Anda di halaman 1dari 8

2.

Tahap Pembentukan Panitia Lelang


Yang perlu diperhatikan pada tahap ini adalah transparansi,
panitia harus profesional, memiliki latar belakang yang jujur
sehingga mudah dipercaya.
• Pada tahap ini yang perlu diperhatikan oleh panitia adalah;
1. Penetapan spesifikasi teknis/KAK(Kerangka Acuan Kerja)
2. Penyusunan dan penetapan HPS (harga perkiraan sendiri)
3. Penyusunan dan Penetapan Rancangan kontrak
3. Tahap Prakualifikasi Perusahaan; pada tahap ini tidak dilakukan
sekali saja untuk beberapa proyek pengadaan, namun dilakukan
berkali-kali sesuai jumlah pengadaan.
• Pada tahap ini yang penting diperhatikan adalah ketersediaan
administrasi dokumen pengadaan harus benar-benar asli. Perlu
diperhatikan pada tahap ini adalah walaupun administrasi
dokumennya lengkap tapi perusahaan yang bersangkutan pernah
cacat dalam pertanggungjawaban, itu menjadi perhatian dalam
prakualifikasi. .
Pelaksanaan prakualifikasi terdiri dari:
 Pengumuman prakualifikasi
 Pendaftaran dan pengunduhan dokumen kualifikasi
 Pemberian penjelasan(kalau perlu)
 Penyampaian dokumen kualifikasi
 Evaluasi dokumen kualifikasi
 Penetapan hasil kualifikasi
 Pengumuman hasil kualifikasi
4. Tahap Penyusunan Dokumen Lelang,
Pada tahap ini pihak panitia harus menyiapkan dokumen lelang yang sesuai
dengan kriteria, karena apabila dokumen lelang tersebut tidak lengkap dapat
menyebabkan terjadinya penyimpangan terhadap kriteria. Dokumen lelang
dipersiapkan sesuai kebutuhan barang publik yang akan diadakan.
5. Tahap Pengumuman Pelelangan;
Pengumuman lelang pengadaan barang publik ditetapkan sesuai dengan jangka
waktu yang tertera dalam dokumen lelang. Pengumuman ini dilakukan secara
transparan, dimana pemenang adalah benar-benar telah mengikuti proses
pelelangan sesuai kriteria dan syarat yang sudah ditetapkan. Pemenang lelang
diharapkan mampu melaksanakan semua tuntutan dari penyedia barang dan jasa
publik.
6.Tahap Pengambilan dokumen lelang; terdapat perbedaan informasi
untuk masing-masing dokumen lelang yang diberikan kepada peserta.
7.Tahap Penentuan Harga Perkiraan Sendiri, Penetapan harga perkiraan
sendiri tidak boleh terjadi penggelembungan harga, tidak boleh
memasukkan elemen pekerjaan yang sudah selesai, dibuat harga dasar
yang standar, dan dalam penentuan harga perkiraan sendiri, calon
pemenang tidak boleh terlibat.
8.Tahap Penjelasan Lelang, harus mengundang semua peserta lelang
supaya sifatnya terbuka, tidak berpotensi modus tertentu dimana
jadwal lelang tidak disampaikan kepada peserta lelang.
9. Tahap Penyerahan Penawaran Harga dan pembukaan penawaran , disini
perlu tepat waktu dan tidak terdapat perbedaan waktu atau terlambat
dalam melakukan penawaran.
10. Tahap Evaluasi Penawaran, evaluasi penawaran tidak boleh dilakukan
secara tertutup dan tersembunyi, itu berarti peserta lelang terpola untuk
membuat kolusi, perlu ada pengecekan lapangan serta konfirmasi balik.
11. Tahap Pengumuman calon pemenang, pihak panitia senantiasa
memberikan waktu pengumuman sangat terbatas tanggal pengumuman
tidak boleh ditundan sesuai kesepakatan dalam dokumen lelang,
pengumuman perlu diinformasikan secara transparan kepada seluruh
peserta lelang
12. Tahap Sanggahan peserta lelang. Pada tahap ini setiap sanggahan
dari peserta lelang harus dicermati secara baik, karena tidak semua
sanggahan diperhatikan untuk diklarifikasi oleh panitia lelang.
13.Tahap Penunjukkan Pemenang lelang, seringkali terjadi penundaan
penyerahan surat petunjuk lelang,hal ini tidak boleh dilakukan karena
berkaitan dengan kejujuran dan transparansi lelang
14.Tahap Penandatanganan kontrak, penandatanganan kontrak
dilakukan setelah seluruh proses selesai dengan harapan kegiatan
tersebut berjalan sesuai persetujuan dalam kontrak.
15.Tahap Penyerahan barang kepada pengguna, diharapkan barang
yang diserahkan sesuai dengan pesanan,hal ini menjadi prioritas
utama

Anda mungkin juga menyukai