• Peningkatan koordinasi dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi rencana aksi pangan dan gizi di
pusat dan daerah
• Penguatan peran sektor non-pemerintah dalam scaling up program pangan dan gizi di pusat dan daerah
• Penguatan dimensi gender dalam pembangunan pangan dan gizi
• Penguatan regulasi untuk ketahanan pangan dan gizi
• Pengembangan knowledge platform pembangunan pangan dan gizi
KONSEP KETAHANAN PANGAN DAN GIZI
1. Penguatan sistem kewaspadaan pangan dan gizi dan pemantauan status Gizi;
2. Pemutakhiran status ketahanan dan kerentanan Pangan setiap tahun;
3. Edukasi pola konsumsi Pangan perseorangan dan masyarakat yang Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA) sejak usia dini;
4. Peningkatan frekuensi kegiatan sosialisasi dan edukasi keamanan dan mutu Pangan;
5. Peningkatan konsumsi protein hewani, vitamin, dan mineral bersumber sayur dan buah untuk mengatasi masalah gizi pada
sasaran siklus hidup, terutama untuk ibu hamil dan anak balita dan kelompok rentan rawan Pangan;
6. Pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif serta penyediaan dan pemanfaatan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) berbasis
Pangan lokal;
7. Peningkatan layanan kesehatan dan gizi masyarakat;
8. Pengendalian pemborosan Pangan (food waste);
9. Penambahan jenis dan komposisi zat gizi (fortifikasi) pada pangan
10. tertentu sebagai pengayaan nilai gizi; dan
11. Peningkatan jaminan keamana dan mutu pangan
GAMBARAN UMUM INFLASI INDONESIA
OKTOBER YoY 2023
GAMBARAN UMUM INFLASI INDONESIA
OKTOBER YoY 2023
INFLASI SULSEL - OKTOBER
2023
Inflasi Tahun ke Tahun (YonY)
Oktober 2023 terhadap Oktober 2022 2,89%
INFLASI SULSEL - OKTOBER
2023
Inflasi Tahun ke Tahun (YonY)
Oktober 2023 terhadap Oktober 2022 2,89%
INFLASI SULSEL - OKTOBER
2023 10 Prov
Series year-on-year
Indonesia
2,56
10 Prov
Terendah
INFLASI SULSEL - OKTOBER
2023 Inflasi Berdasarkan 10 KOMODITAS (Y-on-Y, %)
Inflasi Tahun ke Tahun (YonY)
Oktober 2023 terhadap Oktober 2022 2,89% Rincian Andil Inflasi
1. Beras (0,254%)
1. Beras (0,133%)
2. Cabai Rawit (0,106%)
2. Cabai Rawit (0,131%)
3. Jeruk Nipis/Limau
3. Cabai Merah (0,038%)
(0,048%)
4. Bahan Bakar Rumah Tangga
4. Kangkung (0,024%)
(0,032%)
5. Bensin (0,020%)
5. Jagung manis (0,028%)
1. Beras (1,510 %)
2. Rokok Kretek Filter
1. Beras (1,387 %)
(0,280%)
2. Emas Perhiasan (0,183 %)
3. Angkutan Udara (0,164%)
3. Rokok Kretek Filter (0,159 %)
4. Jeruk Nipis/Limau
4. Udang Basah (0,126%)
(0,127%)
5. Mobil (0,096%)
5. Telur Ayam Ras (0,116%)
Kemarau panjang menyebabkan banyak cabai rusak. Hal ini menyebabkan stok di pasar menipis
sehingga mendorong kenaikan harga cabai rawit.
Pada tanggal 1 Oktober 2023, Pemerintah pusat kembali mengumumkan adanya penyesuaian harga
BBM Non-Subsidi.
- Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, Pertamina Dex,
PROGRAM PENGENDALIAN INFLASI SULSEL 2023
HULU
• Program Mandiri Benih untuk komoditas padi, jagung dan juga Holtikultura dan buah (pisang, Nenas) di Sulawesi Selatan.
• Gerakan Budidaya Pisang (500.000 Ha)
• Membangun Rumpon ikan massal (rumah ikan) di Perairan Selat makassar & Teluk Bone.
• Mengembangkan sistem irigasi tetes bagi tanaman di masa El Nino.
• Pengembangan minyak goreng masyarakat dari kelapa (mengandung VCO yang baik untuk diabetes dan penyakit jantung).
• Penanaman Cabai merah bagi ASN dan Non ASN di Kabupaten/ Kota dengan mendorong masyarakat sekitar melakukan hal
yang sama.
• Mulai mengubah pola makan dengan cara makan nasi di akhir porsi makan
ANTARA
• Memperluas Kerjasama Antar Daerah (KAD) terutama untuk daerah surplus/defisit dalam menjaga ketersediaan supply
komoditas
• Optimalisasi Penyerapan Gabah/Beras Dalam Negeri dan Penandatangan MOU Antara Bupati/ Walikota dengan Mitra
• Subsidi transportasi umum atau transportasi komoditas di Kab/ Kota
• Penguatan pengawasan distributor
PROGRAM PENGENDALIAN INFLASI 2023
HILIR
• Melaksanakan Operasi pasar/ Sidak ke pasar untuk monitoring pasokan dan harga di pasar.
• Menambah jumlah pasar di Kab/ Kota
• Menambah frekuensi waktu pasar di Kabupaten/ Kota
• Mini Distribution Center di Pasar Tradisional
• Pengadaan Cold Storage
• Subsisdi transportasi barang melalui anggaran BTT Kab/ Kota
• Pelaksanaan Pasar murah yang Masif, Terstruktur dan Sistematis ( melibatkan semua komponen : TNI, POLRI, PKK, semua
komoditas utama, di beberapa Kab/ kota dalam waktu bersamaan dengan durasi lebih dari 2 hari).
• Pengaturan harga tiket penerbangan
• Membuat Lods di pasar bagi Bulog untuk menyediaan komoditas dengan harga standar
• Program SPHP beras
• Pembelian beras ASN dan Non ASN
Selain itu …
• Diharapkan Kabupaten/ kota senantiasa melakukan pemantauan data inflasi, baik bagi kabupaten/ kota yang di ukur IHK nya
maupun yang tidak di ukur IHK nya.
PROGRAM SEGERA 1 BULAN KE DEPAN
4,05% 3,21%
4,05% 3,21%
INVESTASI
Investasi Tambang, Manufaktur
INVESTASI
• Investasi dengan penggunaan AI
• Investasi Industri
Pertumbuhan ekonomi yang diharapkan adalah pertumbuhan ekonomi yang merata dan berkelanjutan
PISANG CAVENDISH
Minimum Energy
Labour Intensive
(Padat Karya)
INVESTASI
PISANG CAVENDISH
Minimum Energy
Labour Intensive
(Padat Karya)
INVESTASI
PISANG CAVENDISH
• Asumsi 1 ha = 100m x 100m
• Jarak tanam 2 x 2,5m
• Target Produktifitas per-pohon = 20kg
• Jumlah Populas per-ha = 2.000 Tanaman
• Target Panen = 2 x 1 Tahun
• Harga Jual per-kg = Rp. 4.500
Pangkep 13.40
Jeneponto 13.06
Luwu 12.71
Enrekang 12.69
Luwu Utara 12.66
Tana Toraja 12.48
Toraja Utara 12.12
Kepulauan Selayar 12.27
Bone 10.53
Maros 9.65
Bantaeng 9.18
Pinrang 8.90
Sinjai 8.55
Barru 8.46
Takalar 8.29
Palopo 7.69
Soppeng 7.48
Gowa 7.42
Bulukumba 7.22
Luwu Timur 6.93
Wajo 6.73
Pare Pare 5.34
Sidrap 5.14
Makassar 5.07
0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 16.00
PENGANTAR
Kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar
makanan dan bukan makanan yang diukur menurut garis kemiskinan (makanan & bukan makanan).
Garis kemiskinan makanan adalah nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan (setara 2100 kkalori per
kapita per hari)
Garis kemiskinan bukan makanan adalah nilai minimum pengeluaran untuk perumahan, sandang,
pendidikan, kesehatan dan kebutuhan pokok non-makanan lainnya.
Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata PENGELUARAN per kapita per bulan di bawah
Garis Kemiskinan.
PERSENTASE PENDUDUK MISKIN KABUPATEN/KOTA JUMLAH PENDUDUK MISKIN KABUPATEN/KOTA
Pangkep 13.40
Jeneponto 13.06
Luwu 12.71
Enrekang 12.69
Luwu Utara 12.66
Tana Toraja 12.48
Toraja Utara 12.12
Kepulauan Selayar 12.27
Bone 10.53
Maros 9.65
Bantaeng 9.18
Pinrang 8.90
Sinjai 8.55
Barru 8.46
Takalar 8.29
Palopo 7.69
Soppeng 7.48
Gowa 7.42
Bulukumba 7.22
Luwu Timur 6.93
Wajo 6.73
Pare Pare 5.34
Sidrap 5.14
Makassar 5.07
0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 16.00
TERIMA KASIH
SALAMAKI
PROGRAM PRIORITAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN