b
LANDASAN TEOLOGIS MODERASI
DISAJIKAN PADA PELATIHAN BERAGAMA
PENGGERAK PENGUATAN MODERASI BERAGAMA
KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN PASAMAN PROPINSI SUMATERA BARAT
TAHUN 2022
Etriyanto
Alamat Rumah:
Kp. Marapak Kalumbuk Padang
Hp. 081270560373
Email : etriyanto96@gmail.com
Deskripsi singkat
4
Indikator Keberhasilan
5
DISKUSI KELOMPOK
“Jangan samakan Ketika memang harus berbeda, jangan bedakan Ketika kita
memang harus Bersama”
SEMBILAN KATA KUNCI
MODERASI BERAGAMA*
1. Toleransi
2. Komitmen Kebangsaan
3. Nirkekerasan
4. Penghargaan Tradisi
5. Kemaslahatan/ Kabaikan
6. Adil
7. Keseimbangan
8. Kemanusiaan
9. Kemajemukan
*Hasil rumusan Pelatihan Instruktur Nasional Penguatan Moderasi Beragama 19-23 Oktoner 2021
Makna al Wasath
◦ Moderasi dalam bahasa Indonesia biasanya dianggap sebagai terjemahan
dari wasasth, wasathi, dan wasathiyah. Kata “wasath” dalam semua
derivasinya ditemukan dalam lima ayat al-Qur’an.
• َو َك ٰذ ِلَك َج َع ْلٰن ُك ْم ُاَّم ًة َّو َس ًط ا ِّلَت ُك ْو ُنْو ا ُشَه َد ۤا َء َع َلى الَّن اِس َو َي ُك ْو َن الَّر ُسْو ُل َع َلْي ُك ْم َش ِه ْي ًد اۗ
(البقرة)143 :
(اإلسراء: • َو ال َت ْج َع ْل َي َد َك َم ْغ ُلوَلًة ِإَلى ُع ُنِقَك َو ال َت ْبُس ْط َه ا ُك َّل اْلَب ْس ِط َفَت ْق ُعَد َم ُلوًم ا َم ْح ُسوًر ا
)٢٩
(اإلسراء)١١٠ : • َو ال َت ْج َه ْر ِبَص الِتَك َو ال ُتَخ اِفْت ِبَه ا َو اْب َت ِغ َب ْي َن َذ ِلَك َس ِبيال
• َو اْب َت ِغ ِفيَم ا آَت اَك ُهَّللا الَّد اَر اآلِخ َر َة َو ال َت ْن َس َن ِص يَبَك ِم َن الُّد ْن َي ا َو َأْح ِس ْن َك َم ا َأْح َس َن ُهَّللا
ِإَلْي َك َو ال َت ْب ِغ اْل َف َس اَد ِفي األْر ِض ِإَّن َهَّللا ال ُيِح ُّب اْل ُم ْف ِس ِد يَن (القصص)٧٧ :
…Lanjutan,
اَّلِذ ۡى َخ َلَق َس ۡب َع َس ٰم ٰو ٍت ِط َب اًقاؕ َم ا َتٰر ى ِفۡى َخ ۡل ِق الَّر ۡح ٰم ِن ِم ۡن َت ٰف ُو ٍتؕ َفاۡر ِج اۡل َبَص َۙر •
ِع
َه ۡل َتٰر ى ِم ۡن ُفُط ۡو ٍر (الملك)3 :
َو اْق ِص ْد ِفْي َم ْش ِيَك َو اْغ ُضْض ِم ْن َص ْو ِتَۗك ِا َّن َاْن َك َر اَاْلْص َو اِت َلَص ْو ُت اْل َح ِم ْي ِر (لقمن)19 : •
َٰٓي َأُّي َه ا ٱلَّن اُس ِإَّن ا َخ َلْق َٰن ُك م ِّمن َذ َك ٍر َو ُأنَث ٰى َو َج َع ْلَٰن ُك ْم ُشُعوًب ا َو َقَب ٓاِئَل ِلَت َع اَر ُفٓو ۟ا ۚ ِإَّن َأْك َر َم ُك ْم •
ِع نَد ٱِهَّلل َأْت َق ٰى ُك ْم ۚ ِإَّن ٱَهَّلل َع ِليٌم َخ ِبيٌر (الحجرات)13 :
ٰذ
َو اَّلِذ ْي َن ِا َذ ٓا َاْن َف ُقْو ا َلْم ُيْس ِر ُفْو ا َو َلْم َي ْقُت ُرْو ا َو َك اَن َب ْي َن ِلَك َق َو اًم ا (الفرقان)67 : •
Hadits Nabi
• Dari Jâbir bin Samurah berkata, “aku telah shalat bersama Nabi
saw. berkali-kali, dan (aku dapati) shalatnya dalam pertengahan dan
khutbahnya juga pertengahan.” (HR. Muslim)
• Dari Ibn ‘Abbâs berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Wahai
manusia, hindarilah sikap berlebihan (melampaui batas), sebab
umat-umat terdahulu binasa karena sikap melampaui batas dalam
beragama. (HR. Nasai dan Ibnu Majah)
• Dari ‘Abdullâh bin Mas‘ûd berkata, Rasulullah saw. bersabda:
“binasalah orang-orang yang melampaui batas”, (beliau
mengulanginya tiga kali). (HR. Muslim)
Lanjutan,…
• Dari Anas Radhiyallahu anhu ia berkata, “Ada tiga orang mendatangi rumah istri-istri Nabi
SAW untuk bertanya tentang ibadah Beliau, lalu setelah mereka diberitahukan (tentang ibadah
Nabi SAW, mereka menganggap ibadah mereka sedikit sekali. Mereka berkata, “Kita ini tidak
ada apa-apanya dibandingkan dengan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ! Beliau telah
diberikan ampunan atas semua dosa-dosanya baik yang telah lewat maupun yang akan
datang.” Salah seorang dari mereka mengatakan, “Adapun saya, maka saya akan shalat malam
selama-lamanya.” Lalu orang yang lainnya menimpali, “Adapun saya, maka sungguh saya
akan puasa terus menerus tanpa berbuka.” Kemudian yang lainnya lagi berkata, “Sedangkan
saya akan menjauhi wanita, saya tidak akan menikah selamanya.” Kemudian, Rasûlullâh SAW
mendatangi mereka, seraya bersabda, “Benarkah kalian yang telah berkata begini dan begitu?
Demi Allâh! Sesungguhnya aku adalah orang yang paling takut kepada Allâh dan paling taqwa
kepada-Nya di antara kalian. Akan tetapi aku berpuasa dan aku juga berbuka (tidak puasa), aku
shalat (malam) dan aku juga tidur, dan aku juga menikahi wanita. Maka, barangsiapa yang
tidak menyukai sunnahku, maka ia tidak termasuk golonganku. (HR. Bukhari dan Muslim)
Moderasi Beragama dalam Islam