Anda di halaman 1dari 22

TERATOGENIK DAN

FARMAKOTERAPI IBU MENYUSUI

Apt. Nurussakinah, S.Farm., M.Si.,


kelompok 7:

• Amirtul Haq Hsb (2101011157)


• Arina Mariska (2101011162)
• Cut Cherly Harwita Bait (2101011167)
• Rahima Yanti Lubis (2101011185)
• Rizka Amanda Riadi (2101011192)
pokok pembahasan
01 Proses Laktasi 03 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Produksi ASI

02 Masalah Yang Sering Terjadi Pada


Masa Menyusui 04 Farmakoterapi Menyusui

05 Studi Kasus
1.
Proses Laktasi
DFINISI Proses pemberian ASI dilakukan melalui
kegiatan laktasi. Proses laktasi merupakan
Laktasi adalah keseluruhan proses menyusui
proses produksi dan sekresi ASI.
mulai dari ASI diproduksi sampai proses
Secara fisiologis, laktasi bergantung pada 4
bayi menghisap dan menelan ASI. Laktasi
merupakan bagian integral dari siklus proses, yaitu proses pengembangan jaringan
reproduksi mamalia termasukmanusia. Masa penghasil ASI dalam payudara, proses yang
laktasi bertujuan untuk meningkatkan memicu produksi ASI setelah melahirkan,
pemberian ASI eksklusif dan meneruskan proses untuk mempertahankan produksi ASI
pemberian ASI sampai anak umur 2 dan proses sekresi ASI. Proses-proses ini
tahunsecara baik dan benar serta anak berlangsung dari masa kehamilan hingga
mendapat kekebalan tubuh secaraalami melahirkan dan akhirnya menyusui
Begitu bayi lahir, kadar hormon estrogen dan PPada saat bayi menyusu, hisapan bayi pada
progesteron menurun secara drastis jumlah payudara akan menimbulkan impuls yang
hormon prolaktin meningkat ASI mulai akan diteruskan ke otak (hipofisis posterios)
diproduksi dalam jumlah besar. Intensitas sehingga akan disekresi hormon oksitosin.
menyusui yang tinggi dan pengosongan Hormon oksitosin akan menyebabkan sel
payudara menyebabkan kerja hormon alveoli kelenjar ASI berkontraksi, sehingga
prolaksin meningkat, sehingga jumlah ASI ASI akan keluar. Kerja hormon oksitosin
yang diproduksi meningkat pula sesuai dipengaruhi oleh psikis ibu seperti rasa
dengan kebutuhan bayi. senang, bahagia, dan rasa/pikiran positif yang
akan mengoptimalkan kerja hormon oksitosin
ASI akan lancar keluar.
2.
Masalah Yang Sering
Terjadi Pada Masa
Menyusui
Masalah Menyusui Masa Antenatal dapat di lihat sebagai berikut :
• Pada masa antenatal
Masalah yang sering timbul adalah: Informasi yang perlu diberikan kepada ibu
kurang/salah informasi putting susu terbenam hamil/menyusui antara lain meliputi :
(retracted) atau putting susu datar. • Fisiologi laktasi
• Kurang/salah informasi • Keuntungan pemberian ASI
Banyak ibu yang merasa bahwa susu formula • Keuntungan rawat gabung
itu sama baiknya atau malah lebih baik dari • Cara menyusui yang baik dan benar
ASI sehingga cepat menambah susu formula • Kerugian pemberian susu formula
bila merasa bahwa ASI kurang. Petugas • Menunda pemberian makanan lainnya
kesehatanpun masih banyak yang tidak paling kurang setelah 6 bulan.
memberikan informasi pada saat pemeriksaan
kehamilan atau saat memulangkan bayi.
Masalah Menyusui Masa Antenatal dapat di lihat sebagai berikut :
• Putting susu datar atau terbenam. IMaka sebaiknya tidak dilakukan apa-apa,
Putting yang kurang menguntungkan seperti tunggu saja sampai bayi lahir, segera setelah
ini sebenarnya tidak selalu menjadi masalah. pasca lahir lakukan :
Secara umum ibu tetap masih dapat menyusui • Skin-to-skin kontak dan biarkan bayi
bayinya dan upaya selama antenatal umumnya mengisap sedini mungkin
kurang berfaedah, misalnya dengan • Bila terlalu penuh ASI dapat diperas
memanipulasi Hofman, menarik-nerik puting, dahulu dan diberikan dengan sendok atau
ataupun penggunaan brest shield dan breast cangkir, atau teteskan langsung ke mulut
shell. Yang paling efisien untuk memperbaiki bayi. Bila perlu lakukan ini hingga 1-2
keadaan ini adalah isapan langsung bayi yang minggu.
kuat.
2. Masalah Menyusui Pada Masa Pasca b. Payudara bengkak
Persalinan Dini Dibedakan antara payudara penuh, karena
berisi ASI, dengan payudara bengkak. Pada
Pada masa ini, kelainan yang sering terjadi payudara penuh; rasa berat pada payudara,
antara lain : panas dan keras. Bila diperiksa ASI keluar, dan
a. Putting susu lecet tidak ada demam. Pada payudara bengkak;
Pada keadaan ini seringkali seorang ibu payudara udem, sakit, puting kencang, kulit
menghentikan menyusui karena putingnya mengkilat walau tidak merah, dan bila
sakit. Yang perlu dilakukan adalah : diperiksa/isap ASI tidak keluar. Badan bisa
• Cek bagaimana perlekatan ibu-bayi demam setelah 24 jam. Hal ini terjadi karena
• Apakah terdapat Infeksi Candida (mulut antara lain produksi ASI meningkat, terlambat
bayi perlu dilihat). Kulit merah, berkilat, menyusukan dini, perlekatan kurang baik,
kadang gatal, terasa sakit yang menetap, mungkin kurang sering ASI dikeluarkan dan
dan kulit kering bersisik (flaky) mungkin juga ada pembatasan waktu menyusui.
c. Mastitis atau abses payudara b. Payudara bengkak
Mastitisadalah peradangan pada payudara. Dibedakan antara payudara penuh, karena
Payudara menjadi merah, bengkak kadangkala berisi ASI, dengan payudara bengkak. Pada
diikuti rasa nyeri dan panas, suhu tubuh payudara penuh; rasa berat pada payudara,
meningkat. Di dalam terasa ada masa padat panas dan keras. Bila diperiksa ASI keluar, dan
(lump), dan diluarnya kulit menjadi merah. tidak ada demam. Pada payudara bengkak;
Kejadian ini terjadi pada masa nifas 1-3 payudara udem, sakit, puting kencang, kulit
minggu setelah persalinan diakibatkan oleh mengkilat walau tidak merah, dan bila
sumbatan saluran susu yang berlanjut. Keadaan diperiksa/isap ASI tidak keluar. Badan bisa
ini disebabkan kurangnya ASI demam setelah 24 jam. Hal ini terjadi karena
diisap/dikeluarkan atau pengisapan yang tak antara lain produksi ASI meningkat, terlambat
efektif menyusukan dini, perlekatan kurang baik,
mungkin kurang sering ASI dikeluarkan dan
mungkin juga ada pembatasan waktu menyusui.
3.
Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi
Produksi ASI
Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi produksi ASI 3) Status kesehatan ibuKondisi fisik yang
diantaranya yaitu: sehat akan menunjang produksi ASI yang
optimal baik kualitas maupun kuantitasnya.
4) Nutrisi dan asupan cairanJumlah dan
1) Fisik Ibu
kualitas ASI dipengaruhi oleh nutrisi dan
Makanan yang dimakan ibu yang
masukan cairan ibu. Selama menyusui ibu
sedang menyusui tidaksecara langsung memerlukan cakupan banyak karbohidrat,
mempengaruhi mutu ataupun jumlah protein, lemak, vitamin, danmineral. Jumlah
air susu yang dihasilkan. tambahan kalori yang dibutuhkan oleh ibu
2) Faktor Isapan Bayi menyusui pada enam bulan pertama adalah
Isapan mulut bayi akan menstimulus ±700 kalori per hari.
hipotalamus pada bagian hipofisis
anterior dan posterior.
4.
Farmakoterapi
Menyusui
Adapun pemberian obat pada ibu menyusui di antaranya :
1.Fenugreek, fenugreek merupakan obat herbal. Pada ibu menyusui
berfungsi sebagai peningkatan produksi asi sebesar 20%. Cara
penggunaan diantaranya :
a) Siapkan biji fenugreek yang telah dihancurkan secukupnya.
b) Rebus biji rempah alami tersebut ke dalam panci dan masak
hingga mendidih.
c) Setelah itu, saring bijinya, masukkan sisa airnya ke dalam
gelas, dan siap untuk diminum.
Domperidone, tidak hanya efektif sebagai prokinetik dan
antiemetic, juga telah terbukti untuk meningkatkan ASI pada ibu
menyusui. Cara pemberian obat yang baik : saat perut kosong,
setidaknya 15–30 menit sebelum makan.
Adapun obat yang di larang untuk di minum oleh ibu menyusui :
5.
Studi Kasus
Responden pada kasus ibu menyusui ini berinisial Ny. M. berusia 32 tahun 11
bulan dan baru saja melahirkan anak keduanya dengan cara disesar. Anak
pertamanya berusia 2 tahun. Ny. M memiliki berat badan 47 kg dan tinggi badan 145
cm, sebelum hamil beratnya hanya 38 kg.
Ny. M memiliki kebiasaan makan 3 kali sehari tetapi waktunya tidak teratur
karena harus mengurus 2 anaknya dan pekerjaan rumah ringan lainnya. Ny. M tidak
pilih-pilih terhadap makanan, asal makanan yang dikonsumsi harganya terjangkau.
Makanan yang disukai sekaligus sering dikonsumsi yaitu pecel atau tumis bayam
karena bisa memetik sendiri di pekarangan rumah. Pasca melahirkan nafsu makan
Ny. M mengalami peningkatan bisa jadi karena faktor menyusui.
Aktivitas Ny. M sehari-hari yaitu mengurus kedua anaknya seperti memandikan,
memberi makan anak pertamanya, menyusui, mencuci pakaian menggunakan mesin
dan mencuci piring. Aktivitas yang dijalaninya tergolong ringan sebab Ny. M baru
dua minggu pasca melahirkan.
Bagaimana pengatasan dari kasus tersebut sesuai SOP?
·Data Subjektif
1. Biodata Responden
a. Nama : Ny. M
b. TTL : Bantul, 8 Maret 1987
c. Umur : 32 tahun 11 bulan
d. Agama : Islam
e. Pendidikan : SMK
f. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
g Alamat :-

2. Riwayat Makan
a. Makanan yang disukai : Pecal bumbu kacang
b. Makanan yang tidak disukai : tidak ada (semua suka)
c. Makanan alergi : tidak ada
d. Kebiasaan makan : 3x sehari tetapi dengan waktu yang tidak tentu
e. Konsumsi teh/kopi : Ya, mengkonsumsi teh tetapi jarang, seminggu bisa 2x saat pagi hari
f. Konsumsi multivitamin (Lycalvit), Asam folat (Folagen) Ya, vitamin B6, C, D3, Ca
g. Konsumsi susu : Tidak

3. Riwayat Penyakit
a. Penyakit yang pernah diderita :-
b. Penyakit yang sering kambuh :-
Data Objektif
1. BB : 47 kg
2. TB : 145 cm
3. Tekanan darah : 110/70 mmHg
4. Hb : 12,1 g/dl

Assesment
1. Antropometri
a) BB = 47 kg
b) TB-145 cm-1,45 m
c) IMT BB aktual (kg) Tinggi badan (m) 1.45 2,1025 22.35
Berdasarkan Kementerian Kesehatan RI, rentang IMT 18,5 25,0 termasuk kategori normal.
2. Biokimia
Hemoglobin→ 12,1 g/dl. (Normal/tidak anemia) Kadar Hb untuk wanita normalnya adalah 12,1 - 15,1 g/dl. In
3. Klinis
Tekanan darah → 110/70 mmHg (Normal) Menurut (Depkes, 2013), tekanan darah yang normal yaitu kurang dari
120/80mmHg
Planning
1. Tujuan perencanaan menu
a) Mengatur asupan zat gizi agar terpenuhi dan tidak kelebihan.
b) Mengatur porsi yang dikonsumsi dalam setiap kali makan.
c) Memberikan gambaran dan variasi menu sesuai dengan makanan kesukaan, kebiasaan
konsumsi, dan tingkat ekonomi.
a) Kebutuhan karbohidrat yang dianjurkan yaitu 60% dari energi total.
b) Kebutuhan protein yang dianjurkan yaitu 15% dari energi total.
c) Kebutuhan lemak yang dianjurkan yaitu 25% dari energi total.
d) Range toleransi perencanaan menu 0-5%.

Anda mungkin juga menyukai