EMOSIONAL
DANIEL GOLEMAN
Siapa pun bisa marah. Marah itu
mudah. Tetapi, marah orang yang tepat,
dengan kadar yang sesuai, pada waktu
yang tepat, demi tujuan yang benar, dan
dengan cara yang baik- bukanlah hal
yang mudah. (Aristoteles, The
Nicomachean Etnics)
MENGAPA EKSPLORASI INI
PENTING?
Banyaknya berita berita buruk
Apa yang bisa kita ubah? Faktor mana yang lebih berperan? IQ atau IE?
PART 1.
OTAK EMOSIONAL
APA KEGUNAAN EMOSI?
Bila ditinjau dari aspek nalar, pengorbanan diri semacam itu jelas tidak
rasional; bila ditinjau dari aspek perasaan, tindakan tersebut merupakan
satu satunya pilihan.
Pandangan mengenai kodrat manusia yang mengabaikan kekuatan emosi
jelaslah pandangan yang amat picik.
Sebagaimana kita ketahui dari pengalaman, apabila masalahnya
menyangkut pengambil keputusan dan tindakan, aspek perasaan sama
pentingnya -dan sering kali lebih penting- daripada nalar.
Bagaimanapun, kecerdasan tak berarti apa apa bila emosi yang berkuasa.
BILA NAFSU MENGALAHKAN
NALAR.
Salah satu warisan evolusi yang berhubungan dengan masalah
emosional adalah rasa takut yang mendorong kita melindungi
keluarga dari bahaya. Rasa takut telah memancing Crabtree
melakukan tembakan sebelum ia sepenuhnya memahami apa
yang ditembaknya, bahkan sebelum ia mengenali suara
putrinya.
Menurut para ahli biologi evolusioner, reaksi otomatis semacam
initelah terekam dalam sistem saraf manusia dimana reaksi
otomatis ini dapat menentukan hidup dan mati.
Para peneliti menemukan lebih banyak detail detail fisiologi tentang bagaimana
masing masing emosi mempersiapkan tubuh untuk reaksi yang sangat berbeda :
Bila darah amarah mengalir ke tangan, tangan akan mudah menyambar senjata atau menghantam lawan.
Bila darah ketakutan mengalir ke otot otot rangka besar seperti kaki, kaki akan jauh lebih mudah diajak mengambil langkah seribu.
Timbulnya kebahagiaan adalah meningkatnya kegiatan di pusat otak yang menghambat perasaan negatif dan meningkatkan energi yang ada
dan menenangkan perasaan yang menimbulkan kerisauan
Naiknya alis sewaktu terkejut, memungkinkan diterimanya bidang penglihatan yang lebih lebar dan memudahkan kita memahami apa yang
sebenarnya terjadi.
Ungkapan jijik memberi reaksi seperti wajah jijik- bibir atas mengerut dan hidung sedikit berkerut dan juga reaksi menutup mulut atau hidung.
Rasa sedih memberikan efek ebergi yang menurun dan kurangnya semangat hidup.
PART 2. ANATOMI
PEMBAJAKAN
EMOSI
Hidup adalah lelucon bagi
orang orang yang berpikir
dan tragedi bagi mereka yang
mengandalkan perasaan.
(Horace Walpole)
Ledakan emosional semacam itu merupakan pembajakan saraf. Pada
saat saat tersebut, pusat otak dalam limbik mengumumkan adanya
keadaan darurat sambil menghimpun bagian bagian lain otak untuk
mendukung agendanya yang mendesak yang berlangsung seketika.
Ciri utama pembajakan semacam itu adalah begitu saat semuanya
berlalu, mereka yang mengalaminya tidak menyadari apa yang baru
saja mereka lakukan.
Namun, tidak semua pembajakan membawa beban. Bila suatu
lawakan menyebabkan seseorang tertawa hebat, itupun merupakan
reaksi dari limbik.
LETAK SEMUA NAFSU