penggugat pada bank Para Turut Tergugat adalah
tergolong perbuatan yang melawan hukum (onrechtmatige daad) sehingga
oleh karenanya petitum Penggugat mengenai hal ini beralasan untuk
dikabulkan;
Putusan MA No. 222 K/Pdt/2020

Bahwa berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Pekanbaru Nomor


1024/Pid.B/2016/PN Pbr bahwa objek sengketa dikembalikan kepada Penggugat
I, sehingga perbuatan Tergugat I dan III yang menyerahkan objek sengketa
kepada Tergugat II dalam pelaksanaan eksekusi adalah tidak sah dan
merupakan perbuatan melawan hukum;

Putusan MA No. 2438 K/Pdt/2016

Bahwa Jaksa sebagai eksekutor putusan Pengadilan yang telah berkekuatan


hukum tetap adalah bertindak dalam kapasitas mewakili Negara/institusinya,
bukan dalam kapasitas pribadi;

Bahwa kelalaian mengembalikan barang bukti milik Penggugat oleh Tergugat


adalah perbuatan melawan hukum yang merugikan Penggugat;
Gugatan Pemulihan Kerugian Keuangan
Negara
• Tersangka / Terdakwa Meninggal Dunia
• Terdakwa Lepas dari Tuntutan Hukum
 BA Serah Terima Berkas kepada JPN

 Jelas perbuatan melawan hukum yang dilakukan


Tergugat, untuk dalil posita
 Jelas alat bukti PMH Tergugat

 Dukungan saksi Penyidik dan kesediaan Saksi


dalam Berkas perkara
 Hasil penelusuran aset, untuk tuntutan CB dan sita
eksekusi
 Dukungan Bidang Intelijen

 Beberapa berkas TPK tidak jelas perbuatan aktif


PMH nya.

Anda mungkin juga menyukai