7 Biaya Overhead Pabrik
7 Biaya Overhead Pabrik
Pertemuan ke- 7
Dasar pembebanan
Pemilihan tingkat aktifitas
Memasukan atau tidak memasukan overhead
pabrik tetap
Menggunakan tarif tunggal atau beberapa tarif
Menggunakan tarif yang berbeda untuk aktifitas
jasa
Dasar Pembebanan Biaya Overhead Pabrik
Berbagaimacam dasar yang dapat dipakai
untuk membebankan biaya overhead pabrik
kepada produk, diantaranya adalah :
Satuan produk
Biaya bahan baku
Biaya tenaga kerja langsung
Jam tenaga kerja langsung
Jam mesin
Dasar yang Digunakan untuk
Pembebanan BOP
Tujuannya :
1.Menjamin bahwa pembebanan biaya
overhead dilakukan dengan perbandingan yang
wajar, sehubungan manfaatnya dari biaya
terhadap hasil produksi
2.Mengurangi biaya dan perkerjaan
administrasi
Satuan Produk
Tarif BOP per satuan :
Taksiran BOP
tarif BOP per satuan
Taksiran jml satuan produk yg dihasilkan
Contoh :
Taksiran BOP 1 tahun anggaran = Rp 2.000.000
Taksiran jumlah produk yg akan dihasilkan selama tahun
anggaran tersebut = 4.000 unit.
Tarif BOP per satuan = (Rp 2.000.000 : 4.000 unit) = Rp 500
per unit produk.
Metode ini cocok digunakan dalam perusahaan yang hanya
memproduksi satu macam produk.
Biaya Bahan Baku
Taksiran BOP
x100% % BOP dr BB yg dipakai
Taksiran BBB yang dipakai
Contoh:
Taksiran BOP selama 1 tahun anggaran Rp 2.000.000
Taksiran Biaya Bahan Baku 1 tahun anggaran Rp 4.000.000
Taksiran BOP = (Rp 2.000.000 : Rp 4.000.000) x 100% = 50%
dari biaya bahan baku yang dipakai.
Metode ini terbatas pemakaiannya, karena semakin besar biaya
bahan baku yang dikeluarkan dalam pengolahan produk semakin
besar pula BOP yang dibebankan kepadanya.
Biaya Tenaga Kerja
Jika sebagian besar BOP berhubungan erat dengan
upah TKL
Taksiran BOP
x100% % BOP dr BTKL
Taksiran BTKL
Contoh:
Taksiran BOP selama 1 tahun anggaran = Rp 2.000.000
Taksiran biaya Tenaga Kerja Langsung 1 tahun anggaran = Rp
5.000.000
Tarif BOP sebesar : (Rp 2.000.000 : Rp 5.000.000) x 100% = 40% dari
biaya tenaga kerja langsung yang dipakai.
Kelemahan metode ini:
1. BOP harus dipandang sebagai tambahan nilai produk.
2. Jumlah biaya tenaga kerja langsung merupakan jumlah total upah
Jam Tenaga Kerja Langsung
Jam tenaga kerja langsung = Taksiran BOP 1 thn : Taksiran
jam
tenaga kerja langsung
Rugi-laba xxx
Selisih BOP xxx
Jumlah V Rp 5.300.000
T 5.400.000
Jumlah Total Rp 10.700.000
PENGUMPULAN BOP SESUNGGUHNYA DALAM
METODE FULL COSTING
Jurnal untuk mencatat BOP yang sesungguhnya terjadi:
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya 10.700.000
Persediaan Bahan Penolong 1.100.000
Persediaan Bahan Bakar 750.000
Gaji & Upah 3.500.000
Persediaan Suku Cadang 500.000
Asuransi dibayar di muka 600.000
Akumulasi Depresiasi Mesin 800.000
Kas 3.450.000
Catatan :
Kas terdiri dari : Biaya listrik, biaya kesejahteraan karyawan dan biaya reparasi & pemeliharaan.
PENGUMPULAN BOP SESUNGGUHNYA DALAM
METODE VARIABLE COSTING
Jurnal untuk mencatat BOP yang sesungguhnya terjadi :
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya 10.700.000
Persediaan Bahan Penolong 1.100.000
Persediaan Bahan Bakar 750.000
Gaji & Upah 3.500.000
Persediaan Suku Cadang 500.000
Asuransi dibayar di muka 600.000
Akumulasi Depresiasi Mesin 800.000
Kas 3.450.000
Jurnal untuk mencatat pemisahan BOP sesungguhnya terjadi menurut perilakunya:
BOP Variabel sesungguhnya 5.300.000
BOP Tetap sesungguhnya 5.400.000
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya 10.700.000
Perhitungan & Analisis Selisih BOP dengan metode
Full Costing
Pada akhir periode akuntansi dilakukan penghitungan selisih BOP yang dibebankan kepada produk
sbb:
BOP dibebankan kpd produk:
75.000 jam mesin x Rp 140 Rp 10.500.000
BOP sesungguhnya 10.700.000
Selisih Biaya Overhead Pabrik (slsh kurang) 200.000
BOP Sesungguhnya