Anda di halaman 1dari 8

MANAJEMEN RESIKO

A. Manajemen Resiko Mengenai Keselamatan


Kerja Dan Kesehatan Kerja

1. Istilah (risk) risiko memiliki berbagai definisi.


Risiko dikaitkan dengan kemungkinan
kejadian atau keadaan yang dapat
mengancam pencapaian tujuan dan
sasaran organisasi. Vaughan (1978)
mengemukakan beberapa definisi risiko
sebagai berikut:
 Risk is the chance of loss (Risiko adalah kans kerugian).
Chance of loss berhubungan dengan suatu exposure (keterbukaan) terhadap kemungkinan kerugian.

 Risk is the possibility of loss (Risiko adalah kemungkinan kerugian).


Istilah possibility berarti bahwa probabilitas sesuatu peristiwa berada diantara nol dan satu. Namun, definisi
ini kurang cocok dipakai dalam analisis secara kuantitatif.

 Risk is uncertainty (Risiko adalah ketidakpastian).


Uncertainty dapat bersifat subjective dan objective. Subjective uncertainty merupakan penilaian individu
terhadap situasi risiko yang didasarkan pada pengetahuan dan sikap individu yang bersangkutan.
 Risk is the dispersion of actual from expected results (Risiko merupakan
penyebaran hasil aktual dari hasil yang diharapkan).Ahli statistik

mendefinisikan risiko sebagai derajat penyimpangan sesuatu nilai disekitar suatu posisi sentral atau di sekitar
titik rata-rata.

 Risk is the probability of any outcome different from the one expected
(Risiko adalah probabilitas sesuatu outcome berbeda dengan outcome yang diharapkan).
Menurut definisi di atas, risiko bukan probabilita dari suatu kejadian tunggal, tetapi probabilita dari beberapa
outcome yang berbeda dari yang diharapkan.
2. Berbagai pendekatan sering dilakukan dalam menghadapi risiko dalam
organisasi atau perusahaan misalnya:

 Mengabaikan risiko sama sekali, karena dianggap merupakan hal yang diluar kendali
manajemen.
 Menghindari semua kegiatan atau proses produksi yang memiliki risiko.
 Menerapkan Manajemen Risiko, dalam pengertian umum, risiko tinggi yang dihadapi
sebenarnnya merupakan suatu tantangan yang perlu diatasi dan melalui suatu pemikiran positif
diharapkan akan memberikan nilai tambah atau imbalan hasil yang tinggi pula.
B. Metode Pengendalian Potensi Bahaya

1. Identifikasi Bahaya
Langkah pertama manajemen risiko kesehatan di tempat kerja adalah identifikasi atau pengenalan
bahaya kesehatan. Pada tahap ini dilakukan identifikasi faktor risiko kesehatan yang dapat tergolong
fisik, kimia, biologi, ergonomik, dan psikologi yang terpajan pada pekerja.

2. Penilaian Pajanan
Proses penilaian pajanan merupakan bentuk evaluasi kualitatif dan kuantitatif terhadap pola pajanan
kelompok pekerja yang bekerja di tempat dan pekerjaan tertentu dengan jenis pajanan risiko
kesehatan yang sama.
3. Karakterisasi Risiko
Tujuan langkah karakterisasi risiko adalah mengevaluasi besaran (magnitude) risiko kesehatan pada
pekerja.

4, Penilaian Risiko
Rincian langkah umum yang biasanya dilaksanakan dalam penilaian risiko meliputi :
a. Menentukan personil penilai
b. Menentukan obyek/bagian yang akan dinilai
c. Kunjungan / Inspeksi tempat kerja
d. Identifikasi potensi bahaya
e. Mencari informasi / data potensi bahaya
f. Analisis Risiko
g. Evaluasi risiko
h. Menentukan langkah pengendalian
i. Menyusun pencatatan / pelaporan
j. Mengkaji ulang penelitian
S IH
K A
IMA
E R
T

Anda mungkin juga menyukai