Anda di halaman 1dari 44

PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN

BERBAHAYA DAN BERACUN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Rumah sakit adalah sarana upaya kesehatan yang menyelenggarakan upaya pelayanan
kesehatan yang meliputi pelayanan rawat jalan, rawat inap, pelayanan gawat darurat,
pelayanan medik dan non medik yang dalam melakukan proses kegiatannya tidak
terpisahkan dari penggunaan Bahan berbahaya dan beracun. Bahan berbahaya dan
beracun adalah zat, bahan kimia dan biologi ,baik dalam bentuk tunggal maupun campuran
yang dapat membahayakan kesehatan dan lingkungan hidup secara langsung atau tidak
langsung dan mempunyai sifat racun (toksisitas), karsinogenik, teratogenik, mutagenik,
korosif dan iritasi.Pengelolaan Bahan berbahaya dan beracun di rumah sakit adalah
rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan sampai
pendistribusian Bahan berbahaya dan beracun dan limbah Bahan berbahaya dan beracun di
rumah sakit.

Banyak kasus terkait Bahan berbahaya dan beracun terjadi di rumah sakit. Kasus
tersebut umunmnya berkaitan dengan kesalahan manusia ketika menangani atau kontak
dengan Bahan berbahaya dan beracun tersebut mulai dari penerimaan ,penyimpanan,
pendistribusian, pemakaian sampai penanganan limbahnya serta penatalaksanaan jika
terjadi kontaminasi/paparan/tumpahan. Pengelolaan Bahan berbahaya dan beracun dan
limbahnya yang tidak baik akan memicu risiko terjadinya kecelakaan kerja dan penularan
penyakit . Dalam mengantisipasi kemungkinan bahaya atau risiko kecelakaan atau
keracunan akibat Bahan berbahaya dan beracun, maka sangat perlu dibutuhkan
kemampuan SDM yang berkualitas dan memahami tugas dan fungsinya terutama dalam
mengelola Bahan berbahaya dan beracun.Segala upaya dilakukan berkaitan dengan
pengelolaan Bahan berbahaya dan beracun yang baik dan benar.

B. Tujuan :

1. Mengidentifikasi, mengontrol, memitigasi dan mengevaluasi pengelolaan Bahan


berbahaya dan beracun dan limbah Bahan berbahaya dan beracun agar aman untuk
pasien, keluarga pasien, pengunjung , petugas dan lingkungan .
2. Mencegah kecelakaan akibat kerja dan penyakit akibat kerja karena pengelolaan
Bahan berbahaya dan beracun dan limbah Bahan berbahaya dan beracun bagi
pasien, keluarga pasien, pengunjung dan petugas .
3. Melaksanakan pemantauan lingkungan dan kondisi tempat kerja yang aman dari
Bahan berbahaya dan beracun dan limbah Bahan berbahaya dan beracun.
4. Memastikan implementasi pengelolaan Bahan berbahaya dan beracun dan limbah
Bahan berbahaya dan beracun sesuai prosedur serta penatalaksanaan/penanganan
apabila terjadi kontaminasi/paparan Bahan berbahaya dan beracun dan limbah
Bahan berbahaya dan beracun sesuai MSDS.

C. Sasaran :

1. Tersosialisasinya Bahan berbahaya dan beracun dan limbah Bahan berbahaya dan
beracun serta pengelolaan Bahan berbahaya dan beracun dan limbah Bahan
berbahaya dan beracun kesemua satuan kerja dan pihak ketiga yang terkait Bahan
berbahaya dan beracun di RSUP Prof. Dr. R.D Kandou

MFK - RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado 0


PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN

2. Terlaksananya 100 % tindak lanjut dari Laporan Kecelakaan Akibat Kerja dan
Penyakit Akibat Kerja karena pengelolaan Bahan berbahaya dan beracun dan limbah
Bahan berbahaya dan beracun oleh Komite K3 di RSUP Prof. Dr. R.D Kandou.
3. Tertanganinya 100% dalam waktu kurang dari satu jam apabila terjadi
kontaminasi/paparan Bahan berbahaya dan beracun dan limbah Bahan berbahaya
dan beracun sesuai MSDS oleh petugas yang terlatih.

MFK - RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado 1


PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN

BAB II
STRUKTUR ORGANISASI

Direktur Utama

Direktur SDM dan Dilklit Direktur keuangan Direktur Medik &


dan Adm. Umum Keperawatan

Ka Bagian dan Ka Bagian dan Ka. Bidang dan


Ka. Seksi Ka. Seksi Ka, Seksi
Umum

ULP Ka Inst
Kepala
IGD/Khusus
Inst.Diklat Kepala ISP
Ka IRNA
Tim Hps Brg Ka IRJ
TimPenBrgg
Ka Inst. IPS
Kepala
Farmasi
IBS, ICU, CVBC, ITK, Lab,
Radiologi , Rehab,
CSSD,Rekam Medik

Insatalasi Gisi, Sanitasi,


EDP, Ambulace,
Jaminan, Pemulasaran
Jenasa,

MFK - RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado 2


PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYAKrisis
Pusat Penanggulangan DANKesehatan
BERACUN Kepmenkes RI
STRUKTUR ORGANISASI SIAGA BENCANA RSUP KANDOU
Dinas Kesehatan Propinsi DKI Jakarta
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Direktur Utama Dinas Pemadam Kebakaran
Tim SAR
Rumah Sakit Terdekat
TNI
Direktur SDM & Direktur Keu & Direktur Medik & Kepolisian
Diklit adm. umum Keperawatan
Bid.Yan Medik Bid.Yan Keperawatan
Ketua komite K3
Bid. Yan.Penunjang

Kordinator Informasi & Koordinator Keselamatan, Kordinator logistic Koordinator teknik Koordinator Medik
Komunikasi (IPH) Keamanan dan Pemantauan ( Bag Umum/Rumah Tangga) keadaan bencana (IPSRS) ( IGD )
(dokter jaga/sod IGD)
Kurir Penanggung jawab Logistik obat/ alkes Kesiapan alat Tim dokter dan
darurat gedung habis pakai ( Inst. Keselamatan perawat

Teleponis, Radio Farmasi)


Bid.Yan Keperawatan Utility Tim Ambulans
Operator, Paging Logistik gizi ( Inst. Gizi)
Tim Pemadam
Panel Kontrol
Rekam Medik Tim Evakuasi awal
Tim Evakuasi Logistk Umum (Bag. RT) Tim Perbaikan &
Tim Security Sanitasi Tim Evakuasi
ISIPD Fasilitas Medis Lanjutan
Tim Parkir
Tim Forensik dan
Pusat Informasi Tim Pembersih
Kamar Jeazah
Bencana Tim Pemantau/ Monitor/
Evaluasi

MFK - RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado 3


PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN

a. Direktur Utama

1. Menetapkan kebijakan organisasi peraturan dan pelaksanaan terkait Bahan


berbahaya dan beracun di RSUP Prof. Dr. R.D Kandou.
2. Menetapkan, mensupport dan menjamin Manajemen Plan Bahan berbahaya
dan beracun dan limbah Bahan berbahaya dan beracun.
3. Menetapkan waktu pelaksanaan evaluasi program dan memberikan
tanggapan rekomendasi dan tindak lanjutnya.
4. Memastikan keamanan Bahan berbahaya dan beracun dan dan limbah
Bahan berbahaya dan beracun di RSUP Prof. Dr. R.D Kandou
5. Direktur USP
6. Mengevaluasi Manajemen Plan Bahan berbahaya dan beracun dan limbah
Bahan berbahaya dan beracun.
7. Mereview kriteria dan daftar Bahan berbahaya dan beracun sesuai peraturan
dan hukum yang berlaku untuk identifikasi dan evaluasi Bahan berbahaya
dan beracun yang digunakan di satuan kerja.
b. Ketua Komite K3
1. Membuat rencana kerja pengelolaan Bahan berbahaya dan beracun
2. Memastikan semua karyawan, pasien, pengunjung dan pihak ketiga
memahami kebijakan terkait Bahan berbahaya dan beracun.
3. Menyiapkan laporan KAK dan PAK akibat Bahan berbahaya dan beracun dan
limbah Bahan berbahaya dan beracun
4. Memastikan dilakukan identifikasi terhadap aspek Bahan berbahaya dan
beracun dan memastikan tingkat pentingnya serta mekanisme
pengendaliannya.
5. Berkoordinasi dengan Penanggung Jawab Gedung mengenai monitoring dan
evaluasi serta insiden terkait pengelolaan Bahan berbahaya dan beracun dan
limbah Bahan berbahaya dan beracun
6. Menyiapkan ,mensosialisasikan dan mendistribusikan Material Safety Data
Sheet (MSDS) seluruh Bahan berbahaya dan beracun yang digunakan di
rumah sakit
7. Mengidentifikasi potensial bahaya
8. Memberikan pendidikan dan training terkait Bahan berbahaya dan beracun
dan limbah Bahan berbahaya dan beracun kepada seluruh satuan kerja
rumah sakit.
9. Melakukan investigasi insiden Bahan berbahaya dan beracun dan limbah
Bahan berbahaya dan beracun
c. Kepala Instalasi Sanitasi dan Pertamanan
1. Berkoordinasi dengan Ka Komite K3 terkait Bahan berbahaya dan beracun
dan limbah Bahan berbahaya dan beracun di rumah sakit
2. Bertanggung jawab terhadap pengelolaan termasuk keamanan limbah Bahan
berbahaya dan beracun yang ada di rumah sakit
3. Memastikan penggunaan , penerapan MSDS Bahan berbahaya dan beracun
di setiap satuan kerja
4. Menyimpan sementara obat rusak dan kadaluarsa (terutama obat kanker)
sebelum dilakukan pemusnahan oleh Tim Pemusnahan Obat Rusak dan
Kadaluarsa.
d. Kepala Instalasi Farmasi
1. Membuat dan mengajukan perencanaan kebutuhan Bahan berbahaya dan
beracun di Instalasi Farmasi

MFK - RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado 4


PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN

2. Memastikan pengelolaan Bahan berbahaya dan beracun di Instalasi Farmasi


sesuai prosedur
3. Mendistribusikan Bahan berbahaya dan beracun ke seluruh satuan kerja
yang membutuhkan sesuai prosedur
4. Memastikan adanya MSDS dari Bahan berbahaya dan beracun yang
dipergunakan dan spill kit apabila terjadi tumpahan Bahan berbahaya dan
beracun dan limbah Bahan berbahaya dan beracun
5. Membuat laporan setiap adanya insiden (KAK dan PAK) dan potensial
bahaya di Instalasi Farmasi terkait Bahan berbahaya dan beracun dan limbah
Bahan berbahaya dan beracun kepada Komite K3
6. Berkoordinasi dengan IGD setiap ada KAK dan PAK di Instalasi Farmasi
untuk segera diberikan pertolongan
7. Mengirimkan obat rusak dan kadaluarsa (terutama obat kanker) ke ISP
sebelum dilakukan pemusnahan oleh Tim Pemusnahan Obat Rusak dan
Kadaluarsa.
8. Mampu memberikan briefing dan training terkait Bahan berbahaya dan
beracun dan limbah Bahan berbahaya dan beracun untuk staff di Instalasi
Farmasi.
e. Kepala Instalasi Laboratorium
1. Mematuhi peraturan dan ketetapan rumah sakit terkait pengelolaan Bahan
berbahaya dan beracun dan limbah Bahan berbahaya dan beracun
2. Memastikan pengelolaan Bahan berbahaya dan beracun di Instalasi
Laboratorium sesuai prosedur
3. Memastikan sarana,lingkungan dan aktivitas kerja dalam kondisi aman
4. Membuat perencanaan dan melakukan permintaan kebutuhan Bahan
berbahaya dan beracun ke Instalasi Farmasi, IPSRS, Bagian umum .
5. Memastikan adanya MSDS dari Bahan berbahaya dan beracun yang
dipergunakan dan spill kit apabila terjadi tumpahan Bahan berbahaya dan
beracun dan limbah Bahan berbahaya dan beracun
6. Mengirimkan limbah Bahan berbahaya dan beracun ke ISP untuk proses
selanjutnya.
7. Membuat laporan setiap adanya insiden (KAK dan PAK) dan potensial
bahaya disatuan kerja terkait Bahan berbahaya dan beracun dan limbah
Bahan berbahaya dan beracun kepada Komite K3
8. Berkoordinasi dengan IGD setiap ada KAK dan PAK untuk segera diberikan
pertolongan
9. Mampu memberikan briefing dan training terkait Bahan berbahaya dan
beracun dan limbah Bahan berbahaya dan beracun di area masing-masing.
f. Kepala Instalasi Radiologi
1. Mematuhi peraturan dan ketetapan rumah sakit terkait pengelolaan Bahan
berbahaya dan beracun dan limbah Bahan berbahaya dan beracun
2. Memastikan pengelolaan Bahan berbahaya dan beracun di Instalasi
Radiologi sesuai prosedur
3. Memastikan sarana,lingkungan dan aktivitas kerja dalam kondisi aman
4. Membuat perencanaan dan melakukan permintaan kebutuhan Bahan
berbahaya dan beracun ke Instalasi Farmasi, IPSRS, Bagian umum .
5. Memastikan adanya MSDS dari Bahan berbahaya dan beracun yang
dipergunakan dan spill kit apabila terjadi tumpahan Bahan berbahaya dan
beracun dan limbah Bahan berbahaya dan beracun

MFK - RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado 5


PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN

6. Mengirimkan limbah Bahan berbahaya dan beracun ke ISP untuk proses


selanjutnya.
7. Membuat laporan setiap adanya insiden (KAK dan PAK) dan potensial
bahaya disatuan kerja terkait Bahan berbahaya dan beracun dan limbah
Bahan berbahaya dan beracun kepada Komite K3
8. Berkoordinasi dengan IGD setiap ada KAK dan PAK untuk segera diberikan
pertolongan
9. Mampu memberikan briefing dan training terkait Bahan berbahaya dan
beracun dan limbah Bahan berbahaya dan beracun di area masing-masing.
g. Kepala IRNA/IRJ/Instalasi
1. Mematuhi peraturan dan ketetapan rumah sakit terkait pengelolaan Bahan
berbahaya dan beracun dan limbah Bahan berbahaya dan beracun
2. Memastikan sarana,lingkungan dan aktivitas kerja dalam kondisi aman
3. Memastikan pengelolaan Bahan berbahaya dan beracun di
IRNA/IRJ/Instalasi sesuai prosedur
4. Membuat perencanaan dan melakukan permintaan kebutuhan Bahan
berbahaya dan beracun ke Instalasi Farmasi, IPSRS, Bagian umum .
5. Memastikan adanya MSDS dari Bahan berbahaya dan beracun yang
dipergunakan dan spill kit apabila terjadi tumpahan Bahan berbahaya dan
beracun dan limbah Bahan berbahaya dan beracun
6. Mengirimkan limbah Bahan berbahaya dan beracun ke ISP untuk proses
selanjutnya.
7. Membuat laporan setiap adanya insiden (KAK dan PAK) dan potensial
bahaya disatuan kerja terkait Bahan berbahaya dan beracun dan limbah
Bahan berbahaya dan beracun kepada Komite K3
8. Berkoordinasi dengan IGD setiap ada KAK dan PAK untuk segera diberikan
pertolongan
9. Mampu memberikan briefing dan training terkait Bahan berbahaya dan
beracun dan limbah Bahan berbahaya dan beracun di area masing-masing.
h. Kepala IPSRS
1. Membuat dan mengajukan perencanaan kebutuhan Bahan berbahaya dan
beracun di IPSRS
2. Memastikan pengelolaan Bahan berbahaya dan beracun di IPSRS sesuai
prosedur
3. Mendistribusikan Bahan berbahaya dan beracun ke seluruh satuan kerja
yang membutuhkan sesuai prosedur
4. Memastikan adanya MSDS dari Bahan berbahaya dan beracun yang
dipergunakan dan spill kit apabila terjadi tumpahan Bahan berbahaya dan
beracun dan limbah Bahan berbahaya dan beracun
5. Membuat laporan setiap adanya insiden (KAK dan PAK) dan potensial
bahaya di IPSRS terkait Bahan berbahaya dan beracun dan limbah Bahan
berbahaya dan beracun kepada Komite K3
6. Berkoordinasi dengan IGD setiap ada KAK dan PAK di IPSRS untuk segera
diberikan pertolongan
i. Kepala Bagian Umum
1. Mengkaji perencanaan kebutuhan Bahan berbahaya dan beracun yang
dibuat oleh IPSRS dan Sub Bag Rumah Tangga
2. Mengadakan wadah limbah Bahan berbahaya dan beracun
3. Mengadakan spills kit yang diperlukan di rumah sakit
j. Kepala Bagian Pendidikan dan Penelitian

MFK - RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado 6


PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN

Bertanggung jawab mengadakan pendidikan dan pelatihan Bahan berbahaya


dan beracun dan limbah Bahan berbahaya dan beracun bagi staff berkoordinasi
dengan Komite K3, ISP, IPSRS dab Instalasi Farmasi.
k. Unit Layanan Pengadaan
Bertanggung jawab terhadap pengadaan Bahan berbahaya dan beracun di
rumah sakit sesuai prosedur dan ketentuan hukum/peraturan/perundangan yang
berlaku.
l. Tim Penerima Barang Medik
Bertanggung jawab atas pemeriksaan dan kelengkapan persyaratan penerimaan
Bahan berbahaya dan beracun di rumah sakit sesuai prosedur.
m. Tim Pemusnahan Barang Rusak dan Kadaluarsa
Bertanggung jawab terhadap pemusnahan Bahan berbahaya dan beracun yang
kadaluarsa dan rusak di rumah sakit sesuai peraturan perundangan yang
berlaku.
n. Semua Staff yang bekerja dengan Bahan berbahaya dan beracun dan limbah
Bahan berbahaya dan beracun
1. Menerapkan pengelolaan/penanganan (penerimaan, penyimpanan,
pendistribusian, penggunaan) Bahan berbahaya dan beracun dan limbah
Bahan berbahaya dan beracun di satuan kerja masing-masing yang sesuai
prosedur
2. Melaporkan setiap KAK dan PAK yang terjadi kepada Ka Satuan Kerja atau
pada PJ Gedung untuk segera ditolong dan dibuat laporan kejadian.
o. Pihak ketiga/Vendor
Mematuhi perjanjian kerjasama yang dibuat dengan RSUP Prof. Dr. R.D Kandou
mengenai kerjasama yang dilakukan terkait pengelolaan Bahan berbahaya dan
beracun dan limbah Bahan berbahaya dan beracun.

MFK - RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado 7


PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN

BAB III
TATA LAKSANA

PROGRAM STRATEGI PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN :

A. IDENTIFIKASI BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DAN LIMBAH BAHAN


BERBAHAYA DAN BERACUN
Bahan berbahaya dan beracun dan limbahnya yang ada di rumah sakit meliputi
bahan kimia, obat kemoterapi/obat kanker, bahan radioaktif, gas berbahaya/gas
medis dan non medis serta Bahan berbahaya dan beracun lain sesuai ketentuan
yang berlaku.

Daftar nama B3 yang ada di rumah sakit ditunjukkan pada table berikut:

N
NAMA BAHAN SATUAN KERJA PEMAKAI KET
O
BAHAN BERBAHAYA
DAN BERACUN MEDIS
A DARI I.FARMASI
ANTISEPTIK DAN
DISINFEKTAN
Laboratorium & PA , IBS/ gudang
1 Alkohol 95 % medis
IRNA,IRJ,IGD,IBS,Laboratorium,Radi
2 Alkohol 70 % ologi
3 Formalin IBS, Lab Patologi,IFPJ
4 Natrium hipoklorida Seluruh Irna,IRJ,IGD,IBS,IB,Lab
Microshields 2 dan
5 Microshields 4 IBS, Irna & RJ,IGD
6 Povidone Iodine Farmasi, IRNA, IRJ, IBS, IGD
7 Cidex ℗ OPA Solution IRD, IBS, IP2K
8 Presept Disinfectan Tablet IBS, Cathlab, OK Minor
9 Phisohex Farmasi, IRNA
10 Wash bensin PA, Farmasi, Irna,IRJ
Hidrogen Peroksida
11 (H2O2) Seluruh Irna & RJ
12 Lysol/Karbol Farmasi,IRNA,IRJ,IGD,IBS,Instalasi
OBAT-OBAT
13 Borax Farmasi
OBAT KANKER
14 Obat-obat Kanker Farmasi,PPKT
REAGENSIA
Reagensia untuk Lab dan
15 Farmasi Farmasi, Laboratorium dan Patologi
16 Aseton Laboratorium
17 Larutan Ammonia Farmasi

MFK - RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado 8


PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN

18 Dietil eter Laboratorium


19 HCL Pekat 35 % Farmasi
20 NaOH Crystal Laboratorium & Farmasi
21 KOH Crystal Farmasi
22 H2SO4 (Asam Sulfat) Farmasi
23 Phenol Crystal Farmasi
24 Asam Asetat Farmasi
25 Asam Formiat Farmasi,PA
26 Asam Sitrat Farmasi
27 Methanol Laboratorium & PA
28 Xylol Patologi anatomi
GAS MEDIS
Gas Medis (O2, N2, CO2,
29 Acetylen, N2O) Rawat Inap & Rawat Jalan, IBS, IGD
BAHAN BERBAHAYA
DAN BERACUN NON
B. MEDIS DARI
IPSRS, RUMAH
TANGGA, ISP
Developer/Fixer Film
1 Dental Radiologi, IGD
2 Solar/Diesel Fuel IPS RS, Gizi, IB
3 Freon (Bahan Pendingin) IPS RS
Chemical NAJCO (untuk
4 Boiler) IPS RS, Gizi, IB
N KETERANGA
NAMA BAHAN SATUAN KERJA PEMAKAI
O N
5 Air Accu Rumah Tangga, IPSRS
Rumah Tangga,IPSRS, Instalasi
6 Oli/Oil Lubricant Sanitasi ,IRM,ISSB
7 Emulsifier Instalasi Sanitasi
8 Desinfektan linen Instalasi Binatu
Ultra Clorox Rain Clean
9 Bleach Instalasi Binatu
10 Chlor bleach Instalasi Binatu
Cidezyme/Detergent
11 enzimatic Instalasi Binatu
12 SOUR Rumah Tangga, Instalasi Binatu
Instalasi Sanitasi. Instalasi
13 Detergen Binatu,Seluruh RS
14 Softener Instalasi Binatu
15 Foamy Hand Soap Instalasi Sanitasi, Seluruh RS
16 Rugbee shampoo Instalasi Sanitasi
17 Magic Glass Instalasi Sanitasi
18 Forward Instalasi Sanitasi
19 Floor Kleen Instalasi Sanitasi
20 Marble Kleen Instalasi Sanitasi
21 Waxstrip Instalasi Sanitasi
22 Hygenc Instalasi Sanitasi
MFK - RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado 9
PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN

23 Gas Elpiji Rumah Tangga,Gizi,


24 Nuvet 200 EC Instalasi Sanitasi
25 Protectsafe 0,005 BB
26 Inseckil 50 EC Instalasi Sanitasi

MFK - RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado 10


PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN

DENAH LOKASI BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DAN LIMBAHNYA

DI RSUP PROF. DR. R.D KANDOU:

KETERANGAN ;

OBAT KANKER,

GAS MEDIK

ALKOHOL, ANTISEPTIK, DESINFEKTAN

GAS RUMAH TANGGA

SOLAR, FREON,

DETERGEN/BAHAN KIMIA PEMBERSI/INSEKTISIDA

REAGENSIA

LIMBAH INFEKSIUS

DEVELOPER/FIXER FILM

B. PERENCANAAN BAHAN BERBAHAYA


1. Perencanaan kebutuhan Bahan berbahaya dan beracun Medis dibuat oleh
Kepala Instalasi Farmasi dan Bahan berbahaya dan beracun Non Medis
dibuat oleh Ka. Sub.Bag. RT, Ka. IPSRS, Ka. ISP berdasarkan permintaan
dari satuan kerja, mutu dan harga produk, pemakaian bulan sebelumnya,
sisa yang ada di gudang, serta dana yang tersedia.

MFK - RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado 11


PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN

2. Perencanaan kebutuhan dibuat pertengahan bulan untuk kebutuhan 1 (satu)


bulan ke depan.
3. Perencanaan kebutuhan Bahan berbahaya dan beracun Medis dimintakan
izin prinsip ke Direktur Medik dan Keperawatan, kemudian diajukan ke
Direktur Keuangan untuk persetujuan anggaran dan persetujuan ke Direktur
Utama sebagai Kuasa Pemegang Anggaran (KPA).Setelah disetujui oleh
KPA diteruskan ke Unit Layanan Pengadaan (ULP) Pokja Barang Farmasi.
4. Perencanaan kebutuhan Bahan berbahaya dan beracun Non Medis
dimintakan ijin prinsip Direktur Umum, SDM dan Pendidikan, , kemudian
diajukan ke Direktur Keuangan untuk persetujuan anggaran dan persetujuan
ke Direktur Utama sebagai Kuasa Pemegang Anggaran (KPA).Setelah
disetujui oleh KPA diteruskan ke Unit Layanan Pengadaan (ULP) Pokja
Barang Non Medis.
C. PENGADAAN BAHAN BERBAHAYA
1. Pengadaan Bahan berbahaya dan beracun dilakukan oleh ULP berdasarkan
rencana kebutuhan dari Instalasi terkait
2. Pemesanan Bahan berbahaya dan beracun dilakukan kepada Distributor
Terdaftar Bahan berbahaya dan beracun yang telah mendapat izin dari
Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Kementrian Perdagangan dan mendapat
penunjukan dari Produsen Bahan berbahaya dan beracun untuk
menyalurkan secara langsung kepada Pengguna Akhir atau Pengecer
Terdaftar. Distributor harus memiliki SIUP Bahan berbahaya dan beracun.
3. ULP membuat Surat Pesanan untuk Bahan berbahaya dan beracun Medis
yang disetujui oleh Kepala Instalasi Farmasi atau Apoteker yang ditunjuk dan
Surat Pesanan untuk Bahan berbahaya dan beracun Non Medis yang
disetujui Ka. Sub.Bag. RT/ Ka. IPSRS/ Ka. ISP yang mengajukan permintaan
Bahan berbahaya dan beracun tersebut. SP ditandatangani oleh Ka. ULP,
Ka Unit yang meminta dan PPK (Pejabat Pembuat Komitmen).
4. Surat Pesanan Bahan berbahaya dan beracun Medis yang diserahkan
kepada distributor disertai form/lembar permintaan MSDS.
5. Untuk pengadaan Bahan berbahaya dan beracun yang sifatnya segera
(CITO), ULP dapat melakukan pemesanan segera diluar perencanaan atas
permintaan Gudang Farmasi / Sub. Bag RT / IPSRS / ISP dengan prosedur
sesuai butir b dan c.
D. PENERIMAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
1. Barang yang datang akan diterima oleh Tim Penerima Barang Medis / Non
Medis.
2. Bahan berbahaya dan beracun yang diterima harus memenuhi kualifikasi
waktu kadaluarsa (minimal 2 tahun), dan harus disertai dengan MSDS untuk
masing-masing Bahan berbahaya dan beracun.
3. MSDS yang diberikan antara lain berisi :
1. Identifikasi produk dan perusahaan
2. Komposisi dan informasi masing-masing bahan terkandung
3. Identifikasi Hazard ( Bahan berbahaya dan beracun)
4. Pertolongan pertama apabila terpapar
5. Pertolongan pertama apabila timbul api
6. Pertolongan apabila terjadi kecelakaan
7. Penanganan dan Penyimpanan

MFK - RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado 12


PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN

8. Perlindungan diri
9. Sifat Fisika dan Kimia
10. Stabilitas
11. Informasi Toksikologi
12. Informasi Ekologi
13. Pembuangan
14. Informasi Transportasi
15. Informasi Regulasi
16. Informasi lain yang diperlukan
4. Tim Penerima Barang Medis / Non Medis akan mencocokkan Bahan
berbahaya dan beracun yang diterima dengan Surat Pesanan dan Faktur/
Surat Jalan (dokumen penerimaan) dan membubuhkan tanda tangan
penerimaan barang pada Faktur/ Surat Jalan tersebut.
5. Tim Penerima Barang Medis / Non Medis akan melakukan serah terima
barang dengan Gudang Farmasi / Sub. Bag RT / IPSRS / ISP.
6. Gudang mencocokkan barang yang diterima dengan dokumen penerimaan
dan Surat Pesanan , membubuhkan tanda tangan dan melakukan
penyimpanan barang.
7. Bila waktu kadaluarsa <2 tahun dan tidak memiliki MSDS maka dikembalikan
lagi ke ULP untuk diproses ulang.
E. PENDISTRIBUSIAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
1. Pendistribusian Bahan berbahaya dilakukan sesuai permintaan / kebutuhan
user menggunakan Formulir Permintaan Barang
2. Pendistribusian Bahan berbahaya dan beracun dilakukan dengan Sistem
Floor Stock dimana Bahan berbahaya dan beracun selanjutnya akan dikelola
oleh satuan kerja yang menggunakan.
3. Pendistribusian Bahan berbahaya dan beracun disertai pemberian informasi
dan MSDS kepada usernya dan apabila ada masalah dalam
penanganannya bisa menghubungi Pelayanan Informasi Obat Instalasi
Farmasi pesawat ……….
F. PENGGUNAAN DAN PENANGANAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
1. Penggunaan dan penanganan Bahan berbahaya dan beracun dan limbah
Bahan berbahaya dan beracun harus sesuai prosedur untuk masing-masing
Bahan berbahaya dan beracun
2. Ventilasi yang benar dan pengadaan exhaust mengurangi petugas dari
paparan kontaminan yang ada di udara.
3. Petugas yang bekerja dengan Bahan berbahaya dan beracun dan limbahnya
harus menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) selama bekerja sesuai yang
tercantum di MSDS Bahan berbahaya dan beracunnya.
4. Gunakan Bahan berbahaya dan beracun secukupnya, jangan berlebihan
yang menyebabkan bersisa
5. Satuan kerja yang bekerja dengan gas etilen oksida, formaldehid dan xylene
harus selalu dimonitor untuk memastikan tidak ada gas yang terlepas di
ruang kerja.
6. Petugas yang bekerja dengan Bahan berbahaya dan beracun dan limbah
Bahan berbahaya dan beracun harus di training tentang Bahan berbahaya
dan beracun dan penggunaan MSDS

MFK - RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado 13


PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN

G. PENYIMPANAN DAN PENGAMANAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN


DAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
1. Penyimpanan Bahan berbahaya dan beracun akan dilakukan di Gudang
khusus untuk Bahan berbahaya dan beracun dan diberi label bertulis nama
bahan, tanggal masuk dan tanda khusus/simbol Bahan berbahaya dan
beracun. Baca petunjuk yang tertera pada kemasan. Label Bahan berbahaya
dan beracun dijaga tidak boleh rusak menyebabkan tidak terbaca karena
dapat terjadi kecelakaan.
2. Letakkan bahan sesuai ketentuan pada ruang sesuai petunjuk, Bahan
berbahaya dan beracun mudah terbakar seperti Alkohol, Formalin, Eter,dll
disimpan dalam Gudang Tahan Api.
3. Jangan menyimpan bahan yang mudah bereaksi di tempat yang sama.
Bahan berbahaya dan beracun disimpan bersama dengan Bahan berbahaya
dan beracun yang sifatnya sama, seperti mudah terbakar dengan mudah
terbakar.
4. Bahan berbahaya dan beracun yang dipindahkan ke wadah lain harus diberi
label, kecuali habis dipakai dalam satu hari. Label bertulis nama/isi, sifat,
tanggal diterima dan kalau ada tanggal kadaluarsa dari Bahan berbahaya dan
beracun.
5. Jangan menyimpan Bahan berbahaya dan beracun melebihi pandangan
mata, hindari menyimpan di rak bagian paling atas dan dibawah bak cuci.
6. Pastikan bekerja dengan aman, menggunakan APD yang sesuai, sesuai
prosedur dalam pengambilan dan penempatan bahan, hindari terjadinya
tumpahan/bocor/pecahnya botol
7. Penempatan APAR kelas ABC dekat lokasi dimana Bahan berbahaya dan
beracun disimpan atau digunakan serta penempatan petugas terlatih tentang
cara penggunaan Bahan berbahaya dan beracun
8. Penyimpanan Bahan berbahaya dan beracun dilakukan dengan
memperhatikan syarat-syarat penyimpanan sesuai dengan MSDS ( Material
Safety data Sheet ) yang diletakkan dekat Bahan berbahaya dan beracun.
9. Dilarang merokok diarea penyimpanan Bahan berbahaya dan beracun dan
limbah bahan berbahaya dan dipasang tanda “Dilarang Merokok”.
10. Perhatian dan segera diperbaiki apabila ada :
a) Kerusakan pada tempat penyimpanan
b) Ada tumpahan
c) Suhu yang terlalu panas atau terlalu dingin
d) Tidak ada label penting untuk Bahan berbahaya dan beracun
e) Cahaya yang kurang atau tidak ada cahaya
f) Sampah yang menumpuk
g) Cara penyimpanan Bahan berbahaya dan beracun yang tidak betul
H. PEMBUANGAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DAN LIMBAH BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN
1. Membuang Bahan berbahaya dan beracun dan limbah Bahan berbahaya dan
beracun dengan aman akan mencegah lingkungan yang tidak sehat dan
berbahaya.
2. Wadah limbah sitotoksik dimasukkan dalam kantong plastic warna ungu
3. Wadah limbah infeksius dimasukkan dalam kantong plastic warna kuning
4. Wadah limbah radioactive dimasukkan dalam kantong plastic warna merah
5. Wadah limbah bahan kimia berbahaya lain dimasukkan dalam kantong plastic
warna biru.

MFK - RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado 14


PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN

6. Jangan membuang Bahan berbahaya dan beracun atau limbah Bahan


berbahaya dan beracun ke tempat bak cucian, saluran air/selokan, ketanah
atau ke dalam sampah. Wadah limbah Bahan berbahaya dan beracun harus
compatible, limbah tidak boleh bereaksi dengan wadah dan tidak boleh
mengkorosif wadah
7. Wadah tempat limbah Bahan berbahaya dan beracun harus diberi label
bertuliskan “Limbah Bahan berbahaya dan beracun”dan tanggal diisi limbah.
Wadah berisi campuran harus dituliskan rinci masing-masing isinya seperti 1
gallon aseton, 0,5 gallon etil asetat.
8. Wadah limbah Bahan berbahaya dan beracun harus selalu tertutup dan tidak
boleh diisi sampai penuh untuk mencegah tumpah. Disimpan ditempat yang
aman dan terlindung dari lingkungan yang jelek.
9. Limbah Bahan berbahaya dan beracun harus dipisah sesuai dengan sifatnya
dan tidak boleh dicampur (mudah terbakar,korosif,oksidator,dll)
10. Jangan mencampur limbah radioactive dengan limbah Bahan berbahaya dan
beracun lainnya.
I. PERALATAN MINIMAL UNTUK PENANGANAN BAHAN BERBAHAYA DAN
BERACUN
Penggunaan exhaust fan dan ventilasi yang memenuhi persyaratan keamanan
akan melindungi petugas dari paparan yang ada di udara.
Alat Pelindung Diri (APD) seperti kacamata pengaman, pelindung pendengaran,
sarung tangan (gloves), respirator, masker, dll.
APD harus tersedia dan digunakan sesuai rekomendasi pabrik Bahan berbahaya
dan beracun dan MSDS Bahan berbahaya dan beracun.

MFK - RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado 15


PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN

ALUR PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

Mulai

Perencanaan Kebutuhan Bahan berbahaya dan beracun

Rutin Cito
Rutin / Cito
Medis
Non Medis

Medis / Non
Medis
Persetujuan Persetujuan
DirMed Dir KAU
Persetujuan
Dirkeu

Persetujuan
Direktur Utama

PPK

Pengadaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) oleh ULP

Pengiriman Barang Oleh


Distributor Terdaftar B3

Penerimaan B3 oleh Tim Penerima Sesuai Spesifikasi Tidak

Ya
Serah Terima B3 ke Gudang

Distribusi ke User

Selesai

J. PROSEDUR PENANGANAN TUMPAHAN BAHAN BERBAHAYA DAN


BERACUN
Tumpahan Bahan berbahaya dan beracun dapat ditangani dengan baik apabila
telah disiapkan semua yang diperlukan dan diketahui dengan baik :
MFK - RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado 16
PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN

1. Lokasi terjadi tumpahan


2. Jumlah materi yang tumpah
3. Sifat kimia dan fisika dari bahan yang tumpah
4. Sifat berbahaya dari bahan yang tumpah
5. APD yang diperlukan
6. Tempat diletakkan spill kit dan jenis spill kit

MSDS dan Spill Kit harus diletakkan ditempat yang mudah dilihat dan mudah
segera diperoleh. Setiap orang harus mengetahui keberadaan MSDS dan Spill
Kit. Pastikan Spill Kit masih terisi lengkap dan dalam kondisi yang baik.

7. Petugas yang bekerja dengan Bahan berbahaya dan beracun dan limbah
Bahan berbahaya dan beracun harus diberikan pelatihan/training
bagaimana bekerja dengan Bahan berbahaya dan beracun dan
bagaimana menangani apabila terpapar atau terjadi tumpahan Bahan
berbahaya dan beracun dan limbah Bahan berbahaya dan beracun
spesifik dengan tempat dimana dia bekerja.

Bahan berbahaya dan beracun dan limbah Bahan berbahaya dan beracun yang
tumpah atau tercecer harus dibersihkan menggunakan spill kit.

KIT sebaiknya berisi :

1. Zat penetralisir seperti Natrium karbonat atau Natrium bikarbonat atau


Natrium bisulfit
2. Absorben seperti bantal atau tanggul, kertas tissue, lap atau busa
3. Sekop, pel, baju pelindung disposable dan wadah menampung bahan
yang tumpah

Alat-alat dan bahan yang telah dipergunakan untuk membersihkan tumpahan


Bahan berbahaya dan beracun dan limbah Bahan berbahaya dan beracun juga
dianggap dan diperlakukan sebagai limbah Bahan berbahaya dan beracun.

Tipe spill kit yang harus tersedia di rumah sakit :

a. ”Cytotoxic spill kit” terdiri dari :


a) Gaun pelindung (1 buah)
b) Gloves (2 pasang)
c) Masker penutup wajah (face shields) dan kacamata pelindung (googles)
(@1 buah)
d) Sepatu pelindung (rubber shoe cover protective) atau sepatu boot
e) Air bersih (1 botol)
f) Kantong plastik warna ungu (2 buah)
g) Sekop dan pengikis (1 buah)
h) Wadah limbah benda tajam (1buah)
i) Tissue kertas absorben atau bahan katun bekas (minimal 3 potong)
j) Larutan deterjen
k) Tanda bahaya dan isolasi (yellow tape)untuk mengkarantina daerah
berbahaya (dengan spill sock dan spill pillows)
b. ”Infectious spill kit” terdiri dari :

MFK - RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado 17


PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN

a) Gaun pelindung (1 buah)


b) Gloves (2 pasang)
c) Masker penutup wajah (face shields) dan mata (googles) (@1 buah)
d) Sepatu pelindung (rubber shoe cover protective) atau sepatu boot
e) Air bersih (1 botol)
f) Disinfektan cair ( 1 botol )
g) Kantong plastik kuning (2 buah)
h) Sekop dan pengikis (1 buah)
i) Wadah limbah benda tajam (1 buah)
j) Tissue kertas absorben atau bahan katun bekas (minimal 3 potong)
k) Larutan deterjen
l) Tanda bahaya dan isolasi (yellow tape)untuk mengkarantina daerah
berbahaya (dengan spill sock dan spill pillows)
c. ”Radioactive spill kit”
a) Detector radiasi (Survey meter)
b) Gaun pelindung (2buah)
c) Gloves (4 pasang)
d) Masker penutup wajah (face shields) dan mata (googles) (@2 buah)
e) Sepatu pelindung (rubber shoe cover protective) atau sepatu boot
f) Air bersih (1 botol)
g) Kantong plastik merah(2 buah)
h) Wadah ”radioactive waste bin”
i) Sekop dan pengikis (1 buah)
j) Tissue kertas absorben lembab atau bahan katun bekas lembab (minimal
3 potong)
k) Larutan deterjen
l) Tanda bahaya dan isolasi (yellow tape)untuk mengkarantina daerah
berbahaya (dengan spill sock dan spill pillows)
d. ”Chemical spill kit ” terdiri dari :
a) Gaun pelindung (1 buah)
b) Gloves (2 pasang)
c) Masker penutup wajah (face shield) dan kacamata pelindung (googles)
(@1 buah)
d) Sepatu pelindung (rubber shoe cover protective) atau sepatu boot
e) Air bersih (1 botol)
f) Disinfektan cair ( 1 botol )
g) Kantong plastik (2 buah)
h) Sekop dan pengikis (1 buah)
i) Tissue kertas absorben atau bahan katun bekas (minimal 3 potong)
j) Larutan deterjen
k) Tanda bahaya dan isolasi (yellow tape)untuk mengkarantina daerah
berbahaya (dengan spill sock dan spill pillows)
e. ”Cytotoxic spill kit” + MSDS obat sitostatika diletakkan di Instalasi Farmasi
ruang ”handling cytotoxic” dan di ruangan dilaksanakan kemoterapi.
f. ”Infectious spill kit” diletakkan di ”Nurse Station” setiap ruang pelayanan
pasien.
g. ”Radioactive spill kit” diletakkan di Instalasi Radiologi tempat pelayanan
radioterapi
h. ”Chemicals spils kit” + MSDS bahan kimia berbahaya diletakkan di ”Nurse
Station” setiap ruang pelayanan pasien, Instalasi atau satuan kerja yang

MFK - RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado 18


PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN

menggunakan Bahan berbahaya dan beracun dan menghasilkan limbah


Bahan berbahaya dan beracun.
J. PROSEDUR PENANGANAN TUMPAHAN OBAT CYTOTOXIC
a. Menyiapkan “Cytotoxic Spill Kit”
b. Gunakan APD
c. Tumpahan berujud serbuk padat diserap dengan kertas tissue absorben atau
kain penyerap dan langsung buang ke kantong plastic warna ungu (wadah
limbah cytotoksic).
d. Apabila ada pecahan kaca, singkirkan dan tampung dengan menggunakan
sekop dan pengikis dan langsung buang ke kantong plastic warna ungu
(wadah limbah cytotoksic)
e. Tumpahan berujud cair diserap dulu dengan kertas tissue absorben atau kain
penyerap dan langsung buang ke kantong plastic warna ungu (wadah limbah
cytotoksic).
f. Area tumpahan dibersihkan dengan larutan deterjen
g. Semua alat dan bahan yang dipakai untuk penanganan tumpahan dibuang dan
dimasukkan dalam kantong plastic warna ungu.
h. Apabila area tumpahan luas maka area diisolir/dikarantina menggunakan spill
sock dan spill pillows
K. PROSEDUR PENANGANAN TUMPAHAN BAHAN RADIOAKTIF
Tumpahan bahan radioaktif harus dibersihkan dengan segera. Hal ini untuk
mencegah penyebaran kontaminasi dan dalam kasus gama dan “hard” beta
emitter untuk menghilangkan paparan yang tidak diperlukan terhadap penetrasi
radiasi pengion.
Tumpahan kecil (area diskrit kecil, aktivitas < 250μCi) , pengukuran dengan
Survey meter/Detector radiasi.
Tumpahan cair :
a. Sarung tangan ganda.
b. Letakkan beberapa lembar tissu pada tumpahan (jangan membersihkan
daerah sekitar tumpahan karena akan menyebabkan penyebaran
kontaminasi).
c. Angkat/ambil tissu dengan penjepit dan buanglah pada tempat sampah
radioaktif.
d. Bekerja dengan cepat, tetapi hati-hati, untuk menghindari paparan radiasi
pengion.
e. Ulangi langkah tersebut hingga permukaan paparan mengering.
f. Lakukan pemantauan untuk mengkonfirmasikan daerah yang telah
didekontaminasi.
Tumpahan padat :
a. Tutupi daerah paparan dengan tissu basah.
b. Lakukan prosedur penanganan seperti pada penanganan tumpahan cair.

MATERIAL SAFETY DATA SHEET (MSDS)

1. MSDS/LDKB merupakan kumpulan data keselamatan bahan dan petunjuk


dalam penggunaan bahan-Bahan berbahaya dan beracun dan beracun yang
disusun secara ringkas, skematik dan dalam bahasa Indonesia agar mudah
dimengerti dan dipahami.
2. Semua bahan kimia mempunyai MSDS
3. MSDS memuat sifat-sifat dari Bahan berbahaya dan beracun termasuk sifat
fisik dan sifat kimia serta informasi keamanan sebagai salah satu upaya untuk
MFK - RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado 19
PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN

mencegah atau mengurangi risiko akibat penggunaan/bekerja dengan Bahan


berbahaya dan beracun atau apabila terjadi tumpahan Bahan berbahaya dan
beracun
4. MSDS RSUP Prof. Dr. R.D Kandou berisi data :
Nama material
Rumus kimia
Nama dagang
Wujud material
Pictogram
Sifat bahaya bila terkena
Alat Pelindung Diri
Tingkat bahaya
Cara penyimpanan dan penanganan
Pertolongan pertama
Mengatasi tumpahan
Mengatasi kebakaran
Hubungi IGD dan Komite K3 apabila terjadi Kecelakaan akibat kerja atau
Penyakit Akibat Kerja.

MFK - RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado 20


PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN

LEMBAR MATERIAL SAFETY DATA SHEET (MSDS) RSUP PROF. DR. R.D
KANDOU

MFK - RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado 21


PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN

DAFTAR MSDS DI RSUP PROF. DR. R.D KANDOU

1 Alkohol 70% 36 Isofluran 68 Cisplatin


2 Gas Chlorine 37 Gas Elpiji (LPG) 69 Cyclophosphamide
3 Asam Sitrat 38 Raclonid Injeksi 70 Docetaxel
4 Formalin 39 Asam Formiat 71 Doxorubycin

MFK - RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado 22


PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN

5 NaOH 40 SOUR 72 Mitomycin C injeksi


6 Gas N2 41 Aseton 73 Paclitaxel
7 Gas O2 42 Cidezyme 74 Vincristin
8 Xylol 43 Dietil Eter 75 Shine Up
9 HCl 44 Asam Sulfat
10 Gas Acetylene 45 Sevofluran
11 Na hipokhlorite 46 Microshield’4
12 Alkohol 96% 47 Lisol
13 H2O2 48 Foamy Hand Soap
14 Micrishield 2 49 PHisoHex
15 Wash bensin 50 Magic Glass
16 Nuvet 200 EC 51 Waxstrip
17 Forward 52 Solar/Diesel Fuel
18 Floor Kleen 53 Oil Lubricant
19 Protectsafe 0,005 54 Detergent
BB 55 Softener
20 Inseckil 50 EC 56 Furosemide
21 Chemical Najco 57 Rugbee Shampoo
22 Ketamine HCl 58 Metanol
23 Fluothane 59 Marble Kleen
24 Pov.Iodine 60 Cobas e-ELECSYS
25 Anti HIV Tetra Elisa ANTI-HCV
26 Alkali 61 Enzimatik
27 Hygenic(disinfektan) Detergent
28 Karbol 62 Ultra Clorox Rain
29 Emulsifier Clean Bleach
30 Fixer Film Dental 63 Freon
31 Eter 64 5-Fluorourasil
32 Air Accu 65 Bleomycin injeksi
33 Chlor Bleach 66 Carboplatin tablet
34 Hibiscrub 67 Carboplatin injeksi
35 HBS Ag

LABEL/SIMBOL UNTUK BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DAN LIMBAH DI


LABORATORIUM, RADIOLOGI, DAN KEDOKTERAN NUKLIR

Label adalah setiap keterangan mengenai Bahan berbahaya dan beracun / Limbah
Bahan berbahaya dan beracun yang memuat informasi tentang produsen Bahan
berbahaya dan beracun / Limbah Bahan berbahaya dan beracun, identitas dan
kuantitas Bahan berbahaya dan beracun/Limbah Bahan berbahaya dan beracun. Simbol
Bahan berbahaya dan beracun merupakan gambar yang menunjukkan klasifikasi Bahan
berbahaya dan beracun.

SIMBOL/PIKTOGRAM BAHAYA, SIFAT BAHAYA, KATA SINYAL DAN


PERNYATAAN BAHAYA

BAHAYA FISIK

NO. SIFAT BAHAYA PIKTOGRAM KATA PERNYATAAN BAHAYA

MFK - RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado 23


PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN

SINYAL

1 Mudah Meledak Berbahaya Mudah meledak, bahaya


ledakan massa

2 Gas Mudah Berbahaya Gas mudah menyala


Menyala
Berbahaya Aerosol mudah menyala
Aerosol Mudah
Menyala
Berbahaya Cairan dan Uap mudah
Cairan Mudah menyala
Menyala
Berbahaya
Padatan Mudah Padatan mudah menyala
Menyala

3 Gas Berbahaya Dapat menyebabkan atau


Pengoksidasi meningkatkan
nyala,oksidator
Berbahaya
Cairan Dapat menyebabkan atau
Pengoksidasi meningkatkan
Berbahaya nyala,oksidator

Padatan Dapat menyebabkan atau


Pengoksidasi meningkatkan
nyala,oksidator

4 Gas Bertekanan Peringatan Berisi gas bertekanan,


dapat meledak jika
dipanaskan

5 Korosif Peringatan Dapat menyebabkan korosif


Terhadap terhadap logam
Logam

MFK - RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado 24


PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN

BAHAYA TERHADAP KESEHATAN

KATA
NO. SIFAT BAHAYA PIKTOGRAM PERNYATAAN BAHAYA
SINYAL

Oral : Fatal/Beracun bila


tertelan
Kulit : Fatal/Beracun bila
kontak dg kulit
Inhalasi : Fatal/Beracun bila
Toksisitas Akut Berbahaya
terhirup

Oral : Berbahaya bila


Peringatan tertelan
Kulit : Berbahaya bila
kontak dg kulit
Inhalasi : Berbahaya bila
terhirup

Berbahaya Menyebabkan luka bakar


yang parah pada kulit dan
Korosi/ Iritasi kerusakan mata
2
Kulit

Peringatan
Menyebakan iritasi kulit

MFK - RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado 25


PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN

Menyebabkan kerusakan
Berbahaya
serius pada mata

Iritasi/Kerusakan
3
Parah Pada Mata

Peringatan
Menyebabkan iritasi serius
pada mata

Sensitisasi Berbahaya Dapat menyebabkan alergi


Sal.Nafas atau gejala asma atau
kesulitan bernafas bila
Mutagenisitas Berbahaya terhirup
4 Pada Sel
Tumbuh Dapat menyebabkan
Berbahaya kerusakan enetic
Karsinogenisitas

Dapat menyebabkan kanker

Dapat menyebabkan reaksi


5 Sensitisasi pada Peringatan
alergi pada kulit
kulit

Toksisitas Dapat merusak fertilitas


5 Berbahaya
Terhadap atau janin
Reproduksi

Mungkin fatal/berbahaya
6 Bahaya Aspirasi Berbahaya
apabila tertelan dan masuk
saluran nafas

MFK - RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado 26


PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN

Bahaya terhadap
7 Berbahaya Bahan padat/cairan/gas jika
kesehatan
kontak/inhalasi/oral
sampai tingkat
tertentu

BAHAYA TERHADAP LINGKUNGAN AKUATIK

KATA
NO. SIFAT BAHAYA PIKTOGRAM PERNYATAAN BAHAYA
SINYAL

1 Bahaya Peringatan Sangat beracun terhadap


Toksisitas Akut kehidupan akuatik
Pada
Lingkungan
Akuatik

2 Bahaya Peringatan Sangat beracun terhadap


Toksisitas kehidupan akuatik dengan
Kronik Pada efek jangka panjang
Lingkungan
Akuatik

Pemberian simbol dan label sangat penting untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasi
Bahan berbahaya dan beracun.
KETENTUAN PEMASANGAN SIMBOL :
Simbol pada kemasan Bahan berbahaya dan beracun harus memenuhi ketentuan
sebagai berikut:
1. Simbol Bahan berbahaya dan beracun berupa sticker atau lainnya yang dapat
menempel dengan baik pada kemasan, mudah penggunaannya, tahan lama,
tahan terhadap air dan tahan terhadap tumpahan isi kemasan Bahan berbahaya
dan beracun
2. Jenis simbol yang dipasang harus sesuai dengan karakteristik bahan yang
dikemasnya atau diwadahinya
3. Simbol dipasang pada sisi-sisi kemasan yang tidak terhalang oleh kemasan lain
dan mudah dilihat;
4. Simbol tidak boleh terlepas atau dilepas dan diganti dengan simbol lain sebelum
kemasan dikosongkan dan dibersihkan dari sisa-sisa Bahan berbahaya dan
beracun dan beracun;

MFK - RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado 27


PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN

5. Kemasan yang telah dibersihkan dari Bahan berbahaya dan beracun dan akan
dipergunakan kembali untuk mengemas Bahan berbahaya dan beracun harus
diberi label “KOSONG”.
Simbol pada tempat penyimpanan kemasan Bahan berbahaya dan beracun harus
ditandai dengan simbol dengan mengikuti ketentuan sebagai berikut:
1. Simbol Bahan berbahaya dan beracun berupa sticker atau lainnya yang dapat
menempel dengan baik pada tempat penyimpanan
2. Simbol juga terbuat dari bahan yang tahan terhadap air, goresan dan bahan
kimia yang mungkin mengenainya (misalnya bahan plastik, kertas, atau plat
logam);
3. Simbol dipasang pada bagian luar tempat penyimpanan kemasan Bahan
berbahaya dan beracun yang tidak terhalang;
4. Jenis simbol yang dipasang harus sesuai klasifikasi Bahan berbahaya dan
beracun yang disimpannya; dan
5. Ukuran minimum simbol yang dipasang adalah 25 cm x 25 cm atau lebih besar,
sehingga tulisan pada simbol dapat terlihat jelas dari jarak 20 meter.
Label Bahan berbahaya dan beracun merupakan uraian singkat yang menunjukkan
antara lain klasifikasi dan jenis Bahan berbahaya dan beracun.. Label berfungsi untuk
memberikan informasi tentang produsen Bahan berbahaya dan beracun, identitas Bahan
berbahaya dan beracun serta kuantitas Bahan berbahaya dan beracun. Label harus
mudah terbaca, jelas terlihat, tidak mudah rusak, dan tidak mudah terlepas dari
kemasannya.
SIMBOL LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
Jenis Limbah Warna wadah Simbol Label

Limbah Kuning Tempat sampah dengan


Infeksius injakan, diilapisi sebelah
dalam dgn kantong plastik
kuning, label “infectious
waste” + simbol limbah
“biohazard”.

Limbah benda Kuning+ Wadah limbah benda


tajam safety box tajam “sharp container /
safety box”, Label “limbah
benda tajam” + simbol
“biohazard”.

Limbah Obat Ungu Tempat sampah dengan


Kanker injakan, diilapisi sebelah
dalam dengan kantong
plastik warna ungu, label,
“cytotoxic waste”, +
simbol limbah obat
sitostatika

MFK - RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado 28


PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN

Limbah Merah Tempat sampah dengan


Radiologi injakan, diilapisi sebelah
dalam dengan kantong
plastik warna merah, label
“limbah radioaktif” +
simbol limbah radioaktif

Limbah Bahan Biru Tempat sampah dengan


Kimia injakan, diilapisi sebelah
dalam dengan kantong
plastik warna biru, label
“limbah =Bahan
berbahaya dan beracun”
+ simbol limbah Bahan
berbahaya dan beracun.

PENANGANAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN, OBAT SITOSTATIKA DAN


PEMBUANGAN LIMBAH
a. Obat-obat sitostatika yang sudah rusak dan atau kadaluarsa dikumpulkan di
farmasi dan diserahkan ke Tim Pemusnahan untuk dimusnahkan di insinerator
oleh pihak ketiga dengan saksi dari Balai POM dan Sudinkes.
b. Limbah obat sitostatika dimasukkan dalam kantong plastik ungu diberi label
“Obat Sitostatika” atau “Cytotoxic” .
c. Limbah obat sitostatika dibawa ketempat penampungan sementara di rumah
sakit menggunakan troley khusus limbah infeksius untuk dimusnahkan di
insinerator oleh pihak ketiga.
d. Limbah cair bahan kimia tidak boleh langsung dibuang ke saluran air tetapi harus
ditampung dahulu, dikumpulkan baru dikirim ke penampungan sementara untuk
dimusnahkan oleh pihak ketiga.
PROSEDUR PENANGANAN LIMBAH INFEKSIUS/LIMBAH DI LABORATORIUM
a. Limbah infeksius masuk dalam kantong plastik kuning dan diberi label kuning
bertuliskan “biohazard” atau “Limbah Medis”.
b. Limbah diangkut menggunakan troley khusus limbah infeksius, dibawa ke tempat
penampungan sementara di rumah sakit untuk dimusnahkan di insinerator oleh
pihak ketiga.
PROSEDUR PENANGANAN LIMBAH BENDA TAJAM
a. Limbah benda tajam dibuang kedalam wadah khusus untuk limbah benda tajam
(container) bertuliskan “biohazard” atau “Limbah Benda Tajam”.
b. Limbah diangkut menggunakan troley khusus limbah infeksius, dibawa ke tempat
penampungan sementara di rumah sakit untuk dimusnahkan di insinerator oleh
pihak ketiga.

MFK - RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado 29


PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN

METODE PELAPORAN INSIDEN

a. Insiden yang dilaporkan adalah kejadian yang sudah terjadi, potensial terjadi
ataupun nyaris terjadi yang dibuat oleh semua petugas rumah sakit yang
pertama menemukan kejadian atau terlibat dalam kejadian atau petugas yang
mendapat laporan dari pihak lain seperti tamu atau pengunjung.
b. Pencegahan/penanganan segera dalam 24 jam apabila terjadi insiden di rumah
sakit untuk mengurangi dampak atau akibat yang tidak diharapkan.
c. Pelaporan insiden dibuat sesegera mungkin setelah kejadian dengan mengisi
formulir pelaporan insiden (pelaporan paling lambat 2 x 24 jam).
d. Penyerahan laporan kepada atasan langsung pelapor atau ke Komite K3 apabila
kejadian terjadi pada area-area netral (koridor, taman, area parker). Laporan
harus diserahkan pada Komite K3.
e. Pelaksanaan investigasi insiden dilakukan segera setelah laporan siterima dan
dilakukan oleh tim investigasi insiden (pelaksanaan investigasi paling lambat 2 x
24 jam). Laporan insiden menggunakan formulir RCA.
f. Pembentukan tim investigasi sesuai dengan kebutuhan, tim investigasi dapat
terdiri dari Komite K3 saja, atau melibatkan satker terkait bila insiden termasuk
kategori accident/emergency.
g. Pelaporan investigasi harus disimpan di area dan Komite K3, laporan investigasi
harus dilengkapi dengan FTPP sesuai prosedur FTPP.
h. Penyampaian informasi insiden harus dilakukan langsung ke area, dan area-area
lain yang memiliki potensi bahaya yang sama. Informasi insiden harus
menyebutkan lokasi insiden, kejadian, dampak pada korban, hari dan tanggal
tanpa perlu menyebutkan nama yang bersangkutan untuk menghndari kejadian
serupa.

MFK - RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado 30


PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN

i. Peninjauan terhadap identifikasi bahya resiko setelah melakukan RCA.


j. Pelaporan hasil RCA, Rekomendasi dan Pembelajaran kepada Direksi.
k. “Perbaikan dan Pembelajaran” sebagai rekomendasi untuk umpan balik kepada
satuan kerja terkait.
l. Pembuatan analisa dan tren kejadian di masing-masing satuan kerja.
m. Lembar laporan insiden terlampir di halaman berikut

MFK - RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado 31


PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN

MFK - RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado 32

S
PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN

URVEILANCE-CHECK LIST

a. Monitoring dalam bentuk ronde ke setiap satuan kerja dilakukan setiap minggu
pada hari Rabu oleh Komite K3.
b. Monitoring dilakukan terhadap program Komite K3 yang dilaksanakan disetiap
satuan kerja.
c. Khusus untuk program terkait Bahan berbahaya dan beracun dilakukan dengan
melakukan pemantauan dan mengisi /simbol tanda (checklist) pada formulir
monitoring pengelolaan Bahan berbahaya dan beracun dan limbah Bahan
berbahaya dan beracun seperti terlampir di halaman berikut.
d. Hasil checklist kemudian dianalisa /dievaluasi untuk ditindak lanjuti sebagai bahan
rekomendasi terhadap pihak manajemen untuk dilakukan perubahan dan
perbaikan terhadap fasilitas terkait Bahan berbahaya dan beracun dan limbah
Bahan berbahaya dan beracun.

SUPERVISI MONITORING BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DAN LIMBAH


BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DI SATUAN KERJA RSUP Prof. Dr. R.D
Kandou
Hari/tanggal : ....................................................
Lokasi : ....................................................
Hasil
Pengamata
N Keterang
Kategori Komponen Pengamatan n
o. an
Tida
Ada
k
A MANAGEM Ketersediaan Dokumen
EN BAHAN- SPO Penggunaan Bahan berbahaya
BAHAN 1 dan beracun
BERBAHAY MSDS masing-masing Bahan
A DAN 2 berbahaya dan beracun
BERACUN Data-data Bahan berbahaya dan
3 beracun yang up to date
Penyimpanan Bahan berbahaya dan
beracun
Penyimpanan Bahan berbahaya dan
beracun di atas lantai menggunakan
1 pallet
Penyimpanan Bahan berbahaya dan
2 beracun di lemari tertutup
Penyimpanan Bahan berbahaya dan
beracun dikelompokkan berdasarkan
3 jenis
4 Bahan kimia mudah terbakar disimpan
di ruang tahan api (fire proof cabinets)
5 Pemberian simbol dan label pada
ruang penyimpanan dan lemari

MFK - RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado 33


PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN

penyimpanan
Wadah penyimpanan Bahan
berbahaya dan beracun dilengkapi
6 simbol dan label
Tanggal kadaluarsa tertulis pada
7 wadah Bahan berbahaya dan beracun
Simbol/label direkatkan dengan baik,
8 tidak robek atau rusak
Simbol/label sesuai dengan
karakteristik Bahan berbahaya dan
9 beracun
1 Mencatat bahan kimia yang wadahnya
0 sudah dibuka
1 MSDS tersedia lengkap sesuai
1 dengan jenis B2 di tempat
penyimpanan
Petugas
1 Petugas menggunakan APD lengkap
APD yang digunakan dalam kondisi
2 bagus/tidak rusak
APD yang tidak digunakan disimpan di
3 tempat khusus penyimpanan
Pengetahuan
Petugas mengetahui penerapan SOP
1 dan instruksi kerja
Petugas mengetahui bagaimana cara
2 memperoleh MSDS
3 Petugas mengetahui bagaimana
menangani tumpahan Bahan
berbahaya dan beracun
4 Petugas mengetahui bagaimana
memberikan pertolongan pertama
apabila terjadi kecelakaan kerja
5 Petugas mengetahui arah evakuasi
jika kasus kebakaran dan bencana
Petugas mengetahui bagaimana cara
membuang Bahan berbahaya dan
6 beracun
Petugas bekerja berdasarkan SOP
7 dan Instruksi kerja
Peralatan Safety
1 Tersedia APD untuk petugas
2 Tersedia fasilitas eye shower
3 Tersedia Alat Pemadam Api Ringan
4 Tersedia Spill kit
5 Terdapat petunjuk / arah evakuasi
B MANAGEM Tempat Pembuangan Limbah Bahan
EN LIMBAH berbahaya dan beracun
B3 1 Tempat limbah Bahan berbahaya dan

MFK - RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado 34


PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN

beracun berupa dirigent/plastik/bin


Terdapat simbol/label limbah Bahan
berbahaya dan beracun pada
2 dirigent/plastik/bin
Metode Pembuangan Limbah Bahan
berbahaya dan beracun
Dibuang ke pipa pembuangan menuju
1 IPAL
2 Diserahkan kepada petugas Instalasi
Sanitasi dan Pertamanan
Mengetahui, Jakarta,
Supervisor Kesling B3
Kepala Ruangan/Poliklinik/Instalasi dan Limbah
.

PELATIHAN

1. Karyawan dan Pihak ketiga

Pelatihan K3 RS diselenggarakan satu tahun sekali dengan sasaran seluruh perwakilan


satuan kerja sebagai penanggung jawab pelaksanaan K3 diarea kerjanya.

Materi Pelatihan K3RS :

1. Kebijakan K3 RS
2. Penerapan Ergonomi di RS
3. Pengenalan Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan Akibat Kerja (KAK)
4. K3 pada sarana dan prasarana RS
5. Pengelolaan dan penanganan B3 serta limbahnya
6. Respon Emergensi
7. Stress Psikologi

MFK - RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado 35


PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN

Materi Pelatihan Bahan berbahaya dan beracun dan MSDS

1. Teori Bahan berbahaya dan beracun & limbah Bahan berbahaya dan
beracun, kebijakan & peraturan-peraturan.
2. Dampak dari Bahan berbahaya dan beracun dan limbah Bahan berbahaya
dan beracun.
3. Simbol dan tanda Bahan berbahaya dan beracun.
4. Prosedur2 terkait pengelolaan Bahan berbahaya dan beracun.
5. Emergency Response System dan Komunikasi dari Bahan berbahaya dan
beracun dan limbah Bahan berbahaya dan beracun.
6. Penggunaan APD pada pengelolaan BahanBerbahaya & limbah Bahan
berbahaya dan beracun.
7. MSDS dan penerapannya.
8. Penggunaan Spill Kit
9. Sistem monitoring dan pelaporan.

Pasien dan Keluarga pasien

1. Memberikan informasi kepada pasien tentang Bahan berbahaya dan beracun


yang ada di rumah sakit serta limbah Bahan berbahaya dan beracun
2. Memberitahukan kepada pasien tentang simbol/tanda Bahan berbahaya dan
beracun dan limbah Bahan berbahaya dan beracun
3. Memberitahukan kepada pasien penanganan apabila terkontaminasi Bahan
berbahaya dan beracun dan limbah Bahan berbahaya dan beracun.
4. Kegiatan dilakukan melalui promosi kesehatan/penyuluhan secara langsung
dan tidak langsung

Berikut tabel pelatihan bahan berbahaya dan beracun untuk semua satuan kerja terkait
yang ada di RSUP Prof. Dr. R.D Kandou.

SATUAN MS JENIS SPILL


No B3 YANG DIKELOLA PELATIHAN
KERJA DS KIT
1 LABORATO Alkohol 95 % √ Chemicals spill 1. Pengelolaan B3
Alkohol 70 % √ Chemicals spill dan limbah B3
Formalin √ Chemicals spill 2. MSDS
Natrium hipoklorida √ Chemicals spill 3. Penanganan
Microshields 2 dan √ Chemicals spill tumpahan B3
Wash bensin √ Chemicals spill
Reagensia untuk Lab Chemicals spill dan
Aseton √ Chemicals spill penggunaan
Larutan Ammonia Chemicals spill spill kit
Dietil eter √ Chemicals spill 4. Penggunaan
HCL Pkt 35 % √ Chemicals spill APD
NaOH Crystal √ Chemicals spill 5. Emergency
KOH Crystal Chemicals spill Response
H2SO4 √ Chemicals spill System dan
Phenol Crystal Chemicals spill
Asam Asetat Chemicals spill Komunikasi dari
Asam Formiat √ Chemicals spill Bahan
Asam Sitrat √ Chemicals spill berbahaya dan
Methanol √ Chemicals spill beracun dan
Xylol √ Chemicals spill limbah Bahan
Detergen √ Chemicals spill
MFK - RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado 36
PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN

Foamy Hand Soap √ Chemicals spill


berbahaya dan
2 RADIOLOG Alkohol 70 % √ Chemicals spill Idem
Developer/Fixer Film √ Chemicals spill
3 FARMASI Alkohol 95 % √ Chemicals spill 1. Pengelolaan B3
Alkohol 70 % √ Chemicals spill dan limbah B3
Formalin √ Chemicals spill 2. MSDS
Natrium hipoklorida √ Chemicals spill 3. Penanganan
Microshields 2 dan √ Chemicals spill tumpahan B3
Povidone Iodine √ Chemicals spill
Cidex ℗ OPA Solution Chemicals spill dan
Presept Disinfectan Chemicals spill penggunaan
Phisohex √ Chemicals spill spill kit
Wash bensin √ Chemicals spill 4. Penggunaan
Hidrogen Peroksida √ Chemicals spill APD
Lysol/Karbol √ Chemicals spill 5. Emergency
OBAT-OBAT Chemicals spill Response
Borax Chemicals spill System dan
OBAT2 KANKER Cytotoxic
Reagensia untuk Lab Chemicals spill Komunikasi dari
Aseton √ Chemicals spill Bahan
Larutan Ammonia Chemicals spill berbahaya dan
Dietil eter √ Chemicals spill beracun dan
HCL Pekat 35 % √ Chemicals spill limbah Bahan
NaOH Crystal √ Chemicals spill berbahaya dan
KOH Crystal Chemicals spill beracun
H2SO4 √ Chemicals spill 6. Sistem
Phenol Crystal Chemicals spill
monitoring dan
Asam Asetat √ Chemicals spill
Asam Formiat √ Chemicals spill pelaporan
Asam Sitrat √ Chemicals spill
Methanol √ Chemicals spill
Xylol √ Chemicals spill
Gas Medis (O2, N2, √
CO2, Acetylen, N2O) √
IRNA dan Alkohol 70 % √ Chemicals spill 1. Pengelolaan B3
Natrium hipoklorida √ Chemicals spill dan limbah B3
Phisohex √ Chemicals spill 2. MSDS
Wash bensin √ Chemicals spill 3. Penanganan
Hidrogen Peroksida √ Chemicals spill tumpahan B3
Lysol/Karbol √ Chemicals spill
OBAT-OBAT Chemicals spill dan
Gas Medis (O2, N2, √ penggunaan
Acetylen, N2O) √ spill kit
Detergen √ Chemicals spill 4. Penggunaan
Foamy Hand Soap √ Chemicals spill APD
Rugbee shampoo √ Chemicals spill 5. Emergency
Response
System dan
Komunikasi dari
IBS Alkohol 70 % √ Chemicals spill 1. Bahan
Pengelolaan B3
Formalin √ Chemicals spill dan limbah B3
Natrium hipoklorida √ Chemicals spill 2. MSDS
Microshields 2 dan 4 √ Chemicals spill 3. Penanganan
Povidone Iodine √ Chemicals spill tumpahan B3
Cidex ℗ OPA Solution Chemicals spill

MFK - RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado 37


PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN

Presept Disinfectan Chemicals spill


Lysol/Karbol √ Chemicals spill
Gas Medis (O2, N2, √
, CO2, Acetylen, N2O) √
Detergen √ Chemicals spill
dan
Foamy Hand Soap √ Chemicals spill
penggunaan
spill kit
4. Penggunaan
CATH LAB Presept Disinfectan √ Chemicals spill
Lysol/Karbol √ Chemicals spill
Alkohol 70 % √ Chemicals spill
Microshields 2 dan 4 √ Chemicals spill Idem
Gas Medis O2 √
Natrium hipoklorida √ Chemicals spill
Detergen √ Chemicals spill
Foamy Hand Soap √ Chemicals spill
IFPJ Formalin √ Chemicals spill
Alkohol 70 % √ Chemicals spill Idem
Microshields 2 √ Chemicals spill
Detergen √ Chemicals spill
Foamy Hand Soap √ Chemicals spill
IP2K Cidex Chemicals spill
Alkohol 70 % √ Chemicals spill
Microshields 2 √ Chemicals spill Idem
Detergen √ Chemicals spill
Foamy Hand Soap √ Chemicals spill
Gas Medis O2 √
PPKT OBAT KANKER Cytotoxic
Alkohol 70 % √ Chemicals spill
Microshields 2 √ Chemicals spill Idem
Detergen √ Chemicals spill
Foamy Hand Soap √ Chemicals spill
Gas Medis O2 √
ISP Detergen √ Chemicals spill 1. Pengelolaan
Magic Glass √ Chemicals spill B3 dan limbah
Forward √ Chemicals spill B3
Floor Kleen √ Chemicals spill 2. MSDS
Marble Kleen √ Chemicals spill 3. Penanganan
Waxstrip √ Chemicals spill
Hygenc √ Chemicals spill tumpahan B3
kit dan
Nuvet 200 EC √ Chemicals spill penggunaan
Protectsafe 0,005 BB √ Chemicals spill spill kit
Inseckil 50 EC √ Chemicals spill 4. Penggunaan
kit APD
5. Emergency
Response
System dan
IPSRS Solar/Diesel Fuel √ Chemicals spill 1. Pengelolaan
Freon (Pendingin) √ Chemicals spill B3 dan limbah
Chemical NAJCO √ Chemicals spill B3
Air Accu √ Chemicals spill 2. MSDS
Oli/Oil Lubricant √ Chemicals spill 3. Penanganan
tumpahan B3

MFK - RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado 38


PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN

dan
penggunaan
spill kit
BINATU Solar/Diesel Fuel √ Chemicals spill 1. Pengelolaan
Chemical NAJCO √ Chemicals spill B3 dan limbah
Oli/Oil Lubricant √ Chemicals spill B3
Desinfektan linen Chemicals spill 2. MSDS
Ultra Clorox Rain Clean √ Chemicals spill 3. Penanganan
Chlor bleach √ Chemicals spill
Enzimatik Detergent √ Chemicals spill tumpahan B3
SOUR √ Chemicals spill dan
Detergen √ Chemicals spill penggunaan
Softener √ Chemicals spill spill kit
4. Penggunaan
APD
5. Emergency
RUMAH Air Accu √ Chemicals spill
Oli/Oil Lubricant √ Chemicals spill
SOUR √ Chemicals spill idem
Detergen √ Chemicals spill
Foamy Hand Soap √ Chemicals spill
Gas Elpiji (LPG) √
GIZI Solar/Diesel Fuel √ Chemicals spill
Chemical NAJCO √ Chemicals spill idem
Gas Elpiji (LPG) √
Detergen √ Chemicals spill
Foamy Hand Soap √ Chemicals spill

MFK - RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado 39


PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN

BAB IV

DOKUMENTASI

A. EVALUASI TAHUNAN
Evaluasi terhadap seluruh program dan kegiatan Bahan berbahaya dan beracun
dan limbah Bahan berbahaya dan beracun yang telah berjalan dan yang belum
dapat dilakukan karena sesuatu hal, informasi terhadap risiko dari Bahan
berbahaya dan beracun dan limbah Bahan berbahaya dan beracun serta
pelaksanaan pelatihan yang telah berjalan . Hal ini berguna untuk mereview
terhadap tujuan dan rencana program ditahun yang akan datang.

B. RENCANA JANGKA PENDEK

TRIWULAN
No PROGRAM KEGIATAN
1 2 3 4

01 PELAYANAN a. Perencanaan Bahan berbahaya √ √ √ √


dan beracun
b. Pengadaan Bahan berbahaya dan √ √ √ √
beracun
c. Penerimaan Bahan berbahaya √ √ √ √
dan beracun
d. Penyimpanan Bahan berbahaya √ √ √ √
dan beracun
e. Pendistribusian Bahan berbahaya √ √ √ √
dan beracun
f. Penggunaan Bahan berbahaya √ √ √ √
dan beracun
g. Pembuangan dan pemusnahan √ √

MFK - RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado 40


PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN

Bahan berbahaya dan beracun


serta Limbahnya

02 SDM a. Pelatihan pemahaman dan √


pengelolaan Bahan berbahaya
dan beracun
b. Pelatihan pertolongan pertama √
apabila terpapar Bahan berbahaya
dan beracun
c. Pelatihan penggunaan Spil Kit √
d. Pelatihan MSDS √

03 PERALATAN a. Perencanaan dan pengadaan √ √ √ √


APD
b. Perencanaan dan pengadaan Spil √ √ √
Kit
c. Wadah dan lemari tempat √ √ √
penyimpanan Bahan berbahaya
dan beracun
d. Label dan Simbol Bahan √ √ √ √
berbahaya dan beracun dan
limbahnya

C. RENCANA JANGKA PANJANG


TAHUNAN
No PROGRAM KEGIATAN
2011 2012 2013 2014
01 PELAYANAN a. Perencanaan Bahan berbahaya √ √ √ √
dan beracun
b. Pengadaan Bahan berbahaya √ √ √ √
dan beracun
c. Penerimaan Bahan berbahaya √ √ √ √
dan beracun
d. Penyimpanan Bahan berbahaya √ √ √ √
dan beracun
e. Pendistribusian Bahan √ √ √ √
berbahaya dan beracun
f. Penggunaan Bahan berbahaya √ √ √ √
dan beracun
g. Pembuangan dan pemusnahan √ √ √ √
Bahan berbahaya dan beracun
serta Limbahnya

2011 2012 2013 2014


02 SDM a. Pelatihan pemahaman dan √ √ √ √
pengelolaan Bahan berbahaya
dan beracun dan Limbahnya
b. Pelatihan pertolongan pertama √ √ √ √
apabila terpapar Bahan
berbahaya dan beracun
c. Pelatihan penggunaan Spil Kit √ √ √ √

MFK - RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado 41


PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN

d. Pelatihan MSDS √ √ √ √

03 PERALATAN a. Seluruh petugas yang bekerja √ √


dengan Bahan berbahaya dan
beracun dan limbahnya
menggunakan APD
b. Seluruh sat ker yang bekerja √ √
dengan Bahan berbahaya dan
beracun dan limbahnya sudah
memiliki Spil Kit
c. Seluruh sat ker memiliki wadah √ √
dan lemari tempat penyimpanan
Bahan berbahaya dan beracun
sesuai peraturan perundangan
d. Tersedia dan teraplikasikannya √ √ √
Label dan Simbol Bahan
berbahaya dan beracun dan
limbahnya diseluruh rumah sakit

D. KEBIJAKAN NASIONAL

Kebijakan Nasional Pasal Terkait % sudah dilaksanakan

UU No. 36 TAHUN 2009 Pasal Kesling dan Limbah 100%


TENTANG KESEHATAN 163

PERMENKES NO. Pasal 3 Ijin edar Bahan 100%


472/Menkes/PER/IX/1996 Pasal 4 berbahaya dan 50%
TENTANG PENGAMANAN Pasal 5 beracun 100%
BAHAN BERBAHAYA Pasal 6 MSDS 0%
DAN BERACUN BAGI Penandaan Bahan
KESEHATAN berbahaya dan
beracun
Tentang pembuatan
laporan penggunaan
Bahan berbahaya
dan beracun
PERMENDAG NO. 04/M- Pasal 2 Jenis bhn berbahaya 100 % dilaksanakan
DAG/PER/2/2006 Pasal 3 Impor Bahan 100% dilaksanakan
TENTANG DISTRIBUSI berbahaya dan
DAN PENGAWASAN beracun
BAHAN BERBAHAYA
DAN BERACUN

MFK - RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado 42


PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN

PERMENDAG NO. 44/M- Pasal 2 Jenis Bahan 100%


DAG/PER/9/2009 Pasal 8 berbahaya dan 100%
TENTANG beracun
PENGADAAN,DISTRIBUSI Ketersediaan
DAN PENGAWASAN LDK/MSDS dan
BAHAN BERBAHAYA persyaratan
DAN BERACUN penandaan

PERATURAN Pasal 3 PEMBUANGAN 100%


PEMERINTAH NO. 18 Pasal 4 LIMBAH B3 20%
TAHUN 1999 TENTANG Pasal 5 PENGENCERAN 100%
PENGELOLAAN LIMBAH Pasal LIMBAH B3 50%
BAHAN BERBAHAYA 10 LIMBAH 100%
DAN BERACUN DAN Pasal RADIOAKTIF 75%
BERACUN 11 PENYIMPANAN 75%
Pasal LIMBAH B3
28 PENCATATAN
Pasal LIMBAH
29 SIMBOL
TEMPAT SIMPAN BB
PERATURAN MENTERI Pasal 2 SIMBOL DAN LABEL 100%
NEGARA LINGKUNGAN B3 100%
HIDUP NO.03 TAHUN KLASIFIKASI B3
2008 TENTANG TATA Pasal 3 25%
CARA PEMBERIAN TEMPAT
SIMBOL DAN LABEL PENYIMPANAN
BAHAN BERBAHAYA DIBERI SIMBOL B3
DAN BERACUN DAN
BERACUN
PERATURAN Pasal KEWAJIBAN 50%
PEMERINTAH RI NOMOR 12-17 PENGHASIL LIMBAH
27 TAHUN 2002 RADIOAKTIF
TENTANG
PENGELOLAAN LIMBAH
RADIOAKTIF

MFK - RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado 43

Anda mungkin juga menyukai