DR - Masud IAKMI Narasumber - Final - Modul 2 - Paparan Penemuan Kasus ILTB OK
DR - Masud IAKMI Narasumber - Final - Modul 2 - Paparan Penemuan Kasus ILTB OK
Eliminasi
Eliminasi kuman
kuman TBCTBC
SAKITTBC
SAKIT TBC SAKIT TBC
SAKIT TBC
Kenapa penting Deteksi Dini TBC pada anak/orang berisiko?
TBC Laten
Kasus TBC
TCM/BTA positif
baru
Investigasi Sakit TBC
Kontak,
TPT,
BCG
Sakit TBC
Berat
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Ringa - berat
TIDAK ADA GEJALA TBC PEMERIKSAAN DAHAK RONTGEN DADA TIDAK UJI TUBERKULIN ATAU
NEGATIF SUGESTIF TBC IGRA POSITIF
Kontak erat dengan
pasien TBC
TIDAK
TERINFEKSI TBC
TERINFEKSI TBC
60 – 70%
30 – 40 %
Pemeriksaan
untuk menentukan Pengobatan
Identifikasi ada tidaknya atau Monitoring
kontak infeksi laten TB pencegahan dan evaluasi
(ILTB) atau sakit yang sesuai
TB
INVESTIGASI KONTAK
Rujuk ke Fasyankes
* Faktor risiko :
Batuk
• Remaja usia 10-18 tahun Kontak Serumah
Tidak Batuk tetapi ada
faktor risiko* dan gejala
• Dewasa muda 19-25 tanpa Gejala TBC lain** Skrining
Skrininggejala
gejalaTBC
TBC
tahun oleh
olehPetugas
PetugasKesehatan
Kesehatan
• Lansia
• Daya tahan tubuh rendah
Rujuk ke Fasyankes
(HIV, DM, ibu hamil, Rujuk ke
Ada
AdaGejala
Gejala Tidak
Tidakada
adaGejala
Gejala
malnutrisi, th/ kanker, Fasyankes
transplan) standar
standar
IV. PENUTUP
STUDI KASUS
Jawaban 1
Pembuatan Jadwal
Minimal 20 Kontak
Rujuk ke Fasyankes
oleh
olehPetugas
PetugasKesehatan
Kesehatan
Rujuk ke Fasyankes
Rujuk ke
Fasyankes Ada
AdaGejala
Gejala Tidak
Tidakada
adaGejala
Gejala
Evaluasi Pemberian
TPT Diagnosis
Diagnosissesuai
sesuai TPT
TPT
standar
standar
Jawaban 2
Jawaban 4
Mekanisme rujuk pelaksanaan IK berdasarkan SITB:
Sebagai Dinas Kesehatan dapat melakukan hal berikut: 1. FKTP non Puskesmas (Rumah Sakit/RS/DPM/Klinik) melaporkan dan
mengirimkan kasus indeks kepada Puskesmas (sesuai wilayah tempat
• Mekanisme manual: tinggal) melalui menu investigasi kontak di SITB
1. Melakukan rekapitulasi data kasus indeks yang ada di rumah sakit 2. Dalam kegiatan rujukan indeks kasus hanya bisa dilakukan jika FKTP non
Puskesmas (Rumah Sakit/RS/DPM/Klinik) dan puskesmas yang
2. Melakukan pemetaan berdasarkan wilayah sesuai dengan alamat bersangkutan dalam kondisi online
domisili kasus indeks kemudian data diberikan pada puskesmas
pada wilayah domisili kasus indeks. 3. Puskesmas berkewajiban menerima rujukan indeks kasus tersebut
untuk pelaksanaan proses Investigasi Kontak selanjutnya
• Sebagai Petugas kesehatan Puskesmas:
4. Dalam proses rujukan tersebut, dilakukan juga koordinasi dengan dinas
1. Menerima data kasus indkes RS dari dinkes/dari RS secara Kesehatan kabupaten/kota (wasor) sesuai dalam alur koordinasi data
kasus indeks dalam Juknis Investigasi Kontak.
langsung melalui SITB.
5. Puskesmas rujukan IK menerima indeks kasus dari FKTP non Puskesmas
2. Mengkoordinasikan dengan kader dan dilanjutkan untunk
melakukan IK
6. Petugas puskesmas melakukan IK kepada indeks kasus yang dikirimkan
oleh FKTP non Puskesmas bersama kader Kesehatan komunitas di
• Sebagai Petugas RS: wilayah kerja tersebut
1. Edukasi pada pasien TBC dan kontak bahwa akan dilakukan IK oleh
7. Jika kader yang melakukan IK, maka Kader diwajibkan untuk melaporkan
puskesmas terdekat. hasil data IK kepada petugas puskesmas
9. Data indeks kasus dan kontak akan tersimpan didalam Puskesmas yang
melakukan IK
Jawaban 5
Koordinasi data kasus indeks pada kader/komunitas dalam pelaksanaan investigasi kontak:
1. Petugas Kesehatan menginformasikan kepada setiap pasien baru bahwa akan tim (Petugas
Kesehatan dan atau kader) yang akan melakukan kunjungan rumah dan rumah sekitar pasien.
2. Petugas kesehatan melakukan identifikasi kontak dari kasus indeks dan mengisi formulir
TBC.16K.
3. Petugas kesehatan menyepakati jadwal IK bersama kader. Data kasus indeks (form TBC.06)
diberikan oleh petugas kesehatan kepada kader sesuai dengan wilayah kerja kader.
4. Petugas kesehatan menyerahkan formulir TBC.16K kepada kader dan diharapkan kader
menghubungi PMO masing-masing kasus indeks untuk mengatur jadwal kunjungan.
C. Referensi
Referensi