Anda di halaman 1dari 11

N SENI TEATER MAK YONG

GURU PEMBIMBING : Dara Sasmita S.Pd

Disusun oleh kelompok 2 :


1.Anggun Putriani
2.Aril Wibowo
3.Miranti Karnia Putri
4.Rosalinda Situmorang
5.Helmi Tri Putri
6.Syafiq Bramantyo Pasha

SMAN 4 TANAH PUTIH


Tp:2023/2024

MAK YONG RIAU


PENGERTIAN TEATER MAK YONG

 Mak Yong merupakan pertunjukan tradisional peninggalan kebudayaan


Melayu tertua yang sangat digemari oleh masyarakat Melayu di berbagai
daerah, terutama di Sumatra Utara dan Riau. Cerita yang dibawakan adalah
kisah raja-raja dan Hikayat Melayu. Seperti teater daerah yang lain, tiga
unsur peran utama dalam Mak Yong adalah nyanyian, tarian, dan lawak,
yang dilakukan dengan iringan perangkat musik tradisional setempat.
 Dialog di atas pentas menggunakan bahasa Melayu. Sebuah rombongan
terdiri atas kurang lebih 15 orang yang bertugas sebagai pemain teater dan
pemain musik. Setiap pertunjukan dapat berlangsung dari jam 20.00 sampai
menjelang subuh. Serangkaian cerita Mak Yong dapat dipertunjukkan
berturut- turut selama berhari-hari.
SEJARAH TEATER MAK YONG

❑ Menurut Direktorat Teater Tradisional yang diselenggarakan oleh Dewan


Kesenian Jakarta bersama Direktorat Pembinaan Kesenian, Mak Yong
tersebar di Riau pada tanggal 13 Desember 1975.

❑ Menurut kisah yang diceritakan Pak Abdul Rahman (Amanriza, 1993) di


Manatang Arang, Kepulauan Riau tahun 1927, seni pertunjukan Makyong
berasal dari permainan yang dilakoni oleh harimau jadi-jadian.
CIRI KHAS TEATER MAK YONG

 Lawak-jenaka, humoris-karikatur.
 Multibahasa atau multilingual.
 Melibatkan penonton dalam cerita.
 Tari, nyanyi, dan percakapan berjalan sejajar.
 Nonrepertoar atau tidak menjalankan cerita secara hapalan. Mak Yong
mementingkan gerakan spontanitas, menampilkan gaya improvisasi yang
terampil, dan menonjolkan imajinasi yang tajam serta tinggi.
 Musik dan adegan bergantian, saling mengisi dan berurutan.
 Pemain laki-laki bertopeng secara simbolis sebagai perlambang tokoh.
 Pemeran bertindak juga sebagai properti dan seting dekorasi.
 Berisi cerita rakyat yang telah dikenal masyarakat.
Tidak terikat oleh keinginan seorang sutradara.
TEMPAT TEATER MAK YONG

❑ Makyong tidak memerlukan set kelengkapan dekorasi, atau layar untuk


pergantian babak.

❑ Makyong dipentaskan di lapangan terbuka, tempat pentas harus diberi atap


yang menggunakan bubungan dengan enam buah tiang penyangga.Pada kayu
yang melintang dihiasi daun kelapa muda.

❑ Bila dimainkan di istana, Makyong dipentaskan di panggung beton


berbentuk segi enam.
URUTAN TEATER MAK YONG

❑ Setelah ketua panjak yang disebut Bomo mendapatkan tempat yang tepat
untuk pementasan Makyong, ia harus melakukan serangkaian upacara
sebelum pementasan dilakukan.

❑ Mula-mula dilakukan upacara mengasap alat-alat yang terdiri dari


sebuah gendang penganak, sebuah gendang pengibu, dua buah tawak-
tawak/gong, dua buah mong/kromong, sebuah gedu-gedung, sebuah
canang, sebuah serunai dan sebuah rebab.

❑ Upacara mengasap dilanjutkan pada alat-alat bbermain lainnya,


termasuk canggai (kuku-kuku palsu panjang).
❑ Acara selanjutnya disebut buang bahasa atau buka tanah dengan
menanam sebutir telur ayam, segenggam beras basuh, segenggam beras
kuning, brtih, sirih sekapur, dan sebatang rook daun nipah.Setelah sang
Bomo memerintah pembantunya emnnam benda-benda tersebut, ia
mulai nmenurkan betih dan beras basuh ke sekekliling tempat bermain,
sambil membaca serapah dan mantra yang diiringi bunyi music berirama
magis.

❑ Serapah tersebut berbunyi :


Assalamu'alaikum Wa'alaikumsalam
Tabik orang di laut Tabik orang di darat
Aku nak membubuh paras dan tanda di sini
Aku minta tanah yang baik
Bismillahirrahmanirrahim
Bam tanah Jembalang tanah
Aku tahu asak engkau Mulai menjadi bintang timur
Berundurlah engkau dari sini
Jangan engkau menghalang Pekerjaan aku di sini
Huh!

Setelah itu menekankan ujung jarinya ke langit-langit mulutnya, kemudian


menekankan jari itu pada tanah.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai