Anda di halaman 1dari 19

JARINGAN

KOMPUTER
Presented by Kelompok 5
S3N Teknik Informatika
Our Team

Ghina Nurmutiara Dewi Nita Febriani


(202243502238) (202243502210)
Kinanti Putri Rahayu
(202243502271)
Topic
Topic 1: Teori Subnetting

Topic 2: Teori Supernetting


Subnetting

Subnetting merupakan teknik yang digunakan untuk membagi sebuah


network menjadi network yang lebih kecil (subnetwork). Dengan subnetting,
kita bisa memecah network tersebut menjadi beberapa network yang lebih
kecil (lebih sedikit host nya).
Subnetting

Contoh:
Network 192.168.255.0, network ini merupakan salah satu dari sekian
banyak IP Network yang ada pada IP Kelas C.
Dari IP Network tersebut kita dapat mengetahui berapa alamat broadcast,
netmask.
Range IP yang bisa digunakan oleh client
Subnetting

Berdasarkan tabel tersebut, jumlah IP Address yang bisa digunakan adalah


sebanyak 254 IP, mulai dari 192.168.255.1 sampai 192.168.255.254. Dengan
sebnetting, kita bisa memecah network tersebut menjadi beberapa network
yang lebih kecil (lebih sedikit host nya).
Subnetting

Cara yang digunakan untuk melakukan subnetting ini adalah dengan


meminjam bit host. Jadi untuk bisa meminjam bit host tersebut, terlebih
dahulu harus melakukan konversi dari alamat network address menjadi
hubungan bilangan biner.
Konversi IP Network menjadi bilangan
binner
Proses Subnetting
Jumlah subnet baru dapat diketahui dengan rumus 2^n, dimana n adalah

1. jumlah bit subnet. karena ada 3 bit subnet, maka jumlah subnet baru yang
akan terbentuk adalah 2^3 = 8 subnet.

Jumlah host pada setiap subnet dapat diketahui dengan rumus 2^h, dimana h

2. adalah sisa jumlah bit host yang tidak dipinjam. Karena ada 5 bit host yang
tidak dipinjam, maka jumlah host persubnet adalah 2^5 = 32 host.
Proses Subnetting
Alamat network, karena terdapat 8 buah subnet baru yang terbentuk maka
akan terdapat 8 buah alamat network untuk subnet. Untuk mengetahui

3. alamat dari setiap network, langkah pertama mencari kemungkinan


kombinasi-kombinasi bilangan biner pada jumlah bit subnet.

Alamat netmask, karena telah dilakukan subnet maka alamat netmask juga
ikut berubah, namun setiap subnet yang terbentuk akan memiliki alamat

4. netmask yang sama. Untuk mengetahui alamat netmask yang baru, caranya
adalah dengan merubah nilai bit-bit network menjadi I, termasuk juga bit
subnet.
Proses Subnetting
Alamat broadcast untuk mengetahui alamat broadcast dari setiap subnet,

5.
caranya adalah dengan mengkonversi alamat network dari masing-masing
subnet menjadi bilangan biner, stelah dikonversi, maka ubahlah semua bit
host yang bernilai 0 menjadi bernilai I.

Misalkan telah diketahui alamat network dari sebuah subnet yaitu


192.168.255.64.
Uji Hasil Subnetting
Supernetting
Supernetting adalah proses manggabungkan dua atau lebih blok IP
address menjadi satu kesatuan. Supernetting diterapkan pada network
yang cukup besar untuk memudahkan proses routing. supernetting di
sebut juga Classless Inter-Domain Routing atau CIDR. Dengan
menggunakan CIDR ini kita bisa menuliskan penulisan network
address dan netmask sebuah notasi slash,
Supernetting

Misalkan untuk network 192.168.255.0 yang memiliki netmask adalah


255.255.255.0, dengan CIDR dapat ditulis dengan format 192.168.255.0/24
disebut dengan prefix yang menyatakan jumlah bit-bit network bit network.
Supernetting

• 192.168.1.0/24 untuk netmask 255.255.255.0


• 192.168.10.0/25 untuk netmask 255.255.255.128
• 172.16.0.0/16 untuk netmask 255.255.0.0
Supernetting

Supernetting Supernetting

Untuk bisa menerapkan CIDR tersebut, Misalkan network 192.168.10.0 dapat


ada syarat yang dipenuhi yaitu network digabung dengan network 192.168.11.0.
yang akan digabung harus network yang Adapun proses CIDR ini akan meminjam
saling berkesinambung. bit-bit network, berbeda dengan subnetting
yang meminjam bit-bit hos
Question
Time

Anda mungkin juga menyukai