Anda di halaman 1dari 52

DIAGNOSIS TUBERKULOSIS LATEN dan

TATALAKSANA /TERAPI PENCEGAHAN


TUBERKULOSIS
Penyakit menular
Sebagian menyerang
langsung yang disebabkan
paru, tetapi dapat juga
oleh kuman
mengenai organ tubuh
Mycobacterium
lainnya
tuberculosis

Diagnosis TBC anak relatif


lebih sulit daripada
TBC pada anak usia 0-18
dewasa, karena anak sulit
tahun, TBC pada dewasa
mengeluarkan sputum
di atas 18 tahun
untuk tes BTA ataupun
TCM

Tuberkulosis TBC pada dewasa kadang


juga menunjukkan gejala
tidak khas dan
pemeriksaan sputum
menunjukkan hasil
negatif
Pengertian TBC

65% TBC BTA positif


tingkat
penularan

Faktor risiko BTA negatif dengan hasil


lama pajanan 26% kultur positif
penularan TBC

daya tahan pasien TBC dengan hasil


tubuh 17% kultur negatif dan foto
toraks positif
Perjalanan TBC
Penyebaran secara limfogen
akan mencapai kelenjar
Penularan TBC biasanya regional sedangkan
melalui inhalasi droplet penyebaran hematogen akan
nuklei yang kecil mencapai organ tubuh lain
Diagnosis TBC pada anak relatif
lebih sulit daripada dewasa, membuat tuberkel kecil yang
terlokalisir di suatu organ
karena anak sulit mengeluarkan
sputum untuk pemeriksaan BTA
ataupun TCM
menembus sistem
Basil TBC berkembang biak
mukosiliar saluran
TBC pada dewasa kadang juga dan menyebar melalui saluran
napas untuk mencapai
limfe dan aliran darah
menunjukkan gejala tidak khas bronkiolus dan alveolus
dan pemeriksaan sputum
menunjukkan hasil negatif

Sampai di alveolus, akan


terjadi reaksi inflamasi Makrofag akan memfagosit
non spesifik yang basil TBC tetapi tidak
disebut fokus primer semuanya mati
Patogenesis TBC paru
C. Spektrum infeksi dan sakit TBC
Kuman TBC tereliminasi
Infeksi laten TBC subklinis Sakit TBC
Dg sistem imun Dg sistem imun TBC
innate adaptive

negatif Positif Positif Positif Biasanya positif

negatif Positif Positif Positif Biasanya positif

negatif negatif negatif Kadang positif Positif

negatif negatif negatif Biasanya negatif Positif/negatif

tidak tidak tidak Kadang-kadang Ya


Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Ringa - berat

Tidak ada Tidak ada Terapi pencegahan OAT OAT


Pai M, Behr M, Dowdy D, et al. Tuberculosis. Nat Rev Dis Primers 2016; 2: 16076
Perjalanan TBC

Respons membatasi pertumbuhan bakteri dan mencegah


Infeksi imun adekuat terjadinya penyakit
kuman
TBC tanda tidak dijumpai kavitas
sistem imun
dan gejala
inadekuat atipikal dapat dijumpai TBC miliar

Pajanan Kuman TBC 30% Terinfeksi TBC 3-10% berkembang menjadi TBC Aktif

Setelah 1 tahun, sekitar 3-5 % pasien dengan TBC laten akan berkembang menjadi TBC aktif, sisanya
akan tetap memiliki TBC laten sepanjang hidup
DIAGNOSIS DAN CARA
PEMERIKSAAN TBC PADA
DEWASA
Gambaran Klinis TBC

Anamnesis Batuk berdahak


2 minggu atau Batuk darah Sesak napas
lebih

Penurunan Penurunan
Badan lemas
nafsu makan berat badan

Demam
subfebris
Gambaran Klinis TBC

Pemeriksaan Fisik

• Pada awal perkembangan penyakit: kelainan sulit ditemukan.


Kelainan yang didapat • Kelainan paru umumnya di lobus superior terutama apeks dan
segmen posterior (S1 dan S2), serta daerah apeks lobus inferior (S6).
tergantung luas kelainan • Suara napas bronkial, amforik, suara napas melemah, ronki basah
struktur paru kasar/halus, dan/atau tanda-tanda penarikan paru, diafragma, dan
mediastinum.

• Pada perkusi ditemukan redup atau pekak, pada auskultasi ditemukan


Pleuritis tuberkulosis suara napas melemah sampai tidak terdengar pada sisi yang terdapat
cairan.

• Pembesaran kelenjar getah bening, tersering di daerah leher (pikirkan


Limfadenitis tuberkulosis kemungkinan metastasis tumor), kadang-kadang di daerah ketiak.
Pemeriksaan Bakteriologi

• Untuk penegakkan diagnosis


• Tidak dapat digunakan untuk evaluasi hasil pengobatan.
Pemeriksaan Tes Cepat
• Sampel non dahak cairan serebrospinal (Cerebro Spinal Fluid/CSF),
Molekular (TCM) MTB jaringan biopsi, bilasan lambung (gastric lavage), dan aspirasi cairan
lambung (gastric aspirate).

• Uji dahak yang dikumpulkan berupa dahak Sewaktu-Pagi (SP).


Pemeriksaan dahak • BTA (+) adalah jika salah satu atau kedua contoh uji dahak menunjukkan
mikroskopis langsung hasil pemeriksaan BTA positif
• Untuk evaluasi pengobatan

• Baku emas (gold standard) dalam mengidentifikasi M. tuberculosis.


• Media padat (Lowenstein-Jensen) dan media cair (Mycobacteria Growth Indicator
Tube/MGIT).
Pemeriksaan Biakan • Jika terjadi pertumbuhan koloni pada biakan, maka dilanjutkan dengan identifikasi spesies M.
tuberculosis dengan Rapid Test TBC Ag MPT64. Hasil biakan positif juga dapat dilanjutkan
dengan uji resistensi terhadap OAT lini 1 dan 2.
Pemeriksaan Penunjang lain untuk Diagnosis TBC

•Gambaran radiologi yang dicurigai sebagai lesi TBC aktif adalah: Bayangan
berawan/nodular di segmen apikal dan posterior lobus atas paru dan segmen
superior lobus bawah; Kavitas, terutama lebih dari satu, dikelilingi oleh bayangan
Foto Toraks opak berawan atau nodular; Bayangan bercak milier; Efusi pleura unilateral
(umumnya) atau bilateral (jarang).
•Gambaran radiologi yang dicurigai lesi TBC inaktif: Fibrotik, Kalsifikasi, Schwarte
atau penebalan pleura

•Biopsi aspirasi dengan jarum halus (BJH) kelenjar getah bening (KGB).
•Biopsi pleura (melalui torakoskopi atau jarum abram, Cope dan Veen Silverman).
Histopatologi •Biopsi jaringan paru (transbronchial lung biopsy/TBCLB) dengan bronkoskopi,
transthoracal needle aspiration/TTNA, biopsi paru terbuka).
•Biopsi atau aspirasi pada lesi organ di luar paru yang dicurigai TBC.
•Otopsi.

Hain test
(uji kepekaan R dan H)
Pemeriksaan Penunjang lain untuk Diagnosis TBC

• Mengidentifikasi jenis Mycobacterium (membedakan antara M. tuberculosis


dan Nontuberculous Mycobacteria/NTM).
• Mengidentifikasi resistensi terhadap Pirazinamid.
Genoscholar • Genoscholar NTM+MDRTBC II juga dapat mendeteksi Mycobacterium other
than tuberculosis (MOTT) yaitu Mycobacterium avium, Mycobacterium
intracellulare, dan Mycobacterium kansasii. Genoscholar FQ+KM-TBC II (uji
kepekaan florokuinolon dan kanamisin).

• Interpretasi hasil analisis yang mendukung diagnosis tuberkulosis adalah


uji Rivalta positif, kesan cairan eksudat, terdapat sel limfosit dominan,
dan jumlah glukosa rendah.
Analisis • Pemeriksaan adenosine deaminase (ADA) dapat digunakan untuk
Cairan Pleura membantu menegakkan diagnosis efusi pleura TBC.
• Kadar ADA meningkat > 40 U/L pada cairan eksudat yang dihasilkan pada
efusi pleura TBC.
Foto toraks TBC aktif
Foto toraks TBC tidak aktif/bekas TBC
Definisi kasus TBC

PASIEN TBC TERKONFIRMASI BAKTERIOLOGIS PASIEN TBC TERDIAGNOSIS KLINIS


Pasien TBC yang terbukti positif pada hasil • Pasien TBC paru BTA negatif dengan hasil
pemeriksaan contoh uji biologinya (sputum dan pemeriksaan foto toraks mendukung TBC.
jaringan) melalui pemeriksaan mikroskopis langsung, • Pasien TBC paru BTA negatif dengan tidak ada
TCM, atau biakan. Termasuk di dalamnya adalah: perbaikan klinis setelah diberikan antibiotika non-
• Pasien TBC paru BTA positif OAT, dan mempunyai faktor risiko TBC
• Pasien TBC paru hasil biakan M. tuberculosis positif • Pasien TBC ekstraparu yang terdiagnosis secara
• Pasien TBC paru hasil TCM positif klinis maupun laboratoris dan histopatologis tanpa
• Pasien TBC ekstraparu terkonfirmasi secara konfirmasi bakteriologis
bakteriologis, baik dengan BTA, biakan maupun • TBC anak yang terdiagnosis dengan sistem skoring.
TCM dari contoh uji jaringan yang terkena. • Pasien TBC yang terdiagnosis secara klinis dan
• TBC anak yang terdiagnosis dengan pemeriksaan kemudian terkonfirmasi bakteriologis positif (baik
bakteriologis. sebelum maupun setelah memulai pengobatan)
harus diklasifikasi ulang sebagai pasien TBC
terkonfirmasi bakteriologis.
Klasifikasi pasien TBC

Berdasarkan
lokasi anatomi

Tuberkulosis Tuberkulosis
paru ekstraparu

TBC yang berlokasi pada parenkim (jaringan) TBC yang terjadi pada organ selain paru, misalnya: pleura, kelenjar limfe,
paru. Milier TBC dianggap sebagai TBC paru abdomen, saluran kencing, kulit, sendi, selaput otak dan tulang

Pasien yang menderita TBC paru dan sekaligus


Diagnosis TBC ekstra paru harus diupayakan secara bakteriologis dengan
juga menderita TBC ekstra paru, diklasifikasikan
ditemukannya Mycobacterium tuberculosis.
sebagai pasien TBC paru.

Bila proses TBC terdapat dibeberapa organ, penyebutan disesuaikan dengan


organ yang terkena proses TBC terberat.
Klasifikasi pasien TBC

Hasil tes HIV positif sebelumnya atau sedang mendapatkan ART,


atau
Pasien TBC dengan HIV
positif (pasien ko-
infeksi TBC/HIV)
Hasil tes HIV positif pada saat diagnosis TBC.

Berdasarkan status HIV

Hasil tes HIV negatif sebelumnya, atau

Pasien TBC dengan HIV


negatif

Hasil tes HIV negative pada saat diagnosis TBC.


A. Deskripsi Singkat TPT
WORKSHOP MANAJEMEN ILTB DAN TPT

Pencegahan TBC melalui


Strategi penting untuk mencapai
pengobatan pencegahan
Indonesia bebas Tuberkulosis
tuberkulosis (TPT)
Keuntungan lebih tinggi pada
kelompok yang mempunyai risiko
Langkah
intervensi
progresifitas ke arah TBC aktif

❑ Identifikasi kontak
❑ Melakukan pemeriksaan
❑ Pemberian pengobatan
❑ Monitoring
Mengapa terapi pencegahan
TBC perlu diberikan ?
Bayi B, usia 3 bulan
• Dibawa ke IGD karena sesak napas
• Sejak 2 minggu sebelumnya malas minum maka diberi susu
formula

• Riwayat persalinan: cukup bulan, BB lahir cukup


• Bayi tumbuh sehat, BB tiap bulan naik

• Ibu: sering batuk, bertambah kurus.


- didiagnosis TB Paru
- Bayi tidak diberi TPT
Rontgen dada: TB milier
Gastric Lavage

HASIL
TCM: MTB detected Rifampisin resistant NOT detected
Kisah bayi B
WORKSHOP MANAJEMEN ILTB DAN TPT

Bayi lahir Umur 3 hari Umur 7 hari Umur 3 bulan

• lahir dari ibu G1P0A0 • Bayi sesak napas • Ibu dirawat dan • Bayi sesak napas
• 38 minggu • Membaik dengan meninggal dunia
• lahir langsung oksigen dan • Ro dada: TB milier • RSUD:
menangis antibiotika • Dahak belum • Ro dada: TB milier
• BBL 2800 gram dipulangkan diperiksa TCM: MTB
detected low,
resistant
Rifampicin NOT
BAYI TIDAK DETECTED
MENDAPAT TPT
P, 12 tahun, DIY
Teman satu sekolah: TB BTA (+)
WORKSHOP MANAJEMEN ILTB DAN TPT
B. Manfaat dari sudut pandang kesehatan masyarakat
WORKSHOP MANAJEMEN ILTB DAN TPT

Strategi penanggulangan TBC

Menemukan dan mengobati pasien TBC


Strategies for eliminating TB
WORKSHOP MANAJEMEN ILTB DAN TPT

Dye at al., Annu Rev Pub Health 2013


Manfaat dari sudut pandang kesehatan masyarakat
WORKSHOP MANAJEMEN ILTB DAN TPT

Pencegahan pada
Mengurangi risiko ODHIV memberikan
reaktivasi perlindungan lebih
5 tahun

Menghentikan
Menurunkan progresivitas
insiden TB penyakit menjadi
aktif
KELOMPOK BERISIKO TINGGI SAKIT TBC SETELAH TERINFEKSI
WORKSHOP MANAJEMEN ILTB DAN TPT

1. Orang dengan HIV/AIDS (ODHIV)


2. Kontak serumah dg pasien TBC paru terkonfirmasi bakteriologis atau TB paru
klinis berat
a. Anak usia di bawah 5 tahun
b. Dewasa, remaja dan anak usia di atas 5 tahun

3. Kelompok risiko lainnya dengan HIV negatif


a. Pasien immunokompromais lainnya (keganasan, hemodialisis, mendapat
kortikosteroid jangka panjang, persiapan transplantasi organ, dll).
b. Warga Binaan Pemasyarakatan petugas kesehatan, sekolah berasrama, barak
militer, pengguna narkoba suntik.

SASARAN PRIORITAS PEMBERIAN TPT


Apa kriteria pemberian TPT ?
WORKSHOP MANAJEMEN ILTB DAN TPT

1. Kelompok risiko tinggi


2. Tidak sakit TBC
3. Infeksi laten TBC*
4. Tidak ada kontra indikasi pemberian TPT

• Kecuali pasien HIV dan anak kontak usia < 5 tahun


(akan dijelaskan kemudian)
Alur penentuan ILTB dan pemberian TPT
WORKSHOP MANAJEMEN ILTB DAN TPT
Kontraindikasi Pemberian TPT
WORKSHOP MANAJEMEN ILTB DAN TPT

1. Hepatitis akut atau kronis


2. Neuropati perifer (jika menggunakan isoniazid)
3. Konsumsi alkohol biasa atau berat

Kehamilan atau riwayat TBC sebelumnya bukan merupakan


kontraindikasi Pemberian TPT
Paduan obat TPT
WORKSHOP MANAJEMEN ILTB DAN TPT

Paduan INH dan


Paduan INH dan Rifapentin (HP),
INH selama 6 bulan, Rifampicin (HR)
diminum tiap hari selama 3 bulan,
selama 3 bulan, diminum 1x per
diminum tiap hari minggu
6H (INH) 3HP (INH & Rifapentin) 3HR (INH & Rifampicin)
Interval pemberian Harian Mingguan Harian
Durasi 6 bulan 3 bulan 3 bulan
Dosis 180 dosis 12 dosis 84 dosis
WORKSHOP MANAJEMEN ILTB DAN TPT

<10 thn: 10 mg/kg BB 2-14 thn dengan BB: <10 thn: INH 10 mg/kg
Maksimal 300 mg per hari 10-15 kg: INH 300 mg, RPT 300 mg BB, RIF 15 mg/kg BB
16-23 kg: INH 500 mg, RPT 450 mg
24-30 kg: INH 600 mg, RPT 600 mg
≥ 31 kg: INH 700 mg, RPT 750 mg
≥ 10 thn: 5 mg/kg BB >14 thn untuk semua BB ≥10 thn: INH 5 mg/kg
Maksimal 300 mg per hari ≥ 30 kg: INH 900 mg, RPT 900 mg BB, RIF 10 mg/kg BB
Sediaan 300mg Anak: lepasan RPT 150 mg, INH 300mg RH 150mg/300 mg
Dewasa: KDT HP 300mg/300 mg Anak: RH 50/75
Kriteria umur Semua umur; sesuai utk anak HIV+ ≥ 2 tahun Semua umur
yg menerima LPV-RTV, NVP, DTG

Interaksi dengan ARV Tidak ada Semua PIs, NVP/NNRTIs, TAF Semua PIs, NVP/hampir
semua NNRTIs
A. Tuberkulosis Sensitif Obat
WORKSHOP MANAJEMEN ILTB DAN TPT

1. Paduan 6H
• Dosis dan lama pemberian
Dosis obat di sesuaikan dengan kenaikan berat badan setiap bulan (untuk
anak).
Obat di konsumsi satu kali sehari, sebaiknya pada waktu yang sama (pagi,
siang, sore atau malam) saat perut kosong (1 jam sebelum makan atau 2 jam
setelah makan).
Lama pemberian 6 bulan (1 bulan = 30 hari pengobatan) 180 dosis
Obat tetap diberikan selama 6 bulan walaupun kasus indeks meninggal,
pindah atau terkonfirmasi bakterilogisnya atau BTA nya sudah menjadi negatif.
• Pemberian vitamin B6
WORKSHOP MANAJEMEN ILTB DAN TPT

Anak dengan gizi buruk atau HIV


Jika dosis INH ≤ 200 mg/hari: vit B6 10 mg per hari (1x sehari)
Jika dosis INH > 200 mg: vit B6 10 mg per 12 jam mg (2x sehari)
Dewasa yang memiliki risiko efek samping (seperti pada HIV,
malnutrisi, alkoholik, gagal ginjal kronik, DM, wanita hamil atau
menyusui): vitamin B6 25 mg/hari.
• Pengawas minum obat: orang tua atau keluarga pasien.
• Bisa diberikan di semua tingkat layanan termasuk di praktik swasta
(dengan catatan sudah bekerja sama dengan puskesmas dan/atau dinas
kesehatan setempat).
2. Paduan 3HP (INH dan Rifapentin)
WORKSHOP MANAJEMEN ILTB DAN TPT

• Dosis dan lama pemberian

Dosis INH dan Rifapentine berdasarkan usia dan berat


Dosis obat disesuaikan dengan kenaikan berat badan setiap bulan.
Dosis Rifapentine maksimal 900 mg/hari
Diberikan seminggu sekali
Lama pemberian 3 bulan (1 bulan = 4 minggu) 12 dosis
Obat tetap diberikan selama 3 bulan walaupun kasus indeks meninggal, pindah atau
sputumnya sudah menjadi negatif

• Kontra indikasi:
• Usia < 2 tahun dan ibu hamil
• Wanita yang menggunakan kontrasepsi hormonal harus disarankan untuk menggunakan
metode kontrasepsi penghalang tambahan seperti kondom, kap serviks, contraceptive
sponge, diafragma untuk mencegah kehamilan.
Pemberian 3HP
• Sebaiknya pada waktu yang sama (pagi, siang, sore atau malam)
WORKSHOP MANAJEMEN ILTB DAN TPT

• Saat perut kosong (1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah


makan)
• Pada anak, rifapentine dapat dikonsumsi dengan cara
dihancurkan dan dicampur dengan sedikit makanan, seperti
bubur, pudding, yogurt, es krim dan makanan lain yang disukai
anak
• Namun rifapentine tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan
buah atau makanan yang berbasis buah.
Pemberian vitamin B6
WORKSHOP MANAJEMEN ILTB DAN TPT

Anak dengan gizi buruk atau HIV


- ika dosis INH ≤ 200 mg/hari: vit B6 10 mg per hari (1x sehari)
- Jika dosis INH > 200 mg: vit B6 10 mg per 12 jam mg (2x sehari)
Dewasa dengan HIV: vitamin B6 25 mg/hari, diberikan sekali seminggu

• Pengawas minum obat: orang tua atau keluarga pasien.

• Bisa diberikan di semua tingkat layanan termasuk di praktik swasta (dengan


catatan sudah bekerja sama dengan puskesmas dan/atau dinas kesehatan
setempat).
WORKSHOP MANAJEMEN ILTB DAN TPT

• 3HP dapat diberikan kepada pasien HIV yang menjalani


pengobatan ARV yang umum digunakan kecuali Nevirapine dan
golongan protase inhibitor. ARV seperti efavirenz atau raltegravir
termasuk didalamnya dolutegravir aman digunakan tanpa adanya
perubahan dosis
• Dokter maupun perawat dapat memilih metode directly observed
treatment (DOT) atau Self-administered treatment (SAT) dalam
memberikan 3HP kepada pasien. Pemilihan metode bisa
disesuaikan dengan konteks lokal, preferensi pasien dan atau
pertimbangan lain seperti risiko berkembang menjadi sakit TBC yang
parah.
• Suplemen (obat herbal) yang belum diatur dosis pemakaiannya
harus dihindari ketika mengkonsumsi 3HP karena efeknya pada
rejimen tidak dapat diantisipasi atau diukur
• Jika selama menjalani TPT dengan paduan 3HP pasien
WORKSHOP MANAJEMEN ILTB DAN TPT

didiagnosis malaria. Lakukan pengobatan malaria terlebih


dahulu dan lanjutkan setelah pengobatan malaria selesai
dan gejala menghilang.
• Yang berperan sebagai pengawas minum obat adalah orang
tua atau keluarga pasien
• Bisa diberikan di semua tingkat layanan termasuk di praktik
swasta (dengan catatan sudah bekerja sama dengan
puskesmas dan/atau dinas kesehatan setempat)
Tabel Pemberian Dosis 3HP
WORKSHOP MANAJEMEN ILTB DAN TPT
Paduan 3HR
Dosis dan lama pemberian
WORKSHOP MANAJEMEN ILTB DAN TPT

• Usia < 10 tahun: INH 10mg/kg BB/hari (maks 300 mg/hari) ; Rifampicin 15kg/mg BB/hari (maks 600 mg/hari)
• usia > 10 tahun: INH 5 mg/kgBB/hari (maksi 300 mg/hari); Rifmpicin 10 mg/kgBB/hari
• Dosis obat disesuaikan dengan kenaikan berat badan setiap bulan.
• Lama pemberian 3 bulan (1 bulan = 28 hari) --> 84 dosis
• Obat tetap diberikan selama 3 bulan walaupun kasus indeks meninggal, pindah atau sputumnya sudah
negatif.

Pemberian

Obat dikonsumsi satu kali sehari, sebaiknya pada waktu yang sama (pagi, siang, sore atau malam) saat perut
kosong (1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan).

Pengambilan obat dilakukan pada saat kontrol setiap 1 bulan, dan dapat disesuaikan dengan jadwal kontrol
kasus indeks.
• Pemberian vitamin B6
WORKSHOP MANAJEMEN ILTB DAN TPT

Anak dengan gizi buruk atau HIV


Jika dosis INH ≤ 200 mg/hari: vit B6 10 mg per hari (1x sehari)
Jika dosis INH > 200 mg: vit B6 10 mg per 12 jam mg (2x sehari)
Dewasa yang memiliki risiko efek samping (seperti pada HIV,
malnutrisi, alkoholik, gagal ginjal kronik, DM, wanita hamil atau
menyusui): vitamin B6 25 mg/hari.

• Pengawas minum obat: orang tua atau keluarga pasien.


• Bisa diberikan di semua tingkat layanan termasuk di praktik swasta
(dengan catatan sudah bekerja sama dengan puskesmas dan/atau dinas
kesehatan setempat).
Paduan 1HP
• Paduan yang bisa digunakan oleh program TBC Nasional untuk masa
WORKSHOP MANAJEMEN ILTB DAN TPT

yang akan datang.


• 1HP merupakan kombinasi INH dan Rifapentine yang dikonsumsi setiap
hari selama satu bulan.
• Paduan ini hanya diberikan untuk kategori umur ≥ 13 tahun.
• Dosis pemberian 1HP adalah isoniazid 300mg dan rifapentine 600mg
untuk semua BB
• 1HP dapat diberikan kepada pasien HIV yang menjalani pengobatan ARV
yang umum digunakan kecuali Nevirapine dan golongan protase inhibitor.
• Paduan 1HP belum dapat digunakan dalam program TPT nasional karena
masih dibutuhkan bukti ilmiah yang lebih untuk memastikan keamanan
paduan ini.
Pilihan Paduan TPT
WORKSHOP MANAJEMEN ILTB DAN TPT

No Sasaran Plihan paduan TPT


3HP 3HR 6H 6Lfx+E
1 Kontak serumah usia < 2 tahun √ √
2 Kontak serumah usia 2 – 5 tahun √ √ √
3 Kontak serumah usia > 5 tahun √ √ √
4 ODHA usia < 2 tahun √ √
5 ODHA usia > 2 tahun √ √
6 Kelompok risiko lainnya √ √ √
7 Kontak serumah semua usia dengan √
kasus indeks TB RO
Catatan: tulisan warna merah sesuai dengan juknis (paduan yang diutamakan). namun mempertimbangkan stok ketersediaan TPT juga dapat
digunakan sesuai dengan tulisan warna hitam
ALUR PEMILIHAN OBAT TPT TB SO
WORKSHOP MANAJEMEN ILTB DAN TPT

Anak terindikasi
TPT

Usia < 2 Usia ≥ 2


tahun tahun

Tersedia Tidak Tidak


Tersedia HP
RH tersedia RH tersedia

Tersedia Tidak
RH 3 bulan INH 6 bulan HP 3 bulan
RH* tersedia RH

RH 3 bulan INH 6 bulan

(*) Pasien ODHIV tidak direkomendasikan pemberian obat Rifampisin karena risiko
interaksi dengan anti retroviral, pilihan adalah INH 6 bulan
B. Tuberkulosis Resisten Obat
WORKSHOP MANAJEMEN ILTB DAN TPT

Rekomendasi TPT untuk TBC-RO

• Fluoroquinolon (moksifloksasin, levofloksasin) dengan atau tanpa obat lain (etambutol, etionamid), lama
6 bulan

• Indonesia: Lefofloksasin + etambutol

• Rejimen disesuaikan dengan profile resistensi obat sumber penularan, pada pasien Pre-XDR/XDR TBC

• Dosis obat:

i. Levofloksasin: 15-20 mg/kgBB/hari

ii. Etambutol 15-25 mg/kgBB/hari

iii. Diminum setiap hari selama 6 bulan


Alur pemilihan obat TPT TB RO
WORKSHOP MANAJEMEN ILTB DAN TPT

Alur TPT TBC RO


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai