Anda di halaman 1dari 52

IKATWI DPC KEDIRI, 2023

PENYULUHAN DETEKSI
GANGGUAN PERKEMBANGAN
ANAK KE KADER POSYANDU DI
KOTA BLITAR
TUJUAN KEGIATAN
1. Sinergi & kolaborasi bersama
2. Review kembali pentingnya skrining deteksi dini
permasalahan perkembangan
3. Mengenal jenis gangguan perkembangan dan
karakteristiknya
4. Mampu menggunakan instrumen pemantauan
perkembangan anak
5. Rekomendasi kebutuhan penanganan
Sinergi dan kolaborasi
 Kader posyandu memiliki peran yang sangat penting pada aspek
pertumbuhan dan perkembangan anak
 posyandu menjadi pintu gerbang pertama dalam melakukan skrining dan
deteksi ada tidaknya permasalahan pertumbuhan dan perkembangan pada
anak
 Kegiatan Posyandu memilki kesempatan berinteraksi dengan anak, orang
tua dan keluarga secara langsung secara rutin tiap bulannya.
 Peran sentral tingkat dasar ini mejadi pondasi. Jika ditemukan
penyimpangan pada tingkat dasar atau primer maka akan dilakukan
pemeriksaan lebih lanjut ke fasyankes di atasnya (puskesmas/ Rumah
Sakit/ layanan kesehatan lainnya)
 Sinergi yang baik tiap tingkat layanan = Pelayanan Pemantauan
Pertumbuhan dan perkembangan pada anak yang optimal
Baksos ke SLB Tunas Bangsa bendo Blitar
Baksos ke Komunitas Anak Hebat Blitar
di rs mardi waluyo kota blitar 2019
Webinar gratis penanganan gangguan
pendengaran dengan AVT tahun 2020
DETEKSI DINI GANGGUAN
PERKEMBANGAN ANAK

BAKTI SOSIAL IKATWI DPC KEDIRI, 2023


DETEKSI DINI
 Kualitas manusia sebuah bangsa akan ditentukan oleh kualitas anak saat
balita yang dapat dilihat dari proses tumbuh dan berkembang. Jika
perkembangan dan pertumbuhan terganggu akan berakibat terganggunya
persiapan terhadap pembentukan anak yang berkualitas (Chairuddin,
2008).
 keterlambatan perkembangan secara umum sekitar 10% anak-anak di
seluruh dunia (Suwarba, Widodo & Handryastuti 2008). 13-18% di
Indonesia (Dhamayanti, M., 2006).
 Keterlambatan tidak terdeteksi tanpa skrining sebanyak tujuh puluh persen
anak (Ariani & Yosoprawoto, M., 2012).
 Pemberian stimulasi akan efektif apabila memperhatikan kebutuhan anak
sesuai tahapan perkembangannya terutama apabila dilakukan pada periode
kritis (golden period) yakni dua tahun pertama kehidupan anak
(Soetjiningsih & Ranuh, I.G.N.G., 2013).
PENGANTAR
 PERTUMBUHAN
adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan
interselular, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh
sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan
panjang dan berat.

 PERKEMBANGAN
adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan
bahasa serta sosialisasi dan kemandirian.
TENTANG PERKEMBANGAN
 Perkembangan menimbulkan perubahan
 Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal
menentukan perkembangan selanjutnya
 Perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda
 Perkembangan mempunyai pola yang tetap
 Perkembangan memiliki tahap yang berurutan.
TENTANG PERKEMBANGAN
Proses tumbuh kembang anak juga mempunyai prinsip-prinsip
yang saling berkaitan. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai
berikut:
 Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan

belajar (intrinsik, Belajar: latihan dan usaha, belajar: sumber


dan potensi yang dimiliki anak)
 Pola perkembangan dapat diramalkan.: Terdapat persamaan

pola perkembangan bagi semua anak, terjadi secara


berkesinambungan
ASPEK PERKEMBANGAN
Aspek penting yang wajib dinilai pada anak usia
dini:

 Perkembangan Motorik Kasar


 Perkembangan Komunikasi (bahasa & bicara)
 Perkembangan Sosial-emosi
 Perkembangan motorik halus dan bantu diri
PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR

Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan


pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan otot-otot besar
seperti duduk, berdiri, dan sebagainya.

0-3 bulan : Mengangkat kepala setinggi 45*


3-6 bulan : Berbalik telungkup ke terlentang, kepala tegak stabil.
6-9 bulan : Duduk mandiri, merangkak
9-12 bulan : Jongkok berdiri, berdiri, berjalan berpegangan.
12-18 bulan : berjalan mandiri, berjalan mundur lima langkah
19-24 bulan : Berjalan seimbang tanpa jatuh
3 tahun : naik turun tangga, menendang bola
4 tahun : berdiri 1 kaki, melompat, mengayuh sepeda
5 tahun : berdiri 1 kaki, melompat 1 kaki
PERKEMBANGAN KOMUNIKASI
(BAHASA DAN BICARA)
aspek yang berhubungan dengan kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara,
bertukar pesan informasi dengan orang lain, mengikuti perintah dan mengucapkan kata
kalimat atau bercerita.

1 Bulan respon suara


2 Bulan tersenyum (respon dibelai, diajak bicara)
3 Bulan Cooing (aaa, uuu, ooo)
4 Bulan tertawa (Orientasi terhadap suara)
6 Bulan babbling (mama, papa,aah,ehh), mencari sumber bunyi mamama
9 Bulan papapa (blm spesifik), mengerti kata jangan
12 Bulan faham perintah sederhana, 1-3 kosa kata
15 Bulan faham perintah tanpa gesture, 4-6 kata
18 Bulan perbendaharaan 7-10 kata, faham 5 bag.tubuh
24 Bulan Mengerti perintah 2 tahap, 50 kata, frasa 2 kata
36 Bulan min. 250 kosa kata, kalimat 3 kata, kata ganti orang
PERKEMBANGAN
SOSIAL EMOSI

aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak bersosialisasi


dan berinteraksi dengan lingkungan dan orang disekitarnya.

0-3 bulan : menatap wajah pengasuh, tersenyum ketika diajak


bicara
3-6 bulan : Tersenyum saat ada yang menarik, suara gembira
6-9 bulan : mencari mainan, bermain cilukba
9-12 bulan : mengenal anggota keluarga, takut pada orang baru
12-18 bulan : memperlihatkan rasa cemburu / bersaing
19-24 bulan : membantu/menirukan pekerjaan rumah tangga
3 tahun : memperhatikan anak lain bermain, bermain bersama
4 tahun : bermain bersama teman, mengikuti aturan permainan
5 tahun : Anak bereaksi tenang dan tidak rewel ketika ditinggal ibu
MOTORIK HALUS DAN BANTU DIRI

aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan gerakan yang


melibatkan oleh otot-otot kecil, memerlukan koordinasi yang cermat seperti
mengamati sesuatu, menjimpit, menulis, dan kemampuan daya fikir dalam
bermain dan penyelesaian masalah dalam kegiatan sehari hari.

 1 Tahun: menggengam pensil, genggang makan snack dengan tangan


 2 tahun: menumpuk 4 buah kubus, menjimpit benda kecil menirukan pekerjaan rumah,
memegang cangkir sendiri, belajar makan-minum sendiri
 3 Tahun: mencoret-coret pensil pada kertas, membantu memungut mainannya sendiri
atau membantu mengangkat piring jika diminta, makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah,
melepas pakaiannya sendiri
 4 Tahun: menumpuk 8 buah kubus, membuat garis lurus, mengenakan sepatu sendiri
mengenakan celana panjang, kemeja, baju
 5 Tahun: menggambar (orang, lingkaran tanda silang) mengancing baju atau pakaian
boneka berpakaian sendiri tanpa dibantu, menggosok gigi tanpa dibantu
DETEKSI DINI
 Deteksi dini dapat dilakukan setiap tiga bulan pada anak usia
0−12 bulan dan setiap enam bulan pada anak usia 12−72 bulan
dan dapat dilakukan di semua tingkat pelayanan kesehatan.
Upaya deteksi dini salah satunya dapat dilakukan mulai dari
tingkat kesehatan dasar yaitu posyandu (Sugeng, Tarigan dan
Sari, 2019).
 Jika ditemukan pada tingkat dasar atau primer maka akan dilakukan
pemeriksaan lebih lanjut ke fasyankes di atasnya
 Identifikasi gangguan perkembangan pada tahun-tahun awal
kehidupan memberikan kesempatan untuk intervensi dini
 Mencegah permasalahan kesehatan yang lebih kompleks pada
tingkat usia yang lebih besar
IDENTIFIKASI GANGGUAN
PERKEMBANGAN PADA ANAK

 Dikatakan penyimpangan kemampuan perkembangan pada


anak apabila terdapat satu atau beberapa kemampuan yang
belum anak kuasai di usia yang seharusnya. Bisa terjadi pada
satu atapun lebih
 Kader atau petugas di tingkat posyandu menjadi garda
terdepan
 Pemantauan dilakukan di tiap usia:
3 bulan , 6 bulan, 9 bulan, 12 bulan (3 bulan sekali)
18 bulan, 24 bulan (6 bulan sekali)
3 tahun, 4 tahun dan 5 tahun (1 tahun sekali)
RED FLAG /TANDA BAHAYA
PERKEMBANGAN KOMUNIKASI

6 bulan :
18 Bulan :
Tidak menoleh atau mencari sumber bunyi sekitar
Belum memiliki 6-10 kata berarti
Tidak tersenyum & tidak tertarik dengan orang lain
Tidak faham perintah sederhana
9 Bulan :
Tidak berbagi kesenangan melalui kontak mata atau ekspresi
wajah 24 Bulan :

kurang atau tidak mengoceh Kosa kata kurang dari 50 kata

12 Bulan : Tidak tertarik interaksi dengan orang


Tidak atau belum menunjuk dengan jarinya ke objek
Tidak menunjukan gestur spt. dada atau bersalaman 36 bulan:
15 Bulan : Sulit memahami tugas
Belum memiliki 1 kata berarti Bicara tidak jelas dan sulit dimengerti
Tidak memahami kata sederhana dada atau jangan Belum merangkai kalimat
RED FLAG /TANDA BAHAYA
PERKEMBANGAN MOTORIK

6 bulan :
24 Bulan :
Kesulitan mempertahankan dan mengontrol kepala tetap Belum bisa berjalan mandiri
tegak saat tummy time (tengkurap) dan duduk Tidak mencoba makan sendiri menggunakan
Tangan selalu menggenggam sendok

9 Bulan :
36 bulan:
Belum mampu berguling
belum bisa naik turun tangga secara mandiri
Belum mampu duduk mandiri/ tanpa dukungan
Belum berlari
12 Bulan :
Belum merangkak 4 Tahun :
Belum mampu menjimpit barang kecil Tidak bisa berjalan, lari, panjat, lompat dan
18 Bulan : menggunakan tangga dengan percaya diri
Belum berdiri mandiri
Tidak mencoba untuk berjalan mandiri tanpa dukungan
Tanda bahaya disetiap tahapan usia

 Kekuatiran orang tua yang tinggi tentang perkembangan anaknya


 Penurunan perkembangan yang signifikan
 Tidak merespon ke bunyi atau rangsangan visual/penglihatan
 Interaksi yang buruk dengan orang dewasa atau anak-anak lain
 Kekurangan atau terbatasnya kontak mata
 Perbedaan antara sisi kanan dan kiri tubuh dalam kekuatan, gerakan atau
tonus otot
 Tonus otot tubuh yang lemah (floppy) atau tonus otot yang tinggi (kaku dan
tegang) dan secara signifikan berdampak pada perkembangan dan fungsional
gerakan sehari hari
MENGENAL JENIS GANGGUAN
PERKEMBANGAN
Apa jenis gangguan ini?
DOWN SINDROME
 Sindrom Down adalah suatu kondisi di mana seseorang
memiliki kromosom ekstra. Kromosom adalah "paket" kecil
gen dalam tubuh.
 Mereka menentukan bagaimana tubuh bayi terbentuk dan
berfungsi saat tumbuh selama kehamilan dan setelah lahir.
Biasanya, bayi lahir dengan 46 kromosom. Bayi dengan
sindrom Down memiliki salinan ekstra dari salah satu
kromosom ini, kromosom 21 (TRISOMI)
 Salinan ekstra ini mengubah cara tubuh dan otak bayi
berkembang, yang dapat menyebabkan tantangan mental
dan fisik bagi bayi.
DOWN SINDROME
Beberapa ciri fisik umum sindrom Down meliputi:
 Wajah rata, terutama pangkal hidung
 Mata berbentuk almond yang miring ke atas
 Leher pendek
 Telinga kecil
 Lidah yang besar, cenderung keluar dari mulut
 Bintik-bintik putih kecil pada iris (bagian berwarna) mata
 Tangan dan kaki kecil
 Satu garis melintang di telapak tangan (lipatan telapak tangan)
 Jari kelingking kecil yang terkadang melengkung ke arah ibu jari
 Tonus otot yang buruk atau persendian yang longgar
 Lebih pendek tingginya sebagai anak-anak dan orang dewasa
DOWN SINDROME
Gangguan kesehaan yang biasa bersamaan terjadi
 gangguan pendengaran
 Apnea tidur obstruktif, yaitu suatu kondisi di mana pernapasan seseorang
berhenti sementara waktu saat tidur
 Infeksi telinga
 Penyakit mata
 Cacat jantung hadir saat lahir

Sumber: (CDC, 2022)


Apa jenis gangguan ini?
CEREBAL PALSY
 Cerebral palsy (CP) adalah sekelompok gangguan yang mempengaruhi
kemampuan seseorang untuk bergerak dan menjaga keseimbangan
dan postur tubuh.
 CP adalah kecacatan motorik yang paling umum di masa kanak-kanak.
 Cerebral artinya berhubungan dengan otak. Palsy berarti kelemahan atau
masalah dalam menggunakan otot. CP disebabkan oleh perkembangan
otak yang tidak normal atau kerusakan pada otak yang sedang
berkembang yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk
mengendalikan ototnya.
 Gejala CP bervariasi dari orang ke orang. CP berat mungkin perlu
menggunakan peralatan khusus untuk dapat berjalan, atau mungkin tidak
dapat berjalan sama sekali dan mungkin membutuhkan perawatan seumur
hidup. Seseorang dengan CP ringan, sebaliknya, mungkin berjalan sedikit
canggung, tetapi mungkin tidak memerlukan bantuan khusus.
CEREBAL PALSY
CEREBAL PALSY
Secara umum lumpuh otak dikelompokkan dalam empat jenis yaitu:

 Spastik (tipe kaku-kaku) dialami saat penderita terlalu lemah atau terlalu
kaku. Jenis ini adalah jenis yang paling sering muncul. Sekitar 65 persen
penderita lumpuh otak masuk dalam tipe ini.
 Atetoid terjadi dimana penderita yang tidak bisa mengontrol gerak
ototnya, biasanya mereka punya gerakan atau posisi tubuh yang tidak
biasa.
 Kombinasi adalah campuran spastic dan athetoid.
 Hipotonis terjadi pada anak-anak dengan otot-otot yang sangat lemah
sehingga seluruh tubuh selalu terkulai. Biasanya berkembang menjadi
spastic atau athetoid.
 CEREBAL PALSY juga bisa berkombinasi dengan gangguan epilepsi,
mental, belajar, penglihatan, pendengaran, maupun bicara.
CEREBAL PALSY
Gejala utama cerebral palsy adalah masalah dengan gerakan, koordinasi,
dan perkembangan. Tanda-tanda yang mungkin terjadi pada seorang anak
meliputi:
 keterlambatan dalam mencapai tonggak perkembangan – misalnya, belum
duduk diusia 8 bulan atau belum berjalan selama 18 bulan
 tampak terlalu kaku atau terlalu lemas (hipotonia)
 lengan atau kaki yang lemah
 gerakan gelisah, tersentak-sentak
 gerakan acak dan tidak terkontrol
 kejang otot
 tangan bergetar (tremor)
 berjalan berjinjit
CEREBAL PALSY
Gejala lainnya
 kesulitan makan, air liur dan menelan
 sembelit
 masalah dengan berbicara dan komunikasi
 kejang atau epilepsi
 kesulitan tidur dan/atau tetap tertidur
 gastro-oesophageal reflux disease (GORD) – di mana asam dari lambung bocor ke
kerongkongan (kerongkongan)
 tulang belakang yang melengkung secara tidak normal (skoliosis)
 pinggul yang keluar (terkilir) dengan mudah
 kesulitan mengendalikan kandung kemih (inkontinensia urin)
 ketidakmampuan belajar – sekitar setengah dari anak-anak dengan cerebral palsy memiliki
ketidakmampuan belajar
 masalah mata – termasuk penglihatan berkurang , juling atau gerakan mata yang tidak terkendali
 gangguan pendengaran
Cleft Lip Palate
 Celah bibir dan celah langit-langit adalah cacat lahir yang terjadi ketika
bibir atau mulut bayi tidak terbentuk dengan baik selama kehamilan.
Bersama-sama, cacat lahir ini umumnya disebut "celah orofasial".
 Di seluruh dunia, celah mulut dalam bentuk apapun (yaitu, bibir sumbing,
celah bibir dan langit-langit mulut, atau celah langit-langit terisolasi)
terjadi pada sekitar satu dari setiap 700 kelahiran hidup (World Health
Organization, 2001).
Cleft Lip Palate
Cleft Lip Palate
PERMASALAHAN YANG DIALAMI:

 Kesulitan pada makan dan minum /feeding


 Masalah gizi
 Keterlambatan perkembangan
 Bicara abnormal dan / atau resonansi
 Kelainan dentofasial dan ortodontik
 Gangguan pendengaran, dan mungkin,
 Masalah psikososial.
(Nagarajan, Savitha and Subramaniyan, 2009)
Intelektual Disability
 Cacat intelektual melibatkan masalah
dengan kemampuan mental umum yang
memengaruhi fungsi di dua bidang:
 Fungsi intelektual (seperti belajar,
pemecahan masalah, penilaian).
 Fungsi adaptif (aktivitas kehidupan
sehari-hari seperti komunikasi dan
hidup mandiri).
Intelektual Disability

 Selain itu, defisit intelektual dan adaptif dimulai pada awal periode
perkembangan.
 Kecacatan intelektual mempengaruhi sekitar 1% dari populasi, dan sekitar
85% dari mereka memiliki kecacatan intelektual ringan. Laki-laki lebih
mungkin dibandingkan perempuan untuk didiagnosis dengan kecacatan
intelektual.
Intelektual Disability
Tingkat kerusakan berkisar pada tingkat keparahan untuk setiap orang. Beberapa tanda awal
dapat meliputi:
 Keterlambatan dalam mencapai, atau kegagalan untuk mencapai tonggak perkembangan
keterampilan motorik (duduk, merangkak, berjalan)
 Lambatnya belajar berbicara, atau terus mengalami kesulitan dengan kemampuan
berbicara dan berbahasa setelah mulai berbicara
 Kesulitan dengan keterampilan swadaya dan perawatan diri (misalnya, berpakaian,
mencuci, dan makan sendiri)
 Kemampuan perencanaan atau pemecahan masalah yang buruk
 Masalah perilaku dan sosial
 Kegagalan untuk tumbuh secara intelektual, atau perilaku seperti bayi yang terus
berlanjut
 Masalah mengikuti pembelajaran di sekolah
 Gagal beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan situasi baru
 Kesulitan memahami dan mengikuti aturan sosial
Hearing Impairment
 Gangguan pendengaran dapat terjadi ketika bagian mana pun dari telinga
tidak bekerja dengan cara yang biasa. Ini termasuk telinga luar, telinga
tengah, telinga dalam, saraf pendengaran ( akustik ), dan sistem
pendengaran .
Hearing Impairment
Tanda pada Bayi
 Tidak kaget dengan suara keras.
 Tidak berpaling ke sumber bunyi setelah usia 6 bulan.
 Tidak mengucapkan satu kata pun, seperti “dada” atau “mama” pada usia
1 tahun.
 Memalingkan kepala ketika dia melihat Anda tetapi tidak jika Anda hanya
memanggil namanya. Hal ini terkadang disalahartikan sebagai tidak
memperhatikan atau hanya mengabaikan, tetapi bisa jadi merupakan
akibat dari gangguan pendengaran sebagian atau seluruhnya.
 Tampaknya mendengar beberapa suara tetapi tidak yang lain.
Hearing Impairment
Tanda pada Anak
 Bicara yang terlambat atau tidak berkembang
 Bicara tidak jelas.
 Tidak mengikuti petunjuk. Hal ini terkadang disalahartikan sebagai tidak
memperhatikan atau hanya mengabaikan, tetapi bisa jadi merupakan
akibat dari gangguan pendengaran sebagian atau seluruhnya.
 Sering berkata, “Hah?”
 Mengubah volume TV terlalu tinggi.
Autism Spektrum Disorder
 Autism Spektrum Disorder (ASD) adalah gangguan neurologis dan
perkembangan yang memengaruhi cara orang berinteraksi dengan orang lain,
berkomunikasi, belajar, dan berperilaku. Meskipun autisme dapat didiagnosis
pada usia berapa pun, autisme disebut sebagai “gangguan perkembangan”
karena gejala umumnya muncul pada 2 tahun pertama kehidupan.

 Menurut Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM-5) , panduan


yang dibuat oleh American Psychiatric Association yang digunakan penyedia
layanan kesehatan untuk mendiagnosis gangguan mental, orang dengan ASD
sering mengalami:
o Sulit berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain
o Minat terbatas dan perilaku berulang
o Gejala yang memengaruhi kemampuan mereka untuk berfungsi di
sekolah, pekerjaan, dan bidang kehidupan lainnya
Perilaku komunikasi / interaksi sosial dapat mencakup sbb (1):

 Melakukan kontak mata yang sedikit atau tidak konsisten


 Tampak tidak melihat atau mendengarkan orang yang sedang berbicara
 Jarang berbagi minat, emosi, atau kenikmatan objek atau aktivitas (termasuk jarang
menunjuk atau menunjukkan sesuatu kepada orang lain)
 Tidak menanggapi atau lamban menanggapi nama seseorang atau tawaran verbal lainnya
untuk mendapatkan perhatian
 Memiliki kesulitan dengan percakapan timbal balik 2 arah
 Sering berbicara panjang lebar tentang subjek favorit tanpa memperhatikan bahwa orang
lain tidak tertarik atau tanpa memberi kesempatan kepada orang lain untuk menanggapi
Perilaku komunikasi / interaksi sosial dapat mencakup sbb (2):

 Ekspresi wajah, gerakan, dan gestur yang tidak sesuai dengan apa yang dikatakan
 Memiliki nada suara yang tidak biasa yang mungkin terdengar seperti nyanyian atau
datar dan seperti robot
 Kesulitan memahami pemikiran /sudut pandang orang lain atau tidak mampu
memprediksi atau memahami tindakan orang lain
 Kesulitan menyesuaikan perilaku dengan situasi sosial
 Kesulitan terlibat dan berbagi dalam permainan imajinatif atau dalam berteman
Perilaku yang terbatas/berulang dapat meliputi:
 Mengulangi perilaku tertentu atau memiliki perilaku yang tidak biasa, seperti
mengulang kata atau frasa (perilaku yang disebut echolalia)
 Memiliki minat yang kuat dalam topik tertentu, seperti angka, detail, atau kejadian
 Menunjukkan ketertarikan yang terlalu terfokus, seperti dengan objek bergerak atau
bagian dari objek
 Menjadi kesal dengan sedikit perubahan dalam rutinitas dan mengalami kesulitan
dengan transisi
 Menjadi lebih sensitif atau kurang sensitif dibandingkan orang lain terhadap
masukan sensorik, seperti cahaya, suara, pakaian, atau suhu
Attention Defisit Hyperactive Disorder

Gejala gangguan hiperaktif defisit perhatian (ADHD)


 Gejala Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) dapat
dikategorikan menjadi 2 jenis masalah perilaku:
 inattentiveness (kesulitan berkonsentrasi dan memusatkan perhatian)
 hiperaktif dan impulsif
Attention Defisit Hyperactive Disorder

Kurang perhatian (kesulitan berkonsentrasi dan fokus).


Tanda-tanda utama kurangnya perhatian adalah:

 memiliki rentang perhatian yang pendek dan mudah teralihkan


 membuat kesalahan yang ceroboh – misalnya, dalam tugas sekolah
 tampak pelupa atau kehilangan barang
 tidak mampu untuk tetap pada tugas-tugas yang membosankan atau
memakan waktu
 tampaknya tidak dapat mendengarkan atau melaksanakan instruksi
 terus-menerus mengubah aktivitas atau tugas
 mengalami kesulitan mengatur tugas
Attention Defisit Hyperactive Disorder

Hiperaktif dan impulsif


Tanda-tanda utama hiperaktif dan impulsif adalah:

 tidak dapat duduk diam, terutama di lingkungan yang tenang atau sunyi
 terus-menerus gelisah
 tidak dapat berkonsentrasi pada tugas
 gerakan fisik yang berlebihan
 berbicara berlebihan
 tidak bisa menunggu giliran
 bertindak tanpa berpikir
 menyela percakapan
 sedikit atau tidak ada rasa bahaya
FORMULIR
 FORMULIR PEMANTAUAN PERKEMBANGAN
UNTUK USIA : 3 BULAN – 5 TAHUN
 FORMULIR PEMERIKSAAN M-CHAT (RESIKO AUTISME)
UNTUK USIA : 18-30 BULAN

Selesai
Terima Kasih
Pertanyaan
 1. bagaimana menghadapi orang tua yang
denial/menolak kondisi anak?
 2. bagaimana orang tua bisa mendeteksi kondisi
anak?
 3. bagaimana peran kader dalam memberikan
edukasi kepada orang tua yang tidak merespon?

Anda mungkin juga menyukai