Anda di halaman 1dari 15

HUKUM TATA NEGARA

2019
( III )

FAKULTAS HUKUM UNDIP


PEMBENTUKAN NEGARA
INDONESIA
Ditetapkan dalam Pembukaan :
a. Bahwa Kemerdekaan hak segala bangsa, Alinea I;
b. Negara Indonesia dibentuk dengan perjuangan
kemerdekaan dan dengan rakhmat Allah Yang Maha
Kuasa, Alinea II dan III;
c. dinyatakan oleh Rakyat Indonesia, Alinea III;
d. Dengan tujuan negara, Alinea IV:dan
e. Dengan dasar negara, Alinea IV; serta dengan
menetapkan Pemerintah Negara Indonesia dalam
suatu susunan Negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakya, Alinea IV.
PENGATURAN PERPINDAHAN
KEKUASAAN DAN LAIN-LAIAN
I. Diatur dengan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 (Asli) :
1. dalam Pasal-pasal pengkaidahan “pokok-pokok
pikiran yang terkandung dalam Pembukaan”
atau Dasar negara;
2. dalam Aturan Peralihan; dan
3. dalam Aturan Tambahan; serta
4. dalam Penjelasan Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 (Asli)
II. Dalam rangka Reformasi pengaturan perpindahan kekuasaan, tempo
dan lain-lain, Pasal-pasal, Aturan Peralihan dan Aturan Tambahan,
serta Penjelasan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 (Asli) diubah dalam Perubahan Pertama, Kedua, Ketiga,
dan Perubahan Keempat
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (Asli)
ATURAN PERALIHAN
Pasal I
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia mengatur dan menyelenggarakan
kepindahan pemerintahan kepada Pemerintah Indonesia.
Pasal II
Segala badan negara dan peraturan yang ada masih langsung berlaku, selama
belum diadakan yang baru menurut Undang-Undang Dasar ini.
Pasal III
Untuk pertama kali Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia.
Pasal IV
Sebelum Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, dan Dewan
Pertimbangan Agung dibentuk menurut Undang-Undang Dasar ini, segala
kekuasaannya dijalankan oleh Presiden dengan bantuan sebuah komite nasional.

ATURAN TAMBAHAN
(1) Dalam enam bulan sesudah akhirnya peperangan Asia Timur Raya, Presiden Indonesia mengatur dan
menyelenggarakan segala hal yang ditetapkan dalam Undang-Undang Dasar ini.
(2) Dalam enam bulan sesudah Majelis Permusyawaratan Rakyat dibentuk, Majelis itu bersidang untuk
menetapkan Undang-Undang Dasar.
4
UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945
ATURAN PERALIHAN
Pasal I
Segala peraturan perundang-undangan yang ada masih tetap berlaku selama belum diadakan
yang baru menurut Undang-Undang Dasar ini. ****)
Pasal II
Semua lembaga negara yang ada masih tetap berfungsi sepanjang untuk melaksanakan
ketentuan Undang-Undang Dasar dan belum diadakan yang baru menurut Undang-
Undang Dasar ini. ****)
Pasal III
Mahkamah Konstitusi dibentuk selambat-lambatnya pada 17 Agustus 2003 dan sebelum
dibentuk segala kewenangannya dilakukan oleh Mahkamah Agung. ****)
ATURAN TAMBAHAN
Pasal I
Majelis Permusyawaratan Rakyat ditugasi untuk melakukan peninjauan terhadap materi dan
status hukum Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara dan Ketetapan
Majelis Permusyawaratan Rakyat untuk diambil putusan pada Sidang Majelis
Permusyawaratan Rakyat tahun 2003. ****)
Pasal II
Dengan ditetapkannya perubahan Undang-Undang Dasar ini, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 terdiri atas Pembukaan dan pasal-pasal.****)

****) Perubahan Keempat


5
PERKEMBANGAN UNDANG-UNDANG DASAR (KONSTITUSI)
NEGARA INDONESIA
Perkembangan Undang-Undang Dasar (Konstitusi) Negara Indonesia ditandai dengan
adanya pergantian, memberlakukan lagi, dan perubahan Undang-Undang Dasar
(Konstitusi).

 Undang-Undang Dasar Negara Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945), berlaku 1945-
1949 pada NKRI, dan 1949-1950 berlaku pada RI Jogya dalam Negara RIS
 Konstitusi Republik Indonesia Serikat (KRIS), 1949-1950
 Undang-Undang Dasar Sementara Tahun 1950 (UUDS 1950), 1950-1959
 Undang-Undang Dasar Negara Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) berlaku lagi,
berlaku 1959-1965, 1966-1998, 1998-1999, 1999-2004
 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perubahan pertama
berlaku sejak tanggal 19 Oktober 1999, perubahan kedua berlaku tanggal 18
Agustus 2000, Perbahan Ketiga berlaku sejak 9 Nopember 2001, dan perubahan
keempat berlaku sejak 10 Agustus 2004.
 Upaya melakukan kajian secara komprehensip terhadap Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan telah dilakukan oleh Komisi Konstitusi,
dibentuk 2003, hasilnya telah disampaikan kepada MPR (2004).
 Namun terhadap keberlakuan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, berkembang pendapat dan gerakan untuk kembali ke Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Asli.

6
PERKEMBAGAN UUD/KONSTITUSI NKRI :
DARI UUD 1945 SAMPAI KE UUD NEGARA KESATUAN
REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 (I)

I. UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945


((ASLI)

Rancangan disiapkan dan dikembangkan oleh BPUPKI-PPKI, Jakarta 25 Mei-22


Agustus 1945. Ditetapkan sebagau UUD oleh PPKI pada tanggal 18 Aguistus 1945.
Sejak 17 Agustus 1945 – 27 Desember 1949 berlaku sebagai UUD NKRI, sampai
dengan 17 Agustus 1950 berlaku untuk RI Jogyakarta sebagai Negara Bagian
Negara RI

II. KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA SERIKAT (KRIS)


Disiapkan oleh Delegasi Indonesia : Delegasi RI dan Pertemuan untuk
Permusyawaratab Federal (Bijeenkomst voor Federaal Overleg) pada KMB, Den
Haag 23Agustus – 2 Nopember 1949.

Pada tanggal 14 Desenber 1949 disetujui dalam sidang pleno KNP, badan-badan
perwakilan dari daerah-daerah bagian lainnya, wakil Pemerintah RI dan wakil-wakil
Pemerintah Daerah Bahagian dalam BFO (Piagam Persetuajuan UUD Sementara /
KRIS). KRIS berlaku pada 14 Desember 1949 – 17 Agustus 1950

7
III. UNDANG-UNDANG DASAR SEMENTARA 1950 (UUDS 1950)
UUDS 1950 disiapkan/dibenytuk oleh Pemerintah RIS dan Pemerintah RI
menandatangani Piagam Peretujuan, 19 Mei 1950, antara lain berisi :
“mengubah Undang-Undang Dasar Sementara 1949 sedemikian rupa,
sehingga essensialia Undang-Undang Dasar 1945 ditambah bagian-bagian
yang baik dari Undang-Undang Dasar 1949, selain itu Piagam memuat pula
prinsip-prinsip yang akan diatur dalam UUDS Negara Kesatuan.Panitia
Bersama RIS dan RI menyiapkan Rencana UUDS Negara Kesatuan, dan telah
dicapai persetujuan 30 Juni 1950, dan dengan beberapa perubahan diterima
oleh Pemerintah RIS dan Pemerintah RI, kemudian diserahkan kepada DPR
dan Senat RIS serta BPKNP. Pada 14 Agustus 1950 Parlemen RIS
menyetujui Rencana UUDS. Pada 15 Agustus 1950 ditandatangani oleh
Presiden dan Menteri Kehakiman RIS. UUDS berlaku tanggal 17 Agustus
1950 – 5 Juli 1959

IV. UUD 1945 berlaku lagi

Pada 22 April 1959 Presiden Soekarno menyampaikan kepada Konstituante


anjuran Presiden dan Pemerintah untuk kembali ke UUD
1945.Memberlakukan kembali UUD 1945 melalui Konstituante gagal, karena
adanya pernyataan sebagian besar Fraksi tidak akan menghadiri lagi sidang-
sidang Konstituante, Presiden Soekarna mengeluarkan Dekrit Presiden 5
Juli 1945, antara lain : menetapkan UUD 1945 berlaku lagi, dan tidak
berlakunya lagi UUDS. Tanggal 22 Juli 1959 DPR (hasil Pemilu 1955) secara
aklamasi menyetujui berlakunya UUD 1945 lagi. Masa berlaku 5 Juli 1959 -
19 Oktober 1999 (ditetapkan Perubahan Pertama UUD 1945).
8
V. UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 (penyebutannya tidak dengan
menyebut Perubahan)

MPR RI menetetapkan dengan cara addendum : Perubahan Pertama, 1999; Perubahan Kedua, 2000; Perubahan
Ketiga, 2001; dan Perubahan Keempat 2002 “(a) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
sebagaimana telah diubah dengan perubahan pertama, kedua, ketiga dan perubahan keempat ini adalah
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945
dan diberlakukan kembali dengan Dektrit Presiden pada tanggal 5 Juli 1959 serta dikukuhkan secara aklamasi
pada tanggal 22 Juli 1959 oleh Dewan Perwakilan Rakyat;” Perubahan-perubahan itu berlaku sejak ditetapkan :
19 Oktober 1999, 18 Agustus 2000, 9 November 2001, dan 10 Agustus 2002 . Pasal 3, UU. No 10 Tahun 2004
mengatur bahwa : (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan hukum dasar
dalam Peraturan Perundang-undangan. (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
ditempatkan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia. (3) Penempatan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 dalam Lembaran Negara Republik Indonesia tidak merupakan dasar
pemberlakuannya. Menurut Penjelasannya ) Ketentuan ini menyatakan bahwa Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 berlaku sejak ditetapkan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat. Note :
menurut Pimpinan MPR Perubahan Pertama, Kedua, Ketiga, dan Perubahan Keempat telah dicatat dalam
Lembaran Negara No. 11, 12, 13, dan 13 tertanggal 13 Februari 2006 (Kompas, 25 Januari 2007, halaman 2).
VI. Ada pendapat dan gerakan terhadap hasil Perubahan UUD 1945 :
1. Perubahan ditinjau kembali atau dikaji ulang secara konprehensif, dan telah dilakukan oleh
MPR dengan membentuk Komisi Konstitusi (Keputusan MPR No. 4/MPR/2003). Komisi
Konstitusi telah bekerja dan menyampaikan hasilnya kepada MPR (2004);
2. Pendapat dan gerakan kembali ke UUD 1945 Asli.
9
PERUBAHAN UUD NEGARA REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 1945

Tuntutan Reformasi antara lain:


Perubahan UUD 1945
Penghapusan doktrin Dwi Fungsi ABRI
Penegakan hukum, HAM, dan pemberantasan
KKN
Otonomi Daerah
Kebebasan Pers
Mewujudkan kehidupan demokrasi
Sebelum Perubahan
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
terdiri atas

Pembukaan
Batang Tubuh
- 16 bab
- 37 pasal
- 49 ayat
- 4 pasal Aturan Peralihan
- 2 ayat Aturan Tambahan enjelasan
Latar Belakang Perubahan
 Kekuasaan tertinggi di tanan MPR
 Kekuasaan yang sangat besar pada Presiden
 Pasal-pasal yang terlalu “luwes” sehingga dapat menimbulkan
multitafsir
 Kewenangan pada Presiden untuk mengatur hal-hal penting
dengan undang-undang
 Rumusan UUD 1945 tentang semangat penyelenggara negara
belum cukup didukung ketentuan konstitusi
Tujuan Perubahan
Menyempurnakan aturan dasar, mengenai:

 Tatanan negara
 Kedaulatan Rakyat
 HAM
 Pembagian kekuasaan
 Kesejahteraan Sosial
 Eksistensi negara demokrasi dan negara hukum
 Hal-hal lain sesuai dengan perkembangan aspirasi dan kebutuhan bangsa
Dasar hukum Perubahan

 Pasal 3, Pasal 37, dan Ketetapan MPR No.


IX/MPR/1999

Jenis Perubahan
1. Mengubah rumusan yang telah ada, misalnya Pasal 2
ayat (1)
2. Membuat rumusan baru sama sekali, misalnya Pasal 6A
3. Mengahapuskan/menghilangkan rumusan yang ada,
misalnya ketentuan BAB IV DPA
4. Memindahkan rumusan ayat atau sebaliknya
memindahkan rumusan ayat ke dalam rumusan pasal
sekaligus mengubah rumusan pasal atau ayat, misalnya
Pasal 34, menjadi Pasal 34 ayat (1), dan Pasal 23 ayat
(1) menjadi Pasal 23A
13
Kesepakatan Dasar
Perubahan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
1. Tidak mengubah Pembukaan UUD 1945
2. Tetap mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia
3. Mempertegas sistem presidensiil
4. Penjelasan UUD 1945 yang memuat hal-hal normatif akan dimasukan ke dalam pasal-pasal
5, Perubahan dilakukan dengan cara “adendum”

Sidang MPR
Perubahan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
- Sidang Umum MPR 1999 Tanggal 14-21 Okt 1999, menetapkan Perubahan Pertama
- Sidang Tahunan MPR 2000 Tanggal 7-18 Agt 2000, menetapkan Perubahan Kedua
- Sidang Tahunan MPR 2001 Tanggal 1-9 Nov 2001, menetapkan Perubahan Ketiga
- Sidang Tahunan MPR 2002 Tanggal 1-11 Agt 2002, menetapkan Perubahan Keempat

Hasil Perubahan
Dengan ditetapkannya perubahan Undang-Undang Dasar ini, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 terdiri atas Pembukaan Pasal-pasal, terdiri atas :
- 21 bab
- 73 pasal
- 170 ayat
- 3 pasal Aturan Peralihan
- 2 pasal Aturan Tambahan
14
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Sebelum dan Sesudah Perubahan

Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945


Sebelum dan Sesudah Perubahan
No. Bab Pasa Ayat Aturan Aturan
l Peralihan Tambahan

1. Sebelum 16 37 49 4 pasal 2 ayat


Perubahan

2. Sesudah 21 73 170 3 pasal 2 pasal


Peubahan

15

Anda mungkin juga menyukai