Anda di halaman 1dari 15

‫‪Edisi : 025/Tahun II/ 2022‬‬ ‫‪24 Juni 2022 M /24 Dzulqa’dah 1443 H‬‬

‫‪Panggilan Allah‬‬
‫‪Oleh: Ust. Nurlatif Mustaghfirin‬‬

‫‪Khutbah Pertama‬‬
‫َ ح َ ح ُ ه َ ِّ ح َ َ ح َ َ ح َ َ ُ ح ُ ه ح َ َ َ ُ ح َ َ ه َ َ‬
‫ّلِل رب العال َمْي ‪ ,‬والعاقَبة لَلمت َقْي ‪ ,‬وال عدوان َاال لَع‬ ‫أْلمد َ َ‬
‫اْلَقُّ‬ ‫ه ح َ َ ح َ ُ َ ح َ ََ ه هُ َ ح َ ُ َ َ ح َ َُ َحَ ُ ح‬
‫َشيك َل‪ ,‬ألم َلك‬ ‫الظال َ َمْي‪ ,‬أشهد أن ال َاَل َاال اّلِل وحده ال َ‬
‫ْح ًة للح َعالَم حْيَ‬
‫ث َر ح َ‬ ‫حُ ح َ ََ ح َ ُ َ ه َُ ه ً َ ح ُ ُ َ َ ُ حُُ حَ ح ُ ح ُ‬
‫َ َ‬ ‫الم َبْي ‪ ,‬وأشهد أن ُممدا عبده ورسوَل ‪ ,‬المبعو‬
‫َ‬ ‫َ ه ُ ه َ ِّ َ َ ح َ َ ح َ َ َ َ ُ َ ه َ َ َ َ َ َ ح َ َ ح َ ح‬
‫ارك لَع ن َب َينا ُمم ٍد ولَع ا َ ََل وأصحابَ َه أْج َعْي ‪,‬‬ ‫اللهم صل وس َلم وب َ‬
‫دل حينَ‬ ‫ح‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ََ ح َ َُ ح‬
‫ا‬ ‫و‬
‫ٍ َ مَ َ‬‫ي‬ ‫َل‬ ‫ا‬ ‫ان‬ ‫س‬ ‫ح‬‫ومن ت َبعه بَاَ‬
‫ه َ ه َُ‬ ‫َ‬ ‫َه َح ُ ََ َ َ ه ُح ح َح ح َ ه ُ ح َح‬
‫اّلِل حق تقاتَ َه‬ ‫اّلِل‪ ,‬أو َِص بَنف َِس و َاياكم بَتقوى َ‬ ‫أما بعد فيا َعباد َ‬
‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ه‬ ‫َ‬ ‫َ َ ح َ َ ح ُ ه ح َ َ َ ُّ َ ه َ َ ُ ح ح َ ُ ح ه‬
‫ول َإذا‬ ‫ّلِل ولَلرس َ‬ ‫اَّلين آمنوا است َجيبوا َ َ‬ ‫‪ ,‬فقد فاز المت َقْي‪ .‬يا أيها َ‬
‫ْي ال ح َم حر َء َوقَلحب َه َوأَنه ُه إ ََل َهح‬ ‫َ َ ُ َ ُح ُ ح َ ح َُ ح َ ه هَ َُ ُ‬
‫ول بَ ح َ‬ ‫دَعكم لَما ُي َييكم واعلموا أن اّلِل ُي‬
‫َ‬ ‫َ‬
‫ُح َ ُ َ‬
‫تَشون‬

‫‪1‬‬
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Sesungguhnya Allah subhanahu wata’ala adalah
dzat yang Maha pengasih dan penyayang atas seluruh
hamba-Nya. Hal itu dibuktikan bahwa dalam hidup di
dunia ini manusia diberikan petunjuk agar tidak
tersesat dalam mengarungi kehidupannya.
Sebagaimana saat Nabi Adam a.s. dan Hawa diturunkan
ke dunia,
َ َ َ َ ُ َ َ َ َ ً ُ ِّ ِّ ُ ‫ُ ح َ ح ُ ح ح َ َ ً َ ه َ ح َ ه‬
‫ْجيعا ف َإما يأتَينكم مِّن هدى فمن ت َبع هداي فال‬
َ ‫قلنا اه َبطوا َمنها‬
َ َُ‫َ حٌ َ َح ح َ َ ُ ح َح‬
﴾٣٨﴿ ‫خوف علي َهم وال هم ُيزنون‬
Kami berfirman: "Turunlah kamu semua dari surga
itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka
orang yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada
kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka
bersedih hati". (Qs. Al Baqarah: 38)

Seiring perjalanan waktu, umat manusia mengalami


perkembangan dan kemajuan peradaban. Kadang
kesibukan dan hiruk pikuk duniawi menjadikan
manusia lalai, yang semestinya harus tetap
menempatkan diri sebagai hamba untuk beribadah dan

2
menjaga nilai-nilai kebenaran. Maka Allah memanggil
umat manusia dengan dua cara.

Pertama, Panggilan Kehidupan


Hal ini sebagai bentuk pengarahan dari Allah
subhanahu wata’ala agar manusia menempatkan diri
dalam kehidupannya dengan benar untuk berkarya
dengan benar dan hasil yang terbaik, sebagaimana
kedudukannya sebagai makhluk ciptaan Allah yang
paling baik (ahsani taqwim) diantara makhluk yang
lainnya.

Dalam panggilan kehidupan ini ada dua jenis, yaitu


Panggilan Bersifat Umum, yaitu panggilan kepada
semua umat manusia secara keseluruhan tanpa
pandang bulu, dalam firman-Nya:
ُ ‫َح‬
‫كمح‬ َ ‫َ ََ ُ ح َ ه‬ ‫َ َ ُّ َ ه ُ ح ُ ُ ح َ ه ُ ُ ه‬
‫اَّلين َمن قب َل‬
َ ‫اَّلي خلقكم و‬َ ‫يا أيها انلاس اعبدوا ربكم‬
َ ُ‫ََه ُ ح َه‬
‫لعلكم تتقون‬
“Hai manusia, sembahlah Tuhanmu Yang telah
menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar
kamu bertakwa. (Qs. Al Baqarah: 21)

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

3
Itulah panggilan umum. Ketika ada panggilan
seperti ini, maka tanggapan manusia terbagi dalam 3
kelompok, sebagaimana disitir dalam al Qur’an:
‫ُ ه َ ح َ ح َ ح َ َ ه َ ح َ َ ح َ ح َ َ َ ح ُ ح َ ٌ ِّ َ ح‬
‫اَّلين اصطفينا َمن َعبا َدنا ف َمنهم ظالَم نلف َس َه‬ َ ‫كتاب‬ َ ‫ثم أورثنا ال‬
ُ ‫ه َ َ ُ َ حَ ح‬ ‫ح‬ َ ‫ح‬ َ ‫ح‬ ٌ َ ‫ح‬ ُ ‫َ ح ُ ُّ ح َ ٌ َ ح‬
‫اّلِل ذلَك هو الفضل‬ َ ‫ات بَ َإذ َن‬
َ ‫و َمنهم مقت َصد و َمنهم سابَق بَاْلْي‬
َ ‫ح‬
ُ‫كبْي‬
َ ‫ال‬
“Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-
orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu
di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka
sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan
di antara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat
kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah
karunia yang amat besar.” (Qs. Fathir: 32)

Dari ayat ini, dijelaskan kelompok pertama, adalah


orang yang menganiaya diri diri sendiri; yaitu tidak
peduli atau mengabaikan petunjuk ajaran agama.
Kedua, kelompok pertengahan; yang mereka kadang
lalai, mengikuti godaan nafsu atau mudah berbuat dosa,
tetapi kemudian mau bertobat dan melakukan ketaatan.

4
Ketiga, orang terpilih, yang selalu bersegera dalam
menunaikan panggilan Allah.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,


Jenis Kedua, Panggilan bersifat Khusus, yaitu
hanya ditujukan bagi orang yang telah menyatakan
beriman dengan panggilan istimewa: “hai orang-orang
yang beriman.” Dengan panggilan ini diharapkan agar
mereka dapat menjaga nilai-nilai kebaikannya secara
istiqomah (konsisten) sehingga akan tetap tegar dalam
menghadapi berbagai dinamika kehidupan.
َ ُ ‫َ َ ُّ َ ه َ َ ُ ح ه ُ ح ه َ َ ه ُ َ َ َ َ ُ ُ ه ه َ َ ُ ُّ ح‬
‫اَّلين آمنوا اتقوا اّلِل حق تقاتَ َه وال تموتن َإال وأنتم مس َلمون‬
َ ‫يا أيها‬
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah
kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan
janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam
keadaan beragama Islam.” (Qs. Ali ‘Imran: 102)

Panggilan khusus bagi orang beriman ini ada


banyak bentuknya; mulai dari ibadah mahdloh seperti
sholat, puasa, infak, sedekah, kurban, haji dan
sebagainya. Ada pula panggilan untuk memiliki sikap,
perilaku dan akhlak yang utama, semisal: shabar,

5
tawakal, berjuang, jujur, pemaaf, pantang menyerah,
dan berbagai akhlak mulia yang lainnya.

Panggilan dari Allah ini sesungguhnya bertujuan


untuk menjadikan hidup manusia menjadi lebih
bermakna. Panggilan untuk menjadikan hidup semakin
lebih hidup !
ُ ‫َ َ َ ُ َ ُح‬
‫يكمح‬ ُ ‫ه‬ َ ‫َ َ ُّ َ ه َ َ ُ ح ح َ ُ ح ه‬
‫ول َإذا دَعكم لَما ُي َي‬َ ‫ّلِل ولَلرس‬َ َ ‫اَّلين آمنوا است َجيبوا‬
َ ‫يا أيها‬
َ ُ َ ‫َ ح َ ُ ح َ ه هَ َُ ُ َح َ حَ ح َ َ ح ََهُ َح ُح‬
‫واعلموا أن اّلِل ُيول بْي المر َء وقل َب َه وأنه َإَل َه تَشون‬
“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah
panggilan Allah dan panggilan Rasul, apabila Rasul
memanggil kamu kepada suatu yang memberi kehidupan
kepada kamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah
membatasi antara manusia dan hatinya dan
sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan.”
(Qs. Al Anfal: 24)

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,


Allah telah memanggil semua orang beriman, pada
setiap waktu shalat fardhu melalui suara muadzin yang
bergema di setiap masjid. Suara-suaranya menembus
sampai di pelosok kampung-kampung yang jauh. Tetapi,

6
berapakah banyaknya orang beriman yang tergerak dan
terpanggil hatinya untuk datang ke masjid?

Lebih khusus lagi di hari Jum’at ini, Allah telah


memanggil orang-orang yang mengaku beriman dengan
panggilan yang istimewa “wahai orang-orang yang
beriman” sebagaimana firmanNya :
‫َ ح حُ ُ َ َ ح َ ح َ ح‬ َ ‫ه‬ ُ َ ُ َ َ ‫َ َ ُّ َ ه‬
‫اَّلين آمنوا َإذا نو َدي لَلصال َة َمن يومَ اْلمع َة فاسعوا َإَل َذك َر‬
َ ‫يا أيها‬
َ َُ‫ُ ُح َح‬ ‫ح‬ ُ ‫ه َ َ ُ حَح َ َ ُ ح َ حٌ ه‬
‫اّلِل وذروا اْليع ذ َلكم خْي لكم َإن كنتم تعلمون‬ َ
“Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru
untuk menunaikan shalat pada hari Jum`at, maka
bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan
tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik
bagimu jika kamu mengetahui” (Qs. Al Jumu’ah ayat 9).

Hanya saja, diantara orang beriman masih ada yang


sering menunda-nunda dalam menunaikan panggilan
tersebut, tidak bersegera mengerjakannya dengan
berbagai alasan. Adapun bagi orang yang beriman dan
memahami kedudukan ini, maka dia akan memenuhinya
dengan berbagai daya upaya.

7
Dalam hidup sehari-hari, kita bisa menemukan
banyak contoh yang luar biasa di tengah masyarakat.
Ada seorang dengan keterbatasan fisik (yang disebut
dengan : difabel) namun selalu bersemangat untuk
shalat berjamaah di masjid. Ada seorang nenek di desa
terpencil yang menabung selama bertahun-tahun untuk
berkurban seekor kambing. Demikian pula, ada seorang
pedagang kecil, tetapi mampu naik haji dengan
ketekunan menabung berpuluh-puluh tahun. Itulah
kekuatan jiwa dari hati yang merasa terpanggil.
Keterbatasan jenis apapun tidak ada yang
menghalanginya untuk memenuhi panggilan Allah !
Subhanallah ..

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,


Sementara itu, justru ada orang yang sehat lagi
kekar badannya, suka berolahraga sampai di tempat-
tempat yang jauh; tetapi tubuhnya yang sehat itu tidak
mampu mengantarkan dirinya memasuki masjid di
kampungnya sendiri. Di sisi lain, ada orang yang
sebenarnya memiliki kemampuan berkurban, tetapi
merasa dirinya belum mampu. Ada pula orang yang
serba cukup bahkan hidup mewah, gaya hidupnya
berwisata hingga menjelajah berbagai negara; akan

8
tetapi sama sekali belum pernah terbersit di benaknya
untuk mengunjungi tanah suci Mekkah al Mukarramah
untuk menunaikan umrah ataupun haji
.

Dalam hal ini, Allah memanggil kita dengan sangat


halus:
‫اّلِل اثهاقَلحتُمح‬
‫ه‬ َ ‫َ َ ُّ َ ه َ َ ُ ح َ َ ُ ح َ َ َ ُ ُ ُ ح‬
َ ‫يل‬ َ ‫اَّلين آمنوا ما لكم َإذا َقيل لكم ان َفروا َِف س َب‬ َ ‫يا أيها‬
َ ‫َ َ َ َ َ ُ ح َ َ ُّ ح‬ َ َ ‫ح َ َ ُّ ح‬ ُ َ َ ‫َ َح‬
‫اآلخر َة فما متاع اْليا َة ادلنيا َِف‬ َ ‫َإَل األر َض أر َضيتم بَاْليا َة ادلنيا َمن‬
ٌ َ ‫َ ه‬
‫اآلخر َة َإال ق َليل‬
َ
“Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya
apabila dikatakan kepada kamu, "berangkatlah (untuk
berjuang) pada jalan Allah" kamu merasa berat dan ingin
tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan
kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat?
padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan
dengan kehidupan) di akhirat hanyalah sedikit. (Qs at
Taubah: 38)

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,


Ketiga : Panggilan Kematian
Bila panggilan untuk shalat saja masih banyak
diantara kita yang menunda-nundanya; bahkan ada

9
yang berani terang-terangan mengabaikannya. Apalagi
panggilan yang membutuhkan pengorbanan berupa
materi, misal zakat, kurban atau haji. Maka akan
semakin mudah orang mencari alasan untuk menuda
dan menghindarinya.

Namun ada satu panggilan Allah yang tidak dapat


seorangpun menghindari, menunda maupun
menghentikannya, yaitu Panggilan MAUT atau
KEMATIAN. Kematian adalah panggilan Allah yang
menandakan bahwa: kehidupan kita di dunia sudah
berakhir di perbatasan, pengembaraan kita sudah
sampai pada tempat tujuan yaitu: kampung akhirat.
َ ُ ‫َ ُ ِّ ُ ه َ َ ٌ َ َ َ َ َ َ ُ ُ ح َ َ ح َ ح ُ َ َ َ ً َ َ َ ح َ ح‬
‫و َلُك أم ٍة أجل ف َإذا جاء أجلهم ال يستأ َخرون ساعة وال يستق َدمون‬
“Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka
apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat
mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat
(pula) memajukannya.” (QS. Al A’raf: 34)
َ َ َ ُ‫ُ ح ُ هَ ُ َ ه‬ َ ُ ُ َ‫َ هُ َ ح ُ َ ه‬ َ‫ُ ح هَ ح َ ح َ ه‬
‫اَّلي ت َفرون َمنه ف َإنه مال َقيكم ثم تردون َإَل َعل َ َم‬ َ ‫قل َإن الموت‬
َ ُ َ ‫ح َ ح َ هَ َ َ َ ُ َ ه ُ ُ ح َ ُ ح ُ ح َ ح‬
‫ب والشهاد َة فين َبئكم بَما كنتم تعملون‬ َ ‫الغي‬

10
“Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu
lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan
menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan
kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang
nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu
kerjakan.” (QS. Jumu’ah: 8)

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah


Bila saat itu tiba maka akan ada semacam ‘medan
magnet’ yang menarik atas dirinya untuk mendekat;
bagaimana orang-orang yang telah dituliskan ajalnya itu
datang untuk menemui takdirnya. Mereka tidak
menyadari diri terpanggil untuk berkumpul menuju
takdir yang telah menunggunya.

Bergeraknya kita semua menuju suatu tempat pada


saat tertentu dengan cara yang dipilih, adalah
merupakan bagian dari proses kita menuju takdir Allah
yang sudah digariskan itu.
ُ‫نت منح ُه َتيد‬ ُ َ َ َ ‫حَ ه‬
َ ‫اك‬ ‫ح‬ َ ‫َ َ َ ح َ حَُ ح‬
َ َ ‫وجآءت سكرة المو َت بَاْل َق ذلَك م‬
“Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-
benarnya. Itulah yang kamu selalu lari darinya.” (QS.
Qaaf: 19)

11
Ada yang meninggal disebabkan bencana alam atau
pun kecelakaan sarana transportasi, ada yang
disebabkan sakit, ada pula yang terkena musibah saat
berekreasi, atau berolahraga, menonton hiburan dan
sebagainya.. “Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah


Allah SWT berfirman
َ‫حزح‬‫َ َ ُ ح َ ح َ هَ َ ُ َ َه ح َ ُ ُ َ ُ ح َ ح َ ح َ َ َ َ ح ُ ح‬ ‫ُ هُ َ ح‬
َ ‫ك نف ٍس ذآئَقة المو َت و َإنما توفون أجوركم يوم ال َقيام َة فمن ز‬
ُ ُ ‫َه َ ُ ح َ ح َ َه َ َ َ ح َ َ َ َ ح َ َ ُ هُ ح َ هَ َ َ ُ ح‬ َ
‫ور‬َ ‫ر‬ ‫غ‬ ‫ال‬ ‫اع‬ ‫ت‬‫م‬ ‫ال‬‫إ‬
َ ‫ا‬ ‫ي‬‫ن‬ ‫ادل‬ ‫اة‬ ‫ي‬‫اْل‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫و‬ ‫از‬ ‫ف‬ ‫د‬ ‫ق‬‫ف‬ ‫ة‬‫ن‬‫اْل‬ ‫ل‬ ‫خ‬
َ ‫د‬ ‫أ‬‫و‬ ‫ار‬
َ ‫انل‬ ‫ن‬َ ‫ع‬
“Tiap-tiap jiwa akan merasakan kematian dan
sesungguhnya pada hari kiamatlah akan disempurnakan
pahalamu, barangsiapa yang dijauhkan dari neraka dan
dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah
beruntung dan kehidupan dunia hanyalah kehidupan
yang memperdayakan.” (QS. Ali-Imran: 185)

Ayat ini memberitahukan pada kita, bahwa setelah


kematian itu akan ada pembalasan atas semua yang
telah diperbuat sepanjang hidupnya. Orang yang
terbebas dari siksa api neraka dan dimasukkan ke dalam
surga maka itulah keberuntungan yang sesungguhnya.

12
Masalahnya adalah apakah kita telah mempersiapkan
diri itu menghadapi hal itu?

Para Ulama berkata,


ً َ ‫َ َ حَ ح‬
‫كَف بَالمو َت وا َعظا‬
“Cukuplah kematian sebagai pemberi nasehat.”

Sebagai penutup, mungkin kita perlu bertanya pada


diri sendiri: bagaimana bia panggilan kematian itu
menghampiri kita sewaktu-waktu? Siapkah kita untuk
menghadapinya?

Demikian khutbah pada siang hari ini, semoga


menjadi tambahan pengingat untuk menambah nilai
iman takwa kita semua.
َ
َ‫الل إنهَ ُه ُه َو الح َغ ُف حو ُر ه‬
ُ‫الر َحيحم‬ ‫ل َه َذا فَ ح‬
َ ‫استَ حغف ُروا‬
َ
‫ح‬ َ ُ
‫أقول قو ح‬‫ح‬ ُ
َ َ
Khutbah Kedua
‫َ َ َ َ َ َ َ ُ َه َ ح َ َ َ ح َ َ ح َ َ َ هَ ُ َ َ ح‬ َ‫ح َ ح ُ هَ ه‬
‫اَّلي هدانا لَهذا وما كنا َنلهت َدي لوال أن هدانا اّلِل لقد‬ َ ‫ّلِل‬
َ َ ‫اْلمد‬
َ ُ ُ ‫َ َ ح ُ ُ ُ َ ه َ ح َ ه َ ُ ُ َ ح ح ُ ُ ح َ َه ُ ُ ح‬
‫وها ب َما ُكنحتُمح‬
َ ‫ورثتم‬ َ ‫جاءت رسل ربَنا بَاْل َق ونودوا أن تَلكم اْلنة أ‬
َ َُ‫َح‬
‫تعملون‬

13
‫َل َوأَ حش َه ُد أَ هَن ُُمَ هَمدا ً َعبح ُدهُ‬ ‫ك َُ‬ ‫َ ح َ ُ َ ح َ َ َ هَ ُ َ ح َ ُ َ َ ح َ‬
‫َشي‬ ‫أشهد أن ال َإَل َإالالل وحده ال‬
‫َ‬
‫حابه َو َم حن تَب َع ُهمح‬ ‫َل‪ .‬اَللهَ ُه هم َص هل َو َسله حم َلَع ُُمَ همد َو َلَع آَل وأَ حص َ‬ ‫ُ‬ ‫ََُ حُ‬
‫ورسو‬
‫َ‬ ‫ََ‬ ‫ََ َ‬ ‫ٍ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ح‬ ‫ه‬ ‫ح‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ح َ‬‫ح‬
‫ان َإَل يومَ ادلين‬ ‫ٍ‬ ‫س‬ ‫بَ َإ‬
‫َ َ هُ َ هَ َ َ ُ ح هَ ُ ح ه َ َ هَ ُ َ َ َ َ ُ ُ هَ هَ َ َ ُ هُ ح ُ َ‬
‫اَّلين آمنوا اتقوا اّلِل حق تقاتَ َه وال تموتن َإال وأنتم مس َلمون‬ ‫يا أيها َ‬
‫ااَّل حينَ‬ ‫َه ح َ َ هُ َ هَ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َ َ هَ َ َ َ َ َ َ ُ ُ َ هُ ح َ‬ ‫ََ َ‬
‫َ‬
‫فقال الل تعاَل‪َ :‬ان الل ومالئَكته يصلون لَع انل َِب يا يه َ‬
‫اعلَيحه َو َسله ُم حوا ت َ حسليحماً‬ ‫اصلهُ حو َ‬ ‫آمنُ حو َ‬‫َ‬
‫َ‬ ‫َ َ‬
‫ك ُُمَ هَمد َص هَل اللُ‬ ‫َ هَ ُ هَ َ ه َ َ ه ح َ َ ح َ َ َ ح َ َ ه َ َ َ ُ ح َ‬
‫ٍ‬ ‫ارك لَع عب َدك ون َب َيك ورسول َ‬ ‫َ‬ ‫اللهم ص َل وس َلم وب‬
‫ْجع حْي‪َ.‬‬ ‫حابه أَ ح َ‬ ‫لَع آَل َوأَ حص َ‬ ‫َ َ ح َ َ هَ َ َ َ َ‬
‫علي َه وسلم و‬
‫َ‬ ‫ََ‬ ‫ََ‬
‫حيَا َء منح ُهمح‬ ‫َ ح‬ ‫َ‬ ‫َ ح حَ َ ح‬ ‫َ‬ ‫ح‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ هَ ح ح ح ُ ح ح‬
‫َ‬ ‫ات األ‬‫ات واملؤ َم َنْي واملؤ َمن َ‬ ‫اللهم اغ َفر لَلمس َل َمْي واملس َلم َ‬
‫ادل حعو َةَ‬
‫ب هَ‬ ‫ب ُُميح ُ‬ ‫ك َسميح ٌع قَريح ٌ‬ ‫هَ َ‬ ‫َ‬ ‫َ َح‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ات َإن‬ ‫واألمو َ‬
‫ْح ُه حم َك َما َر هَب حونَا ص َغارا‪ً.‬‬ ‫ار َ ح‬‫اغف حر َنلَا َول َوادل حينَا َو ح‬ ‫َ هَ ُ هَ ح‬
‫َ‬ ‫َ ََ‬ ‫اللهم َ‬
‫اْلَاِسيحن‪َ.‬‬ ‫َ هَ َ َ َ ح َ َ ح ُ َ َ َ ح هَ ح َ ح ح َ َ َ َ ح َ ح َ َ َ ُ ح َ هَ َ ح‬
‫َ َ‬ ‫ربنا ظلمنا أنفسنا و َإن لم تغ َفر نلا وترْحنا نلكونن َمن‬
‫َ هَ ُ هَ هَ َ ح َ ُ َ َ َ َ ح َ َه َ َ َ َ هَ َ َ ح َ ح َ ح َ َ َ َ َ ُ ح ُ‬
‫اللهم َإنا نسألك َرضاك واْلنة وما قرب َإَلها َمن قو ٍل وعم ٍل ونعوذ‬
‫َ‬ ‫َ ح َ َ َ َ َه َ َ َ هَ َ َ ح َ ح َ ح َ َ‬
‫ار وما قرب َإَلها َمن قو ٍل وعم ٍل‪.‬‬ ‫بَك َمن سخ َطك وانل َ‬

‫‪14‬‬
‫ح‬ ‫َ َح َ ُ َ ح ُُ‬ ‫ح‬ ‫َ هَ ُ هَ هَ َ ُ ح ُ َ ح ح َ َ ح َ ُ َ ح ُ ُ‬
‫اللهم َإنا نعوذ بَك َمن َعل ٍم ال ينفع و َمن قلو ٍب ال َتشع و َمن نفو ٍس‬
‫اب لَها‪َ.‬‬ ‫َ َح َُ َ ح َ حَ َ‬
‫ال ي ُ حستَ َ‬
‫ج ُ‬ ‫ال تشبع و َمن دعو ٍة‬
‫اْلَاِسيحن‪َ.‬‬ ‫َ هَ َ َ َ ح َ َ ح ُ َ َ َ ح هَ ح َ ح ح َ َ َ َ ح َ ح َ َ َ ُ ح َ هَ َ ح‬
‫َ َ‬ ‫ربنا ظلمنا أنفسنا و َإن لم تغ َفر نلا وترْحنا نلكونن َمن‬
‫ه‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َ ًَ َ َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫هُ ح َ َ َ َ ً‬ ‫َر هَبنَا آتنَ‬
‫ار‪.‬‬
‫َ‬ ‫انل‬ ‫اب‬ ‫ذ‬ ‫ع‬ ‫ا‬ ‫ن‬‫ق‬
‫َ‬ ‫و‬ ‫ة‬ ‫ن‬‫س‬ ‫ح‬ ‫ة‬
‫َ‬ ‫ر‬ ‫اآلخ‬
‫َ‬ ‫ف‬‫َ‬ ‫و‬ ‫ة‬ ‫ن‬ ‫س‬ ‫ح‬ ‫ا‬ ‫ي‬‫ن‬ ‫ادل‬ ‫ِف‬ ‫ا‬
‫َ َ‬
‫َ َ ح َ حَ حَ ُ ح َ َ َه َ‬ ‫ُ َ َ َ ه َ ُ َ هَ َ َ َ‬ ‫َ َ هَ‬
‫آَل وصح َب َه أْج َعْي‪ .‬سبحان ربَك‬ ‫وصل الل لَع س َي َدنا ُمم ٍد ولَع َ َ‬
‫اْل َ حم ُد هّلِل َربه‬ ‫َ ه ح هَ َ هَ َ ُ ح َ َ َ َ ٌ َ َ ح ُ ح َ ح َ َ ح‬
‫َ َ َ‬ ‫ر َب ال َعز َة عما ي َصفون‪ .‬وسالم لَع المرس َلْي‪ .‬و‬
‫حَ َ ح‬
‫العال َمْي‬

‫‪15‬‬

Anda mungkin juga menyukai