Anda di halaman 1dari 13

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,

Riset dan Teknologi

PENERAPAN
ARSITEKTUR SPBE
DALAM PERENCANAAN
STRATEGIS
Arsitektur SPBE Kementerian
Arsitektur SPBE Kementerian bertujuan untuk memberikan panduan dalam pelaksanaan
integrasi Proses Bisnis, data dan informasi, Infrastruktur SPBE Kementerian, Aplikasi SPBE
Kementerian, dan Keamanan SPBE Kementerian untuk menghasilkan Layanan SPBE
Kementerian yang terpadu.

Arsitektur SPBE Kementerian memuat :


• Referensi Arsitektur, mendeskripsikan komponen dasar arsitektur baku yang digunakan sebagai
acuan untuk penyusunan setiap domain arsitektur.
• Domain Arsitektur, mendeskripsikan substansi arsitektur, yang memuat :
(i) domain arsitektur Proses Bisnis;
(ii) domain arsitektur data dan informasi;
(iii) domain arsitektur Infrastruktur SPBE Kementerian;
(iv) domain arsitektur Aplikasi SPBE Kementerian;
(v) domain arsitektur Keamanan SPBE Kementerian; dan
(vi) domain arsitektur Layanan SPBE Kementerian.

(Permendikbudristek No.8/2022)
Manfaat Arsitektur
SPBE Kementerian
• Menghilangkan tumpang tindih proses bisnis pemerintahan
• Menerapkan standarisasi TIK dan standarisasi kualitas layanan digital
Nasional (Service Level Agreement)
• Memudahkan integrasi layanan pemerintah, melalui mekanisme
interoperabilitas, sehingga menumbuh-kembangkan inovasi proses
bisnis dan layanan baru
• Berbagi data dan informasi sesuai kebijakan Satu Data Indonesia
• Menghilangkan duplikasi aplikasi dan infrastruktur TIK, serta
memperkuat Keamanan Informasi
• Meningkatkan keselarasan perencanaan dan penganggaran SPBE,
sehingga meningkatkan efisiensi dan efektivitas penerapan SPBE
SYARAT PENDUKUNG TERBENTUKNYA efektifitas tata kelola pemerintahan berbasis digital
Upaya Peningkatan Akuntabilitas dan
Pemerintahan Digital (SPBE) transaparansi Penyelenggaraan
Pemerintahan Melalui Digitalisasi

Proses Bisnis Tematik


• penggunaan produk dalam negeri Standar Sistem dan
⚬Penanggulangan Kemiskinan Keamanan Informasi
(Kualitas dan keberlangsungan
■Peningkatan Investasi layanan digital)
• Penanganan Inflasi

Integrasi Layanan Efektivitas Tata


Interoperabilitas Aplikasi
digital Berbagi Pakai Kelola dan Teknologi Informasi
(Sistem Informasi administrasi
• Layanan Administrasi Pemerintahan Pemerintahan dan fungsi pemerintahan)
⚬Layanan Publik

Interoperabilitas Data dan Informasi


Agile (Arsip Elektronik, Data Statistik, Data Spasial, Data
Penduduk) – Decision Support System
Government Visi dan Misi SPBE

Tujuan dan Sasaran SPBE

Birokrasi lincah dan cepat


Arsitektur SPBE
Domain Domain
Data dan Domain Layanan SPBE
Aplikasi
Domain Proses
Informasi Bisnis
SPBE

Domain Infrastruktur
SPBE

Domain Keamanan SPBE

Manajemen SPBE

Keselarasan Arsitektur SPBE Tata Kelola SPBE

Nasional
KETERKAITAN ANTAR DOMAIN DALAM KERANGKA ARSITEKTUR
SPBE
ARSITEKTUR SPBE
Penetapan arsitektur sesuai standar

KEMENDIKBUDRISTEK

• Pengelolaan SPBE Semi Terpusat

• Sinergi pengelolaan SPBE

• Mengurangi duplikasi sistem

• Mengurangi silo sistem

• Penerapan Satu Data

• Standarisasi arsitektur SPBE

• Standarisasi yang berlaku umum

• Living document policy


Pemetaan arsitektur eksisting
CLEARANCE ANGGARAN TIK TAHUN
2024 Surat Bersama Menteri Keuangan (S-287/MK.02/2023 ) dan
Menteri PPN/Ka. Bappenas (B. 292/M.PPN/D.8/PP.04.02/04/2023) - 10 April 2023
KEBIJAKAN CLEARANCE
ANGGARAN TIK
KEMENDIKBUDRISTEK
Rencana dan Anggaran SPBE Kementerian
(Pasal 10, 11, 12 Permendikbudristek No.8/2022)

⚬Merupakan dokumen yang mendeskripsikan program, kegiatan, dan pemanfaatan anggaran SPBE Kementerian.
⚬Disusun sesuai dengan proses perencanaan dan penganggaran tahunan
⚬Berpedoman pada Arsitektur SPBE Kementerian dan Peta Rencana SPBE Kementerian
⚬Usulan rencana dan anggaran SPBE Kementerian disampaikan oleh seluruh Unit Kerja Kementerian kepada
Koordinator SPBE Kementerian
⚬Usulan rencana anggaran SPBE Kementerian selanjutnya dikonsolidasikan dan direviu oleh Pengelola SPBE
Kementerian
⚬Setelah dikonsolidasikan dan direviu oleh Pengelola SPBE Kementerian, Koordinator SPBE Kementerian
mengkoordinasikan rencana dan anggaran SPBE Kementerian kepada seluruh unit kerja Kementerian.
Isi
Business Process Automation
• Melakukan identifikasi proses
bisnis mana yang dapat
diautomasi oleh software
systems, untuk meningkatkan
efisiensi waktu dan biaya

• Mengajukan request
pengembangan software
systems ke Divisi IT, dan
dimulailah tahapan
Application Development
Governance
• Planning
• Analysis
• Design
• Implementation
• Maintenance Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Business Process Automation
(Before)
Pengelolaan Asesmen Nasional

45 Menit

2 Jam
Sebelum1 Jam
ada automasi,
30 Menit

1 Pengelolaan Asesmen Nasional


dapat ditangani dalam waktu rata-rata
16.11 Jam atau 2 Hari Kerja

45Menit
Business Process Automation
(after) Dikembangkan Sistem
Rapor Pendidikan yang membantu Automasi
proses bisnis dalam Pengelolaan Asesmen
Nasional

Sesudah ada automasi,


1 Pengelolaan Asesmen Nasional
dapat ditangani dalam waktu rata-rata
10.68 Jam atau 1 Hari Kerja lebih 2 Jam

1 Jam 30 Menit

Efisiensi Waktu 5 Jam 43 Menit Per


Pengelolaan Asesmen Nasional
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai