Anda di halaman 1dari 25

Sosialisasi

Standar Kompetensi Apoteker


Rapat Koordinasi Nasional PP IAI
Jakarta, 1-2 April 2023
LATAR BELAKANG
Meningkatnya kebutuhan pelayanan kefarmasian

STANDAR
Luasnya lingkup praktik profesi apoteker
KOMPETENSI
APOTEKER
Variasi mutu lulusan pendidikan profesi apoteker

Perkembangan IPTEK di bidang kefarmasian

MUTU
PENDIDIKAN
APOTEKER
MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud Tujuan
• Sebagai pedoman bagi Apoteker dalam • Sebagai referensi dalam penyusunan kewenangan
melaksanakan praktik kefarmasian yang terukur, Apoteker untuk menjalankan praktik di fasilitas
terstandar dan berkualitas di fasilitas produksi, produksi, distribusi, dan pelayanan kefarmasian
distribusi, dan pelayanan kefarmasian
• Sebagai referensi dalam penyusunan kurikulum
• Tersusunnya Standar Kompetensi Apoteker sebagai pendidikan profesi apoteker
bagian dari Standar Profesi Apoteker.
• Sebagai referensi dalam penyelenggaraan program
pengembangan keprofesian berkelanjutan
Apoteker
MANFAAT (1)
Bagi apoteker Bagi Institusi Pendidikan Bagi Pemerintah?pengguna
• Sebagai pedoman bagi • Sebagai acuan dalam • Sebagai acuan dalam
apoteker dalam penyusunan kurikulum dan perencanaan pegawai,
melaksanakan praktik pengembangan pengajaran, rekrutmen dan seleksi
kefarmasian, alat untuk mendorong konsistensi dalam pegawai,
mengukur kemampuan diri, menyelenggarakan pengangkatan/penempatan
serta pendorong untuk terus pendidikan, serta penetapan dalam jabatan, penilaian
melakukan upaya kriteria pengujian dan kinerja, remunerasi/insentif
peningkatan diri (life-long instrumen/alat ukur dan disinsentif, serta
learner). pengujian. kebutuhan pendidikan dan
pelatihan dalam memenuhi
peningkatan/pengembangan
kompetensi Apoteker.
MANFAAT (2)

Bagi Organisasi Profesi Bagi masyarakat


• Sebagai acuan dalam • Tersedianya acuan untuk
pengaturan keanggotaan, tata mendapatkan karakteristik
kelola organisasi, pelaksanaan Apoteker yang dapat
program pengembangan memenuhi kebutuhan praktik
keprofesian berkelanjutan, kefarmasian
serta penilaian kompetensi
Apoteker lulusan luar negeri.
Struktur Standar Kompetensi Apoteker
Area kompetensi

Komponen kompetensi

Kompetensi inti :
deskripsi kompetensi masing-masing area

Penjabaran kompetensi :
kemampuan yang diharapkan di akhir pembelajaran

Daftar masalah

Daftar pokok Untuk pencapaian


bahasan kompetensi
Daftar keterampilan
Format struktur SKA mengikuti KTKI
AREA KOMPETENSI (1)
Standar Kompetensi Apoteker terdiri atas 6 (enam) area kompetensi yang disusun
berdasarkan peran, tugas dan tanggungjawab apoteker, mengacu pada empat
domain kompetensi dalam A Global Competency Framework

1. Profesionalisme (10 unit kompetensi)


2. Mawas diri dan pengembangan diri (5 unit kompetensi)
3. Komunikasi efektif (5 unit kompetensi)
4. Landasan ilmiah ilmu farmasi, ilmu biomedik, ilmu humaniora, dan ilmu kesehatan masyarakat
(4 unit kompetensi)
5. Keterampilan apoteker (14 unit kompetensi)
6. Pengelolaan praktik kefarmasian (2 unit kompetensi)
AREA KOMPETENSI (2)

Aspek intelektualitas,
Aspek kemampuan personal
kemampuan berfikir analitis- Aspek kemampuan klinis
dan profesional
kritis, adaptif, dan kreatif
• Profesionalisme • Landasan ilmiah ilmu • Keterampilan apoteker
• Mawas diri dan farmasi, ilmu biomedik, • Pengelolaan praktik
pengembangan diri ilmu humaniora, dan ilmu kefarmasian
• Komunikasi efektif kesehatan masyarakat

Landasan dalam melakukan praktik Landasan ilmiah dalam mendukung Landasan dalam mengelola masalah
kefarmasian kemampuan teknis apoteker obat dan sediaan farmasi
AREA KOMPETENSI (3)

• Ketiga kelompok ini merupakan suatu kesatuan


kemampuan apoteker yang harus diterapkan
secara kontekstual pada pengelolaan praktik
kefarmasian secara holistik dan komprehensif
dalam tatanan pelayanan kesehatan
KOMPONEN KOMPETENSI (1)
Area Mawas Diri dan
Area Profesionalisme Area Komunikasi Efektif
Pengembangan Diri
a.Berke-Tuhan-an Yang Maha Esa a.Penerapan internalisasi diri a.Berkomunikasi dengan
b.Berperilaku profesional b.Aktualisasi belajar sepanjang penerima pelayanan
c. Bermoral, beretika, dan hayat kefarmasian dan keluarga
berdisiplin c. Peningkatan penguasaan ilmu b.Berkomunikasi dengan
d.Berperilaku sadar dan taat pengetahuan dan teknologi masyarakat
hukum baru c. Berkomunikasi dengan mitra
e.Berperilaku sesuai etik profesi d.Pemanfaatan teknologi kerja (teman sejawat dan
f. Berwawasan sosial budaya informasi dan komunikasi profesi lain)
g.Pengembangan jiwa • Pengembangan jiwa
kepemimpinan kewirausahaan

Aspek kemampuan personal dan profesional


KOMPONEN KOMPETENSI (2)
Area Landasan Ilmiah Ilmu Farmasi, Ilmu Biomedik, Ilmu Humaniora, dan Ilmu
Kesehatan Masyarakat
a. Ilmu Farmasi: kimia medisinal, farmakognosi, kimia farmasi, farmasetika, teknologi farmasi,
biofarmasetika, farmakokinetik, farmakoterapi, pharmaceutical care, responding to symptoms,
pengobatan berbasis bukti (evidence-based medicines), informasi obat, keamanan pengobatan
(medication safety), farmakovigilans, dan responding to symptoms.
b. Ilmu Biomedik: biologi, anatomi, fisiologi, patologi, mikrobiologi, imunologi, biokimia,
bioteknologi, farmakologi, toksikologi dan biomakromolekul
c. Ilmu Humaniora: sosiologi, ilmu budaya, ilmu perilaku, hukum kesehatan, dan manajemen
farmasi.
• Ilmu Kesehatan Masyarakat: epidemiologi, ekonomi kesehatan, promosi kesehatan, kebijakan
kesehatan, kesehatan lingkungan, serta kesehatan dan keselamatan kerja

Aspek intelektualitas, kemampuan berfikir analitis-kritis, adaptif, dan kreatif


KOMPONEN KOMPETENSI (3)
Area Keterampilan Apoteker Area Pengelolaan Praktik Kefarmasian

a.Produksi/pembuatan sediaan farmasi. a.Optimalisasi praktik kefarmasian di fasilitas


b.Pengujian mutu dan pemastian mutu sediaan farmasi.
c.Pengadaan sediaan farmasi dan alat kesehatan. produksi, distribusi, dan pelayanan kefarmasian.
d.Penyimpanan sediaan farmasi dan alat kesehatan. b.Pengelolaan sumber daya dan organisasi di
e.Distribusi sediaan farmasi dan alat kesehatan. fasilitas produksi, distribusi, dan pelayanan
f. Pengamanan narkotika, psikotropika, prekursor farmasi.
kefarmasian
g.Pengelolaan sediaan farmasi critical, High Alert Medication (HAM),
sitostatika, radiofarmaka, kelompok bahan berbahaya dan beracun
(B3).
h.Penelitian dan pengembangan sediaan farmasi.
i. Compounding sediaan farmasi extemporaneous.
j. Penyiapan dan penyaluran bahan, alat, peralatan, dan perlengkapan
steril siap pakai.
k.Farmakovigilans.
l. Pelayanan informasi sediaan farmasi.
m.Pelayanan kefarmasian untuk individu.
n.Pelayanan kefarmasian untuk masyarakat

Aspek kemampuan klinis


KOMPETENSI INTI (1)
Profesionalisme Mawas Diri dan Pengembangan Diri Komunikasi Efektif

Mampu melaksanakan praktik Mampu melakukan refleksi diri, Mampu menggunakan prinsip-
kefarmasian secara profesional menyadari keterbatasan diri, prinsip komunikasi secara verbal
sesuai dengan nilai dan prinsip mengatasi masalah personal, dan dan nonverbal dalam melakukan
Berke-Tuhan-an Yang Maha Esa, belajar sepanjang hayat untuk pengumpulkan data, penggalian
hukum, etik, disiplin, sosial budaya meningkatkan pengetahuan dan informasi, penyampaian ide dan
dalam konteks lokal, nasional, kompetensi profesi secara atau pertukaran informasi,
maupun global dalam mengelola berkesinambungan, serta dengan menunjukkan empati dan
masalah produksi, distribusi dan bekerjasama untuk menghasilkan pertimbangan keragaman sosial
pelayanan kefarmasian pemikiran kreatif dalam budaya, memanfaatkan berbagai
melaksanakan praktik kefarmasian media komunikasi untuk
mengembangkan jejaring kerja
dalam upaya meningkatkan
efektivitas dan manfaat praktik
kefarmasian

Penjabaran kompetensi dapat dilihat pada halaman 15-17


KOMPETENSI INTI (2)

Landasan Ilmiah Keterampilan apoteker Pengelolaan praktik kefarmasian

Mampu memanfaatkan ilmu dan Mampu melakukan prosedur Mampu mengelola pelaksanaan
teknologi farmasi, ilmu biomedik farmasetik/klinis dengan praktik kefarmasian yang
dasar, ilmu humaniora, dan ilmu menerapkan prinsip-prinsip dalam bertanggung jawab pada lingkup
kesehatan masyarakat untuk pedoman pembuatan/produksi, produksi, distribusi dan pelayanan
mengelola masalah obat dan pengadaan, penyimpanan, kefarmasian sesuai ketentuan
kesehatan secara komprehensif di pengelolaan, melalui upaya penjaminan mutu,
tingkat individu dan masyarakat pendistribusian/penyaluran, khasiat, keamanan, akses,
penelitian dan pengembangan, ketersediaan, serta kecukupan
dan pelayanan kefarmasian untuk sediaan farmasi dalam upaya
menjamin mutu, khasiat, meningkatkan kualitas hidup
keamanan, akses, ketersediaan, penerima pelayanan kefarmasian
serta kecukupan pada tingkat dan masyarakat
perorangan maupun masyarakat

Penjabaran kompetensi secara ringkas dapat dilihat pada slide berikut


PENJABARAN KOMPETENSI

Landasan ilmiah
Ilmu farmasi dan teknologi bidang farmasi

Ilmu biomedik

Ilmu humaniora

Ilmu kesehatan masyarakat

FROM SCIENCE TO PRACTICE

Detail penjabaran kompetensi dapat dilihat pada halaman 17-20


PENJABARAN KOMPETENSI

Keterampilan apoteker (1)


1. Melaksanakan pembuatan/produksi sediaan farmasi dalam bentuk sediaan padat, setengah
padat, cair
2. Melaksanakan pengujian mutu (quality control/QC) dan pemastian mutu (quality
assurance/QA) sediaan farmasi
3. Melaksanakan pengadaan sediaan farmasi dan alat kesehatan
4. Melaksanakan penyimpanan sediaan farmasi dan alat kesehatan
5. Melaksanakan distribusi/penyaluran sediaan farmasi farmasi dan alat kesehatan
6. Melaksanakan pengamanan narkotika, psikotropika, dan prekursor farmasi
7. Melaksanakan pengelolaan sediaan farmasi critical, HAM, sitostatika, radiofarmaka, kelompok
bahan berbahaya dan beracun (B3)
PENJABARAN KOMPETENSI

Keterampilan apoteker (2)


8. Melaksanakan penelitian dan pengembangan sediaan farmasi
9. Melaksanakan compounding sediaan farmasi extemporaneous
10. Melaksanakan penyiapan dan penyaluran bahan, alat, peralatan, dan
perlengkapan steril siap pakai
11. Melaksanakan farmakovigilans
12. Melaksanakan pelayanan informasi sediaan farmasi
13. Melaksanakan pelayanan kefarmasian untuk individu
14. Melaksanakan pelayanan kefarmasian untuk masyarakat

Detail penjabaran kompetensi dapat dilihat pada halaman 20-35


PENJABARAN KOMPETENSI

Pengelolaan praktik kefarmasian

Mengoptimalkan pelaksanaan praktik kefarmasian di


fasilitas produksi, distribusi, dan pelayanan kefarmasian

Melaksanakan pengelolaan sumber daya dan organisasi di


fasilitas produksi, distribusi, dan pelayanan kefarmasian

Detail penjabaran kompetensi dapat dilihat pada halaman 35-38


Pokok bahasan, masalah dan keterampilan

Daftar pokok Daftar


Daftar masalah
bahasan keterampilan
• Materi ini merupakan • Memuat berbagai • Keterampilan Apoteker
penerjemahan standar masalah yang dihadapi perlu dilatihkan sejak
kompetensi ke bentuk oleh Apoteker dalam awal sampai akhir
bahan atau tema melaksanakan praktik pendidikan secara
pendidikan dan profesi berkesinambungan
pengajaran • Untuk pengenalan • Level keterampilan
• Untuk membantu institusi permasalahan bagi mengacu pada mengacu
pendidikan farmasi dalam mahasiswa PSPPA dan pada piramida Miller
penyusunan kurikulum fasilitasi problem solving (knows, knows how,
shows how, does)
Matriks tingkat keterampilan, metode pembelajaran dan metode penilaian untuk setiap tingkat keterampilan

Kriteria Tingkat 1 Tingkat 2 Tingkat 3 Tingkat 4


Mampu melakukan
secara mandiri
Pengelolaan Mampu melakukan di bawah supervisi
praktek
kefarmasian Memahami pharmaceutical reasoning dan problem-solving
Mengetahui teori dan keterampilan
Menerapkan pada
atau kepentingan
penerima layanan
Metode kefarmasian
pembelajaran Simulasi dengan alat peraga atau pemeran
standar
Observasi dan demonstrasi
Kuliah, diskusi, penugasan, belajar mandiri
Metode penilaian Ujian tulis Penyelesaian kasus OSCE Logbook atau
secara tertulis atau portofolio
lisan
Daftar Keterampilan
A. Pembuatan/produksi sediaan farmasi
1) Kemampuan dasar pembuatan sediaan farmasi
2) Pembuatan/produksi sediaan farmasi
B. Pengujian mutu dan pemastian mutu sediaan farmasi
1) Pengukuran parameter mutu sediaan farmasi
2) Pengujian mutu sediaan farmasi (QC)
3) Pemastian mutu sediaan farmasi (QA)
C. Pengadaan sediaan farmasi dan alat Kesehatan
1) Perencanaan pengadaan sediaan farmasi dan alat kesehatan
2) Pengadaan sediaan farmasi dan alat kesehatan
3) Penerimaan sediaan farmasi dan alat kesehatan
Daftar Keterampilan
D. Penyimpanan sediaan farmasi dan alat kesehatan
E. Distribusi/penyaluran sediaan farmasi dan alat kesehatan
1) Pendistribusian/penyaluran sediaan farmasi dan alat kesehatan
2) Penanganan keluhan dan produk kembalian
3) Penarikan sediaan farmasi
4) Pemsunahan sediaan farmasi
F. Pengelolaan sediaan narkotika, psikotropika, dan precursor farmasi
G. Pengelolaan sediaan farmasi critical, HAM, sitostatika, radiofarmaka, & kelompok B3
H. Penelitian dan pengembangan sediaan farmasi
I. Compounding sediaan farmasi extemporabeous
J. Penyiapan & pendistribusian bahan, alat, peralatan, & perlengkapan steril siap pakai
K. Farmakovigilans
L. Pelayanan informasi obat
Daftar Keterampilan
I. Pelayanan kefarmasian untuk individu:
1) Rekonsiliasi obat
2) Kemampuan dasar kalkulasi farmasi
3) Pelayanan obat berdasarkan resep/permintaan obat
4) Dispensing sediaan farmasi
5) Pelayanan obat non resep (swamedikasi, responding to symptoms)
6) Pemantauan terapi obat
J. Pelayanan kefarmasian untuk masyarakat:
1) Promosi dan edukasi
2) Pengelolaan obat emergensi
3) Pengelolaan obat mitigasi bencana

Detail penjabaran keterampilan dapat dilihat pada halaman 51-83


Penutup
• Standar Kompetensi Apoteker ini diharapkan dapat menjadi acuan dan landasan
bagi Apoteker dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dalam
memberikan pelayanan kefarmasian yang terstandar di semua fasilitas
kefarmasian.
• Standar ini dapat digunakan sebagai acuan dalam merancang dan melaksanakan
program pendidikan profesi apoteker di Indonesia.
• Agar pemanfaatan Standar Kompetensi Apoteker ini dapat terlaksana dengan
baik diperlukan dukungan kebijakan dari berbagai pihak, baik dalam sosialisasi,
implementasi, monitoring dan evaluasi di setiap fasilitas kefarmasian serta
institusi penyelenggara pendidikan profesi apoteker

Anda mungkin juga menyukai