MAKALAH
TERPADU DI INDONESIA
Disusun Oleh:
Cita Ayu Riyadi Puteri
1606869482
RS 1
DEPOK
DESEMBER 2019
Kata Pengantar
Penyusunan Tugas Makalah ini dibuat sebagai salah satu syarat tugas
pengganti kuis mata kuliah Praktik P3K di Program Studi Administrasi Rumah
Sakit Program Vokasi Universitas Indonesia.. Akhir kata penulis menyadari bahwa
penulisan makalah ini tidak luput dari kesalahan penulisan maupun ejaan. Oleh
karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari Ibu Novita Dwi Istanti
S.K.M., M.A.R.S.. Agar kedepan-Nya penulis menjadi lebih baik.
Penyusun
2
Daftar Isi
BAB I ........................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ........................................................................................................................... 4
BAB II .......................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 6
A. Pengertian ............................................................................................................................ 6
C. Pengembangan SPGDT......................................................................................................... 8
PENUTUP .................................................................................................................................. 11
Kesimpulan.................................................................................................................................. 11
Saran .......................................................................................................................................... 11
2
BAB I
PENDAHULUAN
2
Untuk meningkatkan kemampuan para pimpinan RS dalam manajemen
penanggulangan gawat darurat dan bencana, Kementerian Kesehatan bersama ikatan
profesi dan Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) telah mengembangkan
pelatihan HOPE (Hospital Preparedness for Emergency and Disaster) yang sampai saat
ini telah diikuti oleh 802 manajemen rumah sakit. Dengan pelatihan tersebut maka
diharapkan semua pimpinan RS dapat membuat dokumen perencanaan dalam
penanggulangan bencana yang biasa disebut Hospital Disaster Plan (Hosdip) baik
bencana di dalam rumah sakit (internal disaster) maupun bencana di luar rumah sakit
(external disaster).
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
B. Jenis-jenis SPGDT
1. SPGDT-S (Sehari-Hari)
SPGDT-S adalah rangkaian upaya pelayanan gawat darurat yang saling terkait
yang dilaksanakan ditingkat Pra Rumah Sakit, di Rumah Sakit, antar Rumah
Sakit dan terjalin dalam suatu sistem yang bertujuan agar korban/pasien tetap
hidup. Meliputi berbagai rangkaian kegiatan sebagai berikut :
2
Pertolongan di tempat kejadian oleh anggota masyarakat awam atau awam
khusus (satpam, pramuka, polisi, dan lain-lain)
Pengangkutan penderita gawat darurat untuk pertolongan lanjutan dari
tempat kejadian ke rumah sakit (sistim pelayanan ambulan)
b. Dalam Rumah Sakit
Pertolongan di unit gawat darurat rumah sakit
Pertolongan di kamar bedah (jika diperlukan)
Pertolongan di ICU/ICCU
c. Antar Rumah Sakit
Rujukan ke rumah sakit lain (jika diperlukan)
Organisasi dan komunikasi
2. SPGDT-B (Bencana)
SPGDT-B adalah kerja sama antar unit pelayanan Pra Rumah Sakit dan Rumah
Sakit dalam bentuk pelayananan gawat darurat terpadu sebagai khususnya pada
terjadinya korban massal yang memerlukan peningkatan (eskalasi) kegiatan
pelayanan sehari-hari dan bertujuan umum untuk menyelamatkan korban
sebanyak banyaknya.
a. Tujuan Khusus :
Mencegah kematian dan cacat, hingga dapat hidup dan berfungsi kembali
dalam masyarakat sebagaimana mestinya.
Merujuk melalui sistem rujukan untuk memperoleh penanganan yang lebih
memadai.
Menanggulangi korban bencana.
2
Ditempat kejadian.
Dalam perjalanan kepuskesmas atau rumah-sakit.
Pertolongan dipuskesmas atau rumah-sakit.
C. Pengembangan SPGDT
3. Koordinasi
Kesehatan - non kesehatan
Antar ksehatan – ABRI, POLRI, swasta, pemerintah
Intra kesehatan – puskesmas – rumah sakit
2
D. Organisasi Penanggulangan Bencana
Berikut ini merupakan organisasi penanggulangan bencana:
a. Satgas Kesehatan
b. Satgas Pekerjaan Umum
c. Satgas Keamanan dan ketertiban Masyarakat
d. Satgas Sosial
2
Dalam hal ini rumah sakit harus sanggup memberi pelayanan
secara cepat, tepat, cermat, nyaman, dan terjangkau untuk mencegah kematian dan
kecacatan. Berikut ini label triage dan keterangan tindakan yang harus dilakukan:
2
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT) merupakan
penanganan awal dan pertolongan pertama sebelum korban dibawa ke Rumah Sakit
dan mendapatkan penanganan medis lanjutan, misalnya pada saat terjadi bencana
alam. Salah satu hal penting yang perlu ada pada saat terjadi bencana alam yaitu
posko kesehatan, dimana penderita gawat darurat atau korban dapat ditangani pada
posko kesehatan ini.SPGDT terdiri dari unsur, pelayanan pra rumah sakit,
pelayanan di rumah sakit dan antar rumah sakit.
SPGDT dibagi atas SPGDT-S dan SPGDT-B. SPGDT bertujuan yang
intinya untuk mengurangi dan menyelamatkan korban bencana, sehingga
diperlukan cara penanganan yang jelas (efektif, efisien dan terstruktur).
Saran
Diharapkan semua orang akan mempunyai kesiapan dalam upaya
penyelamatan dan mengurangi dampak kesehatan yang buruk apabila terjadi
bencana.
2
DAFTAR PUSTAKA