Diklat Fungsional Kemetrologian Angkatan II 2018 Barang Dalam Keadaan Terbungkus (BDKT)
UUML
• Bab VI (BDKT)
Permendag No. 26 Tahun 2017
• Pengawasan Metrologi Legal :
• Form pengawasan, cerapan, seragam
Permendag no. 31 Tahun 2011
• Barang Dalam Keadaan Terbungkus
• Juknis mengenai BDKT terdapat dalam SK Dirjen PDN dan SK dirjen PKTN BARANG DALAM KEADAAN TERBUNGKUS (BDKT)
BDKT yaitu barang atau komoditas tertentu yang
dimasukkan ke dalam kemasan tertutup, dan untuk mempergunakannya harus merusak kemasan atau segel kemasan yang kuantitasnya telah ditentukan dan dinyatakan pada label sebelum diedarkan, dijual, ditawarkan, atau dipamerkan. Contoh BDKT PERMENDAG NO 31 TAHUN 2011 TENTANG BDKT
Peraturan Menteri ini berlaku untuk:
Barang atau komoditas yang diedarkan, ditawarkan, dipamerkan, atau
dijual yang kuantitas nominalnya (Qn) dinyatakan dalam berat, panjang, jumlah hitungan, luas, atau volume, BDKT yang diproduksi di dalam negeri, BDKT asal impor, Barang atau komoditas produksi dalam negeri atau asal impor yang dikemas di wilayah Republik Indonesia, Dikecualikan terhadap barang yang dijual dalam keadaan terbungkus atau dikemas yang isinya makanan atau minuman yang menurut kenyataannya mudah basi atau tidak tahan lebih dari 7 (tujuh) hari. KETENTUAN KEBENARAN PENANDAAN Semua BDKT wajib ditandai dengan suatu keterangan yang menyatakan : - Nama barang dalam bungkusan - Ukuran, isi, atau berat bersih atau netto dengan satuan dan lambang SI, untuk BDKT impor, apabila bukan SI maka wajib mencantumkan konversinya dalam SI - Jumlah barang dalam bungkusan, jika BDKT tersebut dijual dalam hitungan - Nama dan tempat perusahaan yang memproduksi atau yang membungkus
Penandaan dicetak arab dan huruf cetak latin serta menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar langsung pada pembungkusnya, atau dapat berupa etiket yang dicetak, distensil, atau diketik yang dilekatkan pada barang atau bungkusan itu sendiri dengan singkat, jelas, kontras dibuat kontras dengan angka KETENTUAN KEBENARAN PENANDAAN
• Untuk BDKT yang penetapan harganya didasarkan pada takaran
atau timbangan wajib dicantumkan kata isi bersih, berat bersih atau netto kecuali BDKT 20 mL atau 25 g
• BDKT yang tidak memenuhi semua persyaratan tentang
pelabelan dikategorikan melanggar ketentuan tentang BDKT dan dapat dikenakan sanksi kurungan selama 6 bulan dan atau denda setinggi-tingginya Rp. 500.000,- (Pasal 22, 31, 32 dan 33 UUML) KETENTUAN KEBENARAN KUANTA PENGAWASAN BDKT Dilarang membuat, mengedarkan, membungkus atau menyimpan untuk dijual, atau menawarkan untuk dibeli, semua BDKT yang ukuran, isi bersih, berat bersih atau jumlah hitungannya kurang daripada yang tercantum pada bungkus atau labelnya (pasal 31 huruf a UUML) Sanksinya: PIDANA PENJARA 6 BULAN DAN ATAU DENDA SETINGGI-TINGGINYA Rp. 500.000,- dan dikategorikan sebagai TINDAK KEJAHATAN
KEBENARAN KUANTA BDKT DITENTUKAN MELALUI HASIL PENGUJIAN
DIMANA KUANTA BDKT TIDAK BOLEH KURANG DARI BATAS KESALAHAN NEGATIF YANG DIIJINKAN SISTEM PENGAWASAN BDKT PENGAWASAN BDKT
Kebenaran kuantitas BDKT harus memenuhi
syarat : 1. Kuantitas rata-rata sampel tidak boleh kurang dari kuantitas nominal (Qn); 2. Jumlah kuantitas BDKT yang ditolak dari sampel yang diuji tidak melebihi kesalahan negatif yang diizinkan (T) atau disebut Tu1, 3. Tidak boleh ada kuantitas produk BDKT yang kesalahannya lebih besar dari 2 kali batas kesalahan negatif (T) atau disebut Tu2. TERIMA KASIH