Anda di halaman 1dari 12

Penyakit Pada Kehamilan

Delafingka Ibrahim
Nim : C01417030
Gangguan Kardiofaskuler pada masa
kehamilan
A. Definisi kehamilan
Kehamilan adalah suatu proses yang terjadi antara pertemuan sel sperma dan ovum didalam indung telur (ovarium) atau yang disebut dengan
konsepsi hingga tumbuh menjadi zigot lalu menempel didinding rahim, pembentukan plasenta, hingga hasil konsepsi tumbuh dan berkembang
sampai lahirnya janin. Lamanya kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari), dihitung dari hari pertama haid terakhir.
Kehamilan dapat menjadi masalah atau komplikasi setiap saat. Sekarang ini secara umum telah diterima bahwa setiap saat kehamilan membawa
risiko bagi ibu. WHO atau World Health organization memperkirakan bahwa sekitar 15% dari seluruh wanita yang hamil akan berkembang menjadi
komplikasi yang berkaitan dengan kehamilannya serta dapat mengancam jiwanya. (Damayanti, 2019).
Kehamilan merupakan proses fisiologis yang memberikan perubahan pada ibu maupun lingkungannya. Dengan adanya kehamilan maka sistem
tubuh wanita mengalami perubahan yang mendasar untuk mendukung perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim selama proses
kehamilan seseorang . Kehamilan, persalinan, dan kelahiran merupakan proses fisiologis, tetapi penyulit dapat muncul kapan saja, dan dapat
memberikan dampak serius pada ibu dan janin. Istilah kehamilan risiko tinggi (kehamilan berisiko) digunakan ketika faktor fisiologis atau psikologis
secara signifikan dapat meningkatkan kemungkinan mortalitas atau morbiditas ibu atau janin.
Komplikasi kehamilan dapat terjadi di tahapan manapun, mulai dari fertilisasi hingga kelahiran. Diagnosis awal faktor risiko untuk komplikasi atau
awal serangan komplikasi akan mengarah pada awal pengobatan dan mencegah bahaya pada ibu ataupun janin . Tanda bahaya kehamilan adalah
gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam bahaya. Apabila tanda bahaya kehamilan tidak terdeteksi secara dini dapat menyebabkan
masalah pada ibu dan janin sehingga dapat berisiko kematian. Salah satu asuhan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk menapis adanya
risiko ini yaitu melakukan pendeteksian dini adanya komplikasi/penyakit yang mungkin terjadi selama kehamilan.
Kehamilan dibagi menjadi 3 trimester ,trimester pertama adalah 0 – 14 minggu keluhan yang dialami ibu yaitu perubahan suasana hati,
sembelit, sering bak, dan ngidam. Kehamilan trimester kedua adalah 14- 28 minggu keluhan pada trimester dua yaitu nyeri diperut bagian bawah ,
nafsu makan mulai membaik. Kehamilan trimester III adalah pada 28 – 40 minggu. Pada trimester ketiga rasa lelah, ketidaknyamanan, sering bak, dan
depresi ringan akan meningkat. Tekanan darah ibu hamilbiasanya meninggi, dan kembali normal setelah melahirkan. Peningkatan hormon estrogen
dan progestero nmemuncak pada trimester ini.
ANC merupakan pelayanan prima untuk meningkatkan kualitas kehidupan ibu hamil untuk mendeteksi komplikasi sedini mungkin. Jika
tidak, maka dikhawatirkan akan meningkatkan morbidilitas dan mortalitas ibu. Ibu yang melakukan pemeriksaan ANC tidak teratur dapat berdampak
buruk terhadap kesehatan ibu dalam kehamilan yaitu berupa komplikasi kehamilan seperti infeksi dan pendarahan. ANC yang teratur sangat diperlukan
untuk mengatasi ketidaknyamanan pada ibu hamil terutama ketidaknyamanan sering buang air kecil, oedema, gangguan pernafasan, dan lain-lain .
Seorang bidan harus membuat ibu tenang dan dapat mengatasi ketidaknyamanan ibu hamil trimester III seperti memberikan asuhan pada ibu hamil
yang mengeluh sering kencing dengan mengurangi minum pada malam hari dan pada ibu hamil yang mengeluh oedema pada kaki dengan
meninggikan kaki bila sedang baring atau duduk, serta keluhan lainnya.
Gangguan kehamilan adalah kondisi atau penyakit yang dapat mempengaruhi kesehatan Anda atau janin dalam kandungan. Penyebabnya karena
berbagai alasan baik kondisi kesehatan Anda sebelum hamil atau memang disebabkan saat hamil secara tak terduga dan tidak bisa dihindari.
Faktor lain selain kondisi kesehatan di atas, ibu hamil berisiko mengalami komplikasi kehamilan karena kondisi seperti di bawah ini:
• Hamil di atas usia 35 tahun
• Hamil di bawah usia 20 tahun
• Merokok dan minum minuman alkohol
• Hamil anak kembar, tiga atau lebih
• Pernah keguguran
• Obesitas
• Anoreksia atau gangguan makan.
2. Etiologi
Hipervolumia dimulai sejak kehamilan 28 minggu dan mencapai puncak pada 28-32 minggu menetapJantung dan diafragma terdorong keatas oleh
pembesaran rahim.Dalam kehamilan.
a. Denyut jantung dan nadi:meningkat
b. Pukulan jantung meningkat
c. Volume darah meningkat
d. Tekanan darah menurun sedikit.
Maka dapat di pahami bahwa kehamilan dapat memperbesar penyakit jantung bahkan dapat menyebabkan payah jantung (dekompensasi kordis).
3. MANIFESTASI KLINIS
a. Penyakit jantung Aritmia
b. Pembesaran jantung
c. Mudah Lelah
d. Dispnea
e. Nadi tidak teratur
f. Sianosis
g. Edema pulmonal
h. Edema paru dan palpitasi biasa dikeluarkan pada kehamilan normal.
i. OrtopnoaDan kogesti paru adalah tanda dan gejala gagal jantung kiri
j. Peningkatan berat badan
k. Edema tungkai bawah
l. Edema tungkai bawah
m. Dan peningkatan tekanan vena jogularis adalah tanda dan gejala gagal jantung kanan
Apa itu penyakit jantung saat hamil ?
Wanita hamil sangatlah rentan terhadap berbagai gangguan kesehatan yang dapat membahayakan nyawanya dan anaknya. Salah satunya
tekanan pada jantung dan sistem sirkulasi. Ini tidak membahayakan bayi yang akan dilahirkan, namun juga dapat menyebabkan komplikasi serius bagi
sang ibu.
Saat hamil, volume darah ibu biasanya akan bertambah 30-50% untuk memberikan nutrisi bagi janin. Ini berarti jantung harus bekerja lebih
keras. Jantung wanita hamil harus bekerja dua kali lipat untuk mengedarkan darah ke tubuh ibu dan janinnya. Bahkan ibu yang sehat pun dapat
mengalami gangguan jantung saat hamil. Proses pembukaan rahim dan melahirkan dapat menyebabkan tekanan berlebih pada jantung. Tekanan
darah dan peredaran darah juga akan berubah drastis. Setelah bayi lahir, otot jantung juga dapat tertekan karena berkurangnya peredaran dan tekanan
darah.Wanita yang sebelumnya sudah memiliki penyakit jantung dapat mengalami komplikasi, gejala, dan tanda-tanda yang lebih parah saat hamil,
pembukaan rahim, dan persalinan.Beberapa gangguan jantung yang biasanya dialami oleh wanita hamil adalah:Wanita hamil biasanya memiliki detak
jantung yang abnormal. Karena tubuhnya memang mengalami perubahan dalam memompa darah ke jantung, hal ini merupakan kondisi yang normal
dan tidak perlu dikhawatirkan.
Gagal jantung kongestif adalah kondisi yang jarang terjadi, namun dapat membahayakan apabila sang ibu rentan terkena kondisi ini. Pada gagal
jantung kongestif, perubahan volume dan tekanan darah akan menyebabkan jantung melemah. Apabila hal ini terjadi, peredaran darah ke seluruh
tubuh akan melambat dan tubuh tidak dapat memberikan nutrisi serta oksigen yang cukup ke organ tubuh. Otot jantung dapat tertarik, menebal, atau
menjadi kaku, sehingga tidak dapat memompa darah dengan baik.
Gagal jantung kongestif dapat menyebabkan bertambahnya jumlah cairan dan garam yang disimpan dalam tubuh wanita yang hamil.
Penyakit ini juga. menyebabkan penimbunan cairan di paru-paru, kaki, lengan, pergelangan kaki, dan telapak kaki.Kelainan jantung bawaan dapat
diperburuk oleh tekanan dan peredaran darah yang meningkat pada wanita hamil. Wanita yang memiliki gangguan jantung sejak lahir dapat melahirkan
bayi dengan kelainan yang sama. Mereka juga berisiko melahirkan terlalu dini (prematur).
Beberapa gangguan jantung yang biasanya
dialami oleh ibu hamil :
Wanita hamil biasanya memiliki detak jantung yang abnormal. Karena tubuhnya memang mengalami perubahan dalam
memompa darah ke jantung, hal ini merupakan kondisi yang normal dan tidak perlu dikhawatirkan.
1. Gagal jantung kongestif adalah kondisi yang jarang terjadi, namun dapat membahayakan apabila sang ibu rentan terkena kondisi
ini. Pada gagal jantung kongestif, perubahan volume dan tekanan darah akan menyebabkan jantung melemah. Apabila hal ini
terjadi, peredaran darah ke seluruh tubuh akan melambat dan tubuh tidak dapat memberikan nutrisi serta oksigen yang cukup ke
organ tubuh. Otot jantung dapat tertarik, menebal, atau menjadi kaku, sehingga tidak dapat memompa darah dengan baik. Gagal
jantung kongestif dapat menyebabkan. bertambahnya jumlah cairan dan garam yang disimpan dalam tubuh wanita yang
hamil.Penyakit ini juga menyebabkan penimbunan cairan di paru-paru, kaki, lengan, pergelangan kaki, dan telapak kaki.
2. Kelainan jantung bawaan dapat diperburuk oleh tekanan dan peredaran darah yang meningkat pada wanita hamil. Wanita yang
memiliki gangguan jantung sejak lahir dapat melahirkan bayi dengan kelainan yang sama. Mereka juga berisiko melahirkan terlalu
dini (prematur).
3. Katup jantung yang tidak bekerja maksimal akibat cacat atau luka juga dapat meningkatkan. risiko endokarditis. Endokarditis
adalah infeksi pada katup jantung dan endokardium, yang melapisi bagian dalam jantung.
4. Kardiomiopati peripartum adalah penyakit langka yang dapat terjadi pada wanita hamil. Penyakit ini juga dapat terjadi tidak lama
setelah bayi lahir. Jantung pasien tidak dapat
Penyebab penyakit jantung saat hamil
Tubuh wanita yang sedang hamil akan mengalami perubahan untuk memberikan keamanan, kenyamanan, dan nutrisi bagi bayi yang ia
kandung. Sistem kardiovaskular adalah salah satu bagian tubuh yang dapat mengalami perubahan, sehingga memengaruhi kesehatan. kardiovaskular
dan tubuh wanita secara keseluruhan. Sistem sirkulasi dan kardiovaskular akan mulai berubah sejak trimester pertama, biasanya memuncak saat
trimester kedua, dan memasuki fase plateau pada trimester ketiga. Tubuh akan kembali berfungsi seperti biasa setelah persalinan..Saat hamil, volume
darah dalam tubuh akan bertambah sampai 50 persen untuk memberikan. oksigen dan nutrisi bagi janin. Oleh karena itu, jantung wanita hamil juga
harus meningkatkan kecepatan dan tekanannya. Detak jantung wanita hamil biasanya bertambah cepat 10-15 kali per. menit. Jantung yang dipaksa
untuk bekerja lebih keras lama kelamaan dapat mengalami gangguan yang serius.
Posisi janin di dalam rahim juga dapat memengaruhi sistem sirkulasi dan kardiovaskular sang ibu. Janin dapat mengganggu pembuluh
darah dalam mengedarkan darah ke seluruh tubuh. Tekanan darah sang ibu juga akan terus berubah selama berbagai tahap kehamilan. Tekanan darah
dapat sangat meningkat atau menurun, sehingga menyebabkan gangguan kardiovaskular.
Proses pembukaan rahim juga dapat menyebabkan gangguan jantung bagi ibu. Perubahan detak jantung, jumlah darah yang dipompa
jantung (cardiac output), volume darah, dan tekanan darah biasanya akan terjadi dengan sangat cepat, sehingga menyebabkan tekanan pada jantung
dan pembuluh darah.
faktor yang dapat menyebabkan risiko penyakit
jantung saat kehamilan adalah:
1. Obesitas
2. Riwayat anggota keluarga yang memiliki penyakit jantung, terutama miokarditis
atau peradangan otot jantung
3. Kekurangan nutrisi sebelum dan saat hamil
4. Konsumsi alkohol berlebihan.
5. Ada lebih dari satu janin di dalam kandungan
6. Hamil saat berusia lebih dari 30 tahun
Gejala Utama Penyakit Jantung saat Hamil
Penyakit jantung saat hamil dapat menyebabkan tanda-tanda dan gejala berikut:
1. Palpitasi
2. Detak jantung yang bertambah cepat Selalu merasa lelah
3. Pembengkakan pada kaki, tangan, pergelangan kaki, dan lengan akibat bertambahnya jumlah cairan dan garam yang disimpan di dalam
tubuh
4. Sering buang air kecil pada malam hari
5. Sesak napas, bahkan saat tidak sedang melakukan aktivitas berat
Bagaimana sistem kardiovaskuler pada ibu hamilPerubahan pada sistem kardiovaskuler selama kehamilan ditandai dengan adanya peningkatan
volume darah, curah jantung denyut jantung, isi sekuncup, dan penurunan resistensi vaskuler. Hemodinamik yang pertama Page 2 11 kali berubah
selama masa kehamilan adalah terjadinya peningkatan denyut jantung.
Klompikasi
Pada ibu dapat terjadi gagal jantung kongestif, edema paru, hingga kematian. Dapat terjadi abortus pada jehamilan mula. Pada janin
dapat terjadi lahir premature, berat badan lahir rendah, hipoksia, gawat janin, lahir mati, nilai apgar rendah, dan pertumbuhan janin terlambat.
Pengaruh penyakit jantung terhadap kehamilan :
a. Dapat terjadi abortus.
b. Prematuritas: lahir tidak cukup bulan.
c. Dismaturitas, lahir cukup bulan namun dengan berat badan rendah
d. Kematian janin dalam Rahim (KJDR).
Akibat penyakit jantung dalam kehamilan, terjadi peningkatan denyut jantung pada ibu hamil dan semakin lama jantung akan
mengalami kelelahan. Akhirnya pengiriman oksigen dan zat makanan dari ibu ke janin melalui ari ari menjadi terganggu dan jumlah oksigen yang
diterima janin semakin lama akan berkurang. Janin mengalami gangguan pertumbuhan serta kekurangan oksigen.
Sebagai akibat lanjut ibu hamil berpotensi mengalami keguguran, kelahiran prematur (kelahiran sebelum cukup bulan), lahir dengan
Apgar rendah atau lahir meninggal, dan kematian janin dalam rahim (KJDR). Terutama bila selama kehamilannya sang ibu tidak mendapat
penanganan pemeriksaan kehamilan dan pengobatan dengan tepat.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai