ASI Suatu emulsi lemak, larutan protein, laktosa, dan garam2 organik yg dihasilkan oleh kelenjar mamae Mengandung nutrisi, hormon, unsur kekebalan pertumbuhan,anti alergi, anti inflamasi Kandungan ASI 1) Kolostrum (kuning kental, protein tinggi) Keluar sekitar 2,3 hari hari pasca partus Immunoglobulin, laktoferin, ion2 (Na, Ca,K,Zn,Fe) dan vitamin (A,E,K,D) 2) Karbohidrat Laktosa : karbihdrat primer dalam ASI 3) Protein Asam amino ASI sesuai dgn kemampuan metabolisme bayi baru lahir Kandungan ASI 4) Taurin Berperan dalam proses maturasi otak (zat putih telur dalam ASI) 5) Lemak Lemak ASI lebih mudah dicerna dibanding susu sapi. 6) Kolostrum Antibodi vital dan nutrisi padat dalam volume kcil, sesuai utk makanan awal bayi. Menyusui dini menurunkan kadar bilirubin Kolostrum scr bertahap berubah jd ASI antara hari ketiga dan kelima masa nifas 7) Mineral dan VItamin Kandungan ASI 7) ASI Refleks pada bayi: a) Rooting Refleks: refleks mencari putting ibu b) Sucking refleks : refleks menghisap c) Swallowing refleks: refleks menelan Proses Laktasi 1) Laktogenesis (permulaan produksi susu) Dimulai pada tahap akhir kehamilan Laktogen plasenta stimulasi sel2 alveolar 2) Produksi susu Faktor yg mempengaruhi jumlah dan kualitas susu= nutrisi maternal dan masukan cairan Proses Laktasi 3) Ejeksi Susu/refleks ejeksi/let down refleks Isapan bayi kelenjar hipofisis posterior sekresi oksitosin sel2 alveoli berkontraksi sistem duktus ASI Faktor yg Mempengaruhi Produksi ASI 1) Faktor Bayi Kondisi kesehatan bayi seperti: kurangnya kemampuan bayi untuk bisa menghisap ASI secara efektif, antara lain akibat struktur mulut dan rahang yang kurang baik, bibir sumbing, metabolisme atau pencernaan bayi, sehingga tidak dapat mencerna ASI. Faktor yg Mempengaruhi Produksi ASI 2) Faktor Fisik Ibu adanya kelainan endokrin ibu, dan jaringan payudara hipoplastik, usia ibu, ibuibu yang usianya lebih muda atau kurang dari 35 tahun lebih banyak memproduksi ASI dibandingkan dengan ibu-ibu yang usianya lebih tua. Produksi ASI juga dipengaruhi oleh nutrisi ibu dan asupan cairan ibu. Ibu yang menyusui membutuhkan 300 – 500 kalori tambahan selama masa menyusui. Faktor yg Mempengaruhi Produksi ASI 3) Faktor Psikologis IBU Ibu yang berada dalam keadaan stress, kacau, marah dan sedih, kurangnya dukungan dan perhatian keluarga serta pasangan kepada ibu dapat mempengaruhi kurangnya produksi ASI. Ibu juga khawatir bahwa ASInya tidak mencukupi untuk kebutuhan bayinya menyebabkan adanya perubahan maternal attainment. 4) Faktor Sosial dan Budaya Adanya mitos serta persepsi yang salah mengenai ASI dan media yang memasarkan susu formula, serta kurangnya dukungan masyarakat menjadi hal-hal yang dapat mempengaruhi ibu dalam menyusui. ASI merupakan Alat Kontrasepsi ALami • Metode Amenorea Laktasi (MAL) Kontrasepsi yg mengandalkan ASI eksklusif MAL dapat dipakai bila: a) Menyusui secara penuh, lebih efektif bila pemberian >8x sehari b) Belum haid c) Umur bayi kurang dari 6 bulan d) Efektif sampai 6 bulan e) Cara kerja metode ini dgn penekanan ovulasi Trend dan Issue Masalah ASI 1) Kurang atau salah informasi Banyak ibu yang merasa bahwa susu formula itu sama baiknya atau malah lebih baik dari ASI sehingga cepat menambah susu formula bila merasa bahwa ASI kurang. Bayi pada minggu-minggu pertama defekasinya encer dan sering, sehingga dikatakan bayi menderita diare dan seringkali petugas kesehatan menyuruh menghentikan menyusui. Trend dan Issue Masalah ASI Karena payudara berukuran kecil dianggap kurang menghasilkan ASI padahal ukuran payudara tidak menentukan apakah produksi ASI cukup atau kurang karena ukuran ditentukan oleh banyaknya lemak pada payudara sedangkan kelenjar penghasil ASI sama banyaknya walaupun payudara kecil dan produksi ASI dapat tetap mencukupi apabila manajemen laktasi dilaksanakan dengan baik dan benar. Trend dan Issue Masalah ASI 2) Putting susu datar atau terbenam dapat diusahakan mengeluarkan putting susu datar atau terbenam dengan : 1. Teknik atau gerakan Hoffman yang dikerjakan 2 x sehari. 2. Dibantu dengan pompa ASI Teknik atau gerakan Hoffman 1) Letakkan jempol dan telunjuk di antara putting (saling berhadapan) 2) Tekan kedua jari tsb sambil menarik putting keluar 3) Pindah posisi kedua jari mengikuti putaran arah jam, lakukan hal yg sama 4) Ulangi sebanyak 5 kali sehari Teknik atau gerakan Hoffman Trend dan Issue Masalah ASI 3) Masalah menyusui pada masa nifas dini Puting susu nyeri, Umumnya ibu akan merasa nyeri pada waktu awal menyusui. Perasaan sakit ini akan berkurang setelah ASI keluar. Bila posisi mulut bayi dan puting susu ibu benar, perasaan nyeri akan segera hilang. Trend dan Issue Masalah ASI Puting susu lecet Puting susu terasa nyeri bila tidak ditangani dengan benar akan menjadi lecet.Putting susu lecet dapat disebabkan oleh posisi menyusui salah, tapi dapat pula disebabkan oleh rush (candidates) atau dermatitis. Trend dan Issue Masalah ASI Payudara Bengkak Pada hari-hari pertama (sekitar 2-4 jam), payudara sering terasa penuh dan nyeri disebabkan bertambahnya aliran darah ke payudara bersamaan dengan ASI mulai diproduksi dalam jumlah banyak, penyebab bengkak : 1. Posisi mulut bayi dan puting susu ibu salah 2. Produksi ASI berlebihan 3. Terlambat menyusui 4. Pengeluaran ASI yang jarang 5. Waktu menyusui yang terbatas Trend dan Issue Masalah ASI Perbedaan payudara penuh dengan payudara bengkak adalah : • Payudara penuh : rasa berat pada payudara, panas dan keras.Bila diperiksa ASI keluar, dan tidak ada demam. • Payudara bengkak : payudara oedema, sakit, puting susu kencang, kulit mengkilat walau tidak merah, dan bila diperiksa/ diisap ASI tidak keluar. Badan biasanya demam setelah 24 jam Trend dan Issue Masalah ASI Mastitis adalah peradangan pada payudara. Payudara menjadi merah, bengkak kadangkala diikuti rasa nyeri dan panas, suhu tubuh meningkat.Di dalam terasa ada masa padat, dan diluarnya kulit menjadi merah. Keadaan ini disebabkan kurangnya ASI diisap/ dikeluarkan atau pengisapan yang tak efektif. Dapat juga karena kebiasaan menekan payudara dengan jari atau karena tekanan baju/bra. Trend dan Issue Masalah ASI Masalah menyusui pada masa nifas lanjut a. Sindrom ASI kurang Sering kenyataannyaASI tidak benar-benar kurang, tanda-tanda yang “mungkin saja” ASI benar-benar kurang antara lain: 1. Bayi tidak puas setiap setelah menyusu, sering sekali menyusu, menyusu dengan waktu yang sangat lama. Tapi juga kadang bayi lebih cepat menyusu. Disangka produksinya berkurang padahal dikarenakan bayi telah pandai menyusu. 2. Bayi sering menangis atau bayi menolak menyusu 3. Payudara tidak membesar selama kehamilan, atau ASI tidak datang, pasca lahir 4. BB bayi meningkat kurang dari rata-rata 500 gram perbulan 5. Ngompol rata-rata kurang dari 6 kali dalam 24 jam, cairan urin pekat, bau dan warna kuning. Trend Trend dan Issue Issue Masalah ASI Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Amstrong dkk (2002) dalam Roesli (2008) membuktikan bahwa kegemukan jauh lebih tinggi pada anak-anak yang diberi susu formula. Kries (1999) dalam Roesli (2008) menambahkan bahwa kejadian obesitas mencapai 4,5%-40% lebih tinggi pada anak yang tidak pernah diberikan ASI. Pijat Oksitosin salah satu solusi untuk mengatasi ketidaklancaran produksi ASI. Pijat oksitosin adalah pemijatan pada sepanjang tulang belakang (vertebrae) sampai tulang costae kelimakeenam dan merupakan usaha untuk merangsang hormon prolaktin dan oksitosin setelah melahirkan (Biancuzzo, 2003; Indiyani, 2006; Yohmi & Roesli, 2009). Pijat Oksitosin Pada waktu bayi mulai menghisap ASI, akan terjadi dua refleks pada ibu: 1) Refleks Prolaktin (Refleks pembentukan/produksi ASI) Isapan bayi Sel kelenjar laveoli Hipofise anterior sehingga mensekresi ASI Hormon prolaktin ke dalam aliran darah Note: smakin sering bayi menghisapproduksi ASI meningkat (teori mekanisme supply & demand) Pijat Oksitosin 2) Refleks Oksitosin (Refleks pembentukan atau produksi ASI) Isapan bayi
Sel kelenjar Hipofise posterior alveoli lalu ke duktus dan ASI keluar Hormon Oksitosin
Memacu sel2 myoepithel yg mengelilingi alveoli
dan duktus utk berkontraksi Pijat Oksitosin • Refleks oksitosin lebih rumit dibanding refleks prolaktin • Pikiran, perasaan dan sensasi seorang ibu akan sangat mempengaruhi refleks ini. • Perasaan ibu dapat meningkatkan dan juga menghambat pengeluaran oksitosin. Pijat Oksitosin • Persiapan ibu sebelum dilakukan pijat oksitosin : 1) Bangkitkan rasa percaya diri ibu (menjaga privacy) 2) Bantu ibu agar mempunyai pikiran dan perasaan baik tentang bayinya • Alat –alat yang digunakan : • 1) 2 buah handuk besar bersih • 2) Air hangat dan air dingin dalam baskom • 3) 2 buah Waslap atau sapu tangan dari handuk Pijat Oksitosin • 4) Minyak kelapa atau baby oil pada tempatnya • Langkah-langkah melakukan pijat oksitosin sebagai berikut: a. Melepaskan baju ibu bagian atas b. Ibu miring ke kanan maupun ke kiri, lalu memeluk bantal atau bisa juga dengan posisi duduk c. Memasang handuk d. Melumuri kedua telapak tangan dengan minyak atau baby oil Pijat Oksitosin e. Memijat sepanjang kedua sisi tulang belakang ibu dengan menggunakan dua kepalan tangan, dengan ibu jari menunjuk ke depan f. Menekan kuat-kuat kedua sisi tulang belakang membentuk gerakangerakan melingkar kecil-kecil dengan kedua ibu jarinya g. Pada saat bersamaan, memijat kedua sisi tulang belakang ke arah bawah, dari leher ke arah tulang belikat, selama 2-3 menit h. Mengulangi pemijatan hingga 3 kali i. Membersihkan punggung ibu dengan waslap air hangat dan dingin secara bergantian. Pijat Oksitosin Perbedaan Susu Sapi dan ASI - ASI mengandung konsentrasi rendah besi, tetapi besi dalam ASI lebih diabsorbsi dgn baik oleh bayi. - Protein major pada ASI (lactalbumin) lebih mudah dicerna daripada protein major pada susu sapi (kasein) - Karbohidrat,lemak,dan vitamin A pada ASI lebih tinggi daripada susu sapi - ASI jarang menyebabkan konstipasi Makanan pendamping ASI • makanan tambahan yang diberikan kepada bayi setelah bayi berusia 6 bulan sampai bayi berusia 24 bulan • selain makanan pendamping ASI, ASI-pun harus tetap diberikan kepada bayi, paling tidak sampai usia 24 bulan, peranan makanan pendamping ASI sama sekali bukan untuk menggantikan ASI melainkan hanya untuk melengkapi ASI jadi dalam hal ini makanan pendamping ASI Syarat-syarat makanan pendamping ASI. 1) Memiliki nilai energi dan kandungan protein yang tinggi. 2) Memiliki nilai suplementasi yang baik serta mengandung vitamin dan mineral yang cocok. 3) Dapat diterima oleh alat pencernaan yang baik. 4) Harga relatif murah. 5) Sebaiknya dapat diproduksi dari bahan- bahan yang tersedia secara lokal, tidak mengandung pengawet Alasan MP-ASI Diberikan Pada Usia ≥ 6 Bulan 1) ASI adalah salah satu makanan dan minuman yang dibutuhkan oleh bayi sampai berumur 6 bulan 2) Menunda makanan padat sampai bayi berumur 6 bulan dapat menghindarkan dari berbagai risiko penyakit 3) Menunda pemberian makanan padat memberikan kesempatan pada sistem pencernaan bayi untuk berkembang menjadi lebih matang Alasan MP-ASI Diberikan Pada Usia ≥ 6 Bulan • 4) Menunda pemberian makanan padat memberikan kesempatan pada bayi agar sistem yang dibutuhkan untuk mencerna makanan padat dapat berkembang dengan baik • 5) Menunda pemberian makanan padat mengurangi risiko alergi makanan • 6) Menunda pemberian makanan padat membantu melindungi bayi dari anemia karena kekurangan zat besi Sumber rujukan • Budiyanto, Asti, A.D., Yuwono, P. (2015). Hubungan Ketersediaan Fasilitas Penunjang Terhadap Keberhasilan Pemberian ASI Eksklusif Pada Ibu Yang Bekerja Sebagai Tenaga Kesehatan. Diakses 19 Januari 2018, https://ejournal.stikesmuhgombong.ac.id/index.php/JIKK/article/98. • Cadwell, K. (2011). Buku Saku Manajemen Laktasi. Jakarta: EGC • Nugroho, T. (2011). ASI dan Tumor Payudara. Yogyakarta: Nuha Medika • Purwanti, H.S. (2004). Konsep Penerapan ASI Eksklusif Buku Saku Bidan. • Jakarta: EGC. • Roesli, U. (2008). Manfaat ASI dan Menyusui. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. • Wiji, R.N. (2013). ASI dan Pedoman Ibu Menyusui. Yogyakarta: Nuha Medika. • Bobak, M. Irene. (2005). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Edsi 4. Alih Bahasa : Maria A.Wijayarini. Jakarta : ECG. • Rosidah, R. (2004). Pemberian Makanan Tambahan. Jakarta : EGC. • Lely, L S. (2005). Resiko Pemberian MPASI Terlalu Dini. Jakarta : We R Mommies Together We Care. • Kusumaningrum Yohana, I. (2008). “Hubungan antara Pengetahuan Ibu dan Faktor-Faktor • Sosial Ekonomi Orangtua dengan Praktik Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI pada • Bayi Usia 6-12 Bulan di Desa Kemuning Kecamatan Ampelgading Kabupaten Pemalang”. • http://digilib.uns.ac.id/pengguna.php?mn=detail&d_id=10704, diakses 8 Marett2018. • TERIMA KASIH