ATIKA Y
Sejak zaman purbakala manusia telah dihadapkan pada masalah kesehatan yang
memaksa dirinya mencari pengobatan Para ahli pengobatan memperoleh
pengetahuan tentang obat dan cara pengobatan hanya berdasarkan intuisi dan
pengalaman empiris.
Baru pada 400 tahun sebelum masehi berdiri sekolah kedokteran di Yunani yang salah
satu alumninya bernama Hipokrates yang memperkenalkan cara-cara pengobatan
yang rasional dan etis .
Sirkulasi
sistemik
Obat bebas Ekskresi
Absorpsi
Biotransformasi
Absorpsi obat dalam lambung sangat tergantung pada PH ( Keasaman Lambung )
Pada umumnya obat yang sukar mengalami ionisasi mudah diabsorpsi
PH dapat mengalami perubahan karena zat-zat makanan tertentu sehingga inilah
sebabnya mengapa obat diberikan sebelum makan , sesudah makan atau waktu
sedang makan
Pemberian obat sebelum makan terutama dimaksudkan untuk melindungi mukosa
lambung dan bersifat basa atau menambah asam lambung seperti obat stomachica
atau appetizer atau bila sifat obat mudah dirusak oleh asam lambung seperti
penicillin
Obat dalam bentuk tablet yang dimaksudkan tidak bileh larut dalam lambung tapi
larut dalam usus diberi nama enteric coated tablet
Obat yang kelarutannya secara bertahap dan terus menerus diberi nama
retard`atau sustained release
Pemberian obat dengan cara suntik dimaksudkan untuk penderita yang tidak
dapat memakai obat secara oral atau obat tersebut cepat dirusak oleh getah
lambung
Suntikan dengan cara subcutan hanya dilakukan untuk obat yang tidak
menimbulkan iritasi pelepasan obat dari suntikan harus sedikit demi sedikit
seperti pada penyuntikan PZI pada penderita diabetes
Suntikan intra muskuler diberikan untuk obat yang diperlukan memberi pengaruh
dalam waktu singkat atau bila obatnya dilarutkan dalam minyak atau obatnya
bersifat iritatif
Suntikan intravena hanya boleh dilakukan untuk obat yang larut dalam air Suntikan
ini diperlukan untuk keadaan gawat
Suntikan intratekal hanya diperlukan untuk radang otak dan penyuntikan
dilakukan secara langsung kedalam ruang sub arachnoid pada medula spinalis
Distribusi obat terjadi ketika obat dapat menembus membran
sel setelah melalui cairan plasma, cairan interstisiil,
transeluler( ( interseluler ), cairan intraseluler
Beberapa obat dapat mengalami interaksi dengan obat
lainnya yang menimbulkan efek berlawanan atau potensiasi
Biotransformasi obat sebagian besar terjadi di hepar terutama
oleh enzym mikrosomal untuk mengurangi toksisitas dan
ekskresi
Reaksi kimia yang terjadi dalam biotransformasi dapat
dibedakan kedalam 2 golongan :
Reaksi sintetik ( konyugasi ) yang dapat mengurangi toksisitas
Reaksi ini memerlukan ATP sebagai sumber energi
Reaksi non –sintetik berupa oksidasi, reduksi dan hydrolisa
Reaksi ini memerlukan NADPH ( Nicotinamida Adenin Dinucleotide Phosphate
Hydrogen )
Distribusi
Kuratif
Physiotherapy
Psychoteraphy
Hygienis –Dietis
Aroma Theraphy
Colour theraphy
Hydroterapy dll
Obat adalah zat atau bahan yang Perilaku masyarakat dalam
digunakan untuk mencari kesembuhan
diagnotis,pencegahan, terhadappenyakit yang
pengobatan ( therapy ) dan dideritanya berdasarkan SKRT
pemulihan penyakit dikategorikan sbb:
Obat Generik
obat yang dipasarkan dengan nama bahan aktifnya
(nama kimia) yang tujuannya adalah untuk
mengendalikan harga obat yang terjangkau bagi
masyarakat namun dari segi kualitas dan keamanannya
sama dengan obat paten
Obat dapat diperoleh secara bebas dipasaran apabila
obat termasuk golongan obat bebas
Obat-obat keras termasuk narkotika dan psikotropika
hanya dapat diperoleh dengan resep dokter
Obat diagnostik merupakan obat pembantu untuk melakukan diagnosis
(pengenalan penyakit), misalnya BaSO4 digunakan untuk diagnosis penyakit
saluran pencernaan, Na propanoat dan asam iod organik untuk sal empedu
Obat bebas
Obat keras
Obat narkotika
Obat psikotropika
PERMENKES RI NO. 949/MENKES/PER/VI/2000
Obat Bebas Obat yang dapat dijual Minyak kayu putih,
bebas kepada umum OBH, OBP,
tanpa resep dokter Paracetamol, Vit. C, B
Komplex, dll.
Obat Bebas Obat bebas yang pada Antihistamin,
penjualannya disertai klorokuin, kalii kloras,
Terbatas (W : tanda peringatan. suppositoria, dll.
waarschuwing)
Obat Keras Obat berbahaya jika Adrenalin, antibiotika,
(G : Gevaarlijk)
pemakaiannya tidak
berdasarkan resep
dokter.
antihistamin, dll.
K
OWA Obat keras yang dapat Linestrenol, antasid,
diserahkan oleh
apoteker tanpa resep
dokter.
salbutamol, basitrasin
krim, ranitidin, dll. K
PERMENKES RI NO. 949/MENKES/PER/VI/2000
Narkotika Zat atau obat yang berasal dari Tanm. Papaver
tanaman atau bukan, sintetis somniferum, kokain,
atau semisintetis yang dapat ganja, heroin, morfin,
menyebabkan penurunan atau opium, kodein, dll.
perubahan kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi
sampai menghilangkan rasa
nyeri.
Psikotropika Zat atau obat baik alamiah Lisergida, psilosibina,
maupun sintetis bukan amfetamin, diazepam,
narkotika yang berkhasiat fenobarbital,
psikoaktif melalui pengaruh
selektif pada SSP yang
klordiazepoksida, dll.
K
menyebabkan perubahan khas
pada aktifitas mental dan
perilaku.
Fase I : pengujian obat untuk pertama kali pada manusia, yg diteliti :
keamanan obat.
Fase II : pengujian obat utk pertama kali pd sekelompok kecil
penderita, tujuan : melihat efek farmakologik. Bisa dilakukan secara
komparatif dg obat sejenis ataupun plasebo.jml 100-200 og
Fase III : Memastikan obat benar2 berkhasiat, dibandingkan dg
plasebo, obat sama tp dosis beda, obat lain indikasi sama. Min 500
org
Fase IV : Post Marketing Drug Surveillance, tujuan menentukan pola
penggunaan obat di masy, efektivitas dan keamanannya
R/ =berikanlah / terimakanlah PIM = berbahaya bila ditunda
Cito = lekas o.s. = oculo sinister = mata kiri
Statim = segera o.c = oculo dexter = mata kanan
S3dd = 3 x sehari dcf = da cum formula = berikan
dengan resepnya
o.n =omni nocte = tiap malam
i.c = inter cibos = antara 2 waktu
o.m = omni mane = tiap pagi makan
p.c = post coenam = sesudah makan Per os = melalui mulut
a.c = ante coenam = sebelum makan s.u.e = signa usus externus + tandai
d.c. = durante coenam = pada saat obat luar
makan M.f.l.a = misce fac lege artis = campur
S.u.c = sigan usus cognitus = aturan dan buat sesuai aturan
pakai sudah tahu Instill = teteskanlah
statim = segera Mane et vespere = pagi dan malam