Anda di halaman 1dari 72

BAB I

DEFINISI

A. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan wilayah yang rawan terhadap bencana baik alam maupun ulah
manusia. Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya bencana ini adalah kondisi
geografis, iklim, geologis dan faktor-faktor lain seperti keragaman sosial budaya dan politik.
Sulawesi Utara sebagai salah satu tujuan wisata dengan kekayaan alam yang dimiliki
tentunya harus mendapat perhatian khusus bagi penyelenggara pemerintahan dan
layanan-layanan public yang ada di Sulawesi Utara. Kemajuan pariwisata di Sulawesi
Utara menyebabkan Sulawesi Utara menjadi fokus perhatian Dunia Internasional dan
Regional sehingga sangat rawan terhadap bencana buatan manusia. Mobilitas penduduk
yang sangat cepat antar pulau maupun antar benua menimbulkan kerawanan terhadap
bencana biologi, sosial dan politik.
RSUP Prof. Dr R.D Kandou sebagai pusat rujukan kesehatan Nasional tertinggi di
Propinsi Sulawesi Utara khusunya dan di Indonesia Timur Pada Umumnya adalah rumah
sakit yang menjadi tempat rujukan terakhir bagi korban bencana masal yang terjadi di
Propinsi Sulawesi Utara dan sekitarnya. Sebagai pusat rujukan maka diperlukan sebuah
pedoman penanganan bencana yang mengatur kerja dan koordinasi rumah sakit untuk
mengoptimalkan pelayanan.
Secara umum RSUP Prof. Dr R.D Kandou telah memiliki tim medis yang siap
menangani bencana, tetapi tim medis tidak akan dapat bekerja optimal tanpa dukungan
semua unsur di rumah sakit. Untuk mengatur kinerja dan koordinasi semua unsur di rumah
sakit diperlukan sebuah pedoman yang dipahami bersama.
Pengalaman terjadinya bencana banjir tahun 2000 dan tahun 2014 menunjukkan
bahwa betapa sangat diperlukannya sebuah pedoman penanganan bencana dan pelatihan
petugas untuk penanganannya.
Manajemen penanganan bencana di RSUP Prof. Dr R.D Kandou dituangkan dalam
buku pedoman yang menjelaskan tentang Struktur Organisasi untuk penanganan bencana
baik internal maupun eksternal, alur respon bencana internal dan eksternal, uraian tugas
masing-masing unit dan personal petugas, serta prosedur standar, data pendukung dan
formulir yang digunakan untuk kelengkapan data dan dokumentas.

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page0
Pedoman ini menyediakan framework penanganan bencana internal maupun external
yang kemungkinan bisa terjadi baik di internal RS maupun eksternal RS. Penanganannya
tergantung dari situasi yang ada.

B. GAMBARAN BENCANA INTERNAL DAN EKSTERNAL


1. BENCANA INTERNAL
Bencana internal adalah bencana yang terjadi didalam rumah sakit dan bencana
eksternal yang berdampak di dalam rumah sakit. Potensi jenis bencana (Hazard)
yang mungkin terjadi di Rumah Sakit Umum Pusat Prof.Dr.R.D. Kandou adalah
sebagai berikut:
1) Kebakaran
Sumber kebakaran bisa berasal dari dalam gedung bisa juga terjadi di luar
gedung. Detail respon penanganannya ada pada bab Penanganan Bencana
Internal Kebakaran
2) Gempa Bumi
Lokasi kepulauan di Indonesia berada pada area lempengan bumi di bawah
laut yang sewaktu-waktu dapat bergerak dan menghasilkan gempa, dan
kepulauan di Indonesia memiliki banyak gunung berapi yang sangat
memungkinkan terjadinya gempa bumi. Dampak terjadinya gempa ini dapat
juga terjadi di Sulawesi Utara dan sekitarnya yang akan merupakan bencana
external namun bila dampak gempa pada areal bangunan di RS maka hal ini
merupakan situasi bencana yang terjadi di RS. Detail respon penanganannya
ada pada bab Penanganan Bencana Internal-Gempa Bumi
3) Kebocoran Gas
Kebocoran gas dapat terjadi pada tabung-tabung besar gas maupun central
gas rumah sakit yang dapat disebabkan karena adanya kecelakaan maupun
kerusakan dan sabotase. Dan tabung-tabung gas maupun salurannya itu
sendiri merupakan sumber dari kebocoran. Detail respon penanganannya ada
pada bab kecelakaan oleh karena zat-zat berbahaya
4) Ledakan
Ledakan dapat dihasilkan dari kebocoran gas maupun karena ledakan bahan
berbahaya yang ada di RS. Detail respon penanganannya ada pada bab
kecelakaan oleh karena zat-zat berbahaya

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page1
5) Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit
Penyakit menular yang potensial terjadi di Sulawesi Utara adalah diare,
demam berdarah, serta new emerging desease akibat pembauran peradaban
global.
2. BENCANA EKSTERNAL
RSUP Prof. Dr R.D Kandou sebagai rumah sakit terbesar di Sulawesi Utara dan
pusat rujukan, sangat memungkinkan untuk menerima korban bencana eksternal,
maupun memeberikan bantuan terhadap korban bencana keluar rumah sakit di
Sulawesi Utara maupun diluar Sulawesi Utara. Potensi bencana eksternal yang
berdampak kepada rumah sakit adalah : ledakan/bom, kecelakaan transportasi,
gempa bumi, tsunami, banjir, kebakaran, tanah longsor dan letusan gunung
berapi.
Apabila terjadi bencana eksternal, maka sistem penanggulangan bencana di
rumah sakit diaktifkan, antara lain :
1) Pusat Komando diaktifkan oleh Komandan Bencana
2) Korban hidup dimasukkan melalui satu pintu di Instalasi Rawat Darurat,
sedangkan korban meninggal langsung ke kamar jenazah
3) Semua korban di triase di ruangan Triase-IRD
4) Petugas keamanan bersama dengan kepolisian mengatur alur lalu lintas di
sekitar rumah sakit. Alur menuju IRD akan dijaga ketat.
5) Pengunjung diarahkan ke pusat informasi kehumasan untuk informasi korban
6) Petugas tambahan akan dikontak oleh masing-masing penanggungjawab.
7) Tidak seorangpun dari petugas dapat meninggalkan rumah sakit pada situasi
penanganan korban bencana tanpa ijin dari Komandan Bencana
8) Semua media/ informasi kepada pers hanya melalui Komandan Rumah Sakit
(Dirut) selanjutnya informasi diperoleh dari Komandan Bencana. Ruang
pertemuan dipersiapkan untuk jumpa pers.
9) Form pemeriksaan; form permintaan obat, alat habis pakai dan kebutuhan
lainnya menggunaan form yang ada. Gudang dan farmasi dibuka sesuai
keperluan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan.
10) Pasien non disaster yang berada di Triase IRD tetap mendapatkan pelayanan
sesuai dengan prosedur yang berlaku.
11) Komunikasi dan informasi untuk situasi yang tebaru akan disampaikan pada
keluarga/ yang berkepentingan.

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page2
C. TUJUAN
1. Menyiapkan rumah sakit dalam penanggulangan bencana.
2. Pembentukan sistem komunikasi, kontrol dan komando dalam waktu cepat
(rapid system establishment)
3. Mengintegrasikan sistem pengelolaan petugas (psikologis, sosial), pasien dan
pengunjung/ tamu.
4. Menyusun prosedur pelaksanaan respon bencana dan pemulihan, serta tahap
kembali ke fungsi normal
5. Mengintegrasikan semua aktivitas penanganan bencana dengan standar kualitas
pelayanan tertentu.

D. KOMPONEN PEDOMAN PENANGANAN BENCANA


1. Peta Lokasi area Berkumpul saat Bencana Internal
2. Peta Institusi Pelayanan Kesehatan Propinsi Sulawesi Utara
3. Kartu Instruksi Kerja
4. Kartu Identitas Korban
5. Disaster Kit
6. Buku Pedoman Penanganan Bencana
7. Rekam Medik Korban

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page3
BAB II

RUANG LINGKUP

STRUKTUR ORGANISASI PENANGANAN BENCANA DI RSUP PROF. Dr R.D KANDOU

KOMANDAN
INSTITUSI JEJARING
RUMAH SAKIT

KETUA BENCANA
KETUA KOMITE K3 KETUA
MANAGEMENT SUPPORT MEDICAL SUPPORT

KETUA TIM KETUA TIM


KETUA LOGISTIK MEDIS
KETUA TIM DAN KETUA TIM KETUA TIM KETUA TIM
TIM SDM DAN OPERASIONAL PRAHOSPITAL INTRA HOSPITAL
PENUNJANG
KEPERAWATAN
KEUANGAN

A. KEGIATAN TIM
Dalam pelaksanaa kegiatan dari struktur di atas maka dari tiap-tiap ketua tim terdapat
beberapa area kegiatan yang menjadi lingkup tanggung jawabnya sbb:
1. TIM KEUANGAN
a. Mobilisasi Dana
b. Anggaran
2. TIM SDM
a. SDM RS

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page4
b. Relawan
3. TIM LOGISTIK DAN OPERASIONAL
a. Pengadaan
b. Gizi
c. Keamanan dan Pengaturan Lalu Lintas
d. Perencanaan
e. Data, Informasi dan Dokumentasi
f. Sanitasi
g. Kebersihan
h. Pemeliharaan gedung dan alat
i. Kamar Jenasah
j. Donasi
4. TIM MEDIS DAN PENUNJANG
a. Laboratorium
b. Farmasi
c. CSSD
d. Laundry
e. Radiologi
f. Surveylance
g. Konseling
h. Rekam Medik

5. TIM PRA-HOSPITAL
a. Ambulance
b. Pelayanan Medis dan Keperawatan
c. Pelayanan Penunjang
6. TIM INTRA-HOSPITAL
a. Penanganan Emergency
b. Penanganan Kamar Operasi
c. Penanganan ICU
d. Rawat Inap
e. Rawat jalan
f. Forensik
g. Evakuasi
7. TIM KEPERAWATAN

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page5
a. Pelayanan Keperawatan
b. Informasi Mobilisasi Korban/ Pasien

B. URAIAN TUGAS
Uraian tugas yang dimaksud disini adalah tugas dan tanggung jawab yang dimiliki
oleh setiap personal dalam sistem penanganan bencana di rumah sakit sesuai
dengan struktur yang telah disusun. Struktur ini diaktifkan saat terjadinya situasi
bencana baik di dalam rumah sakit maupun penanganan korban bencana dari luar
rumah sakit.

KOMANDAN RUMAH SAKIT

(Direktur Utama)

Bertanggung Jawab Kepada: Menteri Kesehatan RI, berkoordinasi dengan Gubernur-


Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Utara

Bertanggung Jawab Untuk : Mengatur pengelolaan penanganan bencana dan

korban bencana di rumah sakit

TUGAS:

1. Memberi arahan kepada Komandan Bencana untuk pengelolaan penanganan


korban
2. Melaporkan proses penanganan bencana kepada pihak Departemen Kesehatan
maupun Pemerintah Daerah /Propinsi
3. Memberikan briefing kepada komandan bencana, ketua medical support dan ketua
management support
4. Memberikan informasi terkait proses penangan bencana kepada pihak lain di luar
RS
5. Mendampingi kunjungan tamu Kenegaraan, tamu Pemerintahan Pusat dan Propinsi
6. Mengkoordinasikan permintaan bantuan dalam negeri dan luar negeri
7. Melakukan evaluasi pelaksanaan pelayanan bencana rumah sakit

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page6
KOMANDAN BENCANA

(Direktur Medik dan Keperawatan)

Bertanggung Jawab Kepada : Komandan Rumah sakit

Bertanggung jawab Untuk : Mengkoordinir pelaksanaan pelayanan medical support


dan management support

TUGAS:

1. Merencanakan dan mengendalikan pelayanan medical support dan management


support
2. Memberikan laporan kepada Komandan Rumah Sakit terkait proses tersebut
diatas.
3. Menindaklanjuti upaya permintaan bantuan oleh Komandan Rumah Sakit
4. Memastikan proses penanganan korban dan sumber pendukungnya terlaksana
dan tersedia sesuai kebutuhan.
5. Melakukan koordinasi kerja kepada instansi lain dan rumah sakit jejaring

KETUA MANAGEMENT SUPPORT

(Direktur Keuangan dan Administrsi Umum)

Bertanggung Jawab Kepada: Komandan Bencana

Bertanggung Jawab Untuk : Memastikan ketersediaan sumber pendukung untuk


pelaksanaan penanganan korban

TUGAS:

1. Mengkoordinir penyediaan logistik, SDM, keuangan dan penunjang medik


2. Menindaklanjuti koordinasi kerja ke instansi luar yang dilakukan oleh Komandan

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page7
Bencana sehubungan dengan penyediaan sumber pendukung penanganan
medis.
3. Melaporkan pelaksanaan proses penyiapan, kesiapan sumber pendukung dan
sumber bantuan yang diterima kepada Komandan Bencana

KETUA MEDICAL SUPPORT

(Kepala IGD)

Bertanggung Jawab Kepada: Komando Bencana

Bertanggung Jawab Untuk : Pengendalian penanganan korban bencana hidup dan mati

TUGAS:

1. Mengendalikan penanganan korban hidup


2. Mengendalikan penanganan korban mati
3. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas tim medik dan forensik
4. Melaporkan proses penanganan korban hidup dan korban mati kepada
Komandan Bencana
5. Mengkoordinir proses evakuasi korban ke luar RS
6. Memberikan briefing kepada tim pra-hospital dan intra hospital
7. Menyampaikan laporan proses pelaksanaan penanganan korban dan evakuasi
korban (data hasil kegiatan) kepada komandan bencana

TIM PRA HOSPITAL.

Bertanggung jawab kepada : Ketua Medical Support

Bertanggung jawab untuk : Melakukan pelayanan pra hospital dan evakuasi korban ke
rumah sakit

TUGAS :

1. Melaksanakan Triage dan RHA (Rapid Health Assessment)


2. Menentukan prioritas dan melakukan evakuasi

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page8
3. Melaporkan hasil RHA :
a. Jumlah korban
b. Kondisi korban
c. Kondisi lingkungan sekitar kepada Ketua Medical Support

TIM INTRA HOSPITAL.

Bertanggung jawab kepada : Ketua Medical Support

Bertanggung jawab untuk : Melakukan penanganan di dalam rumah sakit

TUGAS :

1. Melakukan triage dan RHA


2. Menentukan prioritas penanganan dan melakukan evakuasi ke IGD
3. Menentukan jumlah tempat tidur dan ruangan yang diperlukan pasca life saving
4. Melaporkan hasil penanganan kepada ketua medical support

KETUA TIM KEPERAWATAN

(Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan)

Bertanggung jawab kepada : Ketua Medical support

Bertanggung jawa untuk :Pelaksanaan pelayanan keperawatan, penyediaan tim


keperawatan, pelaksanaan ’bed management’ dan informasi
mobilisasi korban.

TUGAS:

1. Menyiapkan dan mengkoordinir tim keperawatan


2. Mengkoordinir pelaksanaan pelayanan keperawatan
3. Melakukan pengelolaan tempat tidur meliputi kesiapan dan pengosongannya di

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page9
area RS
4. Mengkoordinir pemindahan pasien/ korban antar ruangan dan kesiapan evakuasi
korban.
5. Mengkoordinir pengaturan ruang perawatan dan unit perawatan lainnya
6. Mengkoordinir pemenuhan kebutuhan penunjang pelayanan keperawatan

KETUA TIM KEUANGAN

(Direktur Keuangan)

Bertanggung Jawab Kepada : Ketua Management Support

Bertanggung Jawab Untuk : Pengelolaan keuangan baik dari sumber APBD, APBN
maupun donatur

TUGAS:

1. Merencanakan, memobiliasi dan mengevaluasi pengelolaan keuangan untuk


menunjang keperluan penanganan bencana.
2. Melakukan koordinasi kerja dengan tim perencanaan, tim pengadaan terkait
pengelolaan dana bencana.
3. Melaporkan pengelolaan keuangan baik bersumber APBD, APBN maupun
donatur kepada Ketua Management Support dan Komandan Bencana

KETUA TIM SDM

(Direktur SDM dan Pendidikan)

Bertanggung Jawab Kepada : Ketua Management Support

Bertanggung Jawab Untuk : Penyediaan SDM dari karyawan RS maupun relawan


sesuai kualifikasi yang diperlukan

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page10
TUGAS:

1. Mengkoordinir penyediaan SDM di RS


2. Melakukan koordinasi dengan unit external dalam upaya pemenuhan kebutuhan
tenaga
3. Mengkoordinir proses seleksi relawan berdasarkan keahlian dan kebutuhan,
serta merencanakan penugasannya.
4. Mengkoordinir pendokumentasian semua relawan yang bekerja di RS dan
mengelola proses penugasannya
5. Melaporkan kesiapan tenaga kepada Ketua Management Support

KETUA TIM LOGISTIK DAN OPERASIONAL

(Kepala Bagian Umum)

Bertanggung Jawab Kepada: Ketua Management Support

Bertanggung jawab Untuk : Penyediaan logistik, penyediaan informasi dan operasional


penanganan bencana

TUGAS:

1. Merencanakan dan mengadakan seluruh kebutuhan dalam penanganan bencana


2. Mengkoordinir penyediaan dan pengelolaan logistik
3. Menindaklanjuti bantuan logistik dari instansi terkait dan donatur
4. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan logistik
5. Memastikan penyediaan sarana transportasi (termasuk ambulance), kebersihan
lingkungan dan keamanan RS serta ketertiban lalu lintas.
6. Mengkoordinir pengelolaan jenazah di kamar jenazah
7. Memastikan berfungsinya gedung dan alat serta melaksanakan pemeliharaannya.
8. Menyelesaikan urusan administrasi bantuan luar negeri

KETUA TIM MEDIS DAN PENUNJANG

(Kepala Bidang Pelayanan Medis)

Bertanggung jawab kepada: Ketua Management Support

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page11
Bertanggung jawab untuk : Penyediaan dan pelaksanaan pelayanan medik, keperawatan,
penunjang serta informasi tentang keberadaan korban hidup selama di RS.

TUGAS:

1. Mengkoordinir kesiapan tim medis, keperawatan dan penunjang


2. Menjamin kesiapan operasional penunjang dan pendukung pelayanan korban
bencana
3. Menyiapkan dukungan konseling dan surveilance pasca bencana
4. Menyiapkan rencana mobilisasi pasien keluar RS
5. Melaporkan pelaksanaan pelayanan medik dan penunjang kepada ketua
management support

C. POS PENANGANAN BENCANA


Pengadaan pos penanganan bencana diperlukan untuk mengelola maupun
menampung beberapa kegiatan dalam mendukung penanganan korban bencana
sehingga penanganan dan pengelolaannya dapat lebih terkoordinasi dan terarah.

PENGALIHAN RUANGAN SEBAGAI POSKO

POS LOKASI

POS KOMANDO Ruang sentral informasi IGD Lt I ( 118 )

POS PENGOLAHAN DATA Ruang Administrasi/ Kepala IGD (lantai 4)

POS INFORMASI Ruang Pusat Informasi IGD L.1(118)

POS LOGISTIK DAN DONASI Ruangan Humas

POS PENANGANAN JENAZAH Instalasi Kedokteran Forensik

POS RELAWAN Ruang IGD Lt.I Loby

POS RESTORY AND FAMILY LINK Ruang IGD Lt I Loby

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page12
1. POS KOMANDO
Tempat: Ruang Sentral Informasi IGD Lt I ( 118 )
Fungsi:
1) Pusat koordinasi dan komunikasi baik dengan internal maupun external unit yang
dipimpin oleh Komandan Bencana. Area ini merupakan area khusus, dimana hanya
petugas tertentu yang boleh masuk.
2) Wadah yang melibatkan semua unsur pimpinan pengambil keputusan dan
mengendalikan bencana.
3) Tempat penyimpanan disaster kit, radio komunikasi dan peta-peta yang diperlukan
untuk koordinasi maupun pengambilan keputusan

Lingkup kerja:

1) Pada bencana yang bersifat ekternal tetapi mengakibatkan gangguan infrastruktur


(gangguan ekonom) maka lingkup kerjanya adalah menyelesaikan masalah
pelayanan medis dan upaya untuk dapat mengatasi masalah ekonomi dan SDM,
dengan melibatkan koordinasi dan kerjasama lintas program dan lintas sektoral
2) Pada disaster yang bersifat internal disaster dimana bencana terjadi didalam rumah
sakit, maka lingkup kerjanya adalah sebatas menyelesaikan masalah pelayanan
medis dan penunjangnya.
3) Pemegang kendali komunikasi medik dan non medik.
Fasilitas:
a. Telepon, Fax
b. Komputer
c. Peta Area berkumpul
d. Peta ruangan perawatan pasca emergency
e. Peta Instansi Pelayanan Kesehatan di Sulut
f. Peta area Hazard di rumah sakit
g. White Board
h. Meja Pertemuan
i. Radio Komunikasi
j. Emergency kit medis dan non medis
2. POS PENGOLAHAN DATA
Tempat: Ruangan Administrasi/ kepala IRD Lt 4
Fungsi:
Tempat penerimaan dan pengolahan data yang terkait dengan penanganan bencana.

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page13
Lingkup kerja:
a. Mengumpulkan seluruh data yang terkait dengan bencana.
b. Melakukan koordinasi dengan pos-pos penanganan bencana lainnya dan unit
pelayanan terkait baik internal maupun eksternal.
c. Mengolah data menjadi informasi yang terbaru untuk menunjang keputusan
komandan bencana.
d. Melakukan pengarsipan seluruh data dan informasi dalam bentuk file sehingga
sewaktu-waktu bisa dibuka bila diperlukan.
e. Mengirimkan data ke pusat informasi dan ke Komandan Rumah Sakit sebagai
bahan press conference dan informasi ke pihak external.

Fasilitas:

a. Telepon
b. Komputer, internet
c. Radio komunikasi
3. POS INFORMASI
Tempat: Ruangan Humas/Informasi IGD Lt 1 ( 118 )
Fungsi:
Tempat tersedianya informasi untuk data korban, data kebutuhan relawan, data
perencanaan kebutuhan obat, alat medis, non medis, barang habis pakai medis/ non
medis, perbaikan gedung, data donatur. Informasi yang disiapkan di pos ini
didapatkan dari pos pengolahan data.
Lingkup Kerja:
1. Memberikan informasi data korban, data kebutuhan relawan, data perencanaan
kebutuhan obat, alat medis, non medis, barang habis pakai medis/ non medis,
perbaikan gedung, data donatur.
2. Mengexpose hanya data korban saja, baik korban sedang dirawat, korban hilang,
korban meninggal, hasil identifikasi jenazah, korban yang telah dievakuasi ke luar
RS.
Fasilitas :
a. Telepon (lokal, SLI)
b. Komputer, internet
c. Papan informasi
4. POS LOGISTIK dan DONASI
Tempat: Ruangan Humas

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page14
Fungsi:
1. Menerima dan mendistribusikan semua bantuan logistik dan uang dari pihak
luar dalam menunjang operasional penanganan bencana.
2. Tempat penyimpanan sementara barang sumbangan, selanjutnya
didistribusikan ke bagian yang bertanggung jawab.

Lingkup kerja.

1. Menerima bantuan/ sumbangan logistic dan obat untuk menunjang pelayanan


medis.
2. Mengkoordinasikan kepada ka instalasi terkait tentang sumbangan yang
diterima.
3. Membuat laporan penerimaan bantuan dan pendistribusiannya.

Fasilitas:

1. Komputer
2. Buku pencatatan dan pelaporan

5. POS PENANGANAN JENAZAH


Tempat: Instalasi Kedokteran Forensik
Fungsi:
a. Tempat penampungan, penyimpanan korban meninggal dan atau body part
serta proses pengeluarannya.
b. Tempat identifikasi jenasah.
c. Tempat penyimpanan barang bukti.

Lingkup kerja:

a. Pada eksternal disaster penekanan pada korban masuk terutama ketepatan


data korban sehingga identifikasi lebih cepat.
b. Menunjang pelayanan medis dalam mengungkapkan kejadian sehingga
penanganan pelayanan medis lebih tepat (korban bencana mekanikal/biologis)
c. Koordinasi dengan jajaran terkait (tim DVI) terutama dalam identifikasi
d. Menyiapkan segala hal yang terkait dengan evakuasi jenazah baik dalam/luar
negeri.
e. Menjaga barang bukti.
f. Membangun komunikasi dengan keluarga korban terkait identifikasi.

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page15
g. Melakukan penyelesaian jenazah yang tidak ada keluaga (Upacara, kremasi,
pemusnahan jenazah yang beresiko penularan)
h. Menyiapkan tempat penyimpanan jenazah untuk waktu lama.
i. Membuat laporan yang informatif terutama pada kasus internal disaster yang
melibatkan korban dari pasien dan petugas.(untuk melihat gambaran proses
kejadian penyelamatan oleh petugas rumah sakit dalam upaya mengurangi
korban meninggal).

Fasilitas:

a. Komputer, internet
b. Telepon
c. Radio komunikasi
d. Papan informasi
e. X-ray mobile
f. Cold storage
6. POS RELAWAN
Tempat: Ruangan IGD lt.I
Fungsi:
a. Tempat pendaftaran dan pengaturan tenaga relawan, baik orang awam, awam
khusus maupun tenaga profesional.
b. Tempat informasi relawan.

Lingkup kerja:

a. Menyiapkan informasi yang dibutuhkan, yang sesuai kompetensinya.


b. Mengatur schedule kerja sesuai tempat dan waktu yang diperlukan.
c. Menyiapkan ID card relawan.
d. Memberikan penjelasan prosedur tetap sesuai keinginan rumah sakit.

Fasilitas.

a. Komputer, telepon, internet


b. Radio komunikasi
c. Buku pencatatan.
7. POS RESTORY AND FAMILY LINK
Tempat: Ruang iGD Lt. 1 (Ambulatoar )
Fungsi:

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page16
a. Tempat informasi dan penelusuran korban oleh pihak keluarga
b. Tempat korespondensi dengan keluarga korban

Lingkup Kerja:

a. Menyiapkan informasi keberadaan korban.


b. Menghubungi pihak keluarga untuk perkembangan informasi keberadaan
korban
c. Berkoordinasi dengan pihak terkait untuk pengumpulan informasi korban

Fasilitas:

a. Telepon, internet
b. Komputer
c. Dokumen Pencatatan

D. PENGOSONGAN RUANGAN

Pada keadaan bencana baik internal maupun eksternal, setelah penanganan emergency
korban di triage –IRD maka ruang perawatan untuk melokalisasi korban yang ada
diarahkan ke Ruangan Aula Bakordik, Aula Rs lt 1 dan Lt 2, serta ruangan yang akan
menerima pasien adalah :

RUANGAN YANG DIKOSONGKAN PEMINDAHAN PASIEN KE RUANGAN

1. Triase –IGD 1. Irina A, B, C, D, E, F ,Anggrek dan


Nyiur Melambai, CVBC
2. Irina A, ICU, HD Dahlia, CVBC 1. Irina Anggrek

3. HD Melati, Irina B,C. D. E. F, Anggrek, 1. IGD


Nyiur, 2. CVBC
3. Aula / Kantor Administrasi
4. IRJ/IGD Lama

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page17
E. AREA DEKONTAMINASI

Adalah area/ tempat untuk membersihkan korban dari kontaminasi bahan-bahan yang
bersifat iritasi. Area ini berlokasi di lingkungan IRD dan diperuntukkan bagi korban
terkontaminasi bahan kimia dan atau biologis. Area dekontaminasi yang dimiliki rumah
sakit ditujukan untuk melaksanakan dekontaminasi sekunder, sehingga upaya
dekontaminasi primer diasumsikan telah dilaksanakan ditempat kejadian.

F. RUANGAN DAN AREA BERKUMPUL

Area tempat berkumpul (titik aman berkumpul) saat terjadinya bencana internal bagi
pasien, petugas dan pengunjung/ keluarga pasien, serta tempat untuk melaksanakan
rapid assessment untuk triage korban.

G. AREA BERKUMPUL TERBUKA (TITIK AMAN BERKUMPUL)

WILAYAH SEKITAR RS AREA TERBUKA

Area Selatan –Timur Lapangan Parkir CVBC RS

Area Utara –Timur Lapangan Parkir Depan Instalasi Rawat


Jalan (IRJ) RS

Area Tengah Area Parkir Depan ANGGREK 1 RS

Area Utara – Barat Area Parkir Depan KANTOR ADM. RS

Area Selatan – Barat Area Nyiur Melambai

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page18
H. RUANGAN BERKUMPUL
Ruangan yang dipilih untuk dimanfaatkan sebagai tempat penampungan pasien
sementara adalah ruangan aman terdekat dengan kejadian.

Area Ruangan Berkumpul

Area Timur dan Triase-IRD dan atau Lobby IGD

Selatan CVBC DAN ANGGREK

Area Utara Kantor Administrasi RS

Area Tengah Ruangan Poli Bedah/IGD Lama

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page19
I. PETA RUANGAN DAN AREA BERKUMPUL

Titik 4
Titik 5
kumpul
Kumpul
CVBC
Nyiur

Titik 3
Kumpul
Anggrek

Titik 2
Titik 1
Kumpul
Kumpul
Kantor
Rawat
Jalan

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page20
J. AKTIVASI SISTEM BENCANA

INFORMASI KEADAAN BENCANA


KOMANDAN RUMAH SAKIT

KOMANDAN BENCANA

KETUA TIM MEDICAL SUPPORT


MEMASTIKAN ADANYA BENCANA DAN KORBAN

AKTIFKAN SISTEM TIDAK PERLU DIAKTIFKAN


PENANGGULANGAN PENANGGULANGAN BENCANA
BENCANA

AKTIFKAN POSKO
PENANGGULANGAN BENCANA

EVALUASI PROSES
PENANGGULANGAN YANG
SUDAH DILAKUKAN

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page21
K. GARIS KOMUNIKASI
Garis komunikasi yang dilaksanakan pada situasi bencana adalah:
a. Aktivasi Sistem Penanganan Bencana RS.
b. Mobilisasi tim medik
c. Mobilisasi tim manajemen
d. Aktivasi Pos Komando
e. Penggunaan media komunikasi yang ada, yaitu radio medik, operator RS
f. Peran dan tanggung jawab inti pada kartu instruksi kerja, yang dilaksanakan oleh
tiap orang sewaktu-waktu sesuai jabatannya
g. Tetap memberikan informasi yang up to date yang telah disetujui oleh Komando
Rumah Sakit.

Agar tim penanggulangan bencana dikenal oleh unit internal maupun eksternal,
maka semua yang terlibat langsung memakai identitas berupa rompi warna UNGU
untuk personal sbb :

a. Komandan RS
b. Komandan Bencana
c. Ketua Medical Support
d. Ketua Manajemen Support
e. Tim Medis
f. Ketua Pos
g. Ketua Tim dibawah Manajemen Support
h. Ketua Tim dibawah Medical support

L. PENGATURAN LALU LINTAS


1. Bencana Eksternal
Pengaturan lalu lintas pada bencana eksternal dilakukan sebagai berikut :
a. Kendaraan korban masuk melalui pintu masuk utama rumah sakit
b. Pintu masuk dibuka dan dijaga oleh satpam rumah sakit bekerja sama dengan
kepolisian, untuk kemudian diarahkan menuju IRD
c. Di lobby triage petugas satpam dan kepolisian mengatur ketertiban dan
kelancaran proses penurunan korban dari kendaraan, serta mengarahkan
kendaraan untuk keluar rumah sakit.
d. Korban diterima oleh tim medis yang ada di IRD, untuk selanjutnya dilakukan
pertolongan korban .

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page22
e. Kendaraan pengangkut pasien yang bukan korban bencana, diarahkan
menuju WI
f. Kendaraan petugas dan pengunjung masuk melalui pintu utara sebelah timur
IRD
g. Kendaraan pengangkut korban meninggal diarahkan langsung menuju kamar
jenazah
2. Bencana Internal
Pengaturan lalu lintas pada bencana internal dilakukan sesuai dengan lokasi
bencana. Seluruh kendaraan tidak diijinkan memasuki area rumah sakit, kecuali
kendaraan PMK, Ambulance dan Polisi. Mobilisasi/ evakuasi korban hidup menuju
penanganan gawat darurat, baik ke IRD ataupun ketempat lain dapat dilakukan
memakai ambulan dan atau memakai barankard/ kursi roda melalui selasar rumah
sakit. Sedangkan korban meninggal dibawa langsung ke kamar jenazah.
Pengaturan kendaraan keluar masuk rumah sakit selanjutnya diatur sebagai
berikut :

AREA BENCANA AKSES MASUK AKSES KELUAR

TIMUR, BARAT, UTARA Pintu Utama Utara RS Pintu Utama Selatan antara
Anggrek dan Rumah Dinas
atau pintu utama Barat/Utara

SELATAN, TIMUR, BARAT Pintu Utama Selatan RS Pintu Utama Selatan antra
Memutar depan CVBC Anggrek dan Rumah Dinas
belok kiri menuju IGD atau pintu utama Barat/Utara

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page23
PETA ALUR PENGATURAN LALU LINTAS DAN ALUR EVAKUASI KORBAN KE UNIT
PENANGANAN EMERGENCY (Pada Bencana di Area Barat, Timur, Selatan, Utara)

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page24
M. PERAN INSTANSI JEJARING
Pada situasi bencana suatu rumah sakit diharapkan dapat menyelenggarakan
pelayanan dan mengatasi semua situasi terkait dengan pertolongan korban baik
ketersediaan peralatan medik atau masalah teknis lainnya dalam tempo yang
sesingkat-singkatnya sehingga pelayanan dapat diberikan dengan sebaik-baiknya,
serta dengan seminimal mungkin adanya korban meninggal. Dalam situasi demikian,
maka kemampuan rumah sakit diuji untuk mampu mengatasi semua kejadian/korban
yang ada. Sangatlah tidak mungkin jika semua hal tersebut dibebankan kepada
hanya 1 (satu) rumah sakit, dalam hal ini RSUP Prof Dr. R.D Kandou, sehingga
sangatlah penting untuk mengembangkan kerjasama dengan instansi dan rumah
sakit jejaring sebagai upaya memperluas dan meningkatkan peran aktif
sektor/instansi lain untuk bersama-sama memberikan bantuan sesuai dengan
kemampuan masing-masing. Instansi jejaring yang diharapkan perannya pada situasi
bencana, antara lain
1. Dinas Pemadam Kebakaran : Bantuan Pemadam Kebakaran diperlukan apabila
bencana yang terjadi tidak dapat diatasi dengan hanya memakai APAR (Alat
Pemadam Api Ringan) yang ada di RSUP Prof, Dr .D Kandou. Kepala Instalasi
Pengamanan rumah sakit menghubungi no.telp. 113/864444 untuk meminta
bantuan petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran. Selain untuk tujuan
memadamkan api, membantu proses evakuasi korban dan melaksanakan
dekontaminasi primer.
2. Palang Merah Indonesia : PMI diperlukan dalam rangka membantu proses
triage dan evakuasi, serta penggunaan fasilitas yang dimilikinya dan
mengerahkan relawan.
3. Kepolisian : Pengaturan keamanan, ketertiban dan lalu lintas menuju dan keluar
RSUP Prof. Dr R.D Kandou, khususnya akses menuju ke IGD pada saat
kejadian bencana.
4. Satkorlak : Kejadian bencana dikoordinasikan kepada Satkorlak Propinsi
Sulawesi Utara sebagai upaya antisipasi diperlukannya bantuan logistik,
makanan, dsb.
5. PLN : Kejadian bencana memerlukan penambahan daya listrik termasuk
penambahan titik sambungan listrik di unit unit yang diperlukan agar pelayanan
yang diberikan tetap optimal.
6. TELKOM : Tambahan sambungan telepon dan bantuan sambungan telepon
internasional bebas biaya sangat diperlukan pada saat kejadian bencana,

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page25
terutama untuk membantu korban/keluarga warga negara asing yang ingin
berhubungan dengan negaranya. Sambungan telepon diperlukan juga untuk
membuka akses internet guna memberikan informasi tentang bencana yang
terjadi.
7. PDAM : Kontinuitas pengadaan air bersih sangat diperlukan untuk operasional
penanganan korban.
8. Dinas Kesehatan Propinsi Sulut : Laporan kepada Dinas Kesehatan Propinsi
Sulawesi Utara menjadi prioritas pertama pada saat bencana. Hal ini menjadi
jembatan bagi diupayakannya mobilisasi bantuan dari pihak/instansi terkait,
khususnya Pemda dan intansi kesehatan jejaring lainnya.
9. Rumah Sakit Jejaring : Pada situasi korban yang sangat besar dimana RSUP
Prof. Dr R.D Kandou tidak mampu menampung untuk penanganannya, maka
kerja sama penanganan dengan rumah sakit lain sangat diperlukan. Oleh
karena itu perlu diinformasikan upaya meminta bantuan kepada rumah sakit lain
yang menjadi rumah sakit jejaring RSUP Prof. Dr R.D Kandou. Rumah sakit
yang merupakan jejaring untuk penanganan bencana adalah rumah sakit
pemerintah di seluruh Sulawesi Utara, rumah sakit angkatan darat, rumah sakit
POLRI dan beberapa rumah sakit swasta.
10. SAR : Tim SAR sangat diperlukan untuk membantu proses evakuasi dalam
penanganan bencana.
11. Institusi Pendidikan Kesehatan, Perhotelan dan PHRI : Pada situasi korban
yang sangat besar dimana RSUP Prof. Dr R.D Kandou tidak mampu
menampung untuk penanganannya, maka kerja sama bantuan tenaga relawan
untuk membantu penanganan bencana sangat diperlukan.

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page26
BAB IV

TATA LAKASANA

PENANGANAN BENCANA DI RUMAH SAKIT

Pada situasi bencana aspek koordinasi dan kolaborasi diperlukan untuk mengatur proses
pelayanan terhadap korban dan mengatur unsur penunjang yang mendukung proses
pelayanan sehingga dapat berjalan sebagaimana mestinya. Penanganan bencana di
rumah sakit pada sistem penanganan bencana adalah sebagai berikut:

1. PENANGANAN KORBAN

Proses penanganan yang diberikan kepada korban dilakukan secepatnya untuk


mencegah resiko kecacatan dan atau kematian, dimulai sejak di lokasi kejadian, proses
evakuasi dan proses transportasi ke IRD atau area berkumpul. Kegiatan dimulai sejak
korban tiba di IRD.

Penanggung jawab : Ketua Tim Medical support (Ka IRD)

Tempat : Triage-IRD/ lokasi kejadian/ area dan ruang berkumpul

Prosedur Pelaksanaan :

Di lokasi kejadian:

a. Lakukan triage sesuai dengan berat ringannya kasus (Hijau, Kuning, Merah)
b. Menentukan prioritas penanganan
c. Evakuasi korban ketempat yang lebih aman
d. Lakukan stabilisasi sesuai kasus yang dialami.
e. Transportasi korban ke IGD.
f. Di rumah sakit (IGD):
g. Lakukan triage oleh tim medik.
h. Penempatan korban sesuai hasil triage.
i. Lakukan stabilisasi korban.
j. Berikan tindakan live saving dan damage control sesuai dengan kegawatan dan
situasi yang ada (Merah, Kuning,Hijau)
k. Perawatan lanjutan sesuai dengan jenis kasus (ruang perawatan dan OK)

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page27
l. Lakukan rujukan bila diperlukan baik karena pertimbangan medis maupun tempat
perawatan.
2. PENGELOLAAN BARANG MILIK KORBAN

Barang milik korban hidup baik berupa pakaian, perhiasan, dokumen, dll ditempatkan
secara khusus untuk mencegah barang tersebut hilang maupun tertukar. Sedangkan
barang milik korban meninggal, setelah di dokumentasi oleh koordinator tim forensik,
selanjutnya diserahkan ke pihak kepolisian yang bertugas di forensik.

Tempat : Ruang Triage-IGD

Penanggungjawab : Kepala Ruangan Triage IGD

Prosedur :

a. Catat barang yang dilepaskan dari korban atau dibawa oleh korban
b. Bila ada keluarga maka barang tersebut diserahkan kepada keluarga korban
dengan menandatangani form catatan.
c. Tempatkan barang milik korban pada kantong plastik dengan identitas pemilik dan
disimpan di lemari/ locker terkunci.
d. Bila sudah 1 minggu barang milik korban belum diambil baik oleh pasien sendiri
maupun keluarganya, maka barang-barang tersebut diserahkan kepada Ka Sub
Bag Humas dengan menandatangani dokumen serah terima, selanjutnya Ka Sub
Bag Humas menghubungi pasien maupun keluarganya. Apabila dalam waktu 1
bulan barang belum diambil, maka barang tersebut diserahkan oleh KaBag Hukum
dan Humas ke Polsek Denpasar Selatan.
3. PENGOSONGAN RUANGAN DAN PEMINDAHAN PASIEN

Pada situasi bencana maka ruangan perawatan tertentu harus dikosongkan untuk
menampung sejumlah korban dan pasien-pasien diruangan tersebut harus dipindahkan ke
ruangan yang sudah ditentukan (lihat bahasan pengosongan ruangan)

Tempat : Aula Bakordik, Aula Kantor Administrasi dan

Lantai satuKantor administrasi

Penanggung jawab : Ka. Bidang Keperawatan

Prosedur :

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page28
a. Ka Bid Yan Keperawatan menginstruksikan ka ruangan yang dimaksud untuk
mengosongkan ruangan.
b. Ka Ruangan berkoordinasi ke kepala ruangan lain untuk memindahkan pasiennya
c. Ka Ruangan dan Wakil serta Perawat Primer menjelaskan pada pasien/
keluarganya alasan pengosongan ruangan.
d. Ka Ruangan mencatat ruangan-ruangan tempat tujuan pasien pindah dan
menginstruksikan petugas billing untuk melakukan mutasi pada system billing.
e. Ka Ruangan melaporkan proses pengosongan ruangan kepada Ka. Bidang
Keperawatan.
f. Ka ruangan mengintruksikan kepada petugas untuk memindahkan pasien ke
ruangan yang dimaksud
4. PENGELOLAAN MAKANAN KORBAN DAN PETUGAS

Makanan untuk pasien dan petugas, persiapan dan distribusinya dikoordinir oleh Instalasi
Gizi sesuai dengan permintaan tertulis yang disampaikan oleh kepala ruangan maupun
penanggungjawab pos. Makanan yang dipersiapkan dengan memperhitungkan sejumlah
makanan cadangan untuk antisipasi kedatangan korban baru maupun petugas baru/
relawan.

Tempat : Instalasi Gizi dan Posko Donasi

Penanggung Jawab : Ka Instalasi Gizi

Prosedur :

a. Instalasi Gizi mengkoordinasikan jumlah korban dan petugas yang ada ke


ruangan/ posko sebelum mempersiapkan makanan pada setiap waktu makan.
b. Instalasi Gizi mengumpulkan semua permintaan makanan dari ruangan/ posko.
c. Instalasi mengkoordinir persiapan makanan dan berkolaborasi dengan posko
donasi makanan untuk mengetahui jumlah donasi makanan yang akan/ dapat
didistribusikan.
d. Ka Instalasi gizi mengintruksikan mendistribusikan makanan dengan
berkoordinasi dengan penyiapan tenaga
5. PENGELOLAAN TENAGA RUMAH SAKIT

Pengaturan jumlah dan kualifikasi tenaga yang diperlukan saat penanganan bencana.
Tenaga yang dimaksud adalah SDM rumah sakit yang harus disiagakan serta
pengelolaannya saat situasi bencana.

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page29
Tempat : Bagian SDM

Penanggung jawab : Dir. SDM

Prosedur :

a. Dir. SDM menginstruksikan Ka Bidang/ Bagian/ Ka Instalasi yang terkait untuk


kesiapan tenaga.
b. Koordinasi dengan pihak lain bila diperlukan tenaga tambahan/ volunteer dari luar
RS.
c. Dokumentasikan semua staf yang bertugas untuk setiap shift.
6. PENGENDALIAN KORBAN BENCANA DAN PENGUNJUNG

Pada situasi bencana internal maka pengunjung yang saat itu berada di RS ditertibkan dan
diarahkan pada tempat berkumpul yang ditentukan. Demikian pula korban diarahkan untuk
dikumpulkan pada ruangan/ area tempat berkumpul yang ditentukan.

Tempat : Lihat pembahasan ruangan dan area berkumpul

Penanggung jawab : Ka Instalasi Pengamanan

Prosedur :

a. Umumkan kejadian dan lokasi bencana melalui speaker dan informasikan agar
korban dipindahkan dan diarahkan ke area yang ditentukan.
b. Perintahkan Ka.ruangan terkait untuk memindahkan korban.
c. Koordinir proses pemindahan dan alur pengunjung ke area dimaksud.
7. KOORDINASI DENGAN INSTANSI LAIN

Diperlukannya bantuan dari instansi lain untuk menanggulangi bencana maupun efek dari
bencana yang ada. Bantuan ini diperlukan sesuai dengan jenis bencana yang terjadi.
Instansi terkait yang dimaksud adalah Satkorlak, Dinas Kesehatan Propinsi, Kepolisian,
Dinas Pemadam Kebakaran, SAR, PDAM, PLN, TELKOM, PMI, dan RS Jejaring, Intitusi
Pendidikan Kesehatan, Perhotelan dan PHRI, BPOM.

Tempat : Pos Komando

Penanggungjawab : Komandan RS

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page30
Prosedur :

a. Koordinir persiapan rapat koordinasi dan komunikasikan kejadian yang sedang


dialami serta bantuan yang diperlukan
b. Hubungi instansi terkait untuk meminta bantuan sesuai kebutuhan
c. Bantuan instansi terkait dapat diminta kepada pemerintah Propinsi, Kabupaten/
Kota dan Pusat, termasuk lembaga/ instansi/ militer/ polisi dan atau organisasi
profesi.
8. PENGELOLAAN OBAT DAN ALAT KESEHATAN (PERBEKALAN FARMASI)

Penyediaan obat dan alat kesehatan dalam situasi bencana merupakan salah satu unsur
penunjang yang sangat penting dalam pelayanan kesehatan, oleh karena itu diperlukan
adanya persediaan obat dan alat kesehatan sebagai penunjang pelayanan korban.

Tempat : Instalasi Farmasi

Penanggung Jawab : Kepala Instalasi Farmasi

Prosedur :

a. Menyiapkan persediaan obat & alat kesehatan untuk keperluan penanganan


korban bencana.
b. Distribusikan jumlah dan jenis obat & alat kesehatan sesuai dengan permintaan
unit pelayanan.
c. Membuat permintaan bantuan apabila perkiraan jumlah dan jenis obat & bahan/
alat habis pakai tidak mencukupi kepada Dinas Kesehatan Propinsi dan atau
Departemen Kesehatan RI.
d. Bantuan obat & bahan/ alat habis pakai kepada LSM/ lembaga donor adalah
pilihan terakhir, namun apabila ada yang berminat tanpa ada permintaan, buatkan
kriteria dan persyaratannya
e. Siapkan tempat penyimpanan yang memadai dan memenuhi persyaratan
penyimpanan obat & alat kesehatan
f. Buatkan pencatatan dan pelaporan harian
g. Lakukan pemusnahan/ koordinasikan ke pihak terkait apabila telah kadaluwarsa
dan atau tidak diperlukan sesuai dengan persyaratan
9. PENGELOLAAN VOLUNTEER (RELAWAN)

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page31
Keberadaan relawan sangat diperlukan pada situasi bencana.Individu/ kelompok
organisasi yang berniat turut memberikan bantuan sebaiknya dicatat dan diregistrasi
secara baik oleh Bagian SDM, untuk selanjutnya diikutsertakan dalam membantu proses
pelayanan sesuai dengan jenis ketenagaan yang dibutuhkan.

Tempat : Pos Relawan

Penanggung Jawab : Ka. Bagian SDM

Prosedur :

a. Lakukan rapid assessment untuk dapat mengetahui jenis dan jumlah tenaga yang
diperlukan
b. Umumkan kualifikasi dan jumlah tenaga yang diperlukan
c. Lakukan seleksi secara ketat terhadap identitas, keahlian dan keterampilan yang
dimiliki dan pastikan bahwa identitas tersebut benar (identitas organisasi profesi).
d. Dokumentasikan seluruh data relawan
e. Buatkan tanda pengenal resmi /name tag
f. Informasikan tugas dan kewajibannya
g. Antarkan dan perkenalkan pada tempat tugasnya
h. Pastikan relawan tersebut terdaftar pada daftar jaga ruangan/ unit dimaksud
i. Buatkan absensi kehadirannya setiap shift/hari
j. Siapkan penghargaan/ sertifikat setelah selesai melaksanakan tugas
10. PENGELOLAAN KESEHATAN LINGKUNGAN

Kesehatan lingkungan tetap dijaga pada situasi apapun termasuk situasi bencana untuk
mencegah terjadinya pencemaran maupun dampak dari bencana.

Tempat : Lingkungan Rumah Sakit

Penanggung jawab : Ka Instalasi IPS-

Prosedur :

a. Pastikan sistem pembuangan dan pemusnahan sampah dan limbah medis dan
non medis sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
b. Catat dan laporkan pemakaian bahan bakar dan jumlah sampah medis yang
dibakar serta kualitas hasilnya.

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page32
c. Kontrol seluruh pipa dan alat yang dipakai untuk pengolahan sampah dan limbah
agar tidak terjadi pencemaran lingkungan
d. Koordinasikan kebersihan ruangan dan pemisahan sampah medis dan sampah
umum dengan petugas ruangan.
11. PENGELOLAAN DONASI

Pada keadaan bencana rumah sakit membutuhkan bantuan tambahan baik berupa obat,
bahan/ alat habis pakai, makanan, alat medis/ non medis, makanan, maupun financial

Tempat : Pos Donasi

Penanggung jawab : Ka.Bag. Umum

Prosedur :

a. Catat semua asal, jumlah dan jenis donasi yang masuk baik berupa obat,
makanan, barang dan uang maupun jasa.
b. Catat tanggal kedaluarsa
c. Distribusikan donasi yang ada kepada pos-pos yang bertanggung jawab :
d. Obat dan bahan/ alat habis pakai ke Ka. Instalasi Farmasi
e. Makanan/ minuman ke Ka Instalasi Gizi
f. Barang medis/ non medis ke Ka Bag Rumah Tangga
g. Uang ke Ka Sub Bagian Mobilisasi Dana
h. Line telpon, sumbangan daya listrik ke IPS
i. Laporkan rekapitulasi jumlah dan jenis donasi (yang masuk, yang didistribusikan
dan sisanya) kepada Pos Komando
j. Sumbangan yang ditujukan langsung kepada korban akan difasilitasi oleh kepala
ruangan atas sepengetahuan ketua manajemen support
12. PENGELOLAAN LISTRIK, TELPON DAN AIR

Meningkatnya kebutuhan power listrik, instalasi air dan tambahan sambungan telpon saat
disaster membutuhkan kesiapsiagaan dari tenaga yang melaksanakannya. Persiapan
pengadaan maupun sambungannya mulai dilaksanakan saat aktifasi situasi bencana di
rumah sakit

Tempat : Unit pelayanan di RSUP Prof. Dr R.D Kandou

Penanggung jawab : Ka Instalasi IPS-PGS

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page33
Prosedur :

a. Pastikan sistem berfungsi dengan baik dan aman.


b. Siapkan penambahan dan jaga stabilitas listrik agar layak pakai dan aman
c. Siapkan penambahan line telpon untuk SLI maupun sambungan keluar lainnya
d. Jaga kualitas air sesuai dengan syarat kualitas maupun kuantitas air bersih dan
hindari kontaminasi sehingga tetap aman untuk digunakan
e. Lakukan koordinasi dengan Instansi terkait (PLN, PT TELKOM, PDAM) untuk
menambah daya, menambah line dan tetap menjaga ketersediaan listrik, telpon,
maupun Air.
f. Distribusikan kebutuhan listrik, telpon dan air ke area yang membutuhkan
g. Berkoordinasi dengan pengguna/ruangan dan penanggung jawab area.
h. Lakukan monitoring secara rutin
13. PENANGANAN KEAMANAN

Keamanan diupayakan semaksimal mungkin pada area-area transportasi korban dari


lokasi ke IRD, pengamanan sekitar Triage dan IGD pada umumnya serta pengamanan
pada unit perawatan dan pos-pos yang didirikan

Tempat : Alur masuk ambulance ke IGD, seluruh unit pelayanan


dan pos.
Penanggung jawab : Ka Instalasi Pengamanan

Prosedur :

a. Atur petugas sesuai dengan wilayah pengamanan.


b. Lakukan koordinasi dengan instansi terkait seperti kepolisian dan pecalang.
c. Atur dan Arahkan pengunjung ke lokasi yang ditentukan pada saat bencana
internal
d. Lakukan kontrol rutin dan teratur.
e. Dampingi petugas bila ada keluarga yang mengamuk.
14. PENGELOLAAN INFORMASI

Informasi, baik berupa data maupun laporan dibuat sesuai dengan form yang ditentukan
sehingga tidak terjadi kesimpangsiuran mengenai jumlah korban baik korban hidup,
korban meninggal, asal negara, tempat perawatan korban dan status evakuasi ke luar

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page34
rumah sakit. Informasi ini meliputi identitas korban, SDM dan fasilitas yang diperlukan
untuk penanganan korban.

Tempat : Pos Informasi

Penanggung Jawab : Ka.Bag. Hukum dan Humas

Prosedur :

a. semua data korban yang mencakup nama pasien, umur, dan alamat/ asal negara,
dari korban rawat jalan, rawat inap dan meninggal serta evakuasi dan Lengkapi
lengkapi dengan data tindakan yang telah dilakukan
b. Informasi di update setiap 12 jam untuk 2 hari pertama (jam 08.00 dan jam 20.00)
dan 24 jam untuk hari-hari berikutnya (jam 08.00)
c. Informasi ditulis pada papan informasi dan dipasang di pos informasi.
d. Setiap lembar informasi yang keluar ditandatangani oleh komandan bencana dan
diserahkan kepada pihak yang membutuhkan oleh penanggung jawab pos
informasi.
15. JUMPA PERS

Informasi dari posko data merupakan sumber informasi yang akan digunakan pihak rumah
sakit pada saat jumpa pers. Pihak RS yang menghadiri press release adalah Direktur
Utama sebagai Komandan RS, Komandan Bencana, , Ketua Medikal support, dan Ketua
manajement support.

Tempat : Aula Poliklinik Lt III

Penanggung Jawab : Ka. Bag. Hukum dan Humas

Prosedur :
a. Jumpa pers dilaksanakan setiap hari setiap jam 11.00 wita untuk 5 hari pertama,
dua hari sekali untuk hari berikutnya dan seterusnya bilamana dipandang perlu.
b. Undangan atau pemberitahuan kepada pers akan adanya jumpa pers dilakukan
oleh Ka Bag Hukum dan Humas.
c. Siapkan dan sebelumnya konfirmasikan informasi yang akan disampaikan pada
jumpa pers kepada Direktur Utama.
d. Jumpa pers dipimpin oleh Komandan Rumah Sakit
16. PENGELOLAAN MEDIA

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page35
Wartawan dari media cetak dan elektronik akan berada hampir 24 jam disekitar rumah
sakit untuk meliput proses pelayanan dan kunjungan tamu ke unit pelayanan, bukan hanya
berasal dari media regional, nasional tetapi juga internasional sehingga perlu dikelola
dengan baik.
Tempat : Ruangan Humas

Penanggung Jawab : Ka Sub Bag Humas

Proses :

a. Registrasi dan berikan kartu identitas semua media serta wartawan yang datang
b. Sampaikan bahwa semua informasi dapat diperoleh dari pos informasi
c. Koordinasikan dengan petugas pengamanan rumah sakit untuk pengaturannya.
d. Peliputan media hanya diijinkan kepada yang sudah memperoleh kartu identitas.
e. Peliputan langsung pada korban bencana atas seijin yang bersangkutan.
17. PENGELOLAAN REKAM MEDIS

Semua korban bencana yang memerlukan perawatan dibuatkan rekam medis sesuai
dengan prosedur yang berlaku di RS. Pada rekam medis diberikan tanda khusus untuk
mengidentifikasi data korban dengan segera.

Tempat : Triage IGD

Penanggung jawab : Ka Instalasi Rekam Medik

Prosedur :

a. Siapkan sejumlah form rekam medis korban bencana untuk persiapan kedatangan
korban
b. Kontrol dan pastikan semua korban sudah dibuatkan rekam medik
c. Registrasi semua korban pada system billing setelah dilakukan penanganan
emergency.
18. IDENTIFIKASI KORBAN

Semua korban bencana yang dirawat menggunakan label ID. yang dipasangkan pada
pasien berisi identitas dan hasil triage. Setelah dilakukan tindakan life saving, label ID akan
dilepas dan disimpan pada rekam medik yang bersangkutan.

Tempat : Ruang Triage-IGD, Kamar Jenazah

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page36
Penanggung jawab : Ka Instalasi Rekam Medik

Prosedur :

a. Pasangkan label ID pada semua lengan atas kanan korban hidup pada saat
masuk ruangan triage atau korban meninggal pada saat masuk kamar jenazah,
serta dibuatkan rekam mediknya.
b. Kontrol semua korban bencana dan pastikan sudah menggunakan label ID
19. PENGELOLAAN TAMU/ KUNJUNGAN

Tamu dan kunjungan ke rumah sakit untuk meninjau pelaksanaan pelayanan terhadap
korban dilakukan berupa kunjungan formal/ non formal kenegaraan ataupun oleh institusi,
LSM, partai politik maupun perseorangan. Pengelolaannya diatur untuk mencegah
terganggunya proses pelayanan dan mengupayakan privacy korban. Tamu kenegaraan
dari negara lain maupun tamu kenegaraan RI dan tamu Gubernur akan didampingi oleh
direktur Utama dan para Direktur. Tamu dari organisasi partai politik, LSM, Institusi, LSM,
dll diterima dan didampingi oleh Direktur RS

Tempat : Ruangan Humas

Penanggung jawab : Ka Bag Hukum dan Humas

Prosedur :

a. Semua rencana kunjungan tercatat pada Bagian Hukum dan Humas


b. Hubungi Direktur Utama dan para Direktur, Dewan Pengawas, Pejabat Struktural
terkait untuk menerima kunjungan sesuai jenis kunjungan atau tamu yang akan
hadir.
c. Siapkan ruangan rencana transit dan kebutuhan lainnya (makanan/ minuman) bila
dibutuhkan.
d. Siapkan informasi/ data korban dan perkembangannya, data kesiapan rumah sakit
dan proses pelayanannya.
e. Koordinasi ke Ka Instalasi Pengamanan Rumah Sakit untuk persiapan
pengamanannya
f. Koordinasikan Ka Bag RT dan Bidang Keperawatan untuk kebersihan unit terkait
g. Siapkan dokumentasi team dokumentasi RS
20. PENGELOLAAN JENAZAH

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page37
Untuk kejadian bencana, jenazah akan langsung dikirim ke ruang jenazah. Pengelolaan
jenazah seperti identifikasi, menentukan sebab kematian dan menentukan jenis musibah
yang terjadi, penyimpanan dan pengeluaran jenazah dilakukan di kamar jenazah.

Tempat : Kamar Jenazah

Penanggung jawab : Ka Instalasi Kedokteran Forensik

Proses :

a. Registrasi semua jenasah korban bencana yang masuk ke RS melalui kamar


jenasah
b. Bila diperlukan, dilakukan identifikasi pada korban untuk menentukan sebab
kematian.
c. Identifikasi korban sesuai dengan guide line dari DVI-Interpol
d. Siapkan surat-surat yang diperlukan untuk identifikasi, penyerahan ke keluarga,
pengeluaran jenazah dan evakuasi dari rumah sakit serta sertifikat kematian
e. Buat laporan jumlah dan status jenazah kepada ketua medical support dan pos
pengolahan data
21. EVAKUASI KORBAN KE LUAR RS

Atas indikasi medis, sosial, politik dan hukum, maupun permintaan negara yang
bersangkutan atau atas permintaan keluarga seringkali pasien/ korban pindah ataupun
keluar dari Rumah Sakit Sanglah untuk dilakukan perawatan di rumah sakit tertentu di luar
RS Sanglah. Perpindahan/ evakuasi korban ini dilakukan atas persetujuan tim medis
dengan keluarga maupun negara yang bersangkutan bila korban adalah warga negara
asing. Kelengkapan dokumen medik serta persetujuan keluarga/ negara ybs diperlukan
untuk pelaksanaan proses evakuasi.

Tempat : IGD, Unit Perawatan


Penanggung jawab : Ketua medical support

Prosedur :
a. Pastikan adanya persetujuan medis, maupun persetujuan keluarga/ negara yang
bersangkutan sebelum proses evakuasi dilakukan
b. Koordinasikan rencana evakuasi korban kepada pihak/ rumah sakit penerima

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page38
c. Pastikan pasien dalam keadaan stabil dan siap untuk dievakuasi.
d. Siapkan ambulance sesuai standar untuk evakuasi pasien
e. Bila diperlukan hubungi pihak penerbangan untuk kesiapan transportasi pasien
f. Pastikan adanya tim medis yang mendampingi selama proses evakuasi

a. BENCANA INTERNAL

Kemungkinan bencana yang terjadi di rumah sakit sanglah adalah : kebakaran, gempa
bumi, ancaman bom, kecelakaan oleh karena zat berbahaya, kejadian luar biasa penyakit.
Penanganan tiap-tiap jenis bencana adalah sebagai berikut :

1. KEBAKARAN
Pada saat kebakaran, kemungkinan jenis korban yang dapat terjadi adalah : luka
bakar, trauma, sesak nafas, histeria (gangguan psikologis) dan korban meninggal.
Langkah –langkah yang dilakukan ketika terjadi kebakaran yaitu :
a. LIHAT....... ASAP........API.........KEBAKARAN........INGAT............”3 PASS 3”
a) Teriak Merah, Merah, Merah,.............
b) Tekan tombol alarm
c) ambil Apar (alat pemadam api ringan)
P = PULL PIN (T) TARIK KUNCI PENGAMAN
A = AIM ATBASA OF FIRE (A) ARAHKAN KEBAWAH.
S = SQUEEZE HANDLE (S) SATUKAN GAGANG
S = SWEEP SIDE TO SIDE (S) SAPUKAN
d) Hubungi kepala RS/satker
e) Hubungi Satpam
f) Hubungi sentral RS
b. Pindahkah korban ke tempat yang aman (lihat pembahasan area berkumpul)
c. Jika memungkinkan terus batasi penyebaran api, dengan menggunakan
APAR
d. Api makin membesar jangan mengambil resiko.

Bila terjadi kebakaran selalu ingat

a. Kejadian kebakaran harus dilaporkan


b. Bila bangunan betingkat, gunakan tangga dan jangan gunakan lift.
c. Matikan listrik, dan gunakan lampu emergency untuk penerangan.
d. Matikan alat-alat lain seperti : mesin anastesi, suction, alat-alat elektronik dll

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page39
e. Tetap tenang dan jangan panik.
f. Tempat yang rendah memiliki udara yang lebih bersih

Agar proses penanggulangan bencana kebakaran dapat berjalan dengan baik kita harus
tahu:

a. Tempat menaruh alat pemadam kebakaran dan cara menggunakannya.


b. Nomor pemadam kebakaran (telp.113), Call center dinas pemadam
Pemerintah Kota Manado 0431. 864-444
c. Rute evakuasi dan pintu-pintu darurat.
d. Ada satu orang yang bisa mengambil keputusan dan tahu bagaimana
penanggulangan bencana kebakaran pada setiap shift jaga.
e. Kepala ruangan pada shift pagi / hari kerja dan Ketua tim pada jaga sore atau
malam yang memegang kendali / mengkoordinir bila terjadi bencana.
2. GEMPA BUMI
Jenis korban yang dapat timbul pada saat terjadinya gempa bumi adalah : trauma,
luka bakar, sesak nafas dan meninggal.
Penanganan Jika Terjadi Gempa Bumi
Jika gempa bumi menguncang secara tiba-tiba, berikut petunjuk yang dapat
dijadikan pegangan:
a. Di dalam ruangan : Merunduklah, lindungi kepala anda dan bertahan di
tempat aman. Beranjaklah beberapa langkah menuju tempat aman terdekat.
Tetaplah di dalam ruangan sampai goncangan berhenti dan yakin telah aman
untuk keluar, menjauhlah dari jendela. Pasien yang tidak bisa mobilisasi
lindungi kepala pasien dengan bantal
b. Di luar gedung : Cari titik aman yang jauh dari bangunan, pohon dan kabel.
Rapatkan badan ke tanah. Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari
kepanikan. Ikuti semua petunjuk dari petugas atau satpam.
c. Di dalam lift : Jangan menggunakan lift saat terjadi gempa bumi atau
kebakaran. Jika anda merasakan getaran gempa bumi saat berada di dalam
lift, maka tekanlah semua tombol. Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat
keamanannya dan mengungsilah. Jika anda terjebak dalam lift, hubungi
petugas dengan menggunakan interphone jika tersedia.

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page40
3. ANCAMAN BOM
Ancaman bom bisa tertulis dan bisa juga lisan atau lewat telepon. Ancaman bom
ada dua jenis :
a. Ancaman bom yang tidak spesifik : pengancam tidak menyebutkan secara
detail tentang ancaman bom yang disampaikan.
b. Ancaman bom spesifik : pengancam menyebutkan tempat ditaruhnya bom,
jenis bom yang digunakan, kapan bom akan meledak dan lain lain.

Semua ancaman bom harus ditanggapi secara serius sampai ditentukan oleh tim
penjinak bom bahwa situasi aman.

Jika anda menerima ancaman bom :

a. Tetap tenang dan dengarkan pengancam dengan baik karena informasi


yang diterima dari pengancam sangat membantu tim penjinak bom.
b. Jangan tutup telepon sampai pengancam selesai berbicara.
c. Panggil teman lain untuk ikut mendengarkan telepon ancaman, atau jika
memungkinkan gunakan Hp anda untuk menghubungi orang lain.
d. Hubungi satpam (ext.1171) bahwa :
a) Ada ancaman bom
b) Tempat / ruangan yang menerima ancaman
c) Nama petugas yang melaporkan adanya ancaman bom.

Ancaman bom tertulis :

a. Simpan kertas yang berisi ancaman dengan baik.


b. Laporkan kepada kepada kepala ruangan bila shift pagi atau hari kerja dan
kepada ketua tim saat shift sore atau malam.

Ancaman bom lewat telepon :

a. Usahakan tetap bicara dengan penelepon.


b. Beri kode pada teman yang terdekat dengan anda bahwa ada ancaman bom.

Bila ada benda yang mencurigakan sebagai bom :

a. Jangan menyentuh atau memperlakukan apapun terhadap benda tersebut.


b. Sampaikan kepada kepala ruangan bila shift pagi atau hari kerja dan kepada
ketua tim saat shift sore atau malam bahwa ada benda yang mencurigakan.

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page41
c. Lakukan evakuasi diruangan tersebut dan ruangan sekitarnya segera.
d. Buka pintu dan jendela segera.
e. Lakukan evakuasi sesuai prosedur

4. KECELAKAAN OLEH KARENA ZAT-ZAT BERBAHAYA

Kecelakaan oleh karena zat-zat berbahaya meliputi kebocoran atau tumpahan atau
sengaja mengeluarkan cairan dan gas yang mudah terbakar, zat-zat yang bersifat
korosif, beracun, zat-zat radioaktif. Kemungkinan jenis korban yang terjadi adalah :
keracunan, luka bakar, trauma dan meninggal.

Pada setiap kecelakaan oleh karena zat-zat berbahaya selalu diperhatikan :

a. Keamanan adalah yang utama.


b. Isolasi areal terjadinya tumpahan atau kebocoran
c. Evakuasi korban dilakukan pada area yang berlawanan dengan arah angin di lokasi
kejadian
d. Hubungi operator untuk menyiagakan tim penanggulangan bencana rumah sakit.
e. Tanggulangi tumpahan atau kebocoran, jika anda pernah mendapat pelatihan
tentang hal tersebut, tapi jangan mengambil resiko jika anda tidak pernah
mendapatkan pelatihan tentang cara menanggulangi tumpahan atau kebocaran
zat-zat berbahaya.
f. Lakukan dekontaminasi sebelum penanganan korban

5. KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) PENYAKIT

Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah suatu kejadian kesakitan / kematian dan atau
meningkatnya suatu kejadian kesakitan / kematian yang bermakna secara
epidemiologis pada suatu kelompok penduduk dalam kurun waktu tertentu.

(Peraturan Menteri Kesehatan No. 949/Menkes/SK/VIII/2004).

Kriteria KLB penyakit adalah:

a. Timbulnya penyakit yang sebelumnya tidak ada di suatu daerah.


b. Adanya peningkatan kejadian kesakitan dua kali atau lebih dibandingkan jumlah
kesakitan yang biasa terjadi pada kurun waktu yang sama tahun sebelumnya.

Tindakan yang harus dilakukan bila terjadi KLB penyakit :

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page42
a. Catat dan laporkan jumlah kejadian/penyakit yang terjadi di ruangan kepada
Direktur Medik dan Keperawatan bila shift pagi atau pada hari kerja dan ke
Pengamat Keperawatan bila diluar jam kerja.
b. Tingkatkan standard precaution untuk mencegah penularan ke pasein lain atau ke
petugas kesehatan.
c. Sub Komite Pengendalain Infeksi Nosokomial melakukan penyelidikan
epidemiologi terhadap terjadinya KLB untuk mengetahui penyebab terjadinya KLB
dan membuat rekomendasi untuk mengambil tindakan selanjutnya.

6. PEMULIHAN-KEMBALI KE FUNGSI NORMAL

Setelah semua korban hidup tertangani dalam fase gawat darurat dan korban korban
mati telah teridentifikasi serta kegiatan pelayanan sisa korban baik hidup maupun mati
telah bisa ditangani dengan kapasitas normal rumah sakit maka lakukanlah upaya
kembali ke fungsi normal untuk :

1. Mengembalikan semua fungsi organisasi ke fungsi pokoknya


2. Mengembalikan sdm rs ke tugas pokoknya
3. Melakukan rehabilitasi fisik maupun menthal pegawai
4. Melakukan evaluasi dan pelaporan kegiatan.

Untuk mencapai maksud tersebut maka kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah :

1. Dalam bidang sumber daya manusia :


a. Semua pegawai RS dikembalikan ke tugas pokoknya
b. Semua relawan di kembalikan ke organisasi induknya dengan pemberiaan
ucapan terima kasih serta piagam penghargaan
c. Bila dibutuhkan bisa diberikan konseling psikologis bagi pegawai dan relawan
yangmembutuhkan.
d. Lakukan rehabilitasi menthal bagi masyarakat rs dengan pendekatan sosio-
kultural dengan menyelenggarakan upaca Dewa Yadnya dan Butha Yadnya
sesuai petunjuk Sulinggih.
2. Sarana dan Prasarana
a. Ruang perawatan dan ruangan lainnya yang dipergunakan untuk pelayanan
bencana dibersihkan dan dikembalikan ke fungsi normalnya
b. Alat-alat medis dan medis dicatat dan dikembalikan ke tempat semula
3. Debriefing

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page43
a. Lakukan pertemuan dengan seluruh komponen pelaksana baik internal
maupun internal untuk membahas kegiatan yang telah dilakukan .
b. Sampaikan ucapan terima kasih dan telaah pelajaran apa yang bisa diambil
dalam penyelenggaraan pelayanan bencana ini dan upaya apa yang akan
dilakukan untuk penyempurnaan organisasi maupun prosedur kerja
4. Penyusunan laporan
Buat laporan rs yang lengkap tentang penangan bencana ini. Laporan terdiri dari :
a. Pendahuluan
b. Kegiatan penggulangan bencana
c. Hasil-hasil kegiatan
d. Kendala
e. Kesimpulan dan saran

Khusus untuk laporan donasi perlu dibuat tersendiri dilaporkan ke Gubernur dan Menteri
Kesehatan RI yang mencakup secara lengkap semua donasi yang diterima baik berupa
natural, uang maupun bantuan kegiatan. Kesimpulan laporan ini ditempel dipapan
pengumuman rs.

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page44
BAB IV

DOKUMENTASI

KARTU INSTRUKSI KERJA

DIREKTUR UTAMA

(KOMANDAN RS)

1. Kontak para direktur untuk penyiapan tim RS


2. Kontak kepala dinas Propinsi SULUT dan Pejabat terkait untuk informasi kejadian
bencana
3. Pimpin proses penanganan korban dan manajemennya untuk tingkat RS

DIREKTUR MEDIK DAN KEPERAWATAN

(KOMANDAN BENCANA)

1. Kontak operator untuk informasi keadaan bencana


2. Kontak kepala IGD untuk penyiapan tim emergency
3. Aktifkan pos komando

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page45
DIREKTUR SDM DAN PENDIDIKAN

1. Kontak Kepala Bidang, Bagian dan Instalasi terkait untuk pengerahan tenaga
2. Kontak kepala instalasi pengamanan untuk pengaturan lalu lintas, keamanan dan
penyiapan kunci-kunci cadangan
3. Siapkan Pos Relawan

DIREKTUR KEUANGAN DAN ADMINISTRASI UMUM

1. Instruksikan kepada Kepala Instalasi Gizi, Binatu, CSSD, Farmasi, IS dan IPS RS,
Rekam Medik dan Km.Jenazah untuk siaga memberikan pelayanan
2. Siapkan pos logistik dan donasi

KEPALA BIDANG PELAYANAN MEDIS

1. Kontak kepala instalasi rawat inap, IBS, IRIT, WI untuh penyiapan tim dan ruangan.
2. Koordinasikan penugasan tim medis
3. Pastikan kelengkapan obat, alat/ bahan medis habis pakai dan kepastian fungsi alat
medis
4. Koordinasikan kesiapan IBS, IRI, IRD dan unit rawat inap

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page46
KEPALA BIDANG KEPERAWATAN

1. Kontak ka IRD untuk penyiapan tim keperawatan


2. Kontak semua kepala seksi keperawatan untuk pengaturan tim keperawatan di unit
kerjanya
3. Koordinasikan pengosongan triage dari pasien stabil non bencana
4. Koordinir pengosongan ruangan rawat inap di IGD dan proses pemindahan pasien.
5. Atur penempatan pasien pasca penanganan emergency
6. Mengkoordinir pemindahan pasien/ korban antar ruangan dan kesiapan evakuasi
korban.

KEPALA BIDANG PENUNJANG MEDIS

1. Kontak kepala instalsi farmasi, radiologi, laboratorium dan gizi untuk penyiapan tim
dan proses kegiatan.
2. Koordinasikan proses penanganan korban di IRD dengan pelayanan penunjang
yang diprelkukan
3. Pastikan ketersediaan obat dan alat/ bahan medis habis pakai.

KEPALA IGD

(KETUA MEDICAL SUPPORT)

1. Siapkan pos komando


2. Siapkan pos pengolahan data
3. Siapkan tim medis pra hospital dan intra hospital
4. Kontak KaBid Keperawatan untuk penyiapan tim keperawatan dan pengaturan
penempatan korban

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page47
5. Atur penugasan tim IGD
6. Koordinasikan pelaksanaan penanganan pasien umum dan korban di IGD
7. Koordinasikan ketersediaan obat emergency, alat dan bahan medis habis pakai
serta alat medis yang diperlukan

KEPALA IBS

1. Siapkan pemakaian OK
2. Kontak Ka IBS/IGD untuk penyiapan tim OK
3. Koordinasi dengan ketua tim medical support rencana korban yang akan dioperasi
4. Koordinasikan ketersediaan alat/ bahan dan obat untuk pelaksanaan operasi
dengan ka instalasi CSSD dan ka instalasi farmasi

KEPALA IRI

(Instalasi rawat Intensif )

1. Siapkan tim keperawatan


2. Koordinasikan ketersediaan obat, alat/ bahan habis pakai medis dengan instalasi
farmasi
3. Seleksi pemindahan pasien ke ruangan lain sesuai indikasi

KEPALA INSTALASI KEDOKTERAN FORENSIK

1. Siapkan tim identifikasi korban


2. Siapkan kebutuhan kantong jenazah
3. Siapkan pos penanganan jenazah

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page48
KEPALA INSTALASI PENGAMANAN

1. Arahkan dan atur pengunjung RS ke area berkumpul (pada bencana internal)


2. Atur lalau lintas transportasi/ evakuasi korban menuju area penanganan korban
(pada bencana internal)
3. Amankan area triage dari pengunjung
4. Amankan akses ambulan menuju triage-IGD
5. Bantu pihak kepolisian mengatur lalulintas.
6. Atur alur lalu lintas dalam RS
7. Atur parkir kendaraan

KEPALA INSTALASI GIZI

1. Siapkan tim gizi


2. Koordinasi kepada ketua menajemen support untuk perkiraan kebutuhan penyiapan
porsi makanan untuk korban dan petugas
3. Kontak rekanan bila kekurangan stok

Ka KPK IGD

(Koordinator Keperawatan IRD)

1. Kontak semua ka ruangan IGD untuk penyiapan dan pengaturan tenaga serta
ruangan
2. Koordinasikan pengosongan Triage dari pasien non bencana

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page49
3. Pimpin pengosongan RAWAT INAP, AULA
4. Koordinasikan kesiapan obat, bahan/ alat medis habis pakai dan linen di IGD

Ka INST. IRNA C

(Koordinator Keperawatan Irna C)

1. Koordinasikan untuk pengosongan ruangan Hangsoka lt.1


2. Kontak Ka ruangan Hangsoka untuk penyiapan dan pengaturan tenaga
3. Pimpin kegiatan pengosongan ruangan Hangsoka Lt I
4. Koordinasikan kesiapan obat, bahan/ alat medis habis pakai dan linen di ruang
Angsoka

Ka INSTALASI DAN KEPALA RUANGAN

1. Ka Ruangan Kontak Ka UPP/ Ka Seksi Keperawatan


2. Ka UPP kontak Ka Seksi / Kepala Bidang Keperawatan untuk persipan
penerimaan korban, dan pemindahan/ penerimaan pasien.
3. Kontak tenaga dansiapkan fasilitas di unitnya untuk perawatan korban.

KEPALA IS dan IPSRS

1. Kontak tim kerja


2. Siapkan tambahan power listrik di gedung penanganan korban

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page50
3. Pastikan sistem pengelolaan limbah berfungsi dengan baik
4. Lengkapi kebutuhan tambahan fasilitas gedung penanganan pasien emergency dan
pasca emergency
5. Pastikan berfungsinya alat-alat medis penanganan korban

KEPALA INSTALASI FARMASI

1. Kontak tim kerja


2. Siapkan tambahan obat dan alat/ bahan medis habis pakai di IGD dan unit rawat
inap penanganan pasca emergency
3. Kelola bantuan obat dan bahan habis pakai yang berasal dari bantuan donatur
4. Koordinasikan bantuan obat dan alat/ bahan medis habis pakai kepada pihak
rekanan

KEPALA INSTALASI STERILISASI SENTRAL

1. Kontak tim kerja


2. Pastikan berfungsinya sterilisator
3. Siapkan tambahan set steril untuk kebutuhan operasi
4. Koordinasikan dengan binatu untuk kesiapan linen

KEPALA INSTALASI BINATU

1. Kontak tim kerja

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page51
2. Siapkan pengiriman linen ke IGD dan ruang Angsoka
3. Siapkan linen cadangan untuk persiapan hari-hari berikutnya

KEPALA INSTALASI REKAM MEDIK

1. Siapkan RM korban bencana, rawat jalan dan rawat inap


2. Siapkan label ID korban

OPERATOR

1. Kontak Ka IGD untuk kepastian keadaan bencana


2. Sambungkan ke pos yang dimaksud untuk kepastian informasi
3. Umumkan situasi bencana atas instruksi komandan bencana
4. Umumkan bahwa situasi bencana telah dapat diatasi, atas instruksi komandan
bencana

KETUA TIM AMBULANCE

1. Koordinasikan pada tim medis rencana pemberangkatan ambulan dan tim


2. Siapkan fasilitas ambulan
3. Tentukan jumlah ambulan yang akan diberangkatkan
4. Tentukan jumlah ambulan untuk evakuasi keluar RS

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page52
INFORMASI MOBILISASI PASIEN

(Ka INSTALASI IRINA )

1. Kumpulkan dan laporkan keberadaan korban hidup di seluruh unit perawatan


2. Pastikan jumlah korban di setiap unit perawatan sesuai dengan data pada catatan.
3. Koordinir pendataan seluruh korban yang ada di unit perawatan.
4. Kompilasi data seluruh korban hidup maupun korban meninggal yang ada di RS.
5. Koordinasikan data jumlah korban pada posko data.

DINAS KEBAKARAN KOTA

1. Kontak komandan bencana


2. Koordinir tim menuju lokasi
3. Padamkan api di lokasi bencana
4. Lakukan evaluasi dan koordinasi dengan pihak kepolisian

PMI

1. Kontak komandan bencana


2. Koordinasikan tim menuju lokasi
3. Lakukan triage di lokasi
4. Lakukan evaluasi proses triage
5. Koordinasi dengan PDDI (Persatuan Donor Darah Indonesia)

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page53
KEPOLISIAN

1. Kontak komandan bencana


2. Atur lalu lintas di tempat kejadian dan daerah tujuan evakuasi
3. Tenentukan dan umumkan waktu aman pada area bencana, untuk dilakukannya
triage pada lokasi oleh pihak yang berkepentingan
4. Lakukan evaluasi untuk kepentingan DVI (Disaster Victim Identity)

PLN

1. Kontak komandan bencana


2. Koordinasikan dan tentukan kebutuhan tambahan power listrik di area penanganan
korban (RS) dengan ketua management support

TELKOM

1. Kontak komandan bencana


2. Koordinasikan dan tentukan kebutuhan tambahan line baru di RS dengan ketua
management support

SATKORLAK

1. Kontak komandan bencana

2. Tentukan fasilitas yang diperlukan untuk penanaganan bencana pada lokasi

3. laksanakan penanganan korban pada lokasi kejadian

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page54
BASARNAS

1. Mencari korban dan menolong korban

2. Evakuasi korban

ORARI

1. Menyediakan perangkat radio komunikasi di pos komando, tempat kejadian


bencana dan pos yang diperlukan

2. Menyediakan operator radio

3. Membuat managemen komunikasi untuk pelaporan kejadian bencana

4. Melakukan integrasi peralatan komunikasi lintas sektor bila diperlukan

DINAS KESEJAHTERAAN SOSIAL

1. Pengerahan relawan ”Taruna Siaga” (Telp. 0361-228927)

2. Persiapan evakuasi pada bencana massal

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page55
FORMULIR-FORMULIR

FORM 1. REKAPITULASI DATA KORBAN RAWAT INAP

Kop Tempat:

Tanggal:

Jam

No Nama Sex Umur Warga Alamat R. Rawat Keterangan


Negara

Penanggung Jawab:

FORM 2. REKAPITULASI DATA KORBAN

KOP Tempat:

Tanggal:

Jam:

Nama N Asal Status Jumlah Status Keluar Jumlah Total


RS o Datang

R. R. Evakuasi Pulang Meninggal


Inap Jalan

Total

Penanggung Jawab:

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page56
FORM 3. BARANG MILIK KORBAN

KOP RS Ruangan/ Unit: Nama Korban:

Tanggal: Umur :
Diagnosa :
Jam :
Asal Negara :

No Jenis Barang Jumlah Keterangan

Pengumpul Barang (Petugas): Penerima Barang (Keluarga):

FORM 4. PENERIMAAN DONASI BARANG

KOP Tempat: Nama/ Instansi:

Tanggal: Alamat:

Jam:

No Nama Jenis Satuan Jumlah Harga Jumlah Harga


Barang Satuan

Penanggung Jawab:

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page57
FORM 5. PENERIMAAN DONASI UANG

KOP Ruangan/ Unit: Nama/ Instansi

Tanggal: Alamat:

Jam:

No Jumlah Tunai/ Cheque Keterangan

Penerima:

FORM 5. REKAPITULASI PENERIMAAN DONASI

KOP Ruangan/ Unit

Tanggal:

Jam:

No Nama/ Instansi Jenis Donasi Jumlah Keterangan

Penanggung Jawab:

FORM 6. PENERIMAAN DONASI LANGSUNG OLEH KORBAN


Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page58
KOP Tanggal: Nama/ Instansi:

Jam: Alamat:

No Nama Umur Diagnosa Asal Ruangan Jumlah Tanda Keterangan


Negar Tangan (Penerima)
a

Penanggung Jawab:

FORM 7. REKAPITULASI DISTRIBUSI DONASI KE INSTALASI/ UNIT PELAYANAN

KOP Ruangan/ Unit:

Tanggal:

Jam:

N0 Jenis Jumlah Jumlah Di Sisa Unit Keterangan


barang Yang Distribusi Barang Penerima
Ada

Penanggung Jawab:

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page59
FORM 8. DISTRIBUSI DONASI KE INSTALASI/ UNIT PELAYANAN

KOP Ruangan/ Unit Penerima:

Tanggal:

Jam:

No Jenis Barang Jumlah Keterangan

Yang Menyerahkan: Yang Menerima:

FORM 9. PENDAFTARAN RELAWAN

KOP Tanggal:

Jam:

IDENTITAS: Perorangan

1. Nama: Institusi

2. Sex: -------------

3. Golongan Darah: -------------

4. Umur:

5. Alamat: Keahlian:

6. Nomor Telp: Identitas Profesi:

7. E-Mail: Ada Tidak

8. Warga Negara:

9. Kemampuan Bahasa Asing: Verifikasi:

Inggris Jepang Jerman Belanda Cina Lainnya Kartu Anggota

10.Pengalaman Penanganan Korban Bencana: Ya Tidak Surat Rekomendasi

Referensi

Pendaftar: Rencana Tempat Tugas:

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page60
FORM 10. DAFTAR RELAWAN

KOP Ruangan/ Unit:

Tanggal:

No Nama Sex Gol Alamat E- Telpon Profesi Unit Periode


Darah Mail Penugasan

Penanggung Jawab:

FORM 11. DAFTAR JAGA PETUGAS DAN RELAWAN

KOP Ruangan/ Unit:

Tanggal

No Nama Profesi Pagi Sore Malam Keterangan


(Petugas/
Relawan)

Penanggung Jawab:

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page61
FORM 12. EVAKUASI KORBAN

KOP Ruangan/ Unit:

Tanggal:

Jam:

No Nama Sex Umur Warga Tindakan Evakuasi Tanggal Ruangan


Negara Medis Ke Evakuasi
Rawat

Penanggung Jawab:

FORM 13. KORBAN PULANG

KOP Ruangan/ Unit:

Tanggal:

Jam:

No Nama Sex Umur Warga Tindakan Ruang Tanggal Keterangan


Negara Medis Rawat Pulang

Penanggung Jawab:

FORM 14. DAFTAR JENASAH

KOP Ruangan/ Unit

No No Body Nama Sex Umur Warga Status Evakuas


Negara i

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page62
3

Penanggung Jawab:

FORM 15. PINDAH RUANGAN

KOP Ruangan/ Unit:

Tanggal:

Jam:

No Nama Sex Umur Warga Tindakan Ruang Tanggal Pindah


Negara Medis Rawat Pindah Ke

Penanggung Jawab:

FORM 16. KORBAN MENINGGAL

KOP Ruangan/ Unit:

Tanggal:

Jam:

No Nama Sex Umur Warga Tindakan Ruang Tanggal Keterangan


Negara Medis Rawat Meninggal

Penanggung Jawab:

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page63
FORM 17. IDENTIFIKASI PETUGAS MEDIA

KOP Ruangan/ Unit:

Tanggal:

Jam:

IDENTITAS:

1. Nama:

2. Sex: Identitas Profesi:

3. Umur: Ada Tidak

4. Alamat:

5. Nomor Telp: Verifikasi:

6. E-Mail: Kartu Anggota

7. Warga Negara: Surat Rekomendasi

8. Nama Media : Referensi

9. Jenis Media :

10. Asal Negara:

Pendaftar:

FORM 18. REKAPITULASI MEDIA

KOP Ruangan/ Unit:

Tanggal:

Jam:

No Nama Sex Jenis Alamat E- Telpon Nama Asal Keterangan


Media Mail Media Negara
Media

Penanggung Jawab:

FORM 19. KUNJUNGAN TAMU


Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page64
KOP Ruangan/ Unit: Nama/ Institusi:

Tanggal: Alamat:

Jam: Area Kunjungan:

No Nama Jabatan Keterangan

Penanggung Jawab:

FORM 20. REKAPITULASI KUNJUNGAN TAMU

Kop Ruangan/Unit :

Tanggal :

Jam :

No Nama Jabatan Institusi/Perorangan Asal Area Yang Tanggal


Negara Dikunjung Kunjungan
i

1.

2.

3.

Penanggung Jawab :

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page65
DAFTAR SARANA/ PRASARANA

1. MEDICAL KIT
a. Intubation Airway management
a) Magil Forceps
b) Laryngoscope dengan bateray dan lampu
c) Nasopharingeal Airway
d) Oropharingeal Airway
e) Endotrachela Tube Uncuffed
f) KY Jelly/ MY Jelly
g) Adhesive tape
h) Stetoscope Onemed
b. Bag Mask dan Valve
c. Infusion set makro dan mikro
d. Infusion set darah
e. Wing Infusion set
f. Intravenous catheter
g. Torniquet
h. Mitela
i. Elastic Verband
j. Alkohol swab
k. Tensimeter
l. Foley catheter
m. Jarum Intraosseus
n. Glove
o. Masker
p. Cairan infus
q. Spuit
r. Supporting Triage

2. NON MEDICAL KIT


a. Set Pakaian Petugas + Rompi + Topi
b. Bendera Triase-korban
c. Form Rekam Medik-Korban
d. Kartu Identitas Triase-Korban

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page66
3. RADIO MEDIK
a. Repeater UHF
b. HT Motorola GP 3188 UHP

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page67
4. DAFTAR KONTAK RELAWAN
No Nama Alamat No Telp E-mail Jenis Relawan

1 Dr Greace Dinas Tim Medis


Punu Kesehatan
Propinsi Sulut

2 Fakultas Tim Medis


Kedokteran
Univ. Samrat

3 Poltekes Perawat/ Bidan


Depkes Sulut

4 Artur Lapian PPNI Sulut Perawat


S.Kep MSi

5 IBI cabang Bidan


Sulut

6 PHRI Penterjemah

7 PT............ Cleaning Service

8 Dinas Pemadam
Kebakarn Kota Kebakaran
Manado

9 Ahmad Pt Buana Operator


Komputer

10 Disdokes Kesehatan
Polda Sulut Kepolisian

11 Dr. Psikolog/psikiater

12 Kesbanglinmas Tim Satkorlak

Propinsi Sulut

13 PMI Daerah PMI

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page68
Sulut

14 Dinas Kesejah- Relawan sosial

teraan Sosial
Prop Sulut

15 PSC BPBN

5. DAFTAR KONTAK PETUGAS RSUP PROF. Dr R.D KANDOU

N Nama Jabatan Jabatan Saat No Telp HP


o Bencana Rumah

1 Dr. Maxi R.Rondonuwu Direktur Komandan 08124447874


DHSM.Mars Utama Rumah sakit

2 Dr. Jimmy Panelewen Direktur Komandan 08124309847


SpB,KBD Medik dan Bencana
Keperawatan

3 Agus Pasali SE MSi Direktur Ketua 08134229447


Keua- ngan Management
dan Support
Adm.Umum

4 Dr. Armenius Sondakh Direktur SDM Ketua Tim


Sp.THT.KL dan SDM
pendidikan

5 Direktur Ketua Tim


Keuangan Keuangan

Anggota SMF Konsultan


Bedah

6 Dr. Ishak Ratuduitan SpB Ka IRD Ketua Medical


Support

7 Dr Eka Lantang SpAn Ketua Tim Ketua Tim


Ambulance Ambulance

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page69
8 Dr. Femi Langi M.MKes Ka Bidang Ketua Tim 081340072049
Pelayanan Pelayanan
Medis Medis dan
Penunjang

9 Marlyn Longkutoy Ka Bidang Ketua Tim 081244644468


S.Kep.,SPd, M.Kes Pelayanan Keperawatan
Keperawatan

10 Dra. Sisca Hutadjulu MSi. Ka Bidang Ketua Tim 081356738299


penunjang Penunjang
Medis

11 Iwan Kawulusan SH Ka Bagian Ketua Tim


SDM SDM RS

12 Drs. Jemmy Siwi Msi Ka Bagian Ketua Tim 082195115178


Perbendahar Mobilisasi
aan dana

13 Agnes Sepang Ka Bag Ketua Tim


Penyusunan Anggaran
Anggaran

13 Tonny Mangundap Ka Bagian Ketua Tim 081340268503


Umum Logistik dan
Operasional

14 Meyke Dondokambey Ka Sub, Ketua Tim 081340009429


Bagian Data,
Hukum dan Informasi dan
Humas Dokumentasi

15 Dr.Adri Imbar Sp,OK Ketua K3/ Ketua Pos 08129909261/


pengendali 081244340090
Maxi Lombok S.Pd. M.MKes Ketua Pokja
bencana
MFK

16 Dra. Mareyta Moningka Ka Badian Ketua Pos 0811436912


Diklit Data

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page70
17 DR Dr Erwin, Sp.F Ka SMF Ketua Pos
Kedokteran Jenazah
Forensik

18 Ka. Ka. Tim


Pengamanan Keamanan

Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Page71

Anda mungkin juga menyukai