Anda di halaman 1dari 58

PEREKONOMIAN

PROVINSI SULAWESI SELATAN

Update : 16 NOVEMBER 2023

Dr. Bahtiar Baharuddin, M.Si


Pj. Gubernur Sulawesi Selatan
KONSEP KETAHANAN PANGAN DAN GIZI

SUMBER DAYA DAN LINGK STATUS PANGAN DAN GIZI


PILAR KETAHANAN PANGAN
STRATEGIS

• Ekonomi Makro KETERSEDIAAN


• Pertumbuhan Penduduk • Produksi pangan Domestik
• Stok Cadangan pangan
• Situasi Politik • Eksport dan Impor
• Pendidikan
• Perdagangan Domestik Dan KETERJANGKAUAN STATUS
• Distribusi SDM YANG
Internasional PANGAN
• Stabilisasi Pasokan dan harga SEHAT,
• Regulasi DAN GIZI
• Sistem Logistik AKTIF DAN
• Sumber Daya Alam RT DAN
• Manajemen Stok PRODUKTIF
• Teknologi NASIONAL
• Daya Beli Masyarakat
• Kondisi Iklim Dan Agroekologi • Akses terhadap pasar dan
• Infrastruktur Informasi
• Kelembagaan Sosial Budaya PEMANFAATAN
• Pencemaran Lingkungan • Perbaikan Pola Komsumsi
• Improved Lifestyle • Penganekaragaman Komsumsi
• Perbaikan gizi
• Keamanan & Mutu Pangan
KONSEP KETAHANAN PANGAN DAN GIZI
KONSEP KETAHANAN PANGAN DAN GIZI

PENGUATAN KELEMBAGAAN DAN TATA KELOLA PANGAN DAN GIZI

• Peningkatan koordinasi dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi rencana aksi pangan dan gizi di
pusat dan daerah
• Penguatan peran sektor non-pemerintah dalam scaling up program pangan dan gizi di pusat dan daerah
• Penguatan dimensi gender dalam pembangunan pangan dan gizi
• Penguatan regulasi untuk ketahanan pangan dan gizi
• Pengembangan knowledge platform pembangunan pangan dan gizi
KONSEP KETAHANAN PANGAN DAN GIZI

1. Peningkatan produk Pangan yang beragam domestik;


2. Penyediaan Pangan yang aman (dalam proses produksi);
3. Pengelolaan cadangan pangan pemerintah pusat, pemerintah daerah dan masyarakat;
4. Pengelolaan ekspor dan impor pangan;
5. Penanganan kerusakan dan kehilangan hasil panen (food loss); dan
6. Pengayaan nilai gizi sumber pangan melalui biofortifikasi

1. Peningkatan stabilitas pasokan dan harga pangan;


2. Perluasan akses sistem informasi pasar dan harga Pangan;
3. Penguatan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), koperasi, dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di bidang pangan;
4. Pengembangan sistem jaring pengaman sosial pangan dengan pemanfaatan jenis pangan yang beragam;
5. Penyediaan dan penyaluran pangan untuk situasi darurat;
6. Penumbuhan kemandirian pangan untuk masyarakat di daerah rentan rawan pangan dan terdampak bencana;
7. Pengembangan sistem logistik pangan; dan
8. Pemanfaatan perdagangan internasional pangan

1. Penguatan sistem kewaspadaan pangan dan gizi dan pemantauan status Gizi;
2. Pemutakhiran status ketahanan dan kerentanan Pangan setiap tahun;
3. Edukasi pola konsumsi Pangan perseorangan dan masyarakat yang Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA) sejak usia dini;
4. Peningkatan frekuensi kegiatan sosialisasi dan edukasi keamanan dan mutu Pangan;
5. Peningkatan konsumsi protein hewani, vitamin, dan mineral bersumber sayur dan buah untuk mengatasi masalah gizi pada
sasaran siklus hidup, terutama untuk ibu hamil dan anak balita dan kelompok rentan rawan Pangan;
6. Pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif serta penyediaan dan pemanfaatan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) berbasis
Pangan lokal;
7. Peningkatan layanan kesehatan dan gizi masyarakat;
8. Pengendalian pemborosan Pangan (food waste);
9. Penambahan jenis dan komposisi zat gizi (fortifikasi) pada pangan
10. tertentu sebagai pengayaan nilai gizi; dan
11. Peningkatan jaminan keamana dan mutu pangan
GAMBARAN UMUM INFLASI INDONESIA
OKTOBER YoY 2023
GAMBARAN UMUM INFLASI INDONESIA
OKTOBER YoY 2023
INFLASI SULSEL - OKTOBER
2023
Inflasi Tahun ke Tahun (YonY)
Oktober 2023 terhadap Oktober 2022 2,89%
INFLASI SULSEL - OKTOBER
2023
Inflasi Tahun ke Tahun (YonY)
Oktober 2023 terhadap Oktober 2022 2,89%
INFLASI SULSEL - OKTOBER
2023 10 Prov

Inflasi Tahun ke Tahun (YonY)


2,89%
Tertinggi

Oktober 2023 terhadap Oktober 2022

Inflasi Bulan ke Bulan


(Oktober 2023 terhadap September 2023) 0,36%

Series year-on-year

Indonesia
2,56

10 Prov
Terendah
INFLASI SULSEL - OKTOBER
2023 Inflasi Berdasarkan 10 KOMODITAS (Y-on-Y, %)
Inflasi Tahun ke Tahun (YonY)
Oktober 2023 terhadap Oktober 2022 2,89% Rincian Andil Inflasi

INFLASI UMUM 2,89


Inflasi Bulan ke Bulan
(Oktober 2023 terhadap September 2023) 0,36% 1 Beras 0,937
2 Rokok Kretek Filter 0,177
3 Angkutan Udara 0,147
Series year-on-year 4 Emas Perhiasan 0,130
5 Bawang Putih 0,073
6 Kontrak rumah 0,068
7 Ikan layang/ Ikan benggol 0,063
8 Telur ayam Ras 0,063
9 Kacang Panjang 0,048
10 Rokok Putih 0,043
INFLASI SULSEL - OKTOBER
2023 Inflasi Berdasarkan 10 KOMODITAS (M-to-M, %)
Inflasi Tahun ke Tahun (YonY)
Oktober 2023 terhadap Oktober 2022 2,89% Rincian Andil Inflasi

INFLASI UMUM 0,36


Inflasi Bulan ke Bulan
(Oktober 2023 terhadap September 2023) 0,36% 1 Beras 0,201
2 Cabe Rawit 0,097
3 Kacang Panjang 0,031
Series year-on-year
4 Ikan Bandeng/ Ikan Bolu 0,025
5 Angkutan Udara 0,023
6 Bensin 0,021
7 Labu Siam 0,019
8 Kangkung 0,018
9 Bayam 0,015
10 Gula Pasir 0,011
INFLASI
KABUPATEN BULUKUMBA

Update : 17 NOVEMBER 2023


INFLASI KAB. BULUKUMBA -
OKTOBER 2023
INFLASI KAB. BULUKUMBA -
OKTOBER 2023 Inflasi Berdasarkan Klp Pengeluaran (M-to-M, %)
Inflasi Tahun ke Tahun (YonY)
Oktober 2023 terhadap Oktober 2022 2,61% Rincian Andil Inflasi

INFLASI UMUM 0,20


Inflasi Bulan ke Bulan
(Oktober 2023 terhadap September 2023) 0,20% 1 Makanan, Minuman, dan Tembakau 0,36
2 Pakaian dan Alas Kaki 0,12
3 Perumahan, Air, Listrik dan Bahan Bakar RT -0,19
Series year-on-year Perlengkapan, Peralatan, dan Pemeliharaan
4 0,14
Rutin Rumah Tangga
5 Kesehatan 0,14
6 Transportasi 0,19
7 Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan -0,02
8 Rekreasi, Olahraga, dan Budaya 0,24
9 Pendidikan 0,00
10 Penyediaan Makanan dan 0,35
Minuman/Restoran
11 Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya 0,24
INFLASI KAB. BULUKUMBA -
OKTOBER 2023 Inflasi Berdasarkan Klp Pengeluaran (Y-to-Y, %)
Inflasi Tahun ke Tahun (YonY)
Oktober 2023 terhadap Oktober 2022 2,61% Rincian Andil Inflasi

INFLASI UMUM 0,20


Inflasi Bulan ke Bulan
(Oktober 2023 terhadap September 2023) 0,20% 1 Makanan, Minuman, dan Tembakau 5,60
2 Pakaian dan Alas Kaki 0,97
3 Perumahan, Air, Listrik dan Bahan Bakar RT 0,14
Series year-on-year
4 Perlengkapan, Peralatan, dan Pemeliharaan 2,29
Rutin Rumah Tangga
5 Kesehatan 1,19
6 Transportasi 0,22
7 Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 0,25
8 Rekreasi, Olahraga, dan Budaya 0,48
9 Pendidikan 0,09
10 Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran 0,86

11 Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya 3,20


Inflasi dan Andil Inflasi Month-to-Month Oktober
2023 pada 5 Kota di Sulawesi Selatan
Pare-Pare (0,31%) Palopo (0,15 %)

1. Beras (0,254%)
1. Beras (0,133%)
2. Cabai Rawit (0,106%)
2. Cabai Rawit (0,131%)
3. Jeruk Nipis/Limau
3. Cabai Merah (0,038%)
(0,048%)
4. Bahan Bakar Rumah Tangga
4. Kangkung (0,024%)
(0,032%)
5. Bensin (0,020%)
5. Jagung manis (0,028%)

Makassar (0,40%) Watampone (0,23 %)


Bulukumba (0,20%)
1. Beras (0,419%)
2 Bahan Bakar Rumah Tangga
1. Beras (0,184 %)
(0,089%)
2 Cabai Rawit (0,098%) 1. Beras (0,358%)
3. Cabai Rawit (0,062%)
3. Ikan Bandeng/ Ikan Bolu 2. Cabai Rawit (0,055%)
4. Cabai Merah (0,024%)
(0,038%) 3. Gula pasir (0,028%)
5. Daging Ayam Ras (0,019%)
4. Kacang Panjang (0,037%) 4. Bensin (0,024 %)
5. Angkutan Udara (0,028%) 5. Nasi dengan lauk (0,017%)
Inflasi dan Andil Inflasi Year on Year September 2023
pada 5 Kota di Sulawesi Selatan
Pare-Pare (2,65 %) Palopo (1,87 %)

1. Beras (1,510 %)
2. Rokok Kretek Filter
1. Beras (1,387 %)
(0,280%)
2. Emas Perhiasan (0,183 %)
3. Angkutan Udara (0,164%)
3. Rokok Kretek Filter (0,159 %)
4. Jeruk Nipis/Limau
4. Udang Basah (0,126%)
(0,127%)
5. Mobil (0,096%)
5. Telur Ayam Ras (0,116%)

Makassar (3,01 %) Watampone (2,43 %)


Bulukumba (2,61 %) 1. Beras (1,423 %)
2. Rokok Kretek Filter (0,251 %)
1. Beras (0,813 %)
3. Emas Perhiasan (0,242 %)
2. Angkutan Udara (0,171%) 1. Beras (1,687 %)
4. Ikan Cakalang/Ikan Sisik
3. Rokok Kretek Filter 2. Emas Perhiasan (0,173%)
(0,130%)
(0,169 %) 3. Gula Pasir (0,099 %)
5. Bahan Bakar Rumah Tangga
4. Ikan Layang/ Ikan Benggol 4. Bawang Putih (0,099 %)
(0,122 %)
(0,135 %) 5. Rokok Kretek Filter
5. Emas perhiasan (0,119%) (0,092%)
PENGANDIL INFLASI SULSEL -
OKTOBER 2023
Tingginya harga beras dipengaruhi beberapa faktor yaitu :
1. Penurunan luas panen
2. Faktor cuaca, terjadinya El Nino

Kemarau panjang menyebabkan banyak cabai rusak. Hal ini menyebabkan stok di pasar menipis
sehingga mendorong kenaikan harga cabai rawit.

Kenaikan Cukai Rokok

Harga avtur mengalami peningkatan pada bulan Oktober 2023

Pada tanggal 1 Oktober 2023, Pemerintah pusat kembali mengumumkan adanya penyesuaian harga
BBM Non-Subsidi.
- Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, Pertamina Dex,
PROGRAM PENGENDALIAN INFLASI SULSEL 2023

KETERSEDIAAN KELANCARAN KETERJANGKAU KOMUNIKASI


PASOKAN DISTRIBUSI AN HARGA EFEKTIF

• Penyelenggaraan pasar murah • Rakor mingguan


• Benih gratis tanaman • Menjaga kelancaran jalur • Operasi pasar dan Stabilitas Pasokan dan bersama Kab/Kota
pangan dan hortikultura distribusi bahan pangan : Harga Pangan (SPHP) • Rapat bersama pelaku
• Gerakan tanam cepat panen Penguatan infrasturuktur • Melakukan pemantauan harga yang lebih usaha ikan dan
• Gerakan menanam cabai 10 distribusi intensif terutama komoditas penyumbang
himpunan nelayan
pohon untuk seluruh Koordinasi pengangkutan inflasi
• Pelaksanaan Gerakan Pangan Murah di Indonesia untuk
ASN/Non ASN termasuk optimalisasi tol laut
Seluruh Kab/Kota Setiap Senin dan pengendalian harga ikan
• Pengelolaan air di Subsidi ongkos angkut
Selasa • Rapat bersama maskapai
bendungan karalloe • Penguatan pengawasan
• Pegawai Dinas Perdagangan berada di penerbangan dan
Jeneponto mengaliri 1000 distributor pasar setiap hari bukan dikantorpegawai Angkasa pura terkait
ha dan Pengelolaan air di • Kerjasama Bulog dgn ritel pasara berada di pasar setiap hari bukan pengendalian harga tiket
bendungan Baliase Luwu modern di kantor • Rapat bersama
Utara mengairi 3000 ha. • Kerjasama antar Kab/Kota dari • Membuat kios bulog di pasar tradisional
stakeholder beras untuk
• Mengupayakan mencapai daerah surplus ke daerah untuk mengatur harga komoditas di pasar
• Kerjasama antar penggiling beras dan pelaksanaan GPM.
target produksi padi 2jt ton. minus
bulog untuk menyiapkan cadangan beras
pemerintah.
PROGRAM PENGENDALIAN INFLASI SULAWESI SELATAN 2023

PROGRAM UNGGULAN PENGENDALIAN INFLASI 2023


NERACA PANGAN 24 KAB/KOTA PROGRAM KHUSUS ANTISIPASI EL NINO
1. Pembangunan Embung untuk mendukung ketersediaan cadangan air
• Bimbingan teknis kepada 48 enumerator agar data pasokan di
tingkat kab/kota menjadi lebih lengkap dan akurat.
• Monitoring neraca pangan dilakukan secara intensif setiap bulan
• Neraca pangan dapat dioptimalkan sebagai acuan KAD
intraprovinsi Sulsel ke depan
Sumber Dana APBN APBD
JUMLAH 57 UNIT 27 UNIT
KERJA SAMA KOMITMEN PENGGILINGAN DENGAN
BULOG 2. Pengadaan Pompa Air untuk pengairan selama periode
• Dalam rangka meningkatkan penyerapan beras Bulog yang masih
kemarau
belum mencapai target, maka akan dilakukan penandatanganan
kerja sama komitmen antara petani/penggilingan dengan Bulog. 3. Pembuatan 78 Sumur Bor di beberapa untuk
• Komitmen yang dimaksud adalah komitmen dari petani (khususnya menampung resapan air hujan
yang telah menerima bantuan dari Pemerintah) untuk memasok
berasnya ke Bulog sehingga stabilisasi harga beras dapat terwujud 4. Penggunaan benih varietas toleran kering
di Sulsel.

PEMBENTUKAN MINI DISTRIBUTION CENTRE (MDC)


Dalam rangka mengefisiensikan jalur distribusi sehingga keterjangkauan harga dan ketersediaan pasokan dapat terwujud maka Pemda Sulsel menginisiasi pembentukan MDC khususnya di 5 Kota/Kab IHK di
Sulawesi Selatan.
PROGRAM PENGENDALIAN INFLASI 2023

HULU

• Program Mandiri Benih untuk komoditas padi, jagung dan juga Holtikultura dan buah (pisang, Nenas) di Sulawesi Selatan.
• Gerakan Budidaya Pisang (500.000 Ha)
• Membangun Rumpon ikan massal (rumah ikan) di Perairan Selat makassar & Teluk Bone.
• Mengembangkan sistem irigasi tetes bagi tanaman di masa El Nino.
• Pengembangan minyak goreng masyarakat dari kelapa (mengandung VCO yang baik untuk diabetes dan penyakit jantung).
• Penanaman Cabai merah bagi ASN dan Non ASN di Kabupaten/ Kota dengan mendorong masyarakat sekitar melakukan hal
yang sama.
• Mulai mengubah pola makan dengan cara makan nasi di akhir porsi makan

ANTARA

• Memperluas Kerjasama Antar Daerah (KAD) terutama untuk daerah surplus/defisit dalam menjaga ketersediaan supply
komoditas
• Optimalisasi Penyerapan Gabah/Beras Dalam Negeri dan Penandatangan MOU Antara Bupati/ Walikota dengan Mitra
• Subsidi transportasi umum atau transportasi komoditas di Kab/ Kota
• Penguatan pengawasan distributor
PROGRAM PENGENDALIAN INFLASI 2023

HILIR

• Melaksanakan Operasi pasar/ Sidak ke pasar untuk monitoring pasokan dan harga di pasar.
• Menambah jumlah pasar di Kab/ Kota
• Menambah frekuensi waktu pasar di Kabupaten/ Kota
• Mini Distribution Center di Pasar Tradisional
• Pengadaan Cold Storage
• Subsisdi transportasi barang melalui anggaran BTT Kab/ Kota
• Pelaksanaan Pasar murah yang Masif, Terstruktur dan Sistematis ( melibatkan semua komponen : TNI, POLRI, PKK, semua
komoditas utama, di beberapa Kab/ kota dalam waktu bersamaan dengan durasi lebih dari 2 hari).
• Pengaturan harga tiket penerbangan
• Membuat Lods di pasar bagi Bulog untuk menyediaan komoditas dengan harga standar
• Program SPHP beras
• Pembelian beras ASN dan Non ASN

Selain itu …
• Diharapkan Kabupaten/ kota senantiasa melakukan pemantauan data inflasi, baik bagi kabupaten/ kota yang di ukur IHK nya
maupun yang tidak di ukur IHK nya.
PROGRAM SEGERA 1 BULAN KE DEPAN

• Penggunaan Dana Insentif Fiskal Tahun 2023 untuk :


» Mini Distribution Center di Pasar 5 Kota
» Subsidi Angkutan barang
» Pasar Murah serentak
» Bantuan Pangan

• Operasi Pasar yang lebih massif


• ASN membeli Beras Bulog (Surat Edaran)
• Kerjasama distributor dan Retail dan pedagang pasar
PERTUMBUHAN
2 EKONOMI
PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI SELATAN TRIWULAN III - 2023

4,05% 3,21% y-on-y


PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI SELATAN TRIWULAN III - 2023

4,05% 3,21% y-on-y


PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI SELATAN TRIWULAN III - 2023

4,05% 3,21%

• 64,82 % PDRB Triwulan III- 2023


berasal dari Pertanian, Perdagangan,
Industri, dan Konstruksi.
• 3 lapangan usaha mengalami
kontraksi yaitu Administrasi
Pemerintahan (-5,35 %), Jasa
Pendidikan, (-1,26 %), Serta
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
(-0,10 %).
• Pertumbuhan tercepat dicapai
oleh Pengadaan Listrik dan Gas
(11,39 %) diikuti Jasa Perusahaan
(11,37 %) dan Transportasi
Pergudangan (11,00 %)
PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI SELATAN TRIWULAN III - 2023

4,05% 3,21%

Melihat perbandingan pertumbuhan


ekonomi (YonY) Q3 dibanding Q2 tahun
2023 diperoleh :
• 8 sektor mengalami percepatan
(kontribusi 53,53 persen)
• 6 sektor mengalami perlambatan
(kontribusi 15,47 persen)
• 3 sektor mengalami kontraksi
(kontribusi 31,00 persen)
9 Sektor yang mengalami perlambatan dan
kontraksi (share 46,47 persen) yang
membuat perekonomian Sulsel MELAMBAT
Maximum Energy Minimum Energy

Capital Intensive Labour Intensive


(Padat Modal) (Padat Karya)

INVESTASI
Investasi Tambang, Manufaktur

Maximum Energy Minimum Energy

Capital Intensive Labour Intensive


(Padat Modal) (Padat Karya)

INVESTASI
• Investasi dengan penggunaan AI
• Investasi Industri

Pertumbuhan ekonomi yang diharapkan adalah pertumbuhan ekonomi yang merata dan berkelanjutan
PISANG CAVENDISH

Minimum Energy

Labour Intensive
(Padat Karya)

INVESTASI
PISANG CAVENDISH

Minimum Energy

Labour Intensive
(Padat Karya)

INVESTASI
PISANG CAVENDISH
• Asumsi 1 ha = 100m x 100m
• Jarak tanam 2 x 2,5m
• Target Produktifitas per-pohon = 20kg
• Jumlah Populas per-ha = 2.000 Tanaman
• Target Panen = 2 x 1 Tahun
• Harga Jual per-kg = Rp. 4.500

TOTAL PENGELUARAN = 114.300.000/ th

TOTAL KEUNTUNGAN = 359.885.500/ thn


TOTAL KEUNTUNGAN = 29.990.458/ bln
3 PENGANGGURAN
TERBUKA
TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka)
AGUSTUS 2023

2,23 ribu orang

TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka)


• Persentase jumlah pengangguran terhadap jumlah
angkatan kerja.
TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka)
AGUSTUS 2023

2,23 ribu orang

TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka)


• Persentase jumlah pengangguran terhadap jumlah
angkatan kerja.
4 KEMISKINAN
JUMLAH PENDUDUK MISKIN KABUPATEN/KOTA
PERSENTASE PENDUDUK MISKIN KABUPATEN/KOTA

Pangkep 13.40
Jeneponto 13.06
Luwu 12.71
Enrekang 12.69
Luwu Utara 12.66
Tana Toraja 12.48
Toraja Utara 12.12
Kepulauan Selayar 12.27
Bone 10.53
Maros 9.65
Bantaeng 9.18
Pinrang 8.90
Sinjai 8.55
Barru 8.46
Takalar 8.29
Palopo 7.69
Soppeng 7.48
Gowa 7.42
Bulukumba 7.22
Luwu Timur 6.93
Wajo 6.73
Pare Pare 5.34
Sidrap 5.14
Makassar 5.07
0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 16.00
PENGANTAR

Kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar
makanan dan bukan makanan yang diukur menurut garis kemiskinan (makanan & bukan makanan).

Garis kemiskinan makanan adalah nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan (setara 2100 kkalori per
kapita per hari)

Garis kemiskinan bukan makanan adalah nilai minimum pengeluaran untuk perumahan, sandang,
pendidikan, kesehatan dan kebutuhan pokok non-makanan lainnya.

Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata PENGELUARAN per kapita per bulan di bawah
Garis Kemiskinan.
PERSENTASE PENDUDUK MISKIN KABUPATEN/KOTA JUMLAH PENDUDUK MISKIN KABUPATEN/KOTA

Pangkep 13.40
Jeneponto 13.06
Luwu 12.71
Enrekang 12.69
Luwu Utara 12.66
Tana Toraja 12.48
Toraja Utara 12.12
Kepulauan Selayar 12.27
Bone 10.53
Maros 9.65
Bantaeng 9.18
Pinrang 8.90
Sinjai 8.55
Barru 8.46
Takalar 8.29
Palopo 7.69
Soppeng 7.48
Gowa 7.42
Bulukumba 7.22
Luwu Timur 6.93
Wajo 6.73
Pare Pare 5.34
Sidrap 5.14
Makassar 5.07
0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 16.00
TERIMA KASIH
SALAMAKI
PROGRAM PRIORITAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN

1. Sukses penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada serentak 2024


berlangsung secara Luber, Jurdil, lancar, aman dan damai
2. Pengendalian inflasi
3. Penanganan stunting dan gizi buruk
4. Pengentasan kemiskinan ekstrem
5. Ketahanan dan kedaulatan pangan
6. Kemudahan pelayanan publik dan investasi
7. Sinergi program prioritas nasional dan daerah
8. Stabilitas sosial, politik, keamanan, ketentraman dan
ketertiban umum

Anda mungkin juga menyukai