Anda di halaman 1dari 27

PENGGOLONGAN OBAT

By: Windhi Marsela, S. Kep


Pengertian Obat

Pengertian Obat Secara Umum


Obat adalah sejenis bahan kimia yang mampu
dipakai dalam mengurangi, memperlambat, dan
menyembuhkan berbagai jenis penyakit.

Pengertian Obat Secara Khusus


Selain definisi obat secara umum seperti di ats,
terdapat beberapa definisi obat secara khusus, di
anataranya sebagai berikut.
Next ….
Obat Yaitu jenis obat dengan nama resmi, yg telah diciptakan oleh farmacope
Generik Indonesia untuk zat atau khasiat yang dikandungnya.

Yitu obat yg berupa sediaan murni campuran dalam bentuk tertentu,


Obat Jadi secara tekmis sesuai standar farmakope Indonesia yg sudah
ditetapkan oleh pemerintah

Yaitu jenis obat yang berisi zat yang belum dikenal oleh duniamedis
Obat Baru sehingga belum diketahui lhasiatnya, serta sangat memerlukan upaya
penelitianlebih lanjut.

Obat Esensial Yaitu jenis obat yang sangat dibutuhkan dalam pelayanan kesehatan
masyarakat serta sudah tercantum dan ditetapkan oleh mentri kesehatan.
Next….
Yitu obat jadi yang memiliki merek dagangserta telah
Obat Paten terdaftar atas nama produsen yang dikuasakan dan dijual
dalam kemasan asli dari pabrik yang memproduksi.

Yaitu jenis obat yang sumbernya dari bahan-bahan


Obat Asli alamiah Indonseia, terolah secara sederhana, serta
dipakai dalam pengobatan tradisional.

Yaitu jenis obat yang didapat dari bahan alamiah, diolah


Obat Tradisional secara sederhana menurut pengalaman, serta dipakai
dalam pengobatan tradisional.
PerMenKes RI Nomor 949/Menkes/Per/VI/2000
tentang penggolongan obat

Obat bebas Obat yang dapat Minyak kayu putih, OBH,


dijual bebas kepada OBP, Paracetamol, Vit. C, dll
umum tanpa resep
dokter

Obat bebas terbatas Obat bebas yang pada Antihistamin (CTM),


penjualannya disertai Antimuntah dalam
tanda peringatan perjalanan ( Antimo), Obat
cacing, dll

Obat keras Obat berbahaya jika Adrenalin, antibiotika, dll.


pemakaiannya tanpa
resep dokter

Obat Wajib Apotek Obat keras yang Salbutamol, asam


(OWA) dapat diserahkan oleh mefenamat, ranitidin, dll
apoteker tanpa resep
dokter
Narkotika zat atau obat yang berasal Kokain, ganja, heroin, morfin,
dari tanaman atau bukan dll
tanaman, baik sintetis
maupun semisintetis,
yang dapat menyebabkan
penurunan atau
perubahan kesadaran,
hilangnya rasa,
mengurangi sampai
menghilangkan rasa
nyeri, dan dapat
menimbulkan
ketergantungan

Psikotropika zat atau obat, baik Diazepam, phenobarbital


alamiah maupun sintetis
bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif
melalui pengaruh selektif
pada susunan saraf pusat
yang menyebabkan
perubahan khas pada
aktivitas mental dan
perilaku.
Obat
Bebas
Paracetamol
Oralit

Antasida Doen

Vit B.complex
Vit. C
Obat
Bebas
Terba Heparin
Antimo
CTM
tas

Betadine Daktarin
Peringatan tertulis untuk Obat
Dituliskan dalam
Bebas Terbatas bentuk tulisan putih
dengan latar
belakang hitam

P. No. 1; P. No. 2 ;
Awas Obat keras : Awas Obat Keras :
Bacalah Aturan Pakai ! Hanya untuk dikumur,
jangan ditelan !

P. No. 3 ; P. No.4 ;
Awas Obat Keras : Awas Obat Keras :
Hanya untuk bagian luar badan ! Hanya untuk dibakar !

P. No. 5 ; P.No.6 ;
Awas Obat Keras : Awas Obat Keras :
Tidak Boleh ditelan ! Obat wasir,
jangan ditelan!
Obat
Captopril Misoprostol
Metildopa
Keras

Cefixime
Rhinos SR Tramadol
Obat
Tujuan Penggunaan OWA
Wajib
Meningkatkan kemampuan masyarakat dlm menolong dirinya
sendiri

Apote
Meningkatkan pengobatan sendiri secara tepat, aman, dan rasional

k
Contoh :

Salep
Antalgin Hydrocortison

Salep
gentamisin
Famotidine
Tujuan Penggunaan Narkotika
Nark
Menjamin ketersediaan narkotika utk kepentingan pelayanan
kesehatan dan atau pengembangan ilmu pengetahuan.

otika Mencegah terjadinya penyalahgunaan narkotika

Memberantas peredaran gelap narkotika


Contoh :

Tanaman:
• Papaver somniferum L.
• (semua bagian-bagiannya termasuk buah dan jerami
kecuali bijinya)
• Erythroxylon coca
• Cannabis sp

Zat/senyawa:
Heroin
Contoh :

Morfin dan garam-garamnya


Pethidin

Methadon
Contoh :

Codein

Etil morfina
Tujuan Penggunaan Narkotika
Psikot
Menjamin ketersediaan psikotropika guna kepentingan
ropik pelayanan kesehatan dan ilmu pengetahuan

a Mencegah terjadinya penyalahgunaan psikotropika

Memberantas peredaran gelap psikotropika


Absorpsi, Distribusi,
Metabolisme, dan Ekskresi
 (ADME) merupakan faktor yang
Make Effective Presentations

mempengaruhi farmakokinetik
Using Awesome Backgrounds
Slide Title dan farmakodinamik.
 Engage your Audience
 Capture Audience Attention
Absorpsi Obat

Secara umum absorpsi obat merupakan proses


obat menembus ke dalam sistem sirkulasi
sistemik

Proses absorpsi obat menentukan kadar obat


dalam darah yang akan memberikan efek terapi
Distribusi Obat

Ketika obat telah berada di dalam sistem sirkulasi,


sebagian akan terikat protein darah dan sebagian
lainnya tidak terikat (obat bebas).

Obat yang terikat selanjutnya akan ke jaringan


yang sakit untuk menghasilkan efek terapi.
Metabolisme Obat
Metabolisme sering disebut biotransformasi
yaitu perubahan sifat kimiawi obat dalam tubuh.
Metabolisme obat mempunyai dua efek penting:
1. Obat menjadi lebih hidrofilik, hal ini
mempercepat eksresinya melalui ginjal,
karena metabolit yang kurang larut lemak
tidak mudah direabsorpsi dalam tubulus
ginjal.
2. Metabolit umumnya kurang aktif daripada
obat asalnya. (pengecualian obat tertentu)
Ekskresi Obat

Merupakan proses pengeluaran obat atau


metabolitnya dari tubuh terutama dilakukan oleh
ginjal melalui air seni

Ekskresi dapat juga terjadi melalui feses, air mata,


keringat, empedu, air susu ibu, dan saliva
Ketersediaan Hayati

Persentase dan kecepatan zat aktif dalam suatu produk obat yang
mencapai/tersedia dalam sirkulasi sistemik dalam bentuk utuh/aktif
setelah pemberian produk obat tersebut, diukur dari kadarnya dalam
darah terhadap waktu atau dari ekskresinya dalam urin.
Lanjutan… Ketersediaan hayati merupakan suatu penerapan
baru yang kegunaannya tidak perlu diragukan.

Bioavailabilitas absolut : bila


dibandingkan dengan sediaan
intravena yang bioavailabilitasnya
100%.
Bioavailabilitas relatif : bila
dibandingkan dengan sediaan
bukan intravena.
Penerapan ketersediaan hayati berkembang dalam
dua arah:

1. Farmasi Klinik yang berkaitan dengan


rasionalisasi keadaan individu penderita, artinya
penyesuaian pasologi yang tepat pada setiap
penderita, dengan mempertimbangkan
Lanjutan… perubahan farmakokinetika in vivo, baik karena
interaksi obat maupun karena perubahan fungsi
fisiologik.
2. Farmasetika yang berkaitan dengan
rasionalisasi pengembangan suatu obat, yaitu
penyesuaian optimal jalur pemberian obat dan
bentuk sediaan terhadapkarakteristik
farmakokinetika zat aktif.
Data ketersediaan hayati digunakan untuk menentukan :

1. Banyaknya obat yang diabsorbsi dari formulasi atau


sediaan.

2. Kecepatan obat diabsorbsi.

3. Lama obat berada dalam cairan biologi atau jaringan


dan dikorelasikan dengan respon pasien.

4. Hubungan antara kadar obat dalam darah dan efikasi


klinis serta toksisitas.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai