n obat
Kelompok 1 :
jenis
Mekanisme kerja
obat
Tempat atau lokasi
pemakaian
Cara pemakaian
Efek yang ditimbulkan
Golongan kerja
obat
Penggolongan Obat
Berdasarkan Jenis
Penggolongan obat berdasarkan jenis tertuang dalam
Permenkes RI Nomor917/Menkes/X/1993 yang kini
telah diperbaharui oleh Permenkes RI Nomor
949/Menkes/Per/VI/2000.Penggolongan obat bertujuan
untuk meningkatkan keamanan dan ketepatan
penggunaan serta keamanan distribusi.
Penggolongan Obat Berdasarkan Jenis
cne;
in 1 tu b e , ob at luar untuk a
Contoh: clinda
myc masi (asam
e, o b at lu a r u ntuk anti infla k
Diclofenac 1 tu
b
et aso n 1 tu be , obat luar untu g,
um , tablet. 600m
mefenamat); fl 0 0 m g , 10 ta b
ofen tablet. 4 kotison), infek
si kulit
inflamasi; ibupr (s al e p hi d ro
ergi kulit (CTM),
10 tab; obat al ra sik lin ), a nti alergi sistemik
p oksit et
dan mata (sale obat KB hormo
nal.
D. Obat Keras
Obat Psikotropika
merupakan zat atau obat baik ilmiah atau sintesis, bukan
narkotikayang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif
pada susunan saraf pusat yangmenyebabkan perubahan khas
pada aktivitas mental dan perilaku. Contoh:
alprazolam,diazepam. Mengenai obat-obat psikotropika ini
diatur dalam UU RI Nomor 5 tahun 1997.Psikotropika dibagi
menjadi:
Merupakan zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik
sintesis maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa
nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan (UU RI no. 22 th 1997 tentang
Narkotika).
Contoh obat narkotika adalah: codipront (obat batuk), MST (analgetik) dan
fentanil (obat bius). Jenis-jenis obat narkotika adalah sebagai berikut:
3 5
Obat yang bekerja 4 Obat yang bekerja
untuk mencegah menambah atau
kondisi patologis dari mengganti fungsi-fungsi
penyakit. Pemberian placebo adalah pemberian zat yang kurang
obat yang tidak mengandung zat aktif
khususnya pada pasien normal yang
menganggap dirinya dalam keadaan
sakit.
Penggolongan Obat Berdasarkan Lokasi
Pemakaian
80 %
xx %
xx
%
50 %
Obat Dalam Obat Luar
Obat-obatan yang Obat-obatan yang
dikonsumsi peroral dipakai secara
(melalui mulut). topikal/tubuh bagian
Contoh: tablet luar. Contoh: sulfur
antibiotik, salep, caladine, dan
parasetamol. lain-lain.
Penggolongan Obat Berdasarkan Cara
Oral Pemakaian Langsung
Sublingual
Organ
Ke
Diletakkan di bawah lidah, contoh: obat
Dikonsumsi melalui mulut kedalam
saluran cerna, contoh: tablet, kapsul, hipertensi, tablet hisap, hormone- Contoh: intrakardial
serbuk, dan lain-lain. hormone.
1 3 5
2 4 6
Rektal Parental Melalui Selaput Perut
Dipakai melalui rektum, biasanya Disuntikkan melalui kulit ke aliran darah, Contoh: Intra peritoneal
digunakan pada pasien yang tidak baik secara intravena, subkutan,
bisa menelan, pingsan, intramuskular, intrakardial.
Penggolongan Obat Berdasarkan Efek Yang
Ditimbulkan
f. Fluoroquinolones
Fluoroquinolones adalah satu-satunya kelas antibiotik yang
secara langsung menghentikan sintesis DNA bakteri.
3 4
Penggolongan Obat Berdasarkan Kerja Obat
g. Tetrasiklin
• Obat golongan ini digunakan untuk mengobati infeksi jenis
yang sama seperti yang diobati penisilin dan juga untuk
infeksi lainnya seperti kolera, demam berbintik Rocky
1 2 Mountain, syanker, konjungtivitis mata, dan amubiasis
intestinal.
• Dokter ahli kulit menggunakannya pula untuk mengobati
beberapa jenis jerawat.
• Adapun contoh obat yang termasuk dalam golongan ini antara
lain: Tetrasiklin, Klortetrasiklin, Oksitetrasiklin.
3 4
h. Polipeptida
• Polipeptida dianggap cukup beracun sehingga terutama
digunakan pada permukaan kulit saja. Ketika disuntikan ke
dalam kulit, polipeptida bisa menyebabkan efek samping
seperti kerusakan ginjal dan saraf.
• Adapun contoh obat yang termasuk dalam golongan ini,
antara lain, gentamisin dan karbenisilin.
2. Anti Inflamasi
Pengobatan anti inflamasi mempunyai
dua tujuan utama yaitu, meringankan
rasa nyeri yang seringkali merupakan
gejala awal yang terlihat dan keluhan
utama yang terus menerus dari pasien,
dan kedua memperlambat atau
membatasi perusakan jaringan
(Katzung, 2002).
01 02
Berdasarkan mekanisme kerjanya, obat-obat anti inflamasi terbagi ke
dalam golongan steroid dan golongan non-steroid (Anonim, 1993).
1 Heparin
Satu-satunya antikoagulan yang diberikan secara parenteral dan merupakan
obat terpilih bila diperlukan efek yang cepat misalnya untuk emboli paru-paru
dan trombosis vena dalam. Contoh: Protamin Sulfat.
Antikoagulasi
2 Oral
Terdiri dari derivat 4-hidroksikumarin misalnya: dikumoral, warfarin
dan derivate indan-1,3-dion misalnya : anisindion
Antagonis H1 60
Penggunaannya untuk mengurangi gejala %
alergi karena musim atau cuaca. Antagonis
H1 terdiri dari: Difenhidramin HCl (benadryl),
Dimenhidrinat (Dramamim,Antimo),
Karbinoksamin HCl (Clistin), Klorfenoksamin
HCl (systral), Klemestin Fumarat (Tavegyl),
Piperinhidrinat (Kolton).
Antagonis H2 EFFECTIVENESS
Senyawa yang menghambat secara
bersaing interaksi histamin dengan
reseptor H2 sehingga dapat menghambat
sekresi asam lambung. Antagonis H2
terdiri dari: Semitidin (Cimet, Corsamet,
Nulcer, Tagamet, Ulcadine), Ranitidin HCl
(Ranin, Ranatin, Ranatac, Zantac, 30 % 10 %
Zantadin), Famotidin (Facid, Famocid,
Gaster, Ragastin, Restidin).
7. Psikotropika
50 % 90 %
Anti psikosis Anti depresi
Bermanfaat pada terapi psikosis akut maupun Digunakan untuk mengobati gangguan yang
kronik, suatu gangguan jiwa yang berat. Contoh: heterogen. Contoh: desipramin, nortriptilin
Risperidon, Olanzapin, Zolepin
30 % 75 %
Anti ansietas Anti Mania
Berguna untuk pengobatan simtomatik penyakit Anti mania berfungsi untuk mencegah naik
psikoneurosis, dan berguna untuk terapi turunnya mood pada pasien dengan
tambahan penyakit somatis. Contoh: gangguan bipolar. Contoh: karbamazepin,
klordiazepoksid, diazepam, oksazepam asam valproat.
8. Anti Jamur
Any questions?