Anda di halaman 1dari 60

BIAYA OVERHEAD PABRIK

Pertemuan ke- 7

Sub Pokok Bahasan :

1.Karakteristik dan manfaat Tarif BOP


2.Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam penentuan Tarif BOP
3.Dasar yang digunakan untuk Pembebanan BOP
4.Perhitungan Tarif BOP tunggal
5.Analisis selisih BOP
Biaya Overhead Pabrik
Adalah bahan baku tidak langsung
dan tenaga kerja tidak langsung serta
biaya-biaya tidak langsung lainnya
yang tidak dapat ditelusuri secara
langsung ke produk selesai atau
tujuan akhir biaya
Karakteristik BOP
Biaya overhead pabrik memiliki karakteristik sbb:
Jumlahnya tidak proposional dengan volume
produksi
Tidak dapat ditelusur dan diidentifikasi secara
langsung kepada produk atau pesanan
Jenisnya banyak
PENGGOLONGAN BIAYA
OVERHEAD PABRIK
Biaya Overhead Pabrik digolongkan dalam tiga
cara penggolongan:
1.Menurut sifatnya
2.Menurut perilakunya dalam hubungannya dengan
perubahan volume kegiatan.
3.Menurut hubungannya dengan Departemen
Penggolongan BOP menurut sifatnya
Dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan, BOP adalah biaya
produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.

Biaya produksi yang termasuk BOP dikelompokkan menjadi beberapa


golongan:
a. Biaya Bahan Penolong
 tidak menjadi bagian produk jadi atau meskipu menjadi bagian
produk jadi tetapi nilainya relatif kecil bila dibandingkan dengan harga
pokok produk tersebut.
Contoh : di percetakan: bahan perekat, tinta koreksi.
di perusahaan kertas : soda, kaporit, bahan warna, dll.
b. Biaya reparasi & pemeliharaan
 berupa biaya suku cadang (spareparts), biaya bahan habis pakai
(factorysupplies), harga perolehan jasa dari pihak luar perusahaan untuk
perbaikan & pemeliharaan bangunan pabrik, mesin dan equipment & aktiva
tetap lain yang digunakan untuk keperluan pabrik.

c. Biaya tenaga kerja tidak langsung


 tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja pabrik yang upahnya tidak
dapat diperhitungkan secara langsung kepada produk atau pesanan tertentu.
terdiri dari :
1. karyawan yang bekerja dalam departemen pembantu, seperti gudang,
dept.pembangkit listrik, bengkel.
2. Karyawan tertentu yang bekerja dalam departemen produksi seperti kepala
dept.produksi, kary.administrasi pabrik, mandor
 Biaya tenaga kerja tidak langsung terdiri dari upah, tunjangan dan biaya
kesejahteraan yang dikeluarkan untuk tenaga kerja tidak langsung tersebut.
d. Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva tetap.
 antara lain terdiri dari biaya-biaya depresiasi mesin dan equipment,
perkakas laboratorium, alat kerja dan aset tetap lain yang digunakan di
pabrik.

e. Biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu.


 antara lain terdiri dari biaya asuransi gedung, asuransi mesin dan
equipment, asuransi kendaraan, asuransi kecelakaan karyawan dan lain-
lain.

f. Biaya overhead pabrik lain yang secara langsung memerlukan


pengeluaran uang tunai.
 contoh: biaya listrik PLN
Penggolongan BOP menurut perilakunya dalam
hubungan dengan perubahan volume produksi

Dibagi menjadi tiga golongan:


1. Biaya overhead pabrik tetap  BOP yang tidak
berubah dalam kisar perubahan volume kegiatan
tertentu.
2. Biaya overhead pabrik variabel  BOP yang berubah
sebanding dengan perubahan volume kegiatan.
3. Biaya overhead pabrik semivariabel  BOP yang
berubah tidak sebanding dengan perubahan volume
kegiatan.
Penggolongan Biaya Overhead Pabrik menurut
hubungannya dengan Departemen
Digolongkan menjadi dua kelompok:
1. BOP langsung departemen  BOP yang terjadi dalam departemen
tertentu dan manfaatnya hanya dinikmati oleh departemen tersebut.
Contoh: gaji mandor departemen produksi, biaya depresiasi mesin dan
biaya bahan penolong.

2. BOP tidak langsung departemen  BOP yang manfaatnya dinikmati oleh


lebih dari satu departemen. Contoh: biaya depresiasi, pemeliharaan dan
asuransi gedung pabrik (apabila gedung pabrik digunakan oleh beberapa
departemen produksi).
Tujuan menentukan dasar tarif
 Memastikan apakah sumber daya pabrik yang
tidak langsung yang digunakan oleh pesanan,
produk dan pekerjaan yang dilakukan sudah
membebankan overhead pabrik secara wajar
 Untuk meminimalkan biaya yaitu dengan cara
memilih dasar yang paling sederhana dan paling
mudah diukur
Manfaat tarif BOP
 Memenuhi kebutuhan manajemen,
menghitung biaya overhead dari suatu produk
 Mengetahui keadaan yang tidak tepat guna
(inefficiency)
 Meratakan fluktuasi biaya perunit dari bulan
ke bulan yang tidak terawasi dan tidak masuk
akal
LANGKAH-LANGKAH
PENENTUAN TARIF BOP
Tiga langkah penentuan tarif BOP:
1. Menyusun anggaran Biaya Overhead
Pabrik
2. Memilih dasar pembebanan Biaya
Overhead Pabrik kepada produk
3. Menghitung tarif Biaya Overhead Pabrik
Menyusun Anggaran Biaya Overhead Pabrik
 Harus memperhatikan tingkat kegiatan (kapasitas) yang akan
dipakai sebagai dasar penaksiran biaya overhead pabrik.
 Kapasitas teoritis  kapasitas pabrik atau departemen untuk
menghasilkan produk pada kecepatan penuh tanpa berhenti selama
jangka waktu tertentu.
 Tiga macam kapasitas yang dapat dipakai sebagai dasar pembuatan
anggaran BOP:
1. Kapasitas Praktis
2. Kapasitas Normal
3. Kapasitas sesungguhnya yang diharapkan
KAPASITAS PRAKTIS
 Adalah kapasitas teoritis dikurangi dengan kerugian-kerugian
waktu yang tidak dapat dihindari karena hambatan-hambatan
intern perusahaan.
 Contoh hambatan intern perusahaan: penghentian pabrik
yang tidak dapat dihindari karena adanya reparasi mesin,
tertundanya kedatangan bahan baku dan suku cadang, hari-
hari libur, ketidakefisienan, dll.
 Merupakan pendekatan jangka panjang, titik berat pada
kapasitas fisik pabrik.
KAPASITAS NORMAL
 Adalahkemampuan perusahaan untuk memproduksi
dan menjual produknya dalam jangka panjang
 Merupakan kapasitas teoritis dikurangi dengan
kerugian-kerugian waktu yang tidak dapat dihindari
karena hambatan-hambatan intern perusahaan dan
trend penjualan di masa yang akan datang.
 Merupakan pendekatan jangka panjang, titik berat pada
kapasitas fisik pabrik.
KAPASITAS SESUNGGUHNYA
YANG DIHARAPKAN
 Adalah kapasitas sesungguhnya yang diperkirakan akan dapat dicapai
dalam tahun yang akan datang.
 Menggunakan ramalan penjualan tahun yang akan datang sebagai dasar
penentuan kapasitas.
 Merupakan pendekatan jangka pendek
 Kelemahan penggunaan kapasitas sesungguhnya yang diharapkan sebagai
dasar penentuan tarif BOP:
1. Berakibat terjadinya perbedaan yang besar pada tarif BOP dari tahun ke
tahun.
2. Akibat perbedaan yang besar pada tarif BOP, maka biaya-biaya akibat
adanya fasilitas yang menganggur dikapitalisasikan dan diperhitungkan
dalam harga pokok produksi.
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam
penentuan tarip BOP

 Dasar pembebanan
 Pemilihan tingkat aktifitas
 Memasukan atau tidak memasukan overhead
pabrik tetap
 Menggunakan tarif tunggal atau beberapa tarif
 Menggunakan tarif yang berbeda untuk aktifitas
jasa
Dasar Pembebanan Biaya Overhead Pabrik
 Berbagaimacam dasar yang dapat dipakai
untuk membebankan biaya overhead pabrik
kepada produk, diantaranya adalah :
 Satuan produk
 Biaya bahan baku
 Biaya tenaga kerja langsung
 Jam tenaga kerja langsung
 Jam mesin
Dasar yang Digunakan untuk
Pembebanan BOP
Tujuannya :
1.Menjamin bahwa pembebanan biaya
overhead dilakukan dengan perbandingan yang
wajar, sehubungan manfaatnya dari biaya
terhadap hasil produksi
2.Mengurangi biaya dan perkerjaan
administrasi
Satuan Produk
Tarif BOP per satuan :
Taksiran BOP
 tarif BOP per satuan
Taksiran jml satuan produk yg dihasilkan

Contoh :
 Taksiran BOP 1 tahun anggaran = Rp 2.000.000
 Taksiran jumlah produk yg akan dihasilkan selama tahun
anggaran tersebut = 4.000 unit.
 Tarif BOP per satuan = (Rp 2.000.000 : 4.000 unit) = Rp 500
per unit produk.
 Metode ini cocok digunakan dalam perusahaan yang hanya
memproduksi satu macam produk.
Biaya Bahan Baku
Taksiran BOP
x100%  % BOP dr BB yg dipakai
Taksiran BBB yang dipakai

 Contoh:
Taksiran BOP selama 1 tahun anggaran Rp 2.000.000
Taksiran Biaya Bahan Baku 1 tahun anggaran Rp 4.000.000
Taksiran BOP = (Rp 2.000.000 : Rp 4.000.000) x 100% = 50%
dari biaya bahan baku yang dipakai.
 Metode ini terbatas pemakaiannya, karena semakin besar biaya
bahan baku yang dikeluarkan dalam pengolahan produk semakin
besar pula BOP yang dibebankan kepadanya.
Biaya Tenaga Kerja
Jika sebagian besar BOP berhubungan erat dengan
upah TKL
Taksiran BOP
x100%  % BOP dr BTKL
Taksiran BTKL

 Contoh:
Taksiran BOP selama 1 tahun anggaran = Rp 2.000.000
Taksiran biaya Tenaga Kerja Langsung 1 tahun anggaran = Rp
5.000.000
Tarif BOP sebesar : (Rp 2.000.000 : Rp 5.000.000) x 100% = 40% dari
biaya tenaga kerja langsung yang dipakai.
 Kelemahan metode ini:
1. BOP harus dipandang sebagai tambahan nilai produk.
2. Jumlah biaya tenaga kerja langsung merupakan jumlah total upah
Jam Tenaga Kerja Langsung
Jam tenaga kerja langsung = Taksiran BOP 1 thn : Taksiran
jam
tenaga kerja langsung

 Apabila BOP mempunyai hubungan erat dengan waktu untuk


membuat produk, maka dasar yang dipakai untuk membebankan
adalah jam tenaga kerja langsung.
 Contoh:
Taksiran BOP selama 1 tahun anggaran = Rp 2.000.000
Taksiran jam tenaga kerja langsung selama tahun anggaran
tersebut = 2.000 jam
Tarif BOP sebesar : (Rp 2.000.000 : 2.000) = Rp 1.000 per jam
tenaga kerja langsung
Jam Mesin
Taksiran BOP
 BOP per jam me sin
Taksiran jam me sin

 Apabila BOP bervariasi dengan waktu penggunaan mesin, maka


dasar yang dipakai untuk membebankan adalah jam mesin.
 Contoh:
Taksiran BOP selama 1 tahun anggaran = Rp 2.000.000
Taksiran jam mesin selama tahun anggaran tersebut = 10.000 jam
mesin
Tarif BOP sebesar : (Rp 2.000.000 : 10.000) = Rp 200 per jam
mesin
Tingkat pemilihan aktivitas
 Dalam menghitung tarif overhead yang telah ditentukan
sebelumnya, sebagian besar bergantung pada tingkat
aktivitas yang dipilih.
 Semakin besar tingkat aktivitas yang diasumsikan, semakin
rendah tarif overhead yang telah ditentukan sebelumnya.
 Semakin tinggi tingkat aktivitas, semakin kecil bagian yang
tetap dari tarif overhead pabrik, karena biaya overhead
pabrik tetap dibebankan ke semakin banyak unit aktivitas.
Perhitungan Tarif BOP
 Penaksiran tingkat kegiatan dan
ongkos-ongkos sebagai dasar yang
dipilih
 Klasifikasi biaya sebagai biaya tetap
atau variabel
 Menetapkan tarif biaya overhead pabrik
MENGHITUNG TARIF BIAYA OVERHEAD
PABRIK
 Setelah tingkat kapasitas yang akan dicapai dalam
periode anggaran ditentukan, anggaran Biaya Overhead
Pabrik telah disusun, serta dasar pembebanan telah
dipilih dan diperkirakan, maka langkah terakhir adalah
menghitung tarif BOP dengan rumus sebagai berikut:
BOP dianggarkan = Tarif BOP
Taksiran dasar pembebanan

 Untuk keperluan analisis selisih, tarif BOP harus


dipecah menjadi tarif BOP tetap & tarif BOP variabel
Perhitungan tarif BOP
 Contoh :
PT. Mutiara Kasih memproduksi produknya
berdasarkan pesanan. Dalam penentuan tarif
BOP telah disusun BOP (lihat tabel). BOP
dibebankan pada produk berdasarkan jam
mesin. Anggaran BOP disusun pada
kapasitas normal sebanyak 80.000 jam mesin.
Anggaran BOP
PT. MUTIARA KASIH
ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK UNTUK TAHUN 20XX
ATAS DASAR KAPASITAS NORMAL 80.000 JAM MESIN

No.Rekening Jenis Biaya Tetap/Variabel Jumlah

5101 Biaya Bahan Penolong V Rp 1,050,000


5102 Biaya listrik V 1,500,000
5103 Biaya Bahan Bakar V 1,000,000
5104 Biaya TKT L V 1,500,000
T 2,000,000
5105 Biaya Kesejahteraan Karyawan T 1,500,000
5106 Biaya Reparasi & Pemeliharaan V 750,000
T 500,000
5107 Biaya Asuransi Gedung T 600,000
5108 Biaya Depresiasi T 800,000
Jumlah V Rp 5,800,000
T 5,400,000
Jumlah Total Rp 11,200,000
Perhitungan Tarif BOP /
B.FOH
Perhitungan tarif B.FOH:
Tarif B.FOH Variabel : Rp 5,800,000 : 80,000 = Rp 72.50 per jam mesin
Tarif B.FOH Tetap : Rp 5,400,000 : 80,000 = Rp 67.50 per jam mesin
Tarif B.FOH Total : Rp 140.00 per jam mesin
Penggunaan tarif overhead pabrik
ditentukan dimuka
 Tarif overhead pabrik yang telah ditantukan
terlebih dahulu dengan mengimbangi
anggaran biaya overhead pabrik yang
diharapkan akan terjadi dimasa yang akan
datang dengan total dasar alokasi biaya
overhead pabrik yang dianggarkan
PEMBEBANAN BOP KEPADA PRODUK ATAS
DASAR TARIF
Biaya Overhead Sesungguhnya
 Adalah jumlah biaya tidak langsung yang benar-benar
terjadi
 Tujuan dasar dari akumulasi overhead pabrik adalah
untuk menyediakan informasi untuk pengendalian
 Dokumen sumber utama yg digunakan untuk
mencatat overhead dalam jurnal adalah voucher
pembelian, bukti permintaan bahan baku, kartu jam
kerja, dan voucher jurnal umum
PENGUMPULAN BOP
SESUNGGUHNYA
 BOP yang sesungguhnya terjadi dikumpulkan
untuk dibandingkan dengan BOP yang
dibebankan kepada produk atas dasar tarif yang
ditentukan di muka.
 Selisih yang terjadi antara BOP yang dibebankan
dengan BOP yang sesungguhnya terjadi
merupakan BOP yang lebih atau kurang
dibebankan (over or underapplied factory
overhead cost)
Latihan Soal 1
Hite Manufacturing menggunakan sistem kalkulasi biaya normal.
Overhead yang dianggarkan untuk tahun depan adalah $750.000.
aktivitas aktual yg diharapkan adalah 200.000 jam tenaga kerja
langsung. Selama tahun itu, Hite bekerja dengan total 192.000 jam
tenaga kerja langsung dan overhead aktual berjumlah $ 736.000.
Diminta :
1.Hitung tarif overhead awal
2.Hitung overhead yang dibebankan
3.Hitung selisih BOP
Jawaban :
1. Tarif Overhead awal
750.000
 $ 3,75
200.000

2. Overhead yang dibebankan


192.000 jam x $ 3,75 = $ 720.000
3. Selisih BOP
$ 720.000 - $ 736.000 = ($ 16.000 )
Latihan Soal 2
Computer Systems Design mengembangkan perangkat lunak khusus untuk
perusahaan, dan menggunakan sistem kalkulasi biaya normal. Data berikut
tersedia untuk tahun 2008 :
Dianggarkan
Overhead $ 600.000
Jam Mesin 24.000
Jam Tenaga Kerja Langsung 75.000
Aktual
Unit Produksi 100.000
Overhead $ 603.500
Biaya Utama $ 900.000
Jam Mesin 25.050
Jam Tenaga Kerja Langsung 75.700
Diminta :
a. Berapa tarif overhead awal
b. Berapa overhead yang dibebankan untuk tahun 2008
c. Selisih BOP
d. Berapa biaya per unit

Kerjakan dengan menggunakan dasar pembebanan


jam mesin dan juga jam tenaga kerja langsung.
Jawaban : (BOP dibebankan atas dasar Jam Mesin)
$ 600.000
1. Tarif Overhead awal =  $ 25
24.000
2. Overhead yang dibebankan 25.050 jam x $ 25 = $ 626.250

3. Selisih BOP $ 626.250 - $ 603.500 = $ 22.750

4. Biaya per unit


Biaya Utama $ 900.000
Overhead $ 626.250
Total By produksi $ 1.526.250
Biaya per unit = $ 1.526.250/100.000 unit = $ 15,26
Jawaban : (BOP dibebankan atas dasar Jam Kerja Langsung
$ 600.000
1. Tarif Overhead awal = $8
75.000
2. Overhead yang dibebankan 75.700 jam x $ 8 = $ 605.600

3. Selisih BOP $ 605.600 - $ 603.500 = $ 2.100

4. Biaya per unit


Biaya Utama $ 900.000
Overhead $ 605.600
Total By produksi $ 1.505.600
Biaya per unit = $ 1.505.600/100.000 unit
= $ 15,06
Analisis varians
 Selisih BOP yang timbul akan dianalisis kedalam 2 macam
selisih yaitu :
1) Varians pengeluaran(spending varians)
Merupakan penyimpangan yang terjadi antara biaya overhead
pabrik aktual dengan anggaran fleksibel pada kapasitas aktual
2) Varians kapasitas menganggur(idle capacity varians)
Merupakan penyimpangan antara anggaran fleksibel pada aktivitas
aktual dengan jumlah biaya overhead pabrik yang dibebankan
Selisih BOP disebabkan karena selisih anggaran.
 Selisih BOP dibebankan kembali ke dalam rekening
persediaan produk dalam proses persediaan produk
selesai dan harga pokok penjualan.
 Jurnal yang dibuat apabila selisih menguntungkan
adalah :

Selisih BOP xxx


Persediaan produk dalam proses xxx
Persediaan produk selesai xxx
Harga pokok penjualan xxx
Jurnal yang dibuat apabila sifatnya
tidak menguntungkan :

Persediaan produk dalam proses xxx


Persediaan produk selesai xxx
Harga pokok penjualan xxx

Selish BOP xxx


Selisih BOP disebabkan karena selisih
kapasitas
 Selisih BOP diperlakukan langsung ke dalam elemen rugi
laba.
 Jurnal yang dibuat apabila selisih BOP menguntungkan :
 Selisih BOP xxx
Rugi-laba xxx
 Rugi-laba xxx
Laba yg ditahan xxx
Jurnal yang dibuat apabila BOP sifatnya
tidak menguntungkan :

 Rugi-laba xxx
Selisih BOP xxx

 Laba yg ditahan xxx


Rugi-laba xxx
PT MUTIARA KASIH
BOP YANG SESUNGGUHNYA TERJADI TAHUN 19X1
PADA KAPASITAS SESUNGGUHNYA YANG DICAPAI : 75.000 JAM MESIN

No.Rekening Jenis Biaya Tetap/Variabel Jumlah


5101 B. Bahan Penolong V Rp 1.100.000
5102 B. Listrik V 1.450.000
5103 B. Bahan Bakar V 750.000
5104 B. Tenaga Kerja Tidak Langsung V 1.500.000
T 2.000.000
5105 B. Kesejahteraan kary. T 1.500.000
5106 B. Reparasi & Pmlhrn. V 500.000
T 500.000
5107 Biaya Asuransi gedung T 600.000
5108 Biaya Depresiasi T 800.000

Jumlah V Rp 5.300.000
T 5.400.000
Jumlah Total Rp 10.700.000
PENGUMPULAN BOP SESUNGGUHNYA DALAM
METODE FULL COSTING
 Jurnal untuk mencatat BOP yang sesungguhnya terjadi:
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya 10.700.000
Persediaan Bahan Penolong 1.100.000
Persediaan Bahan Bakar 750.000
Gaji & Upah 3.500.000
Persediaan Suku Cadang 500.000
Asuransi dibayar di muka 600.000
Akumulasi Depresiasi Mesin 800.000
Kas 3.450.000

 Catatan :
Kas terdiri dari : Biaya listrik, biaya kesejahteraan karyawan dan biaya reparasi & pemeliharaan.
PENGUMPULAN BOP SESUNGGUHNYA DALAM
METODE VARIABLE COSTING
 Jurnal untuk mencatat BOP yang sesungguhnya terjadi :
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya 10.700.000
Persediaan Bahan Penolong 1.100.000
Persediaan Bahan Bakar 750.000
Gaji & Upah 3.500.000
Persediaan Suku Cadang 500.000
Asuransi dibayar di muka 600.000
Akumulasi Depresiasi Mesin 800.000
Kas 3.450.000
 Jurnal untuk mencatat pemisahan BOP sesungguhnya terjadi menurut perilakunya:
BOP Variabel sesungguhnya 5.300.000
BOP Tetap sesungguhnya 5.400.000
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya 10.700.000
Perhitungan & Analisis Selisih BOP dengan metode
Full Costing
 Pada akhir periode akuntansi dilakukan penghitungan selisih BOP yang dibebankan kepada produk
sbb:
BOP dibebankan kpd produk:
75.000 jam mesin x Rp 140 Rp 10.500.000
BOP sesungguhnya 10.700.000
Selisih Biaya Overhead Pabrik (slsh kurang) 200.000

 Jurnal untuk menutup rekening BOP yang dibebankan:


BOP yang dibebankan 10.500.000
BOP Sesungguhnya 10.500.000

 Jurnal untuk selisih BOP:


Selisih BOP 200.000
BOP Sesungguhnya 200.000
 SelisihBOP sebesar Rp 200.000 tsb dapat
dipecah dalam 2 macam selisih:
1. Selisih Anggaran (Budget Variance)
 menunjukkan perbedaan antara biaya yang sesungguhnya
terjadi dengan taksiran biaya yang seharusnya dikeluarkan
menurut anggaran.
2. Selisih Kapasitas (Idle Capacity Variance)
 merupakan perbedaan antara BOP tetap yang
dianggarkan dengan BOP tetap yang dibebankan
kepada produk.
PERHITUNGAN & ANALISIS SELISIH BOP
DENGAN METODE VARIABLE COSTING
 Pada akhir periode akuntansi dilakukan perhitungan BOP yang lebih atau kurang dibebankan kepada produk
sbb:
BOP variabel yang dibebankan kepada produk:
75.000 jam mesin x Rp 72,50 Rp 5.437.500
BOP variabel yang sesungguhnya Rp. 5.300.000
Selisih BOP Variabel (selisih lebih) Rp 137.500

 Jurnal untuk menutup rekening BOP yg dibebankan:


BOP Variabel yang dibebankan 5.437.500
BOP Variabel sesungguhnya 5.437.500

 Jurnal untuk mencatat selisih BOP:


BOP Variabel sesungguhnya 137.500
Selisih BOP variabel 137.500
PERLAKUAN TERHADAP SELISIH
BOP
 Perlakuan terhadap selisih BOP:
1. Jika karena kesalahan dalam penghitungan tarif BOP, atau keadaan
yang tidak berhubungan dengan efisiensi operasi  selisih dibagi
rata ke dalam rekening Persediaan Barang Dalam Proses,
Persediaan Barang Jadi dan Harga Pokok Penjualan.

2. Jika disebabkan karena ketidakefisienan pabrik atau kegiatan


perusahaan di atas atau di bawah kapasitas normal  selisih
diperlakukan sebagai pengurang atau penambah rekening Harga
Pokok Penjualan.
Pemindahan selisih BOP
dari Rek BOP sesungguhnya ke Rek selisih BOP

Berbagai rek BOP


sesungguhnya BOP dibebankan BDP-BOP
dikredit

Selisih BOP Pembebanan


BOP dasar tarif
Pencatatan
BOP yg
sesungguhnya
Perlakuan terhadap selisih BOP
 Selisih Bop dibagikan kpd rekening persediaan dan harga pokok
penjualan
Nama rek Saldo pada 31 des Dasar penyesuaian Saldo pada tgl 31 des
19x1 sbl penyesuaian 19x1

Selisih biaya overhead Rp 200.000

Persediaan PDP Rp 400.000 4/80xRp 200.000 = Rp 10.000 Rp 410.000


Persediaan produk Jadi 600.000 6/80xRp 200.000 = 615.000 Rp 615.000
Harga pokok Penjualan 7.000.000 70/80 x Rp 200.000= 175.000 Rp 7.175.000

Persediaan produk dlm proses Rp 10.000


Persediaan produk jadi Rp 15.000
Persediaan penjualan Rp.175.000
Selisih biaya overhead pabrik Rp 200.000
Perlakuan terhadap selisih BOP
SelisihBOP diperlakukan sbg pengurang
atau penambah Rekening Harga Pokok
Penjualan

Harga Pokok Penjualan Rp 200.000


Selisih BOP Rp 200.000
 Namun demikian perlakuan selisih sebagai
pengurang atau penambah HPP seringkali
digunakan oleh perusahaan tanpa memperhatikan
penyebab terjadinya selisih karena:
1. Manajemen tidak pernah mencoba
menentukan penyebab terjadinya selisih BOP
2. Jumlah selisih relatif kecil bila dibandingkan dengan
saldo rekening-rekening yang akan dibebani dengan
pembagian selisih tersebut.
3. Saldo rekening BDP dan Barang Jadi biasanya relatif
kecil bila dibandingkan dengan HPP.
Pembebanan biaya overhead
 Tarif overhead pabrik yg telah ditentukan dimuka adalah : $15 per jam
mesin yg telah dihitung sebelumnya untuk De Witt Products,
menggunakan estimasi overhead pabrik dan estimasi jam mesin.
Asumsikan jam mesin aktual dari De Witt Products adalah sebesar
18.900 dan biaya overhead pabrik aktual sebesar $ 292.000. Overhead
pabrik dibebankan selama periode ini adalah sebesar 18.900 x $15 =
$283.500. ayat jurnal umumyg mengikhtisarkan pembebanan overhead
adalah :

Barang dalam proses 283.500


overhead pabrik dibebankan 283.500
Jurnal penutupan BOP akhir tahun
 Overhead pabrik dibebankan 283.500
Overhead pabrik sesungguhnya 283.500

BOP Sesungguhnya

Des 31 292.000 Des 31 283.500

BOP aktual yg terjadi BOP dibebankan selama


Selama periode tsb Periode tsb
Jumlah pembebanan terlalu tinggi atau
terlalu rendah
De Witt Products, overhead yang dibebankan untuk
periode tsb lebih kecil sebesar $ 8.500 dibandingkan
biaya overhead aktual, shg overhead pabrik utk
periode tsb dibebankan terlalu rendah

Jurnal selisih BOP


Selisih Overhead pabrik $8.500
BOP sesungguhnya $8.500

Anda mungkin juga menyukai