Anda di halaman 1dari 14

BEKAM DALAM PRESPEKTIF ISLAM: SEJARAH, ASPEK

KEAGAMAAN, MANFAT DAN ETIKA


Disusun oleh : Kelompok 7
Adzra Aluna Nathania S. (P20625023001)
Ilham Rasyid Gustiar (P20625023019)
Irpan Maulana (P20625023021)
Wahid Hidayat (P20625023040)
Farhan Nurdiansyah (P20625023015)
Jejak Sejarah Bekam dalam Tradisi Islam
Penggunaan bekam oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabat
Sejak zaman Nabi Muhammad SAW, praktik bekam telah menjadi bagian integral dari
pengobatan dalam tradisi Islam. Nabi Muhammad SAW sendiri menjadi teladan utama dalam
penggunaan bekam sebagai metode penyembuhan. Hadis-hadis sahih mencatat beberapa
insiden di mana Nabi menggunakan bekam untuk menyembuhkan dirinya sendiri dan para
sahabat.
Contoh Hadis: Sebuah hadis riwayat Bukhari dan Muslim menyebutkan bahwa Nabi
Muhammad SAW bersabda, "Hidupkanlah bekam, dan hilangkanlah penyakit kalian dengan
bekam." (Sahih Bukhari, Kitab Al-Tibb)
Selain itu, hadis juga merinci titik-titik bekam yang digunakan oleh Nabi Muhammad SAW,
menunjukkan bahwa penggunaan bekam tidak sembarangan, tetapi sesuai dengan tuntunan
agama.
Pengaruh Sejarah Bekam Terhadap Praktik Modern
Sejarah penggunaan bekam oleh Nabi Muhammad SAW memberikan landasan yang kuat bagi
praktik bekam dalam dunia Islam hingga saat ini. Pengaruh ini tidak hanya terbatas pada
aspek kesehatan fisik, tetapi juga membentuk perspektif masyarakat terhadap bekam sebagai
bagian dari sunnah dan tradisi agama yang dianjurkan.
● Landasan Hukum Islam terkait Bekam
● Referensi dalam Al-Qur'an dan Hadis yang Mencakup Bekam
● Al-Qur'an juga memberikan indikasi terkait pengobatan bekam. Surah Al-Hijamah, yang secara harfiah berarti
"pengobatan bekam," mengandung petunjuk bahwa bekam memiliki manfaat penyembuhan. Terdapat pula hadis-
hadis yang merujuk langsung pada praktik bekam dan memberikan legitimasi agama terhadap penggunaannya.
● Contoh Ayat Al-Qur'an:
● "Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: 'Buatlah sarang-sarang di pegunungan, di pohon-pohon kayu, dan yang
dibuat manusia.'" (QS An-Nahl: 68)
● Ayat ini dapat diartikan sebagai dukungan untuk penggunaan bahan-bahan alami, termasuk bekam, dalam
penyembuhan.

● Perspektif Ulama Terkait Praktik Bekam
● Ulama-ulama Islam secara luas memberikan dukungan terhadap penggunaan bekam sebagai metode pengobatan.
Fatwa-fatwa yang mendukung praktik bekam didasarkan pada landasan hukum Islam, seperti prinsip manfaat
(maslahah) dan mengikuti jejak Nabi Muhammad SAW.
● Contoh Pendapat Ulama: Imam Ibn Qayyim al-Jawziyyah menyatakan, "Bekam adalah salah satu metode
pengobatan yang paling bermanfaat dan paling berdampak bagi kesehatan manusia. Nabi kita Muhammad SAW
menganjurkan untuk melakukan bekam dan memberikan panduan terkait titik-titik tertentu yang harus dijadikan
fokus."
● Dengan demikian, jejak sejarah penggunaan bekam oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabat membentuk dasar
penting dalam pemahaman dan penerapan bekam dalam perspektif Islam, menegaskan bahwa praktik ini bukan hanya
aspek budaya, tetapi juga bagian yang sah dari warisan agama Islam.
Pengaruh sejarah bekam terhadap praktik modern
Bekam adalah praktik pengobatan tradisional yang melibatkan penggunaan gelas atau alat serupa untuk
menciptakan tekanan negatif di atas kulit. Praktik ini telah ada selama ribuan tahun dan memiliki akar
dalam sejarah kedokteran tradisional di berbagai budaya, termasuk dalam praktik tradisional Tiongkok,
Timur Tengah, dan India.
Pengaruh sejarah bekam terhadap praktik modern dapat dilihat dalam beberapa aspek:
Pengaruh Budaya dan Tradisional: Bekam memiliki akar dalam praktik kedokteran tradisional di berbagai
budaya. Penggunaannya dapat terlihat sebagai bagian dari warisan budaya dan tradisional yang tetap
hidup dalam beberapa masyarakat. Meskipun mungkin tidak selalu menjadi metode utama pengobatan,
bekam sering kali masih digunakan sebagai pilihan alternatif dalam pengobatan penyakit tertentu.
Integrasi dengan Pengobatan Modern: Beberapa praktisi pengobatan modern telah mencoba
mengintegrasikan bekam ke dalam praktik medis konvensional. Ini dapat terlihat dalam upaya untuk
menyelaraskan praktik bekam dengan metode pengobatan lainnya untuk memberikan perawatan yang
holistik. Meskipun integrasi ini mungkin tidak selalu diakui
Landasan Hukum Islam terkait Bekam
Referensi dalam Al-Qur'an dan Hadis yang mencakup bekam
Praktik bekam atau bekam secara umum tidak secara spesifik dijelaskan dalam Al-Qur'an, tetapi ada beberapa hadis (sunnah)
yang mencakup penggunaan bekam. Bekam dikenal sebagai salah satu bentuk pengobatan alternatif yang disarankan oleh
Nabi Muhammad SAW. Berikut adalah beberapa referensi dari hadis terkait bekam:
Hadis tentang Keutamaan Bekam: Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Sesungguhnya bekam adalah salah satu pengobatan terbaik yang ada. Ambillah bekam, dan jangan ambil bekam pada hari
Jum'at, Sabtu, dan Minggu. Ambillah bekam pada hari Senin, Selasa, dan Kamis. Janganlah kalian ambil bekam pada hari
Rabu, karena pada hari Rabu, penyakit turun dari langit, dan pada hari Rabu, pula hujan turun dari langit." (Hadis
Riwayat Abu Hurairah, Bukhari, dan Muslim)
Hadis ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW memberikan dorongan terhadap praktik bekam sebagai metode
pengobatan yang dianjurkan.
Hadis tentang Pengobatan dengan Bekam: Nabi Muhammad SAW juga menyatakan dalam hadis:
"Sesungguhnya di dalam bekam terdapat obat yang menyembuhkan segala jenis penyakit, kecuali kematian." (Hadis Riwayat
Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menegaskan bahwa bekam dianggap sebagai pengobatan yang efektif dan dapat menyembuhkan berbagai jenis
penyakit.
Perspektif ulama terkait praktik bekam
Pandangan ulama terhadap praktik bekam dapat bervariasi, tetapi banyak ulama Islam telah mengakui dan
mendukung penggunaan bekam sebagai metode pengobatan yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Beberapa pandangan dan pendapat ulama terkait praktik bekam melibatkan pertimbangan hukum Islam,
kesehatan, dan kebersihan. Berikut adalah beberapa pandangan umum dari ulama terkait bekam:
Dukungan atas Sunnah Nabi: Banyak ulama menganggap praktik bekam sebagai bagian dari sunnah (tradisi)
Nabi Muhammad SAW. Hadis-hadis yang mendukung penggunaan bekam sebagai pengobatan telah menjadi
dasar dukungan ulama terhadap praktik ini.
Pentingnya Kesehatan dan Pengobatan: Ulama umumnya memahami bahwa Islam mendorong umatnya
untuk menjaga kesehatan dan mengobati penyakit. Jika bekam dapat diandalkan sebagai metode pengobatan
yang efektif dan dijelaskan dalam sunnah, ulama dapat mendukung penggunaannya sebagai bagian dari
perawatan kesehatan.
Perhatian Terhadap Kebersihan: Beberapa ulama menekankan pentingnya menjaga kebersihan dalam
melakukan bekam. Hal ini sesuai dengan ajaran Islam yang menekankan kebersihan sebagai bagian dari
iman. Oleh karena itu, ulama dapat memberikan panduan terkait praktik bekam agar dilakukan dengan
kebersihan yang baik.
Etika Pelaksanaan Bekam dalam Islam
Konsep pemilihan titik-titik tertentu sesuai dengan ajaran Islam
Dalam ajaran Islam, terdapat beberapa konsep atau prinsip yang perlu diperhatikan ketika memilih titik-titik tertentu,
terutama yang berkaitan dengan ibadah atau kegiatan keagamaan. Beberapa konsep tersebut antara lain:
Kebersihan dan Kesucian: Pemilihan tempat ibadah atau titik-titik tertentu dalam Islam harus memperhatikan
kebersihan dan kesucian. Menjaga kebersihan tempat ibadah adalah bagian dari kewajiban umat Muslim untuk
menjaga kehormatan dan kebersihan agama.
Kiblat: Saat melaksanakan ibadah, seperti shalat, umat Islam diwajibkan menghadap kiblat, yaitu Ka'bah di Makkah.
Pemilihan titik-titik tertentu untuk shalat harus memperhatikan arah kiblat agar ibadah dapat diterima.
Ketidakmubazirah: Prinsip ketidakmubazirah (tidak berlebih-lebihan) juga menjadi pertimbangan dalam pemilihan
tempat atau titik-titik tertentu. Islam mengajarkan umatnya untuk tidak berlebihan atau berpura-pura dalam
menggunakan sumber daya, termasuk tempat.
Keharuman dan Kesejukan: Pemilihan titik-titik tertentu dalam Islam juga bisa memperhatikan keharuman dan
kesejukan. Tempat ibadah yang bersih, wangi, dan nyaman dapat menciptakan kondisi yang lebih baik untuk
khusyuk dalam beribadah.
Kemaslahatan Bersama: Pemilihan tempat atau titik-titik tertentu juga sebaiknya mempertimbangkan kemaslahatan
bersama. Tempat ibadah yang dapat menampung banyak jamaah dengan nyaman dan aman akan memberikan
manfaat lebih besar bagi komunitas.
Tidak Merugikan Orang Lain: Islam mengajarkan untuk tidak merugikan orang lain dalam pemilihan tempat atau titik-
titik tertentu. Ini mencakup aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi.
Hubungan antara titik-titik bekam dan keimanan
Bekam, atau yang dikenal sebagai "hijamah," adalah suatu praktik pengobatan tradisional yang melibatkan penyedotan
darah di titik-titik tertentu pada kulit menggunakan alat khusus yang disebut al-Hajjam atau bekam. Meskipun bekam tidak
secara langsung terkait dengan keimanan, beberapa orang mungkin menghubungkan praktik ini dengan konsep kesehatan
dalam Islam dan sunnah Rasulullah.
Beberapa pemahaman atau keterkaitan antara bekam dan keimanan bisa mencakup:
Aspek Sunnah: Bekam dianggap sebagai salah satu praktik yang disunnahkan (an-Nabiyya) berdasarkan hadis-hadis yang
merujuk pada praktik Rasulullah SAW. Dalam Islam, mengikuti sunnah Rasulullah merupakan bentuk ketaatan dan
penghormatan terhadap ajaran-Nya.
Pemeliharaan Kesehatan: Islam mendorong umatnya untuk menjaga kesehatan tubuh sebagai bagian dari amanah dari
Allah. Bekam dianggap dapat membantu dalam pemeliharaan kesehatan dan penyembuhan beberapa penyakit. Dalam
konteks ini, praktik bekam dapat dianggap sebagai cara untuk menjaga amanah kesehatan yang diberikan Allah.
Pembersihan dari Racun dan Penyakit: Beberapa orang yang mempraktikkan bekam meyakini bahwa prosedur ini dapat
membersihkan tubuh dari racun dan zat-zat berbahaya, sehingga mendukung pemeliharaan kesehatan. Dalam perspektif
ini, pemeliharaan kesehatan dianggap sebagai wujud syukur dan ketaatan kepada Allah.
Etika Pelaksanaan Bekam dalam Islam
Aspek kebersihan dan keamanan dalam praktik bekam
Praktik bekam, atau hijamah, seharusnya memperhatikan aspek kebersihan dan keamanan untuk memastikan bahwa prosedur
ini dilakukan dengan aman dan sesuai dengan standar kesehatan. Berikut adalah beberapa aspek kebersihan dan keamanan
yang perlu diperhatikan dalam praktik bekam:
Kebersihan Alat: Alat-alat yang digunakan dalam prosedur bekam, termasuk alat sedot darah (cupping glass) dan pisau
bekam, harus dibersihkan dan disterilkan dengan baik sebelum digunakan pada setiap pasien. Ini untuk mencegah penularan
infeksi dan menjaga kebersihan selama prosedur.
Kebersihan Tempat Praktik: Tempat praktik bekam, baik itu klinik bekam atau tempat lain yang digunakan untuk
melakukan prosedur, harus menjaga kebersihan secara keseluruhan. Permukaan, peralatan, dan lingkungan sekitar harus rutin
dibersihkan dan disterilkan.
Pelatihan dan Kualifikasi: Praktisi bekam seharusnya memiliki pelatihan dan kualifikasi yang memadai. Mereka harus
memahami prosedur yang benar, mengenali titik-titik bekam yang aman, dan memiliki pengetahuan yang cukup tentang
kebersihan dan keamanan dalam praktik tersebut.
Penggunaan Alat Sekali Pakai: Beberapa alat bekam, seperti jarum, dapat dijadikan alat sekali pakai untuk mencegah
penularan infeksi dari satu pasien ke pasien lainnya. Penggunaan alat sekali pakai ini merupakan praktik yang umum dalam
dunia medis untuk menjaga keamanan.
Etika praktisi bekam dan hak-hak pasien dalam Islam
Praktisi bekam, seperti praktisi dalam bidang kesehatan lainnya, diharapkan untuk mengikuti prinsip-prinsip etika yang diakui dan
diatur oleh nilai-nilai Islam. Hal ini mencakup perlakuan adil terhadap pasien, menjaga privasi, memberikan informasi yang jujur,
dan bertanggung jawab terhadap tindakan yang dilakukan. Di samping itu, hak-hak pasien juga ditekankan dalam Islam untuk
memastikan bahwa pasien mendapatkan perawatan yang sesuai dan dihormati. Berikut adalah beberapa aspek etika praktisi bekam
dan hak-hak pasien dalam konteks Islam:
Pemulihan Fisik dan Spiritual
Manfaat kesehatan fisik dari bekam dalam Islam
Bekam, atau yang juga dikenal sebagai terapi bekam, adalah praktik pengobatan yang berasal dari tradisi
Islam. Praktik ini melibatkan penggunaan cangkir berisi udara yang ditempatkan pada kulit untuk
menciptakan sedotan kecil. Berikut adalah beberapa manfaat kesehatan fisik yang diklaim oleh beberapa
praktisi bekam dalam konteks Islam:
Membersihkan Toksin: Praktisi bekam berpendapat bahwa bekam dapat membantu membersihkan darah dan
jaringan tubuh dari toksin dan zat-zat berbahaya. Proses ini dianggap dapat meningkatkan fungsi organ-
organ tubuh.
Meningkatkan Sirkulasi Darah: Bekam dikatakan dapat meningkatkan sirkulasi darah dengan
meningkatkan aliran darah ke area yang diberi sedotan. Ini dianggap dapat membantu menyediakan lebih
banyak nutrisi dan oksigen ke sel-sel tubuh.
Mengurangi Rasa Sakit: Beberapa orang mengklaim bahwa bekam dapat membantu mengurangi rasa sakit,
terutama yang terkait dengan gangguan muskuloskeletal seperti nyeri otot dan sendi.
Kesimpulan dan Rekomendasi
Pentingnya Bekam dalam Kesehatan dan Iman
Integrasi bekam dalam gaya hidup Muslim
Integrasi bekam dalam gaya hidup Muslim dapat dilakukan dengan mempertimbangkan nilai-nilai agama, kesehatan
holistik, dan keberlanjutan. Berikut adalah beberapa cara di mana bekam dapat diintegrasikan dalam gaya hidup
Muslim:
Pemahaman Sunnah dan Nilai-nilai Islam:
Sebelum menjalani bekam, penting bagi individu Muslim untuk memahami konsep sunnah dan nilai-nilai Islam
terkait kesehatan. Ini mencakup pengenalan terhadap praktik bekam sebagai sunnah yang dianjurkan oleh
Nabi Muhammad SAW.
Berkonsultasi dengan Ahli Agama:
Sebelum memutuskan untuk menjalani bekam, berkonsultasilah dengan ahli agama atau ulama yang dapat
memberikan pandangan dan nasihat sesuai dengan ajaran Islam. Hal ini membantu memastikan bahwa
keputusan yang diambil sesuai dengan nilai-nilai agama.
Penerapan Etika dalam Praktik Bekam:
Pastikan praktik bekam dilakukan dengan etika yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Hal ini mencakup
penggunaan peralatan yang bersih dan steril, menghormati privasi pasien, dan memastikan bahwa praktisi
memiliki pelatihan yang cukup.
Thanks!
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes
icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai