Anda di halaman 1dari 15

Pandangan Agama Terhadap keadaan

tindakan medis kebidanan perspektif


tentang Sewa Rahim

SEWA RAHIM (Surrogate Mother)


Sewa :
- Pemakaian (pinjaman)sesuatu dgn membayar uang sewa.
Rahim :
- Kandungan atau peranakan.
Surrogate mother /ibu pengganti :
- Sebagai suatu perjanjian dgn pihak lain( suami istri) untuk
hamil hasil dari pembuahan suami istri yg ditanam dalam
rahimnya org tsb.
• Penyatuan benih laki-laki (sperma) dan wanita (sel
telor) yang kemudian ditanam kembali di rahim
ibu pengganti terikat melalui perjanjian yang
dibuat dengan pihak suami isteri dengan imbalan
tertentu bagi wanita penyewa rahim.
• Setelah melahirkan, ibu pengganti diwajibkan
untuk memberikan bayi yang ia kandung kepada
orangtua yang telah menyewakan rahim
berdasarkan perjanjian yang telah dibuat.
UU di Indonesia
• Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang
Perkawinan misalnya. Dalam Pasal 42 UU
Perkawinan mengatakan bahwa yang dimaksud
anak sah adalah anak yang dilahirkan dalam atau
sebagai akibat perkawinan yang sah. Muncul
berbagai kontroversi, dimana anak yang dilahirkan
dari praktik sewa rahim dapat berstatus menjadi
anak luar kawin apabila ibu pengganti tidak terikat
dalam suatu perkawinan.
• Selain itu di dalam Undang-Undang Nomor 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan (UU Kesehatan)
juga menyebutkan bahwa kehamilan di luar cara
alamiah hanya dapat dilakukan oleh pasangan
suami istri yang sah dengan ketentuan hasil
pembuahan sperma dan ovum suami istri yang
bersangkutan ditanamkan dalam rahim istri dari
mana ovum berasal.
• Sedangkan dalam praktik sewa rahim, hasil
pembuahan sperma dan ovum dari suami
istri yang bersangkutan tidak ditanamkan
pada rahim sang Istri. Melainkan pada
rahim perempuan lain yang kelak akan
mengandung benih pasangan suami istri
tersebut.
Pandangan Agama
• Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada 26
Mei 2006 juga telah memfatwakan praktik
transfer embrio ke rahim titipan merupakan
praktik yang haram, karena menyangkut
pada permasalahan nasab dan warisan pada
sang anak.
• sewa menyewa disebut ijarah,memanfaatkan barang /jasa
dengan membayar imbalan tertentu.
• Dasar hukum Ijarah atau sewa menyewa ini dapat dilihat
dari ketentuan hukumnya dalam al-Qur’an surah al-
Baqarah ayat 233

• ‫َو ِإْن َأَر دُّتْم َأن َتْسَتْر ِض ُع ٓو ۟ا َأْو َٰل َد ُك ْم َفاَل ُج َناَح َع َلْيُك ْم ِإَذ ا َس َّلْم ُتم َّم ٓا َء اَتْيُتم ِبٱْلَم ْعُروِف ۗ َو ٱَّتُقو۟ا ٱَهَّلل‬
‫َو ٱْع َلُمٓو ۟ا َأَّن ٱَهَّلل ِبَم ا َتْع َم ُلوَن َبِص يٌر‬
• wa in arattum an tastarḍi'ū aulādakum fa lā junāḥa
'alaikum iżā sallamtum mā ātaitum bil-ma'rụf,
wattaqullāha wa'lamū annallāha bimā ta'malụna
baṣī
sewa rahim
1.Sewa Rahim semata ( gestational surrogacy) :
- Embrio yg lazimnya berasal dari Sperma suami
dan sel telur istri yang dipertemukan melalui
teknologi lalu ditanamkan dalam rahim
perempuan yg disewa, ada perjanjian.
2.Sewa rahim dgn keikutsertaan sel telur (genetic
surrogacy) :
- Sel telur pemilik rahim dgn sperma suami melalui
inseminasi buatan (utk pertemuannya), ada
perjanjian
Pandangan Agama
• Pada thn 2006 MUI memfatwakan praktik
inipraktek yg haram, krn menyangkut pada
permasalahan warisan.
• Menurut kesehatan,,,jika disepakati dan buat
perjanjian bersedia mengandung anak dari
pasangan yg ingin mengontrak dgn bayar jasa/tdk
, dan suami istri tsb sdh diperiksa bahwa tdk bisa
punya keturunan kecuali hanya dgn cara sewa
rahim.( 2016)
Pandangan Agama
Dasar hukum Ijarah atau sewa menyewa ini dapat
dilihat dari ketentuan hukumnya dalam al-Qur’an
surah al-Baqarah ayat 233

‫َع َلْيُك ْم ِإَذ ا َس َّلْم ُتم َّم ٓا َء اَتْيُتم‬ ‫َو ِإْن َأَر دُّتْم َأن َتْس َتْر ِض ُع ٓو ۟ا َأْو َٰل َد ُك ْم َفاَل ُج َناَح‬
‫ٱَهَّلل ِبَم ا َتْع َم ُلوَن َبِص يٌر‬ ‫ِبٱْلَم ْعُروِف ۗ َو ٱَّتُقو۟ا ٱَهَّلل َو ٱْع َلُمٓو ۟ا َأَّن‬

wa in arattum an tastarḍi'ū aulādakum fa lā junāḥa


'alaikum iżā sallamtum mā ātaitum bil-ma'rụf,
wattaqullāha wa'lamū annallāha bimā ta'malụna
baṣī
• Artinya : “Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh
orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu
memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertaqwalah
kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah mengetahui yang
kamu kerjakan”
• Arti ayat di atas menjadi dasar hukum adanya sistem sewa
dalam hukum Islam, seperti yang diungkapkan dalam ayat
bahwa seseorang itu boleh menyewa orang lain untuk
menyusui anaknya, tentu saja ayat ini akan berlaku umum
terhadap segala bentuk sewa menyewa.
• Prof. Dr. Said Agil Husin Al-Munawar, MA,
beliau berpendapat meskipun sewa rahim ada
manfaatnya namun keburukan atau masfadah yang
di akibatkan jauh lebih besar dari pada
manfaatnya. Di antara keburukannya adalah akan
menimbulkan kacaunya status anak. Bahaya
lainnya adalah persengketaan yang akan timbul
antara kedua ibu. Oleh karena itu beliau
berpendapat bahwa hukum penyewaan rahim tidak
di benarkan (Haram).
• umat katholik sebagian besar menolak
alasannya karena benih anak bukan dari
suami istri tsb melainkan dari pendonor
• merusak kesucian perkawinan.
• Hindu : sangat tidak etis
Kesimpulan

• Di Indonesia sewa rahim :
• Perbincangan pro dan kontra
• Banyak dilakukan hanya dgn diam diam
• Masih dilema : satu sisi ingin punya
keturunan, sisi lain tdk memiliki payung
hukum yg jelas. t
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai