Anda di halaman 1dari 22

Tuberculosis & Multi

Drug Resistant
Tuberculosis (MDR
TB)
OLEH KELOMPOK 2 D4 TINGKAT 3
Nama Anggota Kelompok :
1. ALIFA AMALIAH MALIK (PO714251201007)

2. ANANDA PUTRI (PO714251201009)

3. ANDI ANNISA ASDAR (PO714251201010)

4. ANDI FADLAN MACCIRINNA (PO714251201011)

5. ANDI NABILA ZAHRA (PO714251201012)


Pokok Pembahasan

01 Sejarah Epidemologi TBC


1
Sejarah Epidemologi MDR
02 TBC 2
03 Penjelasan Biomedis
3
04 Tindakan Untuk TBC 4 5
Tindakan Untuk MDR
05 TBC
1 Epidemi Tuberculosis
What is the global impact of tuberculosis?

• Tuberkulosis adalah penyakit yang diderita manusia sama tuanya


dengan sejarah manusia. Penemuan lesi pada tulang-tulang
belakang mummi yang sesuai dengan TB ditemukan di
Heidelberg, diduga berasal dari tahun 5000 SM. Demikian juga
halnya di Italia diduga berasal dari tahun 4000 SM.
• Di Indonesia catatan paling tua dari penyait ini adalah seperti
didapatkan pada salah satu relief di Candi Brobudur yang
tampaknya menggambarkan kasus tuberkulosis.
• Akhirnya pada tahun 1882 Robert koch menemukan basil
tuberkulosis sebagai penyebabnya dan hasil penemuannya
dipresentasikan pada tanggal 24 Maret 1882 di Berlin.
• Pada tahun 1998 ada 3617.047 kasus TB yang tercatat diseluruh
dunia. Sebagian besar dari kasus TB ini (95%) dan kematiannya
(98 %) terjadi dinegara-negara yang sedang berkembang . diantara
mereka 75 % berada pada usia produktif yaitu 20-49 tahun.
2 Epidemi MDR Tuberculosis

• Tuberkulosis multidrug resistant disebabkan oleh Mycobacterium


tuberculosis (M tb) yang resisten terhadap dua obat antituberkulosis
(OAT) yaitu isoniazid (H) dan rifampisin (R).
• Laporan pertama tentang resistensi ganda ini datang dari Amerika,
khususnya pada penderita TB dengan AIDS, ternyata menimbulkan
angka kematian yang amat tinggi (70-90%) dalam waktu yang amat
singkat (hanya 4-16 minggu lamanya antara diagnosis sampai
terjadinya kematian).
• Laporan kemudian berdatangan dari berbagai rumah sakit dan
penjara, mula-mula dari daerah New York dan kemudian di berbagai
negara di Hongkong yang menyebutkan bahwa setidaknya sekitar
20% infeksi TB.
• Data oleh WHO tahun 2016 menunjukkan hamper 240 ribu kasus
kematian diakibatkan oleh TB MDR dan sebagian besar kasus
kematian terjadi di negara Asia.
• Di Indonesia pada tahun 2019 terdapat 845.000 (770.000 – 923.000)
kasus baru TB Paru, sebanyak 19.000 kasus baru di antaranya
merupakan kasus TB-HIV positif.
Penjelasan
3 Biomedis TBC & MDR TBC

Etiologi Patofisiologi

Manifestasi
Definis Klinis Klasifikasi

Faktor Penatalaksanaan
Resiko
TUBERCULOSIS?

1 2 3

 Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular akibat infeksi bakteri


Mycobacterium tuberculosis. TBC adalah penyakit yang masih bisa
disembuhkan asalkan melalui penanganan secara tepat.
 TB MDR (multiple drug resistant) adalah kondisi ketika pasien TB
mengalami resistansi atau kebal obat antibiotik.
Etiologi (Mycobacterium tuberculosis)

Bakteri ini berbentuk batang yang tahan Transmisi organisme ini secara primer
asam atau sering disebut sebagai basil tahan terjadi melalui droplet di udara yang
asam, intraseluler, dan bersifat aerob. berasal dari individu yang mengidap
Bakteri dalam tubuh secara lambat dalam TB aktif, atau dalam stadium
medis egg-enriched dengan periode 6-8 infeksius TB. Droplet rata-rata
minggu. Basil ini berukuran 0,2-0,5 µm x 2- berdiameter 1-5 µm, yang dalam
4 µm, tidak berspora, non motil, serta sekali batuk dapat menyemburkan
bersifat fakultatif 3000 droplet terinfeksi.

Dinding sel bakteri mengandung


glikolipid rantai panjang bersifat Individu imunokompeten
mikolik, kaya akan asam, dan yang terpapar Mycobacterium
fosfolipoglikan tuberculosis biasanya akan
manusia adalah sebagai inang (host) berstatus terinfeksi TB laten
terhadap pertumbuhan dan atau doman
perkembangbiakan
Manifestasi Klinis (Gejala)
1 Demam
85 % 50 % 70 % 25 % 15 % 15 %
2 Batuk

Batuk
3
Darah

Sesak
4 Napas

5 Nyeri Dada

6 Malaise
Patofisiologi
03 .
01 Interaksi antara M. tuberculosis dengan
sistem kekebalan tubuh pada masa awal
Seseorang yang menghirup bakteri M.
infeksi membentuk granuloma.
tuberculosis yang terhirup akan
Granulomas diubah menjadi massa
menyebabkan bakteri tersebut masuk ke
jaringan-jaringan fibrosa.
alveoli melalui jalan nafas, alveoli
Setelah infeksi awal, seseorang dapat
adalah tempat bakteri berkumpul dan
mengalami penyakit aktif karena gangguan
berkembang biak
atau respon yang inadekuat dari respon
sistem imun.

02 04
M. tuberculosis juga dapat masuk ke Penyakit dapat juga aktif dengan
bagian tubuh lain seperti ginjal, infeksi ulang dan aktivasi bakteri
tulang, dan korteks serebri dan area dorman dimana bakteri yang
lain dari paru-paru (lobus atas) sebelumnya tidak aktif kembali
melalui sistem limfa dan cairan tubuh. menjadi aktif. Paru yang terinfeksi
Sistem imun akan merespon dengan menjadi lebih membengkak,
inflamasi. Reaksi tersebut menyebabkan terjadinya
menimbulkan penumpukan eksudat di bronkopneumonia lebih lanjut.
alveoli sehingga terjadi
Klasifikasi Tuberculosis

Tuberkulosis primer
Tuberkulosis post primer
Pembagian secara (childhood
(adult tuberculosis) -
patologis tuberculosis)

Tuberkulosis paru
Pembagian secara (Koch Pulmonum) non aktif quiescent
aktivasi radiologis aktif

Pembagian secara
Moderately Advanced Far Advanced
radiologis (luas Tuberculosis minimal
Tuberculosis Tuberculosis
lesi)
Faktor Resiko TBC

01 Umur Pekerjaan 04

Jenis Status
02 Kelamin Ekonomi 05

Kebiasaan Faktor
03 Merokok Lingkungan 06
Penatalaksanaan

24% 15%
Menurunkan risiko penularan
Menyembuhkan pasien dan
TB.
memperbaiki produktivitas serta
kualitas hidup. Mencegah
kematian dan/atau kecacatan 38%
karena penyakit TB atau efek
Mencegah terjadinya
lanjutannya.
resistensi terhadap obat anti
tuberkulosis (OAT) serta
30% penularannya.
Mencegah kekambuhan.

Pemberian OAT adalah komponen terpenting dalam


penanganan tuberkulosis dan merupakan cara yang
paling efisien dalam mencegah transmisi TB.
4 Tindakan Untuk Penyakit TBC

TBC masih bisa disembuhkan asalkan


melalui penanganan secara tepat. Biasanya, dokter
akan menganjurkan pengidap TB paru untuk
mengonsumsi obat selama 6-12 bulan.

Obat TB paru umumnya mengandung jenis


antituberkulosis, yaitu antibiotik yang khusus
digunakan untuk mematikan infeksi bakteri TB.

Pengobatannya sendiri terdiri dari


2 tahap yaitu intensif dan lanjutan.
Berikut beberapa obat TBC paru yang digunakan pada tahap
pengobatan pertama: 

1 2 3 4 5

Pyrazinamide Isoniazid Streptomisin Rifampisin Ethambutol

Sementara, pencegahan TB juga dapat dilakukan dengan memberikan suntikan vaksin BCG (Bacille
Calmette-Guerin). Vaksin ini biasanya diberikan kepada bayi dan anak-anak pada saat masa imunisasi
sebanyak satu kali.
Tindakan-Tindakan

• Penegakkan diagnosa TB dapat ditentukan dari gejala klinis, pemeriksaan


01 fisik, pemeriksaan bakteriologi (pemeriksaan dahak maupun cairan dari
organ yang dicurigai terjangkit TB ekstra paru), pemeriksaan radiologi
(rontgen), dan pemeriksaan penunjang lainnya.
Penegakan • Pemeriksaan dahak untuk penegakan diagnosa TB yang biasa dilakukan
Diagnosa adalah dengan pemeriksaan BTA.
• Selain dengan pemeriksan BTA, saat ini telah dikembangkan pemeriksaan
dahak yang lebih canggih dengan sensitifitas yang lebih baik yaitu
pemeriksaan dengan menggunakan Gene Xpert. Pemeriksaan ini juga
lebih cepat karena hasilnya dapat diketahui hanya dalam waktu 1 - 2 jam
saja.
• Saat ini, pemeriksaan Gene Xpert sudah dapat dilakukan di Instalasi
Laboratorium RSUD Wates dan belum dapat dilakukan di puskesmas.
02
• Setelah diagnosa TB ditegakkan, penderita akan
mendapatkan pengobatan obat anti TB (OAT) kombinasi
Pengobatan selama beberapa bulan yang harus dilakukan secara rutin dan
tidak boleh terputus.
• Selain untuk mempercepat proses penyembuhan penyakit,
hal ini juga dilakukan untuk mencegah penyakit berkembang
menjadi TB kebal obat atau TB Multi Drugs Resistance (TB
MDR).
03
Pengawasan • Untuk memastikan bahwa OAT dikonsumsi secara rutin dan tidak
terputus, perlu ditunjuk seorang Pengawas Minum Obat (PMO).
Minum Obat • Seorang Pengawas Minum Obat ini bisa dari petugas kesehatan,
keluarga, maupun orang terdekat penderita yang terpercaya .
• Seorang PMO harus bersedia secara sukarela membantu pasien TB
sampai sembuh selama menjalani pengobatan dengan obat anti TB
(OAT) dan menjaga kerahasiaan penderita.
04
• Sangat penting bagi penderita TB untuk menggunakan masker
serta melakukan etika batuk dengan baik dan benar untuk
Pencegahan mencegah penularan penyakit kepada orang lain.
• Menciptakan suasana rumah hingga setiap ruangannya
mendapatkan ventilasi yang baik dan mendapatkan sinar
matahari langsung dengan cara membuka jendela rumah lebar-
lebar juga harus dilakukan untuk menghambat pertumbuhan
bakteri penyebab penyakit TB.
5 Tindakan Untuk Penyakit MDR TBC

• TB MDR (multiple drug resistant) adalah kondisi


ketika pasien TB mengalami resistansi atau kebal obat
antibiotik. Ini mungkin terjadi akibat pasien tidak
mematuhi aturan minum obat TBC dengan benar.
• Pasien yang terkena TB MDR biasanya kebal pada
obat TBC lini pertama, seperti isoniazid (INH) dan
rifampisin. Kedua antibiotik ini bekerja paling efektif
menghentikan infeksi bakteri penyebab tuberkulosis.
• Namun, tidak menutup kemungkinan bila pasien juga
bisa resisten terhadap obat-obatan lini pertama
lainnya, seperti etambutol, streptomisin, dan
pirazinamid.
Tindakan-Tindakan

Pengobatan Pencegahan
Diagnosis
TB MDR bisa disembuhkan, tetapi pengobatan Pencegahan TB MDR ialah
Sama dengan butuh waktu lebih lama. Hal ini lantaran bakteri dengan minum obat sesuai
TBC biasa. tuberkulosis dalam tubuh pasien sudah kebal, resep dan anjuran dokter.
berevolusi, dan sulit untuk dikendalikan. Pasien tidak boleh
Menggunakan pengobatan lini kedua yaitu menghentikan pengobatan
zyrazinamide, amikacin/kanamycin, sebelum obat habis,
ethionamide/prothinamide, cycloserin, para- melewatkan dosis, atau
aminosalicylic acid (PAS), Ciprofloxacin, mengatur dosis sesuai
ofloxacin, levofloxacin. keinginan sendiri. Hindari
tempat ramai dan tertutup,
vaksin imunisasi BCG.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai