Anda di halaman 1dari 7

Bagaimana Hubungan Emosi Dan Otak?

Bagian otak yang bertanggung jawab terhadap emosi adalah bagian yang disebut sistem limbik. Adapun struktur otak yang berperan adalah hippocampus, cingulate gyrus, rhinal cortex, amygdala, dan orbitofrontal cortex. Disanalah emosi diatur. Mulai dari menerima informasi tentang situasi, memunculkan adanya perasaan tertentu, sampai membangkitkan reaksi fisiologis. Jaak Pankseep, seorang peneliti emosi terkemuka, mengemukakan adanya aliran perintah emosi di dalam otak. Aliran perintah emosi itu memiliki 2 macam cara yang simultan., yakni komunikasi pada beberapa struktur otak dan melakukan fungsi merespon situasi yang menimbulkan tantangan (terdiri dari 7 hal, yakni yang bisa membangkitkan harapan, kemarahan, ketakutan, dorongan seksual, perlindungan, kepanikan atau keterpisahan, dan permainan atau dominasi). Keduanya menyampaikan informasi dari organ pengindra (penglihat, pendengar, pencium, perasa, peraba), association cortex, dan dari memori ke sistem limbik dan bagian lain dari sistem syaraf. Sebagai hasilnya, individu akan berperilaku secara integral dan adaptif. Jika marah maka akan menunjukkan ekspresi marah. Tidak akan terjadi saat marah malah menunjukkan ekspresi bahagia.
http://www.psikoterapis.com/?en_bagaimana-hubungan-emosi-dan-otak-,236

Pengertian Emosi Ilmuwan bernama Joseph Le Doux mengatakan."The brain states and bodily responses are the fundamental fact of an emotion." Artinya fakta dari tumbuhnya sebuah emosi adalah karena adanya otak dan tubuh yang merespon. Dapat ditarik kesimpulan, bahwa emosi dapat tumbuh ketika ada sesuatu yang terjadi pada diri manusia, baik itu yang bersumber dari diri maupun dari orang disekitar kita. b. Jenis - jenis Emosi Emosi terbagi menjadi dua yaitu emosi positf dan emosi negatif. Emosi positif adalah : 1) Emosi bahagia Situasi-situasi yang bisa menimbulkan emosi bahagia di antaranya adalah : *Aktivitas yang tujuannya diinginkan atau tercapainya tujuan yang diinginkan *Mendapat keuntungan secara umum, misalnya mendapat untung usaha, memperoleh hadiah, memperoleh uang, mendapatkan juara kelas, dan lainnya *Persetujuan sosial dari teman, rekan, orang tua, guru, dan orang yang dinilai penting dan dihargai *Mengingat hal-hal yang familiar; seperti mengurangi aktivitas yang menyenangkan, bertemu seseorang atau sesuatu yang dikenal. *Sukses dalam aktivitas baru *Sukses bertemu teman baru atau sahabat baru *Melihat atau mendengar sesuatu yang baru dan menyenangkan Sedangkan contoh dari Emosi negatif diantaranya adalah : 2) Emosi marah Situasi-situasi yang bisa menimbulkan emosi marah di antaranya: *Ditekan untuk melakukan sesuatu *Terhina (baik secara psikologis maupun secara verbal) *Keterbatasan, terhambat dan frustrasi (secara fisik maupun psikologis, terancam oleh seseorang, serangan berbahaya, dan batasan sosial) *Mengalami atau mengamati suatu perlakuan yang tidak biasa. *Keterkungkungan yang terus terjadi dan tercegahnya pemenuhan kebutuhan 3) Emosi jijik Situasi-situasi yang bisa menimbulkan emosi jijik di antaranya adalah : *Adanya sensasi yang timbul karena rasa yang tidak enak, bau busuk, sesuatu yang berminyak dan berlendir, melihat sesuatu atau seseorang yang kotor dan sangat buruk *Perilaku yang sangat bertentangan dengan standar norma, agama, moral dan kebiasaan 4) Emosi terkejut Situasi-situasi yang bisa menimbulkan emosi terkejut di antaranya adalah : *Kejadian yang tidak diharapkan *Sensasi yang luar biasa (dari sisi rasa maupun penglihatan) 5) Emosi takut Situasi-situasi yang bisa menimbulkan emosi takut di antaranya adalah :

*Hidup dalam bahaya, baik bahaya karena kejadian, karena seseorang, atau karena ide. *Terancam secara verbal maupun fisik; dihukum, dihina dan dimarahi oleh lawan yang lebih kuat *Kehilangan dukungan *Keterasingan c. Fungsi Emosi Emosi memiliki peranan yang sangat penting bagi manusia untuk menghadapi situasi tertentu, baik dalam keadaan darurat maupun keadaan yang lainnya. Fungsi dari emosi diantaranya adalah : 1) Menimbulkan respons otomatis sebagai persiapan menghadapi krisis. Bayangkan tiba-tiba Anda bertemu dengan ular. Anda mungkin merasa terkejut dan lalu melompat. Karena terkejut itulah maka Anda selamat dari gigitan ular. Tiba-tiba saja Anda melompat. Bayangkan juga saat Anda bertemu harimau di hutan, karena Anda takut maka Anda melarikan diri. Tanpa berpikir apapun Anda lari begitu saja. Artinya, keadaan krisis bisa dilewati karena Anda memiliki respons otomatis. Anda otomatis merespons ular dengan melompat, dan merespons harimau dengan berlari. Bayangkan juga Anda dimarahi oleh atasan Anda karena kerja Anda tidak beres. Anda merasa takut. Jika tidak selesai maka Anda akan dipecat. Oleh karena rasa takut itu, maka Anda berusaha menyelesaikan pekerjaan. 2) Menyesuaikan reaksi dengan kondisi khusus. Pada saat kita ditinggalkan oleh orang yang kita sayangi, kita akan bersedih hati. Adanya sedih membuat kita menyesuaikan diri dengan reaksi yang tepat untuk kondisi kehilangan. Lalu misalnya kita sedang berlayar di lautan dengan kapal laut. Saat itu ada badai besar menerjang, kapalnya digoncang ke sana kemari. Boleh jadi karena emosi cemas, kita jadi lebih waspada. Lalu memakai pelampung, berpegangan erat, atau melakukan tindakan keamanan lainnya. 3) Memotivasi tindakan yang ditujukan untuk pencapaian tujuan tertentu. Emosi-emosi tertentu mendorong seseorang melakukan tindakan tertentu. Misalnya pada saat mengalami emosi harapan. Kita akan berusaha untuk menggapai pencapaian tersebut. 4) Mengomunikasikan sebuah niat pada orang lain Ketika kita marah, apa yang ingin kita sampaikan kepada orang lain? Mungkin kita ingin menyampaikan perasaan marah tersebut kepada orang yang telah membuat kita marah, atau kita ingin menyampaikan bahwa kita tidak ingin disepelekan atau bisa jadi menyampaikan bahwa kita ingin memukul orang yang sudah membuat kita marah. Intinya ada pesan ketika kita melakukan emosi tersebut. 5) Meningkatkan ikatan sosial Apa jadinya jika hubungan sosial kita dengan orang lain tanpa ada emosi? Hubungan itu hambar saja. Tidak akan ada rasa dekat yang terbangun. Adanya emosi yang positif seperti rasa bahagia, penerimaan, sayang, kegembiraan, kedamaian, akan membuat hubungan sosial yang ada semakin erat. Kita semakin dekat dengan teman-teman karena terbangunnya emosi yang positif yang terus menerus lebih kuat dalam hubungan itu. 6) Meningkatkan daya ingat terhadap memori tertentu Seseorang akan lebih mengingat kembali kenangan-kenangan yang diliputi oleh emosi yang kuat. Misalnya saat seseorang yang tidak pernah mendapat rangking satu, tiba-tiba ia mendapat rengking satu. Seseorang itu akan merasa melayang di udara . Atau ketika ada seseorang yang ditinggal mati oleh nenek nya. Hal tersebut adalah salah satu contoh yang membuat kenangan dapat diliputi oleh emosi yang kuat. d. Anatomi Otak Perlu juga saya jelaskan tentang anatomi otak, karena otak sangat berperan penting dalam terjadinya emosi. Otak merupakan saraf utama yang terletak di dalam rongga tengkorak. Otak manusia dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu otak depan, otak tengah dan otak belakang. Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan manusia, otak pun berkembang. Otak depan berkembang dan membentuk otak besar (serebrum), otak tengah berukuran kecil dan menjadi penghubung antara otak depan dan otak belakang, sedangkan otak belakang menjadi otak kecil (serebelum) dan sumsum lanjutan. Otak besar merupakan pusat saraf utama yang mengendalikan kegiatan tubuh. Fungsi otak besar antara lain sebagai pusat kesadaran dan pengendalian kesadaran (emosi termasuk), juga sebagai pusat ingatan. e. Bagian Otak yang Berhubungan Langsung dengan Emosi Setelah kita tahu anatomi otak, penting kiranya penulis menjelaskan bagian otak yang berhubungan langsung dengan emosi. Di otak, bagian yang sangat berkenaan langsung dengan emosi adalah amygdala (bahasa latin untuk almond) karena bentuknya yang hampir menyerupai kacang almond. Amygdala merupakan komponen utama penghasil emosi .Otak manusia memiliki dua amygdala yang ukurannya relatif lebih besar dibandingkan primata lainnya. Adapun neuroscientist yang pertama kali

menemukan fungsi amygdala pada fungsi emosional dari otak manusia adalah Joseph LeDoux (Centre for Neural Science, New York University). Amygdala merupakan bagian otak yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan memori yang berkaitan dengan emosi. Pada individu yang amygdala-nya diambil untuk alasan medis, individu tersebut menjadi kurang tertarik pada individu lain.Walaupun ia masih dapat berkomunikasi dan menjalani berbagai tes kognitif, namun pengenalannya pada kerabat, teman bahkan ibunya menjadi sangat buruk. Ekspresinya untuk berbagai kondisi menjadi pasif. Pengenalannya pada kadar emosi dari suatu kejadian menjadi sangat minim. Kondisi ini disebut sebagai affective blindnness. Wajar saja jika individu ini tidak dapat menangis, karena untuk dapat menangis, amygdala perlu memicu struktur sekitarnya hingga dikeluarkan air mata.

f. Proses Terhubungnya Emosi dengan Otak Penulis akan memberikan contoh bagaimana proses terhubungnya emosi dengan otak. Ketika terjadi suatu kejadian yang memicu emosi, katakanlah misalnya takut, maka amygdala mengirim pesan ke semua bagian dari otak sehingga memicu dikeluarkannya hormon yang berkenaan dengan reaksi paling primitif, apakah lawan atau berlari. Hal ini dilakukan dengan cara memicu pusat pergerakan, mengaktifkan sistem kardiovascular, mensiagakan otot dan lainnya. Selain itu amygdala juga memicu dikeluarkannya neurotransmitter norepinephrine untuk meningkatkan reaksi dari area utama otak, sehingga panca indra menjadi lebih siaga. amygdala juga mengirim pesan ke batang otak sehingga memunculkan ekspresi takut, ketegangan, meningkatkan laju detak jantung yang meninggikan tekanan darah dan membuat nafas menjadi lebih cepat dan dangkal. Penelitian yang dilakukan oleh LeDoux mengindikasikan bahwa aliran informasi yang diterima dari panca indra terpecah menjadi dua jalur. Satu jalur menuju ke thalamus berlanjut ke neo cortex, sementara jalur yang lain mengarah ke amygdala. Jalur langsung dari thalamus ke amygdala terdiri atas rangkaian neuron yang jumlahnya lebih sedikit dibandingkan pada jalur yang menghubungkan thalamus dengan neo cortex. Rute antara thalamus ke neo cortex panjangnya dua kali lebih panjang dibandingkan rute dari thalamus ke amygdala. Informasi dari thalamus ke amygdala dapat bergerak dalam satuan 12/1000 detik (lebih singkat dari pada satu nafas). Arsitektur ini yang memungkinkan amygdala dapat merespon lebih cepat (sangat kilat) bahkan sebelum neo cortex menerima dan mengenali keseluruhan informasi yang dikirim dari thalamus. Dari thalamus sebagian besar informasi mengalir ke neo cortex dibandingkan ke amygdala. Bagian yang mengatur aliran informasi tersebut adalah prefrontal lobes. Ketika ada suatu kejadian yang tidak diinginkan, prefrontal lobes melakukan penimbangan untung-rugi atas respon yang akan dilakukan. Pada binatang, responnya sangat terbatas, lawan atau lari. Pada manusia alternatif responnya bisa lebih banyak, mulai dari lawan, negosiasi, diskusi, merayu, hingga lari. Sama seperti amygdala, ketiadaan prefrontal lobes membuat individu tidak memiliki aspek emosional pada hidupnya. g. Dampak Hubungan Emosi Terhadap Otak Manusia Dampak dari hubungan emosi bisa positif ataupun negatif. Pada umumnya dampak positif bisa ada ketika seseorang menyikapi emosi itu dengan baik dan terkontrol, sebagai contoh ketika kita sedang marah, karena emosinya terkontrol maka tidak terjadi kemarahan yang dapat mengakibatkan konflik antar manusia. Rasul mengajarkan kepada manusia untuk menyikapi suatu masalah penuh dengan kesabaran. Kenapa pada zaman Rasul Islam bisa tegak? Hal ini dikarenakan sikap Rasul yang sabar dalam menghadapi orang Quraisy, beliau dengan penuh rasa sabar berdakwah kepada ummatnya untuk memeluk agama Islam walaupun pada awalnya bangsa Quraisy banyak yang tidak menerima, bahkan sampai ada yang mencaci dan memaki beliau, namun beliau tetap sabar dalam situasi yang ada. Mungkin Anda pernah bertengkar dengan kerabat Anda, kebanyakan dari pertengkaran itu bisa saja terjadi karena adanya pendapat yang saling bertolak belakang dan saling mempertahankan satu sama lainnya. Tapi karena Anda dan kerabat anda mempertahankan pendapatnya masing-masing tapi menghalalkan segala cara untuk disetujui oleh orang lain, akhirnya keduanya saling bertikai. Coba jika hal tadi dipikirkan dengan pikiran yang jernih tanpa dikotori hal serupa tadi, mungkin Anda dan kerabat Anda akan mencapai satu kesepakatan tanpa adanya konflik. Jadi emosi bisa berdampak positif atau negatif, tergantung dari bagaimana cara menyikapi emosi tersebut. Sebenarnya emosi positif ataupun negatif tidak masalah jika kita menyikapi emosi itu secara positif.

The Emotional Brain: The Mysterious Underpinnings of Emotional Life, 1996, Simon & Schuster, 1998 Touchstone edition: ISBN 0-684-83659-9 Synaptic Self: How Our Brains Become Who We Are. 2002, Penguin Putnam, 2003 paperback: ISBN 0-14-2001783 The Self: From Soul to Brain: (Annals of the New York Academy of Sciences), Editor, 2003 New York Academy of Sciences ISBN 978-1-57331-450-3 Post-traumatic Stress Disorder: Basic Science and Clinical Practice, co-Editor, 2009 Humana Press ISBN 978-160327-328-X

Hubungan Otak dan Bakat


OPINI | 15 December 2011 | 12:00 Dibaca: 277 Komentar: 2 Nihil Otak adalah pusat sistem syaraf yang memiliki volume sekitar 1.350cc dan terdiri atas 100 juta sel saraf atau neuron. Otak mengatur pengaturan seluruh badan dan pemikiran manusi. Menurut teori hemisphere, otak terdiri dari otak kanan (hemisphere kanan) yang berfungsi untuk memproses bahasa dan lebih aktif ketika seseorang terlibat dalam beberapa tugas yang bersifat logis, simbolik dan berangkai seperti memecahkan persoalan matematika dan memahami materi yang bersifat teknis dan otak kiri (hemisphere kiri) yang mampu memecahkan persoalan-persoalan yang menuntut kemampuan visual-spasial, kemampuan menggunakan peta atau meniru pola berkaitan, menganalisis wajah, dan membaca ekspresi wajah. Hemisfer kanan aktif dalam berkreasi dan memberikan apresiasi terhadap seni dan music. Otak mempunyai tiga tingkatan, yaitu (1) otak reptil yang berfungsi mengatur fungsi utama tubuh seperti denyut jantung dan pernapasan, mengatur reaksi seseorang terhadap bahaya atau ancaman. (2) otak mamalia berperan dalam mengatur kebutuhan akan keluarga, strata social, emosi dan rasa memiliki, juga mengatur memori jangka panjang yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran didalamnya terdapat sytem limbic yang akan menentukkan otak mana yang akan aktif, otak reptil atau otak neo cortex. Dalam system limbic yang terdiri dari amygdala, hippocampus, thalamus, dan hypothalamus, dan (3) otak neo cortex, otak bagian ini dapat aktif dan digunakan untuk berpikir dengan baik apabila kita dalam keadaan senang, rileks. Otak neo cortex adalah 80% dari bagian otak, jadi apabila kita ingin berpikir dengan baik dan maksimal maka belajarlah dalam keadaan senang bahagia, rileks Hubungan antara otak dan bakat dapat dikatakan cukup erat, Menurut beberapa penelitian, para ahli berpendapat bahwa anak berbakat adalah anak yang prestasinya memuaskan dalam bidangnya masing-masing.. Peran otak dalam keberbakatan adalah seseorang yang mempunyai IQ tinggi digolongkan sebagai anak berbakat (salah satu ciri anak berbakat). Namun apakah orang yang berIQ tinggi saja yang mempunyai bakat, tentu tidak..Bakat itu dibawa sejak lahir kemudian digali pada masih usia dini dan terus menerus dikembangkan. Dalam mengembangkan bakat ada dua faktor yang mempengaruhi yaitu faktor gen dan faktor lingkungan. Ketika faktor gen diketahui mendukung bakat A, kemudian lingkungan sekitarnya juga mendukung bakat A, maka bakatnya akan terasah dengan baik. Demikian juga ketika lingkungan sekitar sangat mendukung bakat A, namun tidak ada gen yang mempunyai bakat A, maka bakat pun sedikit demi sedikit akan terasah dengan baik, meskipun butuh proses untuk menuju maksimal, namun ketika faktor gen mendukung, tetapi lingkungannya tidak mendukung bakat A, maka bakat sedikit semi sedikit akan terkikis. Maka dari itu perlunya lingkungan sekitar yang mendukung suatu bakat untuk mencapai tahap maksimal dari bakat tersebut.

Indikator yang lain adalah kreativitas yang tinggi dan komitmen pada tugas yang kuat, hal ini berkaitan dengan fungsi otak kanan,maka untuk mencapai kreativitas yang tinggi, perlu menyeimbangkan fungsi otak kiri yang lebih dominan pada logika,kognitif dan otak kanan yang berfungsi merangsang kreativitas, imajinasi, intuisi dan seni. Namun pembelajaran yang masih sangat dominan adalah mementingkan pengaktifan otak kanan untuk menyeimbangkan otak kanan dan kiri sehingga kreativitas dapat diasah, tentunya juga didukung faktor lingkungan yang baik. Jadi perlunya penyeimbangan aktifnya otak kanan dan kiri untuk mengasah kreativitas. Dengan begitu sangat berkaitan peran otak yang mendukung untuk menunjang maksimalnya pengasahan bakat dalam diri seseorang, namun terlepas dari itu peran lingkungan dalam pengasahan/perkembangan bakat juga sangat diperlukan sebagai penyeimbang. Dalam proses pembelajaran, ketika seorang guru ingin membantu perkembangan bakat siswa, maka peran guru adalah fasilitator atau yang mengarahkan siswa untuk menyeimbangkan kedua belah otak dan motivasi positif dari guru untuk menunjang maksimalnya bakat yang dimiliki oleh siswa. http://edukasi.kompasiana.com/2011/12/15/hubungan-otak-dan-bakat-421620.html Berapa kali Anda beralih ke musik untuk mengangkat Anda lebih jauh di saat bahagia, atau mencari kenyamanan musik saat serangan melankolis? Musik mempengaruhi kita semua. Tapi hanya pada saat-saat terakhir ini para ilmuwan berusaha menjelaskan dan menghitung dampak cara musik kita pada tingkat emosional. Meneliti hubungan antara melodi dan pikiran mengindikasikan bahwa mendengarkan dan bermain musik benar-benar bisa mengubah bagaimana otak kita, dan karena itu tubuh kita, fungsi. Tampaknya daya penyembuh dari musik, atas tubuh dan jiwa, hanya saja mulai dipahami, meskipun terapi musik bukanlah hal baru. Untuk terapis bertahun-tahun telah mendukung penggunaan musik di kedua mendengarkan dan belajar untuk mengurangi kecemasan dan stres, menghilangkan nyeri. Dan musik juga telah direkomendasikan sebagai bantuan untuk perubahan positif dalam suasana hati dan keadaan emosional. Michael DeBakey, yang pada tahun 1966 menjadi ahli bedah pertama yang berhasil menanamkan hati buatan, adalah pada catatan mengatakan: "Membuat dan mempromosikan musik melakukan ekspresi diri dan memberikan kepuasan diri saat memberikan kesenangan kepada orang lain. Dalam dunia kedokteran, laporan yang diterbitkan menunjukkan bahwa peningkatan musik memiliki efek penyembuhan pada pasien. " Dokter sekarang percaya menggunakan terapi musik di rumah sakit dan rumah-rumah jompo tidak hanya membuat orang merasa lebih baik, tetapi juga membuat mereka lebih cepat sembuh. Dan seluruh bangsa, para pakar medis mulai menerapkan wahyu baru tentang dampak musik pada otak untuk merawat pasien. Dalam satu studi, peneliti Michael Thaut dan timnya rinci bagaimana korban stroke, cerebral palsy dan penyakit Parkinson yang bekerja untuk musik mengambil lebih besar, langkah-langkah yang lebih seimbang dari mereka yang telah iringan terapi tidak. peneliti lain telah menemukan suara drum dapat mempengaruhi bagaimana tubuh bekerja. Dikutip dalam artikel tahun 2001 di USA Today, Suzanne Hasner, ketua departemen terapi musik di Berklee College of Music di Boston, mengatakan bahkan mereka dengan demensia atau cedera kepala mempertahankan kemampuan musik. Artikel ini melaporkan hasil percobaan di mana peneliti dari Mind-Body Wellness Center di Meadville, Pa, dilacak 111 pasien kanker, yang bermain drum selama 30 menit sehari. Mereka menemukan memperkuat sistem kekebalan dan

meningkatkan tingkat melawan kanker sel di banyak pasien. "Jauh di dalam memori jangka panjang kami adalah musik yang dibacakan," kata Hasner. "Hal ini diproses di bagian emosional otak, amigdala. Di sinilah Anda ingat musik yang diputar pada pernikahan Anda, musik cinta pertama Anda, bahwa tarian pertama. Seperti hal-hal masih dapat diingat bahkan pada orang dengan penyakit progresif Hal ini dapat jendela, cara untuk menghubungi mereka. ". The American Music Therapy Organisasi klaim terapi musik dapat memungkinkan untuk "keintiman emosional dengan keluarga dan pengasuh, relaksasi untuk seluruh keluarga dan menghabiskan waktu bersama-sama berarti dengan cara yang positif dan kreatif". Para ilmuwan telah membuat kemajuan dalam eksplorasi ke dalam kenapa musik harus memiliki efek ini. Pada tahun 2001 Dr Anne Darah dan Robert Zatorre dari McGill University di Montreal, menggunakan tomografi emisi positron, atau PET scan, untuk mengetahui apakah struktur otak tertentu yang distimulasi oleh musik. Dalam studi mereka, Darah dan bertanya Zatorre 10 musisi, lima pria dan lima perempuan, untuk memilih musik aduk. Subyek kemudian diberikan PET scan ketika mereka mendengarkan empat jenis rangsangan audio - musik yang dipilih, musik lain, kebisingan umum atau diam. Setiap urutan diulang tiga kali dalam urutan acak. Darah mengatakan saat subyek mendengar musik yang memberi mereka "menggigil," PET scan terdeteksi aktivitas di bagian otak yang juga distimulasi oleh makanan dan seks. Hanya mengapa manusia dikembangkan seperti biologis berbasis apresiasi musik masih tidak jelas. Apresiasi makanan dan dorongan untuk seks berkembang untuk membantu kelangsungan hidup spesies, tapi "musik tidak berkembang secara ketat untuk tujuan bertahan hidup," kata Darah Associated Press pada saat itu. Dia juga berpendapat bahwa karena musik mengaktifkan bagian otak yang membuat kita bahagia, ini menunjukkan hal bisa mendapatkan keuntungan fisik dan mental kita kesejahteraan. Ini adalah berita baik bagi pasien yang menjalani operasi bedah yang mengalami kecemasan dalam mengantisipasi prosedur tersebut. peneliti Polandia, Zbigniew Kucharski, di Akademi Kedokteran Warsawa, mempelajari efek terapi akustik untuk manajemen takut pada pasien gigi. Selama periode Oktober 2001 sampai Mei 2002, 38 pasien gigi berusia antara 16 dan 60 tahun diamati. Para pasien menerima terapi variasi akustik, praktik di mana musik melalui headphone diterima dan juga vibrator. Dr Kucharski menemukan perasaan negatif menurun lima kali lipat untuk pasien yang menerima terapi 30 menit akustik baik sebelum dan setelah prosedur gigi mereka. Untuk kelompok yang mendengar dan merasakan musik hanya sebelum operasi, perasaan takut dikurangi dengan faktor 1,6 saja. Untuk kelompok terakhir (kontrol), yang hanya menerima terapi akustik selama operasi, tidak ada perubahan di tingkat merasa takut. Sebuah studi 1992 diidentifikasi mendengarkan musik dan instruksi relaksasi sebagai cara yang efektif untuk mengurangi rasa sakit dan kecemasan pada perempuan menjalani prosedur ginekologis yang menyakitkan. Dan studi lain telah terbukti musik dapat mengurangi lain 'negatif' emosi manusia seperti takut, tertekan dan depresi. Sheri Robb dan tim peneliti menerbitkan sebuah laporan dalam Journal of Music Therapy pada tahun 1992, menjabarkan temuan-temuan mereka bahwa musik prosedur relaksasi dibantu (mendengarkan musik, bernapas dalam-

dalam dan latihan lainnya) secara efektif mengurangi kecemasan pada pasien bedah pediatrik di unit luka bakar. "Musik," kata Esther Mok dalam Journal AORN pada bulan Februari 2003, "adalah mudah diberikan, tidak mengancam, non-invasif, dan alat murah untuk menenangkan kecemasan pra operasi." Sejauh ini, menurut laporan yang sama, peneliti tidak dapat dipastikan mengapa musik memiliki pengaruh menenangkan pada pasien medis. Salah satu aliran pemikiran percaya musik dapat mengurangi stres karena dapat membantu pasien untuk bersantai dan tekanan darah juga rendah. Peneliti lain mengklaim musik memungkinkan getaran tubuh untuk menyinkronkan dengan irama orang di sekitarnya. Misalnya, jika pasien cemas dengan detak jantung balap mendengarkan musik lambat, denyut jantungnya akan melambat dan sinkronisasi dengan irama musik. hasil seperti ini masih sesuatu yang misteri. Kemampuan luar biasa bahwa musik telah mempengaruhi dan memanipulasi emosi dan otak bisa dipungkiri, namun sebagian besar masih bisa dijelaskan. Selain aktivitas otak, pengaruh musik pada kadar hormon dalam tubuh manusia juga dapat diukur, dan ada bukti yang pasti bahwa musik dapat menurunkan tingkat kortisol dalam tubuh (berhubungan dengan gairah dan stres), dan meningkatkan tingkat melatonin ( yang dapat menginduksi tidur). Hal ini juga dapat mempercepat pelepasan endorfin, penghilang rasa sakit alami tubuh. Tapi bagaimana musik berhasil dalam mendorong emosi dalam diri kita? Dan mengapa emosi ini sering begitu kuat? Jawaban sederhana adalah bahwa tidak ada yang tahu belum. Sejauh ini kita dapat mengukur beberapa tanggapan emosional yang disebabkan oleh musik, tetapi kita belum bisa menjelaskan mereka. Tapi itu OK. Saya tidak harus mengerti listrik untuk manfaat dari cahaya ketika aku menghidupkan lampu ketika saya masuk ke kamar, dan aku tidak harus mengerti mengapa musik bisa membuat saya merasa lebih baik secara emosional. Hanya saja - Pencipta kita membuat kita seperti itu.

Pasal Sumber: http://www.ArticleStreet.com/profile/duaneshinn-394.html

Tentang Penulis
Duane Shinn adalah pengarang dari 101 bebas-minggu online populer e-mail newsletter berjudul "Amazing Secrets Of Menyenangkan Chords Piano & mendesis Chord progresi" dengan lebih dari 84.400 pelanggan saat ini.

Anda mungkin juga menyukai