Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SEMBORO
Alamat : Jl. Pelita No.02 Sidomekar Semboro Telp. (0336) 442192
Email : puskesmas_semboro@yahoo.co.id, semboro.puskesmas@gmail.com
Kode Pos 68157

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS SEMBORO


KABUPATEN JEMBER
NOMOR: 440 / A1 /............../ 311.27 / 2022

TENTANG

KERANGKA ACUAN KERJA PROGRAM K3 DI PUSKESMAS

A. Pendahuluan

Upaya kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas
dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan. Untuk itu,
pengelola tempat kerja wajib melakukan segala bentuk upaya kesehatan melalui upaya
pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, penanganan penyakit, dan pemulihan kesehatan
pada pekerja.
Puskesmas sebagai institusi pelayanan kesehatan merupakan salah satu tempat kerja yang
memiliki risiko terhadap keselamatan dan kesehatan kerja baik pada SDM Fasyankes, pasien,
pendamping pasien, pengunjung, maupun masyarakat di sekitar lingkungan Fasyankes. Potensi
bahaya keselamatan dan kesehatan kerja di Fasyankes meliputi bahaya fisik, kimia, biologi,
ergonomi, psikososial, dan bahaya kecelakaan kerja. Potensi bahaya biologi penularan penyakit
seperti virus, bakteri, jamur, protozoa, parasit merupakan risiko kesehatan kerja yang paling tinggi
pada Fasyankes yang dapat menimbulkan penyakit akibat kerja. Selain itu adanya penggunaan
berbagai alat kesehatan dan teknologi di Fasyankes serta kondisi sarana dan prasarana yang tidak
memenuhi standar keselamatan akan menimbulkan risiko kecelakaan kerja ringan hingga fatal.
Kasus terjadinya kecelakaan kerja yang fatal pada Fasyankes pernah beberapa kali terjadi
seperti kasus tersengat listrik, tertusuk jarum suntik, bangunan runtuh akibat hujan deras maupun
kasus kesakitan yang terjadi akibat infeksi nosokomial. Berdasarkan hal-hal tersebut, perlu
dilakukan peningkatan upaya keselamatan dan kesehatan kerja di Puskesmas.
B. Latar belakang

Berdasarkan UU No.36 tahun 2018 tentang kesehatan pada pasal 23 disebutkan bahwa setiap
tempat kerja wajib menyelenggarakan kesehatan kerja,khususnya tempat kerja yang mempunyai
risiko bahaya kesehatan, mudah terjangkit penyakit atau mempunyai keryawan  paling sedikit 10
Orang. Puskesmas merupakan tempat kerja serta berkumpulnya orang-orang sehat (petugas dan
pengunjung) dan orang-orang sakit (pasien), sehingga puskesmas merupakan tempat kerja yang
mempunnyai risiko kesehatan maupun penyakit akibat kecelakaan kerja, oleh karena itu petugas
puskesmas tersebut mempunyai risiko tinggi, karena sering kontak dengan agent penyakit
menular, dengan darah dan cairan tubuh maupun tertusuk jarum suntik  bekas yang mungkin dapat
berperan sebagai transmisi beberapa penyakit seperti hepatitis B, HIV,AIDS dan juga potensial
sebagai media penularan penyakit yang lain
Mengingat tingginya risiko kesehatan dan keselamatan kerja bagi petugas di puskesmas dan
adanya amanat dalam undang-undang untuk menerapkan kesehatan kerja ditempat kerja, maka
perlu penerapan kesehatan kerja dan kesehatan kerja diwilayah  puskesmas.oleh karna itu perlu
pedoman manajemen kesehatan kerja dipuskesmas. Agar upaya pemberdayaan tersebut dapat
berjalan dengan baik dan untuk memudahkan petugas kesehatan/petugas terkait melakukan
pembinaan maka pekerja informal tersebut perlu didorong untuk membentuk suatu wadah untuk
melaksanakan kegiatan kesehatan dan keselamatan kerja serta perlu adanya kerangka acuan kerja
yang sesuai dengan Permenkes No 52 tahun 2018 tentang K3 di Fasyankes.

C. Tujuan

Tujuan umum :
Mempersiapkan penangggungjawab dan pelaksana baru agar dapat melaksanakan tugas dan
tanggungjawab sesuai tuugas pokok dan fungsinya dengan baik dalam rangkaa mewujudkan
tujuan pembangunan kesehatan yang dilakukan oleh puskesmas.

Tujuan khusus :
1. Memahami tugas pokok kegiatan.
2. Memantau perkembangan K3 di UPTD Puskesmas Semboro
3. Meningkatkan derajat kesehatan pekerja baik secara  promotif, preventif, maupun kuratif.
D. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan

Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan


Perencanaan Adanya Komitmen dan Kebijakan Kepala
Puskesmas terhadap penerapan K3 di Puskesmas
Pembentukan Tim Perencanaan K3

Pelaksanaan Penyusunan SOP, Tanda Bahaya, Petunjuk K3


Pembudayaan K3
Pengenalan Potensi Bahaya dan Pengendalian Resiko
Penerapan kewaspadaan standard (cuci tangan, APD)
Penerapan Prinsip Ergonomic
Pemberian Imunisasi
Pembudayaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (GERMAS)
Pemerksaan Kesehatan Berkala
Pengelolaan Sarpras Fasyankes dari Aspek K3
Pengelolaan Sarpras Peralatan Medis Secara Berkala
Kesiapsiagaan Kondisi Darurat/ Bencana (Peta Resiko PKM dan
Jalur Evakuasi) -> Tim Helm Warna
Pengelolaan Limbah B3
Pengelolaan Limbah Domestik

Evaluasi Monitoring dan Pemantauan K3 di Puskesmas


Pencatatan dan Pelaporan semua Kegiatan K3
Tindakan Perbaikan dan Pencegahan

E. Cara Melaksanakan Kegiatan.


Kegiatan K3 dilakukan dengan cara Promotif, Preventif, Kuratif dan Rehabilitatif.

F. Sasaran
Petugas Puskesmas, dan Pengguna Jasa Puskesmas.
G. Jadwal pelaksanaan kegiatan.
Pembudayaan kegiatan K3 dilakukan setiap hari. Pelaksanaan kesehatan berkala minimal satu
tahun satu kali dengan memperhatikan resiko pekerjaan. Simulasi kegawatdaruratan minimal
sekali dalam setahun serta Pengambilan sampel limbah B3 minimal satu tahun sekali

H. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan laporan


Pencatatan dan pelaporan penyelenggaraan K3 di Fasyankes yang dilakukan tiap 6 bulan sekali.

I. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan.


Pencatatan dan pelaporan penyelenggaraan K3 serta evaluasi di Fasyankes dilakukan secara
semester (6 bulan sekali) dan tahunan (setahun sekali).

Jember, 01 Maret 2022

Mengetahui, Penanggung Jawab K3


Plt.Kepala Puskesmas Semboro

Nadhiroh Nur Laili


dr.Ignatius Yuli Sugiarto
NIP.19940721 2022032 002
NIP.19760707 201212 1 003

Anda mungkin juga menyukai