Sejarah Mempertahankan Kemerdekaan - Bela Negara Kelas 9
Sejarah Mempertahankan Kemerdekaan - Bela Negara Kelas 9
Kemerdekaan Indonesia
Pertempuran 5 Hari di Semarang
Penyebab :
▪ Setelah proklamasi, rakyat Semarang
berinisiatif untuk menangkapi tentara Jepang
dan menyita senjata mereka.
▪ Sisa pasukan Jepang di Semarang tidak mau
menyerahkan senjatanya ke pejuang
Indonesia, akibatnya mereka melawan dan
ingin menguasai Semarang.
▪ Pasukan Jepang berencana meracuni
cadangan air minum di Kota Semarang,
sehingga para pejuang yang tergabung
dalam BKR (Badan Keamanan Rakyat)
berusaha untuk mencegah pasukan Jepang.
▪ Pasukan Jepang membunuh Dr. Kariadi
sebagai kepala R.S. Purusara. Sehingga
rakyat Semarang menjadi marah.
Pertempuran 5 Hari di Semarang
Akhir Perlawanan :
▪ Tanggal 19 Oktober 1945,
pejuang berhasil menangkap
pasukan Jepang yang melawan.
▪ Tanggal 20 Oktober 1945,
pasukan sekutu (Inggris)
dibawah pimpinan Brigjen
Bethell mendarat di Semarang
dan membantu pejuang untuk
menangkap sisa pasukan
Jepang.
Pertempuran 5 Hari di Semarang
Waktu : 10 November
1945 -
Lokasi : Surabaya (Jawa
Timur)
Pihak : Pejuang
Indonesia VS Tentara Inggris
dan Gurkha.
Peristiwa Pertempuran 10 November 1945
Penyebab :
▪ Sekutu (Inggris) membebaskan pasukan Belanda
yang ditangkap Jepang.
▪ Sekutu (Inggris) menyita semua senjata milik
Jepang, termasuk senjata yang dimiliki oleh pejuang
Indonesia.
▪ NICA (Belanda) mengibarkan bendera merah – putih
– biru di atas Hotel oranje (Hotel Majapahit)
sehingga membuat rakyat Surabaya marah.
▪ Brigjen A.W.S Mallaby (pemimpin tentara Inggris)
dibunuh oleh pejuang Indonesia, sehingga negara
Inggris marah besar dan menyerang Surabaya.
▪ Rakyat Surabaya melawan tentara Sekutu dengan
gagah berani setelah terbakar semangatnya
mendengar pidato Bung Tomo.
Peristiwa Pertempuran 10 November 1945
Akhir perlawanan :
▪ Rakyat Surabaya harus
mengakui kekuatan Inggris dan
harus menyerah kepada
pasukan Inggris.
▪ Surabaya berhasil dikuasai
Inggris dan diberikan ke
Belanda
Peristiwa Pertempuran 10 November 1945
Waktu : 20 November –
15 Desember 1945.
Lokasi : Ambarawa (Jawa
Tengah)
Pihak : Tentara TKR VS
Pasukan NICA dan Pasukan
Sekutu.
Pertempuran Ambarawa
Penyebab :
▪ Setelah tentara sekutu mendarat di Semarang,
pasukan NICA yang ikut pasukan sekutu pergi ke
Ambarawa dan Magelang untuk membebaskan
pasukan Belanda yang ditangkap Jepang.
▪ Pasukan NICA memberikan senjata pada bekas
pasukan KNIL sehingga rakyat Indonesia marah.
▪ Pasukan NICA meminta bantuan pasukan sekutu
untuk menguasai kota Ambarawa dan Magelang.
NICA ingin menguasai Magelang karena di Magelang
terdapat pusat tentara Indonesia (TKR).
▪ Letkol Isdiman (pemimpin TKR) dibunuh oleh pasukan
NICA.
▪ Tentara Sekutu dan NICA membom desa – desa di
sekitar Ambarawa.
Pertempuran Ambarawa
Akhir Perlawanan :
▪ Setelah Letkol. Isdiman gugur,
TKR dipimpin oleh Kolonel
Sudirman.
▪ Sebagai ahli strategi, Sudirman
dan pasukannya berhasil
mengalahkan tentara Sekutu
dan NICA.
▪ Tanggal 15 Desember 1945,
tentara sekutu dan NICA
berhasil diusir dari Ambarawa.
Pertempuran Ambarawa
Penyebab :
▪ Belanda ingin menguasai Bandung karena Belanda
berencana menjadikan Kota Bandung sebagai ibu kota
Hindia Belanda. Pada masa itu, Bandung Utara sudah
dikuasai Belanda sedangkan Bandung Selatan dikuasai
rakyat Indonesia.
▪ Belanda menginginkan seluruh Kota Bandung ada dalam
kekuasaan Belanda. Sehingga Belanda meminta pasukan
Sekutu (Inggris) membantu pasukan NICA untuk merebut
Bandung Selatan.
▪ Pasukan TKR dan pejuang Siliwangi berusaha
mempertahankan Bandung Selatan.
▪ Pasukan NICA menjebol bendungan sungai Cikapundung
tanggal 25 November 1945 sehingga terjadi banjir yang amat
besar di Bandung khususnya Bandung Selatan. Rakyat
Bandung amat marah dan menyerang pasukan NICA.
▪ Semangat warga Bandung dibakar oleh pidato Otto Iskandar
Dinata (si Jalak Harupat) sehingga mereka berperang dengan
Bandung Lautan Api
Akhir Perlawanan :
▪ Karena pasukan sekutu amat kuat, maka pejuang
Bandung semakin terdesak. Akhirnya mereka
memutuskan untuk meninggalkan kota Bandung.
▪ Namun rakyat Bandung tidak mau meninggalkan
begitu saja Bandung Selatan. Dengan berat hati,
mereka membakar semua barang dan bangunan di
Bandung Selatan agar tidak dikuasai oleh Belanda.
Wilayah yang dibakar rakyat Bandung adalah dari
Cicadas sampai wilayah Andir tanggal 23 Maret 1946
tengah malam.
▪ Di Dayeuh Kolot, pasukan pejuang kota Bandung
menemukan gudang senjata milik Pasukan NICA.
Dengan gagah berani Moh. Toha menghancurkan
gudang tersebut, namun sayangnya Moh. Toha ikut
mati di dalam gudang senjata ini.
▪ Akhirnya seluruh Bandung dikuasai oleh NICA.
Bandung Lautan Api
Penyebab :
▪ NICA ingin membuat Bali
menjadi bagian dalam Negara
Indonesia Timur.
▪ Rakyat Bali ingin bergabung ke
dalam Republik Indonesia.
▪ Rakyat Bali menyerang
pasukan NICA yang mendarat
di Bali.
Puputan Margarana
Kisah Perlawanan :
▪ 2 & 3 Maret 1946 tentara Belanda mendarat di
Bali mengajak kerja sama dengan I Gusti Ngurah
Rai pimpinan laskar Bali untuk mendirikan
negara Indonesia Timur, namun ditolak.
▪ 18 Nov. 1946 I Gusti Ngurah Rai menyerang
markas Belanda di Tabanan (Belanda Kalah)
perlawanan dilanjutkan ke utara di Desa Marga.
20 Nov. 1946 Belanda mengerahkan kekuatan
penuh.
▪ Dalam pertempuran itu I Gusti Ngurah Rai
menyerukan pasukannya untuk melakukan
perang Puputan (habis-habisan); karena
kekuatan yang tidak seimbang pasukan I Gusti
Ngurah Rai kalah dan seluruh pasukan gugur
( perang tsb dikenal dg Puputan Margarana )
Puputan Margarana
Akhir Perlawanan :
▪ NICA berhasil menguasai Bali.
▪ Bali menjadi bagian dari
Negara Indonesia Timur.
▪ I Gusti Ngurah Rai menjadi
nama Bandara di Bali.
Pertempuran Medan Area
Penyebab :
▪ Pasukan NICA membebaskan orang orang
Belanda yang ditahan di Sumatera Utara.
▪ Orang Belanda yang dibebaskan diberi
senjata dan dijadikan pasukan Belanda
(Pasukan KNIL).
▪ Bendera merah putih diinjak – injak oleh
pasukan NICA.
▪ Pasukan NICA menghina Negara Indonesia.
▪ Pasukan Sekutu (Inggris) mengakui wilayah
Medan dan Siantar sebagai wilayah Inggris.
Rakyat Medan tidak terima karena mereka
mendukung Republik Indonesia.
Pertempuran Medan Area
Akhir Perlawanan :
▪ Pertempuran antara rakyat
Medan dengan pasukan NICA
terus berlangsung sampai
agresi Militer Belanda I di Bulan
Juli 1947.
Perundingan – perundingan.
Kisah Perundingan :
▪ Pihak Inggris merasa bertanggung
jawab untuk menengahi pertikaian
antara Belanda dan Indonesia.
▪ Tanggal 10 November 1946,
dimulailah perundingan di Desa
Linggarjati antara Indonesia dengan
Belanda. Pada perundingan ini pihak
Inggris menjadi penengah.
▪ Hasil perundingan Linggarjati
merugikan Indonesia karena wilayah
Indonesia menjadi semakin sempit.
Perjanjian Linggarjati
Kisah Perundingan :
▪ Perundingan Renville adalah satu –
satunya perundingan yang dilakukan di
atas kapal perang perang Amerika USS
Renville. Hal ini dikarenakan dari kedua
belah pihak tidak sepakat mengenai
tempat perundingan.
▪ Hasil perundingan ini sangat
mengecewakan, karena wilayah
Indonesia menjadi lebih kecil lagi.
▪ Karena hasil perjanjian ini, tentara dan
pejuang Indonesia harus pergi menuju
Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Perjanjian Renville
▪ Lokasi : Yogyakarta
▪ Waktu : 19 Desember 1948
Agresi Militer Belanda II
Kisah Agresi :
▪ Belanda terus berkeinginan untuk menjajah
Indonesia kembali. Namun hal itu menjadi
semakin sulit karena Indonesia mulai diakui
kemerdekaannya oleh negara – negara lain.
▪ Untuk itu Belanda membuat strategi untuk
menangkap semua tokoh pemerintah Negara
Indonesia, yakni presiden, wakil presiden, dan
menteri – menteri. Belanda berharap bila tidak
ada lagi pemerintahan di Indonesia maka PBB
tidak mengakui negara Indonesia dan membuat
Belanda dapat kembali menjajah Indonesia.
▪ Maka Belanda mengumpulkan pasukan yang lebh
kuat lagi untuk menggempur Kota Yogyakarta
yang menjadi ibukota Indonesia saat itu.
Agresi Militer Belanda II
Lokasi : Yogyakarta
Waktu : 1 Maret 1949
Pihak : Pasukan Indonesia VS
Pasukan Belanda
Serangan Umum 1 Maret 1949
Kisah perlawanan :
▪ Setelah Yogyakarta dikuasai Belanda di bulan Desember 1948,
Belanda menyatakan bahwa sudah tidak ada lagi
pemerintahan yang sah di Indonesia.
▪ PBB membentuk UNCI (United Nations Commission for
Indonesia) yang bertugas menyelidiki kondisi sebenarnya di
Indonesia.
▪ Sementara itu pasukan Indonesia dibawah Jendral Sudirman
bersembunyi di hutan – hutan untuk menyusun kekuatan.
▪ Jendral Sudirman terus berunding dengan Sultan
Hamengkubuwono IX untuk menentukan waktu yang tepat
merebut Kota Yogyakarta.
▪ Pada bulan Februari 1949, UNCI berencana mengunjungi
Yogyakarta untuk melihat langsung keadaan Indonesia.
Kedatangan UNCI ini disertai oleh para wartawan dari negara
– negara asing yang juga ingin mengetahui kondisi Indonesia.
Kedatangan UNCI dan wartawan asing ini adalah saat yang
tepat menurut Jendral Sudirman untuk merebut Yogyakarta
sekaligus menunjukkan kepada dunia internasional bahwa
Serangan Umum 1 Maret 1949
Akhir Perlawanan :
▪ Walaupun tentara Indonesia hanya
menguasai Kota Yogyakarta selama
6 jam saja, namun serangan umum
1 Maret ini membuat utusan PBB
yakni UNCI mengetahui kelicikan
Belanda.
▪ PBB menghukum Belanda yang
telah melakukan agresi Militer
dengan embargo ekonomi.
▪ PBB memerintahkan Belanda
segera mengadakan perundingan
dengan Indonesia.
Perjanjian Roem – Royen
▪ Lokasi : Jakarta
▪ Waktu : 17 April – 7 Mei 1949
▪ Pihak Indonesia : moh. Roem
▪ Pihak Belanda : Van Royen
Perjanjian Roem – Royen
Kisah perundingan :
▪ Setelah UNCI mengetahui kelicikan
Belada, PBB memaksa Belanda untuk
menadakan perundingan ulang
dengan Indonesia.
▪ Perundingan Roem – Royen ini
langsung diawasi oleh PBB.
▪ Hasil dari perundingan ini memaksa
Belanda harus membebaskan
presiden dan wakil presiden serta
menteri – menteri yang ditangkap.
▪ Belanda juga harus menarik
pasukannya dari Yogyakarta.
Perjanjian Roem – Royen
Hasil KMB :
1. Belanda mengakui kedaulatan dan
kemerdekaan Indonesia sebagai
Republik Indonesia Serikat (RIS) pada
bulan Desember 1949.
2. RIS dan Belanda tergabung dalam uni
Indonesia – Belanda yang dipimpin
oleh ratu Belanda.
3. Papua akan diserahkan ke Indonesia
setahun setelah pengakuan
kedaulatan Indonesia oleh Belanda.
Konferensi Meja Bundar (KMB)