KETERKAITAN
PENDIDIKAN
MULTIKULTURAL
DENGAN BANYAK ASPEK
KEHIDUPAN
KELOMPOK 6
Hanifah Nur
Irsani Kharima Anggraeni
41154030200031
41154030200034
Mochamad Faris
Alifia Ansar
Al Ghazy B
41154030200050 03302111112
01
Keterkaitan Pendidikan
Multikultural Dengan Lembaga
Politik
Menurut James A. Banks (2001:28), pendidikan multicultural merupakan konsep, ide,
atau falsafah sebagai suatu rangkaian kepercayaan (set of believe) dan penjelasan yang
mengakui serta menilai pentingnya keragaman budaya dan etnis dalam membentuk
gaya hidup, pengalaman sosial, identitas pribadi, kesempatan-kesempatan
pendidikan dari ndividu, kelompok, maupun negara. Bagi Banks (2001:3),
pendidikan multikultural setidaknya memiliki tiga hal mendasar: ide atau konsep,
gerakan reformasi pendidikan, dan proses. Pendidikan multikultural menggabungkan
gagasan bahwa semua siswa (terlepas dari jenis kelamin, kelas sosial, dan
karakteristik etnis, ras, atau budaya mereka) harus memiliki kesempatan yang sama
untuk belajar di sekolah.
Gagasan penting lainnya dalam pendidikan multikultural adalah bahwa beberapa siswa,
karena karakteristik ini, memiliki kesempatan yang lebih baik untuk belajar di
sekolah karena mereka saat ini terstruktur daripada siswa yang berasal dari kelompok
lainatau yang memiliki karakteristik budaya yang berbeda. Pendidikan multikultural juga
merupakan gerakan reformasi yang mencoba mengubah sekolah dan lembaga
pendidikan lainnya sehingga siswa dari semua kelas sosial, gender, ras, bahasa, dan
kelompok budaya akan memiliki kesempatan yang sama untuk belajar. Pendidikan
multikultural melibatkan perubahan total sekolah atau lingkungan pendidikan. Hal
itu tidak terbatas pada perubahan kurikuler (James A. Banks, 2001:4).
02
Keterkaitan Pendidikan
Multikultural dengan Lembaga
Ekonomi
Pendidikan multikultural memainkan peran integral dalam membentuk keterkaitan
yang kompleks dengan lembaga ekonomi, terutama dalam menghadapi dinamika
global saat ini. Individu yang terdidik dalam semangat multikultural membawa
kontribusi signifikan dalam konteks lembaga ekonomi dengan membentuk
keterampilan lintas budaya yang diperlukan. Hal ini terbukti relevan dalam bisnis
global, di mana kemampuan berkomunikasi dan berkolaborasi dengan efektif menjadi
kunci kesuksesan.
Lebih jauh, dalam melibatkan kelompok konsumen yang beragam, lembaga ekonomi
yang berakar pada prinsip pendidikan multikultural dapat mengembangkan strategi
pemasaran yang lebih responsif dan relevan. Pendidikan ini juga berperan dalam
menciptakan kesetaraan akses terhadap peluang ekonomi, mengurangi kesenjangan
ekonomi, dan memastikan inklusi ekonomi yang lebih luas. Oleh karena itu,
keterkaitan antara pendidikan multikultural dan lembaga ekonomi tidak hanya
mendukung perkembangan individu, tetapi juga membentuk fondasi yang kokoh bagi
pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif dalam masyarakat yang
semakin beragam.
03
Keterkaitan Pendidikan
Multikultural dengan Lembaga
Agama
Di antara idealitas keagamaan Islam sebagaimana tertulis dalam al-Qur’an adalah
untuk saling mengenal dan menghormati berbagai budaya, ras, dan agama sebagai
suatu realitas kemanusiaan. Akan tetapi pada saat yang sama peta dunia
diwarnai konflik akibat SARA. Kesenjangan antara idealitas dan realitas itulah
yang perlu dijembatani dengan memberikan pemahaman multikultural dalam
proses pendidikan keislaman(Karim & Munir,2017).
Posisi Pendidikan Agama dalam Realitas Multikulturalisme Negara Indonesia
seperti yang dijelaskan dalam penelitian Putra, Kuswanjono & Munir(2020).
adalah bangsa yang religius, sikap hidup religius ini dibuktikan dari aspek
pendidikan, budaya dan kesatu paduan nilai dan moral bangsa. Bukti outentik
dari sifat religius bangsa Indonesia adalah disahkannya bahwa Indonesia sebagai
Negara yang berketuhanan.Ir. Soekarno mengatakan bahwa sangat pentingnya
setiap rakyat Indonesia bertuhan dan menjalankan ajaran agamanya berdasarkan
kepercayaannya. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, Pasal
12 ayat (1) huruf mengamanatkan bahwa “Setiap peserta didik pada setiap
satuan pendidikan berhak mendapatkan pendidikan agama sesuai agama yang
dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama”. Dari pasal ini berarti bahwa
setiap sekolah baik negeri maupun swasta harus menyiapkan tenaga pendidik
keagamaan berdasarkan pada keyakinan peserta didiknya.Penerapan pembelajaran
agama disekolah-sekolah di Indonesia boleh dikatakan selamaini sudah
berjalan(Wahab, 2011).
04
Keterkaitan pendidikan
multikultural dengan lembaga
pendidikan
Pendidikan multikultural memiliki keterkaitan yang mendalam dengan lembaga
pendidikan, karena lembaga pendidikan berperan sebagai panggung utama dalam
membentuk perspektif dan nilai-nilai multikultural di kalangan siswa. Dalam konteks
ini, pendidikan multikultural bertujuan untuk menciptakan lingkungan pembelajaran
yang memahami, menghormati, dan merangkul keberagaman budaya, etnis, agama,
dan latar belakang sosial.