Anda di halaman 1dari 27

Penggolonga

n obat
Kelompok 1 :

Risma hermawati (2010711014)


Novi nursifa (2010711021)
Elsa fitriyani (2010711022)
Widiya astuti (2010711026)
Afitiani maghfiroh (2010711028)
Penggolongan Obat Secara Luas Didasarkan
Beberapa Hal

jenis
Mekanisme kerja
obat
Tempat atau lokasi
pemakaian
Cara pemakaian
Efek yang ditimbulkan
Golongan kerja
obat
Penggolongan Obat
Berdasarkan Jenis
Penggolongan obat berdasarkan jenis tertuang dalam
Permenkes RI Nomor917/Menkes/X/1993 yang kini
telah diperbaharui oleh Permenkes RI Nomor
949/Menkes/Per/VI/2000.Penggolongan obat bertujuan
untuk meningkatkan keamanan dan ketepatan
penggunaan serta keamanan distribusi.
Penggolongan Obat Berdasarkan Jenis

Obat yang dijual bebas di pasaran dan dapat


dibeli tanpa resep dokter.Obat ini ter golong obat
A. Obat yang paling aman, dapat dibeli tanpa resep di
apotik dan bahkan juga dijual di warung-
bebas warung.Tanda khusus untuk obat bebas
adalahberupa lingkaran berwarna hijau dengan
garis tepi berwarna hitam.

Contoh: rivanol, tablet paracetamol, bedak salicyl,


multivitamin, dan lain-lain.
B. Obat Bebas Terbatas

Segolongan obat yang dalam jumlah


tertentu amandikonsumsi namun jika
terlalu banyak akan menimbulkan efek
yang.

Contoh: obat antimabuk seperti antimo,


obat anti flu seperti noza, decolgen, dan
lainlain.
C. Obat Wajib Apotek
Obat keras yang dapat diserahkan oleh apoteker
pengelola apotek tanpa resep

cne;
in 1 tu b e , ob at luar untuk a
Contoh: clinda
myc masi (asam
e, o b at lu a r u ntuk anti infla k
Diclofenac 1 tu
b
et aso n 1 tu be , obat luar untu g,
um , tablet. 600m
mefenamat); fl 0 0 m g , 10 ta b
ofen tablet. 4 kotison), infek
si kulit
inflamasi; ibupr (s al e p hi d ro
ergi kulit (CTM),
10 tab; obat al ra sik lin ), a nti alergi sistemik
p oksit et
dan mata (sale obat KB hormo
nal.
D. Obat Keras

Obat yang berbahaya sehingga pemakaiannya


harus di bawah pengawasan dokter dan obat hanya
dapat diperoleh dari apotek, puskesmas dan
fasilitas pelayanan kesehatan lain seperti balai
pengobatan dan klinik dengan menggunakan resep
dokter.Obat keras dulunya disebut sebagai obat
daftar G. Obat keras ditandai dengan
lingkaranmerah tepi hitam yang ditengahnya
terdapat huruf “K” berwarna hitam.
Contoh:antibiotik seperti amoxicylin, obat jantung,
obat hipertensi dan lain-lain.
 
E. Obat Psikotropika & Narkotika

Obat Psikotropika
merupakan zat atau obat baik ilmiah atau sintesis, bukan
narkotikayang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif
pada susunan saraf pusat yangmenyebabkan perubahan khas
pada aktivitas mental dan perilaku. Contoh:
alprazolam,diazepam. Mengenai obat-obat psikotropika ini
diatur dalam UU RI Nomor 5 tahun 1997.Psikotropika dibagi
menjadi:

Golongan I: sampai sekarang kegunaannya hanya ditujukan


untuk ilmu pengetahuan,dilarang diproduksi, dan digunakan
untuk pengobatan.

Golongan II,III dan IV dapat digunakan untuk pengobatan


asalkan sudah didaftarkan.
Obat Narkotika

Merupakan zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik
sintesis maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa
nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan (UU RI no. 22 th 1997 tentang
Narkotika).
Contoh obat narkotika adalah: codipront (obat batuk), MST (analgetik) dan
fentanil (obat bius). Jenis-jenis obat narkotika adalah sebagai berikut:

Obat narkotika golongan I: hanya dapat digunakan untuk kepentingan ilmu


pengetahuan dan dilarang digunakan untuk kepentingan lainnya. Contoh:
TanamanPapaver somniferum L. Erythroxylon coca; Cannabis sp.; zat/senyawa:
Heroin.

Obat narkotika golongan II: dapat digunakan untuk kepentingan pelayanan


kesehatandan atau pengembangan ilmu pengetahuan. Distribusi obat ini diatur
oleh pemerintah. Contoh: Morfin dan garam-garamnya, Petidin

Obat narkotika golongan III: dapat digunakan untuk kepentingan pelayanan


kesehatandan atau pengembangan ilmu pengetahuan. Distribusi obat ini diatur
oleh pemerintah. Contoh: Codein
 
Penggolongan Obat Berdasarkan Mekanisme
Kerja Obat
Obat yang bekerja 1 2 Obat yang
pada penyebab menghilangkan
penyakit, misalnya simtomatik/gejala,
penyakit akibat seperti meredakan
bakteriatau mikroba. nyeri.

3 5
Obat yang bekerja 4 Obat yang bekerja
untuk mencegah menambah atau
kondisi patologis dari mengganti fungsi-fungsi
penyakit. Pemberian placebo adalah pemberian zat yang kurang
obat yang tidak mengandung zat aktif
khususnya pada pasien normal yang
menganggap dirinya dalam keadaan
sakit.
Penggolongan Obat Berdasarkan Lokasi
Pemakaian
80 %
xx %

xx
%

50 %
Obat Dalam Obat Luar
Obat-obatan yang Obat-obatan yang
dikonsumsi peroral dipakai secara
(melalui mulut). topikal/tubuh bagian
Contoh: tablet luar. Contoh: sulfur
antibiotik, salep, caladine, dan
parasetamol. lain-lain.
Penggolongan Obat Berdasarkan Cara
Oral Pemakaian Langsung
Sublingual
Organ
Ke
Diletakkan di bawah lidah, contoh: obat
Dikonsumsi melalui mulut kedalam
saluran cerna, contoh: tablet, kapsul, hipertensi, tablet hisap, hormone- Contoh: intrakardial
serbuk, dan lain-lain. hormone.

1 3 5

2 4 6
Rektal Parental Melalui Selaput Perut
Dipakai melalui rektum, biasanya Disuntikkan melalui kulit ke aliran darah, Contoh: Intra peritoneal
digunakan pada pasien yang tidak baik secara intravena, subkutan,
bisa menelan, pingsan, intramuskular, intrakardial.
Penggolongan Obat Berdasarkan Efek Yang
Ditimbulkan

Obat Sistemik Obat Lokal


Obat atau zat aktif Obat atau zat aktif yang
yang masuk ke dalam hanya berefek atau
peredaran darah menyebar atau
mempengaruhi bagian
tertentu tempat obat
tersebut berada, seperti
pada hidung, mata,
kulit, dan lain lain
Penggolongan Obat Berdasarkan Kerja Obat
1. Antibiotik
Antibiotik adalah obat yang dipergunakan untuk menghambat
pertumbuhan bakteri penyebab infeksi. Obat ini telah digunakan
1 2 untuk melawan infeksi berbagai bakteri pada tumbuhan, hewan,
dan manusia.

Antibiotik dikategorikan berdasarkan struktur kimia, a.l:


a. Penisilin
• Penisilin atau antibiotik beta-laktam adalah kelas antibiotik
3 4 yang merusak dinding sel bakteri saat bakteri sedang dalam
proses reproduksi.
• Antibiotik ini digunakan untuk mengobati infeksi yang
berkaitan dengan kulit, gigi, mata, telinga, saluran pernapasan,
dan lain-lain.
• Adapun contoh obat yang termasuk dalam golongan ini antara
lain: Ampisilin dan Amoksisilin.
Penggolongan Obat Berdasarkan Kerja Obat
b. Sefalosprin
Obat golongan ini barkaitan dengan penisilin dan digunakan untuk
mengobati infeksi saluran pencernaan bagian atas (hidung dan
tenggorokan) seperti sakit tenggorokan, pneumonia, infeksi
1 2 telinga, kulit dan jaringan lunak, tulang, dan saluran kemih
(kandung kemih dan ginjal).

Sefalosprin terdiri dari beberapa generasi:


1) Sefalosporin generasi pertama, untuk infeksi saluran kemih.
2) Sefalosporin generasi kedua, untuk sinusitis
3 4 3) Sefalosporin generasi ketiga, untk meningitis
Contoh obat yang termasuk dalam golongan ini antara lain:
Sefradin, Sefaklor, Sefadroksil, Sefaleksin
Penggolongan Obat Berdasarkan Kerja Obat
c. Aminoglikosida
Jenis antibiotik ini menghambat pembentukan protein bakteri.
Adapun contoh obat yang termasuk dalam golongan ini antara
lain: amikasin, gentamisin, neomisin sulfat, netilmisin.
1 2
d. Makrolid
• Digunakan untuk mengobati infeksi saluran nafas bagian atas
seperti infeksi tenggorokan dan infeksi telinga, infeksi saluran
nafas bagian bawah seperti pneumonia, untuk infeksi kulit dan
jaringan lunak, untuk sifilis, dan efektif untuk penyakit
3 4 legionnaire (penyakit yang ditularkan oleh serdadu sewaan).
• Sering pula digunakan untuk pasien yang alergi terhadap
penisilin.
• Adapun contoh obat yang termasuk dalam golongan ini antara
lain : Eritromisin, Azitromisin, Klaritromisin.
Penggolongan Obat Berdasarkan Kerja Obat
e. Sulfonamida
Obat ini efektif mengobati infeksi ginjal, namun sayangnya
memiliki efek berbahaya pada ginjal. Untuk mencegah
pembentukan Kristal obat, pasien harus minum sejumlah besar
1 2 air. Adapun contoh obat yang termasuk dalam golongan ini, antara
lain, gantrisin.

f. Fluoroquinolones
Fluoroquinolones adalah satu-satunya kelas antibiotik yang
secara langsung menghentikan sintesis DNA bakteri.
3 4
Penggolongan Obat Berdasarkan Kerja Obat
g. Tetrasiklin
• Obat golongan ini digunakan untuk mengobati infeksi jenis
yang sama seperti yang diobati penisilin dan juga untuk
infeksi lainnya seperti kolera, demam berbintik Rocky
1 2 Mountain, syanker, konjungtivitis mata, dan amubiasis
intestinal.
• Dokter ahli kulit menggunakannya pula untuk mengobati
beberapa jenis jerawat.
• Adapun contoh obat yang termasuk dalam golongan ini antara
lain: Tetrasiklin, Klortetrasiklin, Oksitetrasiklin.
3 4
h. Polipeptida
• Polipeptida dianggap cukup beracun sehingga terutama
digunakan pada permukaan kulit saja. Ketika disuntikan ke
dalam kulit, polipeptida bisa menyebabkan efek samping
seperti kerusakan ginjal dan saraf.
• Adapun contoh obat yang termasuk dalam golongan ini,
antara lain, gentamisin dan karbenisilin.
2. Anti Inflamasi
Pengobatan anti inflamasi mempunyai
dua tujuan utama yaitu, meringankan
rasa nyeri yang seringkali merupakan
gejala awal yang terlihat dan keluhan
utama yang terus menerus dari pasien,
dan kedua memperlambat atau
membatasi perusakan jaringan
(Katzung, 2002).
01 02
Berdasarkan mekanisme kerjanya, obat-obat anti inflamasi terbagi ke
dalam golongan steroid dan golongan non-steroid (Anonim, 1993).

Obat Anti Inflamasi Non-Steroid Obat Anti Inflamasi Steroid


Obat anti inflamasi (anti radang) non steroid, Mekanisme kerja obat dari golongan steroid adalah
atau yang lebih dikenal dengan sebutan NSAID menghambat enzim fospolifase sehingga
(Non Steroidal Anti-inflammatory Drugs) adalah menghambat pembentukan prostaglandin maupun
suatu golongan obat yang memiliki khasiat leukotrien. Contoh: hidrokortison, deksametason,
analgesik (pereda nyeri), antipiretik (penurun metil prednisolon, kortison asetat, betametason,
panas), dan antiinflamasi (anti radang). Contoh triamsinolon, prednison, fluosinolon asetonid,
: Aspirin prednisolon, triamsinolon asetonid dan fluokortolon
3. Anti hipertensi
ANTAGO
Obat vasolidator Obat penhambat Penghambat NIS
Angiotensin-
deuritik adrenegik
converting Enzimw
KALSIU
Diuretik bekerja Vasolidator berfungsi Penghambat adrenergik (ACE-inhibitor) dan M
Antagonis
Kalsium berfungsi
meningkatkan untuk mengendurkan atau adrenolitik ialah
ekskresi natrium, otot polos arteri, Antagonis Reseptor untuk
golonganobat yang menghambat
air dan sehinggamenyebabka menghambat Angiotensin II
kloridasehingga n membesar dan influx
perangsangan (Angiotensin kalsiumpada sel
menurunkan dengan demikian adrenergik.
volume darah dan mengurangi resistensi Receptore Blocker otot polos
cairan terhadap aliran darah. ARB) pembuluh darah
ekstraseluler. dan miokard.
4. Anti Konvulsan

Anti Konvulsan berfungsi untuk


mencegah dan mengobati bangkitan
epilepsi (epilepticseizure) dan bangkitan
non-epilepsi. Adapun contoh obat yang
termasuk dalam golongan iniantara lain:
bromide, fenobarbital, fenitoin,
karbamazepim.
5. Anti Koagulasi

1 Heparin
Satu-satunya antikoagulan yang diberikan secara parenteral dan merupakan
obat terpilih bila diperlukan efek yang cepat misalnya untuk emboli paru-paru
dan trombosis vena dalam. Contoh: Protamin Sulfat.
Antikoagulasi
2 Oral
Terdiri dari derivat 4-hidroksikumarin misalnya: dikumoral, warfarin
dan derivate indan-1,3-dion misalnya : anisindion

Antikoagulasi yang Bekerja dengan Mengikat Ion


3 Kalsium
Contoh: Natrium sitrat, Asam oksalat dan senyawa oksalat, dan
natrium Edetat
6. Anti Histamin

Antagonis H1 60
Penggunaannya untuk mengurangi gejala %
alergi karena musim atau cuaca. Antagonis
H1 terdiri dari: Difenhidramin HCl (benadryl),
Dimenhidrinat (Dramamim,Antimo),
Karbinoksamin HCl (Clistin), Klorfenoksamin
HCl (systral), Klemestin Fumarat (Tavegyl),
Piperinhidrinat (Kolton).

Antagonis H2 EFFECTIVENESS
Senyawa yang menghambat secara
bersaing interaksi histamin dengan
reseptor H2 sehingga dapat menghambat
sekresi asam lambung. Antagonis H2
terdiri dari: Semitidin (Cimet, Corsamet,
Nulcer, Tagamet, Ulcadine), Ranitidin HCl
(Ranin, Ranatin, Ranatac, Zantac, 30 % 10 %
Zantadin), Famotidin (Facid, Famocid,
Gaster, Ragastin, Restidin).
7. Psikotropika

Psikotropika adalah obat yang mempengaruhi fungsi perilaku,


emosi, dan pikiran yang biasa digunakan dalam bidang psikiatri
atau ilmu kedokteran jiwa.

50 % 90 %
Anti psikosis Anti depresi
Bermanfaat pada terapi psikosis akut maupun Digunakan untuk mengobati gangguan yang
kronik, suatu gangguan jiwa yang berat. Contoh: heterogen. Contoh: desipramin, nortriptilin
Risperidon, Olanzapin, Zolepin

30 % 75 %
Anti ansietas Anti Mania
Berguna untuk pengobatan simtomatik penyakit Anti mania berfungsi untuk mencegah naik
psikoneurosis, dan berguna untuk terapi turunnya mood pada pasien dengan
tambahan penyakit somatis. Contoh: gangguan bipolar. Contoh: karbamazepin,
klordiazepoksid, diazepam, oksazepam asam valproat.
8. Anti Jamur

• Anti jamur atau anti fungi berfungsi


untuk mengobati infeksi yang
disebabkan oleh jamur.
• Contoh: imidiazol, diazol, dan anti biotik
polien
Thanks for your
attention!

Any questions?

Anda mungkin juga menyukai