Anda di halaman 1dari 8

Profesionalisme - Kisah Sukses

Prof. Dr. Ir. Bondan Tiara Sofyan, M.Si.

Abdul Salaam - PPI Reg (2306294360)


Latar Belakang Pendidikan

Bondan Tiara Sofyan adalah Staf Ahli Menteri Pertahanan Republik Indonesi
dan juga Profesor di Departemen Metalurgi dan Teknik Bahan, Universitas
Indonesia. Ia meraih gelar Doktor (PhD) dari Monash University, Australia
pada tahun 2003 di bidang teknik material dan manufaktur. Ia mendapatkan
gelar Master of Science dan Bachelor of Engineering dari Universitas Indonesi
pada tahun 1995 dan 1991, secara berturut-turut, serta gelar insinyur yang
beliau dapatkan di Universitas Indonesia.
Karir Profesional

Beliau sekarang menjabat sebagai Dirjen Pothan Kemhan, selain itu menjadi
Profesor untuk Mata Kuliah Alloying di Teknik Metalurgi dan Material
Universitas Indonesia. Tugas utamanya sebagai Dirjen adalah memimpin dan
menganalisis aspek ekonomi dalam pengembangan postur dan kapabilitas
pertahanan Indonesia. Pengembangan dan penguatan industri strategis
Indonesia bersama dengan pengadaan peralatan militer utama juga menjadi
fokusnya. Ia terus melakukan penelitian tentang pengembangan material ringan
dengan kekuatan tinggi dan kinerja tinggi untuk berbagai aplikasi, termasuk
material pertahanan.
Karir Profesional
Prof. Bondan telah menulis buku Pengantar Material Teknik Edisi 1 yang
menjadi buku ajar di banyakperguruan tinggi. Selain itu, ia telah
menulis lebih dari 100 artikel ilmiah. Ia juga beberapa kali memperoleh
penghargaan sebagai peneliti terbaik dan peneliti produktif, baik di
tingkat Universitas Indonesiamaupun di tingkat Ditjen Dikti. Ia menjadi
bagian dari 100 Peneliti Wanita yang dipilih oleh Kementerian
Pemberdayaan Perempuan RI. Pada tahun 2008-2014 ia dipercaya
menjadi Manajer Pendidikan dan Riset diFTUI. Berbagai program ia
luncurkan untuk meningkatkan kinerja, atmosfir dan kualitas riset
FTUI.

Pada tahun 2013, Prof. Bondan diangkat menjadi Tenaga Ahli Pengkaji
Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di LEMHANNAS RI. Dalam
kapasitas ini, ia memimpin berbagai kajian sebagai masukan
bagiPresiden RI. Selanjutnya pada tahun 2016, ia menjadi Staf Ahli
Menteri Pertahanan bidang Ekonomi.
Studi Kasus : Kontribusi Untuk Indonesia di
bidang Pertahanan dari Segi Material Science
Indonesia pada awal tahun 2000-an belum memiliki teknologi yang
terbaharukan terkait dengan material balistik. Penelitian Prof. Bondan
fokus pada pengembangan material berkekuatan dan berkinerja
tinggi,khususnya pada material logam non-fero, antara lain adalah
pengembangan komposit aluminium sebagai material balistik yang
telah berhasil menahan penetrasi peluru kaliber 7,62 mm, serta
pengembangan paduan ingat bentuk (Shape Memory Alloy) berbasis
Cu-Zn-Al.

Hasil dari riset beliau mengenai Shape Memory Alloy berbasis Cu-Zn-
Al untuk material balistik sudah disitasi lebih dari 100 kali dan
diimplementasikan sebagai rompi anti peluru militer Indonesia.
Studi Kasus : Kontribusi Untuk Indonesia di
bidang Pertahanan dari Segi Material Science
Hasil dari riset beliau mengenai Shape Memory Alloy berbasis Cu-Zn-
Al untuk material balistik sudah disitasi lebih dari 100 kali dan
diimplementasikan sebagai rompi anti peluru militer Indonesia.

Hal ini sesuai dengan semua poin catur karsa, terutama pada nomor (2)
yaitu menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk
kepentingan kesejahteraan umat manusia. Sebagai seorang insinyur
profesional, beliau telah berkontribusi dengan mengimplementasikan
ilmu dalam material science untuk kemajuan alat balistik di Indonesia
Studi Kasus : Kontribusi Untuk Indonesia di
bidang Pertahanan dari Segi Material Science
Disamping itu, Prof. Bondan juga
berkontribusi bukan hanya untuk kemajuan
peralatan balistik di Indonesia, tetapi juga ke
mancanegara. Dalam implementasi
kesepakatan ini, beliau harus dapat
menghindarkan konflik kepentingan antara
kedua belah negara demi tercapainya
kesepakatan yang mufakat. Hal ini sangat
sesuai dengan Sapta Dharma nomor (4)
Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai