Anda di halaman 1dari 20

Hukum Perikatan

dan Perjanjian
Our Group

Diyunzira Zahwa Setiadi


21613010

Tiara Azrin Karimah


21616034
Pokok Bahasan

1. Hukum Perikatan 2. Hukum Perjanjian


01
Hukum Perikatan
Perikatan terjemahan dari istilah bahasa Belanda yaitu Verbintenis.
Perikatan adalah suatu perhubungan hukum antara dua orang atau
dua pihak, berdasarkan mana pihak yang berkewajiban untuk
memenuhi tuntutan itu.
Menurut Abdul Kadir perikatan adalah suatu hubungan hukum
yang terjadi antara orang yang satu dengan orang lain karena
perbuatan peristiwa atau keadaan.
Jenis-jenis Perikatan

1. Perikatan untuk memberikan sesuatu, berbuat


sesuatu, dan tidak berbuat sesuatu

Perikatan untuk memberikan sesuatu (given), dan untuk


berbuat sesuatu (doen) dinamakan perikatan positif dan
perikatan untuk tidak berbuat sesuatu (niet doen) dinamakan
perikatan negatif.
2. Perikatan Bersyarat 3. Perikatan dengan
ketetapan waktu
Perikatan bersyarat adalah perikatan
kondisi-kondisi atau syarat tertentu yang Perikatan dengan ketentuan waktu adalah
sangat mempengaruhi keberlakuan perikatan yang berlaku atau harusnya
perikatan tersebut. Syarat disini adalah digantungkan kepada waktu tertentu yang
peristiwa yang masih akan datang atau akan terjadi dan pasti terjadi.
belum terjadi. Syarat dibedakan menjadi 2
macam, syarat yang menangguhkan dan
syarat yang membatalkan perikatan.
4. Perikatan Mana Suka (Alternatif)

Perikatan alternatif adalah suatu perikatan dimana


debitur berkewajiban melaksanakan satu dari dua
atau lebih prestasi yang dipilih, dengan pengertian
bahwa pelaksanaan dari pada salah satu prestasi
mengakhiri perikatan.
5. Perikatan Tanggung Menanggung
Perikatan ini terjadi apabila salah satu pihak dalam perikatan tersebut terdiri dari beberapa
orang baik itu adalah debitur ataupun kreditur. Suatu perikatan adalah solidair atau tanggung
renteng jika berdasarkan kehendak para pihak atau ketentuan Undang-Undang.
1. Setiap kreditur dari dua atau lebih kreditur-kreditur dapat menuntut keseluruhan
prestasi dari debitur, dengan pengertian pemenuhan terhadap seorang kreditur
membebaskan debitur dari kreditur-kreditur lainnya (tanggung renteng aktif)
2. Setiap debitur dari dua atau debitur-debitur berkewajiban terhadap kreditur atas
keseluruhan prestasi. Dengan dipenuhinya prestasi oleh salah seorang debitur,
membebaskan debitur-debitur lainnya
6. Perikatan yang dapat dibagi dan
tidak dapat dibagi

Suatu perikatan dapat dibagi atau tidak


tergantung apakah prestasinya dapat dibagi-
bagi atau tidak. Selain itu, hal tersebut juga
merupakan bawaan dari sifat benda yang
menjadi objek perikatan serta berdasarkan
maksud dan tujuan para pihak. Jika perikatan
dapat dibagi-bagi, maka akibatnya adalah
bahwa setiap debitur hanya dapat menuntut
bagian-bagiannya sendiri.
7. Perikatan dengan ancaman hukum

Ancaman hukum disini adalah suatu ketentuan yang menjamin pelaksanaan


prestasi. Maksud dari ancaman hukuman tersebut adalah :
1. Untuk memastikan agar perikatan itu benar-benar dipenuhi
2. Untuk menetapkan jumlah ganti rugi tertentu apabila terjadi wanprestasi dan
untuk menghindari pertengkaran tentang hal itu.
02
Hukum Perjanjian
Istilah perjanjian merupakan terjemahan dari bahasa Belanda,
yaitu overeenkomst atau bahasa Inggris yaitu contract yang artinya
perikatan, perutangan dan perjanjian. Pengertian perjanjian
berdasarkan Buku III Bab II KUH Perdata Pasal 1313 adalah suatu
perjanjian (persetujuan) adalah satu perbuatan dengan mana satu
orang, atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau
lebih.
Menurut Subekti (1994), perjanjian adalah suatu peristiwa dimana
seorang berjanji kepada seorang lain, atau dimana dua orang itu
saling berjanji untuk melaksanakan sesuatu hal.
Jenis-jenis Perjanjian

Perjanjian Timbal Balik Perjanjian Bernama (Benoemd)

01 Perjanjian timbal balik adalah


perjanjian yang menimbulkan
kewajiban pokok bagi kedua belah
03 Perjanjian bernama (khusus) adalah
perjanjian yang mempunyai nama
sendiri.
pihak.
Perjanjian Tidak Bernama
Perjanjian Cuma-Cuma (Onbenoemd Overeenkomst)

02 Perjanjian dengan cuma-cuma


adalah perjanjian yang
memberikan keuntungan bagi
04 Tidak Bernama (Onbenoemd) adalah
perjanjian-perjanjian yang tidak diatur
dalam KUH Perdata, tetapi terdapat
salah satu pihak saja. dalam masyarakat.
5. Perjanjian Obligatoir
Perjanjian obligatoir adalah perjanjian di mana pihak-pihak
sepakat mengikatkan diri untuk melakukan penyerahan suatu
benda kepada pihak lain (perjanjian yang menimbulkan
perikatan).

6. Perjanjian Kebendaan
Perjanjian Kebendaan adalah perjanjian dengan mana
seseorang menyerahkan haknya atas sesuatu benda kepada
pihak lain, yang membebankan kewajiban pihak itu untuk
menyerahkan benda tersebut kepada pihak lain
7. Perjanjian Konsensual 8. Perjanjian Riil

Perjanjian Konsensual adalah Di dalam KUH Perdata ada juga


perjanjian dimana di antara perjanjian yang hanya berlaku sesudah
kedua belah pihak tercapai terjadi penyerahan barang. Perjanjian ini
persesuaian kehendak untuk dinamakan perjanjian riil. Misalnya
mengadakan perikatan. perjanjian penitipan barang, pinjam
pakai.
9. Perjanjian Liberatoir 10. Perjanjian Pembuktian

Perjanjian Liberatoir adalah Perjanjian Pembuktian adalah perjanjian


perjanjian dimana para pihak dimana para pihak menentukan pembuktian
membebaskan diri dari kewajiban apakah yang berlaku diantara mereka.
yang ada. Misalnya perjanjian
pembebasan hutang
11. Perjanjian Untung-untungan
Perjanjian Untung-untungan adalah perjanjian yang objeknya
ditentukan kemudian. Misalnya perjanjian asuransi.

12. Perjanjian Publik


Perjanjian Publik adalah perjanjian yang sebagian atau seluruhnya
dikuasai oleh hukum publik, karena salah satu pihak yang bertindak
adalah Pemerintah dan pihak lainnya adalah swasta.

13. Perjanjian Campuran


Perjanjian Campuran adalah perjanjian yang mengandung
berbagai unsur perjanjian. Misalnya pemilik hotel yang
menyewakan kamar (sewa menyewa) tetapi menyajikan pula
makanan (jual beli) dan juga memberikan pelayanan
Kesimpulan
- Perikatan adalah suatu perhubungan hukum antara dua orang atau dua pihak, berdasarkan
mana pihak yang berkewajiban untuk memenuhi tuntutan itu.
- Jenis-Jenis perikatan dibagi menjadi 7, yaitu : Perikatan untuk memberikan sesuatu,
berbuat sesuatu, dan tidak berbuat sesuatu, Perikatan Bersyarat, Perikatan dengan ketetapan
waktu, Perikatan Mana Suka (Alternatif), Perikatan Tanggung Menanggung, Perikatan
yang dapat dibagi dan tidak dapat dibagi, Perikatan dengan ancaman hukum.
- perjanjian berdasarkan Buku III Bab II KUH Perdata Pasal 1313 adalah suatu perjanjian
(persetujuan) adalah satu perbuatan dengan mana satu orang, atau lebih mengikatkan
dirinya terhadap satu orang atau lebih.
- Jenis-Jenis perjanjian dibagi menjadi 13, yaitu : Perjanjian timbal balik, Perjanjian Cuma-
Cuma, Perjanjian Bernama (Benoemd), Perjanjian Tidak Bernama (Onbenoemd
Overeenkomst), Perjanjian Obligatoir, Perjanjian Kebendaan, Perjanjian Konsensual,
Perjanjian Riil, Perjanjian Liberatoir, Perjanjian Pembuktian, Perjanjian Untung-untungan,
Perjanjian Publik, Perjanjian Campuran.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai