PENYULUHAN DETEKSI
GANGGUAN PERKEMBANGAN
ANAK KE KADER POSYANDU DI
KOTA BLITAR
TUJUAN KEGIATAN
1. Sinergi & kolaborasi bersama
2. Review kembali pentingnya skrining deteksi dini
permasalahan perkembangan
3. Mengenal jenis gangguan perkembangan dan
karakteristiknya
4. Mampu menggunakan instrumen pemantauan
perkembangan anak
5. Rekomendasi kebutuhan penanganan
Sinergi dan kolaborasi
Kader posyandu memiliki peran yang sangat penting pada aspek
pertumbuhan dan perkembangan anak
posyandu menjadi pintu gerbang pertama dalam melakukan skrining dan
deteksi ada tidaknya permasalahan pertumbuhan dan perkembangan pada
anak
Kegiatan Posyandu memilki kesempatan berinteraksi dengan anak, orang
tua dan keluarga secara langsung secara rutin tiap bulannya.
Peran sentral tingkat dasar ini mejadi pondasi. Jika ditemukan
penyimpangan pada tingkat dasar atau primer maka akan dilakukan
pemeriksaan lebih lanjut ke fasyankes di atasnya (puskesmas/ Rumah
Sakit/ layanan kesehatan lainnya)
Sinergi yang baik tiap tingkat layanan = Pelayanan Pemantauan
Pertumbuhan dan perkembangan pada anak yang optimal
Baksos ke SLB Tunas Bangsa bendo Blitar
Baksos ke Komunitas Anak Hebat Blitar
di rs mardi waluyo kota blitar 2019
Webinar gratis penanganan gangguan
pendengaran dengan AVT tahun 2020
DETEKSI DINI GANGGUAN
PERKEMBANGAN ANAK
PERKEMBANGAN
adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan
bahasa serta sosialisasi dan kemandirian.
TENTANG PERKEMBANGAN
Perkembangan menimbulkan perubahan
Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal
menentukan perkembangan selanjutnya
Perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda
Perkembangan mempunyai pola yang tetap
Perkembangan memiliki tahap yang berurutan.
TENTANG PERKEMBANGAN
Proses tumbuh kembang anak juga mempunyai prinsip-prinsip
yang saling berkaitan. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai
berikut:
Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan
6 bulan :
18 Bulan :
Tidak menoleh atau mencari sumber bunyi sekitar
Belum memiliki 6-10 kata berarti
Tidak tersenyum & tidak tertarik dengan orang lain
Tidak faham perintah sederhana
9 Bulan :
Tidak berbagi kesenangan melalui kontak mata atau ekspresi
wajah 24 Bulan :
6 bulan :
24 Bulan :
Kesulitan mempertahankan dan mengontrol kepala tetap Belum bisa berjalan mandiri
tegak saat tummy time (tengkurap) dan duduk Tidak mencoba makan sendiri menggunakan
Tangan selalu menggenggam sendok
9 Bulan :
36 bulan:
Belum mampu berguling
belum bisa naik turun tangga secara mandiri
Belum mampu duduk mandiri/ tanpa dukungan
Belum berlari
12 Bulan :
Belum merangkak 4 Tahun :
Belum mampu menjimpit barang kecil Tidak bisa berjalan, lari, panjat, lompat dan
18 Bulan : menggunakan tangga dengan percaya diri
Belum berdiri mandiri
Tidak mencoba untuk berjalan mandiri tanpa dukungan
Tanda bahaya disetiap tahapan usia
Spastik (tipe kaku-kaku) dialami saat penderita terlalu lemah atau terlalu
kaku. Jenis ini adalah jenis yang paling sering muncul. Sekitar 65 persen
penderita lumpuh otak masuk dalam tipe ini.
Atetoid terjadi dimana penderita yang tidak bisa mengontrol gerak
ototnya, biasanya mereka punya gerakan atau posisi tubuh yang tidak
biasa.
Kombinasi adalah campuran spastic dan athetoid.
Hipotonis terjadi pada anak-anak dengan otot-otot yang sangat lemah
sehingga seluruh tubuh selalu terkulai. Biasanya berkembang menjadi
spastic atau athetoid.
CEREBAL PALSY juga bisa berkombinasi dengan gangguan epilepsi,
mental, belajar, penglihatan, pendengaran, maupun bicara.
CEREBAL PALSY
Gejala utama cerebral palsy adalah masalah dengan gerakan, koordinasi,
dan perkembangan. Tanda-tanda yang mungkin terjadi pada seorang anak
meliputi:
keterlambatan dalam mencapai tonggak perkembangan – misalnya, belum
duduk diusia 8 bulan atau belum berjalan selama 18 bulan
tampak terlalu kaku atau terlalu lemas (hipotonia)
lengan atau kaki yang lemah
gerakan gelisah, tersentak-sentak
gerakan acak dan tidak terkontrol
kejang otot
tangan bergetar (tremor)
berjalan berjinjit
CEREBAL PALSY
Gejala lainnya
kesulitan makan, air liur dan menelan
sembelit
masalah dengan berbicara dan komunikasi
kejang atau epilepsi
kesulitan tidur dan/atau tetap tertidur
gastro-oesophageal reflux disease (GORD) – di mana asam dari lambung bocor ke
kerongkongan (kerongkongan)
tulang belakang yang melengkung secara tidak normal (skoliosis)
pinggul yang keluar (terkilir) dengan mudah
kesulitan mengendalikan kandung kemih (inkontinensia urin)
ketidakmampuan belajar – sekitar setengah dari anak-anak dengan cerebral palsy memiliki
ketidakmampuan belajar
masalah mata – termasuk penglihatan berkurang , juling atau gerakan mata yang tidak terkendali
gangguan pendengaran
Cleft Lip Palate
Celah bibir dan celah langit-langit adalah cacat lahir yang terjadi ketika
bibir atau mulut bayi tidak terbentuk dengan baik selama kehamilan.
Bersama-sama, cacat lahir ini umumnya disebut "celah orofasial".
Di seluruh dunia, celah mulut dalam bentuk apapun (yaitu, bibir sumbing,
celah bibir dan langit-langit mulut, atau celah langit-langit terisolasi)
terjadi pada sekitar satu dari setiap 700 kelahiran hidup (World Health
Organization, 2001).
Cleft Lip Palate
Cleft Lip Palate
PERMASALAHAN YANG DIALAMI:
Selain itu, defisit intelektual dan adaptif dimulai pada awal periode
perkembangan.
Kecacatan intelektual mempengaruhi sekitar 1% dari populasi, dan sekitar
85% dari mereka memiliki kecacatan intelektual ringan. Laki-laki lebih
mungkin dibandingkan perempuan untuk didiagnosis dengan kecacatan
intelektual.
Intelektual Disability
Tingkat kerusakan berkisar pada tingkat keparahan untuk setiap orang. Beberapa tanda awal
dapat meliputi:
Keterlambatan dalam mencapai, atau kegagalan untuk mencapai tonggak perkembangan
keterampilan motorik (duduk, merangkak, berjalan)
Lambatnya belajar berbicara, atau terus mengalami kesulitan dengan kemampuan
berbicara dan berbahasa setelah mulai berbicara
Kesulitan dengan keterampilan swadaya dan perawatan diri (misalnya, berpakaian,
mencuci, dan makan sendiri)
Kemampuan perencanaan atau pemecahan masalah yang buruk
Masalah perilaku dan sosial
Kegagalan untuk tumbuh secara intelektual, atau perilaku seperti bayi yang terus
berlanjut
Masalah mengikuti pembelajaran di sekolah
Gagal beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan situasi baru
Kesulitan memahami dan mengikuti aturan sosial
Hearing Impairment
Gangguan pendengaran dapat terjadi ketika bagian mana pun dari telinga
tidak bekerja dengan cara yang biasa. Ini termasuk telinga luar, telinga
tengah, telinga dalam, saraf pendengaran ( akustik ), dan sistem
pendengaran .
Hearing Impairment
Tanda pada Bayi
Tidak kaget dengan suara keras.
Tidak berpaling ke sumber bunyi setelah usia 6 bulan.
Tidak mengucapkan satu kata pun, seperti “dada” atau “mama” pada usia
1 tahun.
Memalingkan kepala ketika dia melihat Anda tetapi tidak jika Anda hanya
memanggil namanya. Hal ini terkadang disalahartikan sebagai tidak
memperhatikan atau hanya mengabaikan, tetapi bisa jadi merupakan
akibat dari gangguan pendengaran sebagian atau seluruhnya.
Tampaknya mendengar beberapa suara tetapi tidak yang lain.
Hearing Impairment
Tanda pada Anak
Bicara yang terlambat atau tidak berkembang
Bicara tidak jelas.
Tidak mengikuti petunjuk. Hal ini terkadang disalahartikan sebagai tidak
memperhatikan atau hanya mengabaikan, tetapi bisa jadi merupakan
akibat dari gangguan pendengaran sebagian atau seluruhnya.
Sering berkata, “Hah?”
Mengubah volume TV terlalu tinggi.
Autism Spektrum Disorder
Autism Spektrum Disorder (ASD) adalah gangguan neurologis dan
perkembangan yang memengaruhi cara orang berinteraksi dengan orang lain,
berkomunikasi, belajar, dan berperilaku. Meskipun autisme dapat didiagnosis
pada usia berapa pun, autisme disebut sebagai “gangguan perkembangan”
karena gejala umumnya muncul pada 2 tahun pertama kehidupan.
Ekspresi wajah, gerakan, dan gestur yang tidak sesuai dengan apa yang dikatakan
Memiliki nada suara yang tidak biasa yang mungkin terdengar seperti nyanyian atau
datar dan seperti robot
Kesulitan memahami pemikiran /sudut pandang orang lain atau tidak mampu
memprediksi atau memahami tindakan orang lain
Kesulitan menyesuaikan perilaku dengan situasi sosial
Kesulitan terlibat dan berbagi dalam permainan imajinatif atau dalam berteman
Perilaku yang terbatas/berulang dapat meliputi:
Mengulangi perilaku tertentu atau memiliki perilaku yang tidak biasa, seperti
mengulang kata atau frasa (perilaku yang disebut echolalia)
Memiliki minat yang kuat dalam topik tertentu, seperti angka, detail, atau kejadian
Menunjukkan ketertarikan yang terlalu terfokus, seperti dengan objek bergerak atau
bagian dari objek
Menjadi kesal dengan sedikit perubahan dalam rutinitas dan mengalami kesulitan
dengan transisi
Menjadi lebih sensitif atau kurang sensitif dibandingkan orang lain terhadap
masukan sensorik, seperti cahaya, suara, pakaian, atau suhu
Attention Defisit Hyperactive Disorder
tidak dapat duduk diam, terutama di lingkungan yang tenang atau sunyi
terus-menerus gelisah
tidak dapat berkonsentrasi pada tugas
gerakan fisik yang berlebihan
berbicara berlebihan
tidak bisa menunggu giliran
bertindak tanpa berpikir
menyela percakapan
sedikit atau tidak ada rasa bahaya
FORMULIR
FORMULIR PEMANTAUAN PERKEMBANGAN
UNTUK USIA : 3 BULAN – 5 TAHUN
FORMULIR PEMERIKSAAN M-CHAT (RESIKO AUTISME)
UNTUK USIA : 18-30 BULAN
Selesai
Terima Kasih
Pertanyaan
1. bagaimana menghadapi orang tua yang
denial/menolak kondisi anak?
2. bagaimana orang tua bisa mendeteksi kondisi
anak?
3. bagaimana peran kader dalam memberikan
edukasi kepada orang tua yang tidak merespon?