Materi PETA & Proyeksi 1-79
Materi PETA & Proyeksi 1-79
PENGETAHUAN UMUM
UMUM PETA
PETA
Objektif
hutan
permukiman
jalan
relief
sungai
Negara Kepulauan Republik Indonesia (NKRI)
Luas Daratan: 2,0 juta km² , Luas Lautan: 3,2 juta km², Luas ZEE: 2,9 juta km²
PETA BATAS
PETA
ADMINISTRASI
PETA PARIWISATA
Jiwa
Jiwa Nasionalisme
Nasionalisme
Gambaran
Gambaran secara
secara utuh
utuh tentang
tentang kesatuan
kesatuan negara
negara Republik
Republik
Indonesia,
Indonesia, akan
akan menumbuhkan
menumbuhkan rasarasa kecintaan,
kecintaan, kebersamaan
kebersamaan dan
dan
jiwa
jiwa nasionalisme.
nasionalisme.
Sarana
Sarana Alat
Alat Peraga
Peraga
Memberikan
Memberikan gambaran
gambaran secara
secara visual
visual tentang:
tentang:
Letak,
Letak, posisi
posisi terhadap
terhadap lingkungan
lingkungan sekitar
sekitar
Potensi
Potensi suatu
suatu wilayah
wilayah
Perbandingan
Perbandingan luasan
luasan wilayah
wilayah
Wilayah
Wilayah teritorial
teritorial 12
12 mil
mil laut,
laut, landas
landas kontinen,
kontinen, zona
zona
ekonomi
ekonomi eksklusif,
eksklusif, alur
alur laut
laut kepulauan
kepulauan Indonesia,
Indonesia, batas
batas
wilayah,
wilayah, dan
dan lain
lain sebagainya
sebagainya
Bagaimana objek permukaan
bumi digambarkan ?
Jawaban :
Pada saat dimensi ukuran objek yang sebenarnya
dapat digambarkan pada bidang gambar.
Proyeksi Kerucut
SISTEM PROYEKSI KERUCUT
Proyeksi Azimut
Proyeksi Planar
Proyeksi Silinder
CONTOH PROYEKSI SILINDER/MERCATOR
Sistem koordinat
datum pada pusat
bumi
Permukaan Bumi
Datum pada pusat bumi (WGS84)
Datum Lokal (Bessel)
Central meridian
equator
0o
6o
80oLS
500.000
300.000 400.000 600.000 700.000
equator
10.000.000
Central meridian
PEMBAGIAN ZONA UTM
1 2 n 30 31 32 m 60
equator
Kedalaman informasi
yang ditampilkan
peta, ditentukan
oleh skala
PEMBACAAN PETA
Contoh,
bila suatu wilayah dalam peta mempunyai pola drainase
rektangular, maka dapat diprediksi bahwa permukaan
tanah wilayah tersebut adalah datar, dan tersusun atas
batuan permukaan yang lunak.
Proses analisis
pola drainase
dari peta topo
grafi untuk
keperluan
interpretasi
wilayah
Contoh pola drainase yang dapat diturunkan dari
Informasi peta rupabumi
PETA
PEMBACAAN PETA
ANALISIS PETA
INTERPRETASI PETA
Maksud dan inti membaca peta adalah
suatu usaha untuk memahami/
menerjemahkan semua hal yang
terkandung pada peta yang terwakili
oleh simbol-simbol
(garis, titik, dan area)
TATA LETAK PETA RUPABUMI
INFORMASI TEPI
Objek Permukaan Bumi
Detil 1: Bangunan dan unsur buatan manusia
Detil 2: Infrastruktur transportasi atau perhubungan
Detil 3: Topografi dan relief
Detil 4: Batas administrasi baik alam maupun buatan
Detil 5: Vegetasi (penggunaan lahan)
Detil 6: Hidrografi atau unsur perairan
Detil 7: Toponimi atau nama geografi
LEGENDA
PETA RUPABUMI
PERHUBUNGAN
TUMBUH-TUMBUHAN
Sawah Irigasi
Sawah Tadah Hujan
Kebun/Perkebunan
Hutan
Sem ak/Belukar
Tegalan/Ladang
Sistem penomoran lembar peta dimulai dari batas 91°T sampai 141°T dengan
interval 1,5° dan 15°S hingga 10°U dengan interval 1°. Lembar peta skala
1:250.000 dari barat ke timur diberi nomor urut 01, 02, 03 s/d 34 dan dari selatan
ke utara dengan urut 01, 02, 03 s/d 25, Contoh untuk Lembar Peta 1 : 25.000
adalah 1209 s/d 1209 -142
INDEKS PETA
SISTEM GEOREFERENSI
Proyeksi : ………………… Transverse Mercator
Sistem Grid : ………….…….. Grid Geografi dan Grid Universal Tranverse Mercator
Datum Horizontal :.......................... Datum Geodesi Nasional 1995 (DGN-95)
Datum Vertical :.......................... Muka Laut di Tanjungpriok, Jakarta
Satuan Tinggi :.......................... Meter
Selang Kontur :.......................... 12,5 meter
LEGAL ASPEK
D IC E TA K D A N D IT E R B IT K A N O L E H :
B A D A N K O O R D IN A SI S U RV E I D A N P E M E TA A N N A S IO N A L (B A K O SU RTA N A L )
JA L A N R AYA JA K A RTA - B O G O R K M 46 T L P : (021)8752062 FA X :62-21-8752064
T L X :48305 B A K O S T IA C IB IN O N G 16911-B O G O R
http://w w w.bakosurtanal.go.id
Hak Cipta dilindungi oleh Undang-Undang Republik Indonesia
Catatan
Apabila dikerjakan oleh dua instansi, maka ditulis
secara terpisah contoh:
- Diterbitkan : Bappeda Kab.Bogor
- Didesain/Dibuat : Bakosurtanal
RIWAYAT PETA
Dibuat dicetak dan diedarkan oleh : Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL)
Dikompilasi dari : Foto Udara skala 1 : 50.000
tahun 1993/1994 secara Fotogrametri
Survei lapangan : Tahun 1999
Catatan : Peta ini bukan referensi resmi
mengenai garis-garis batas administrasi nasional dan internasional.
Jika terdapat kesalahan pada peta ini, harap memberitahukan kepada
BAKOSURTANAL
PETUNJUK
PEMBACAAN
KOORDINAT
ORIENTASI (ARAH) PETA
GARIS BATAS PADA PETA
TOPOGRAFI
Bentuk medan
Kenampakan di peta
dalam bentuk simbol
garis
Bentuk medan
Kenampakan di peta
dalam bentuk simbol
titik ketinggian
Hubungan antara relief
dan sebaran objek
PENYAJIAN DATA KETINGGIAN DALAM
BENTUK KONTUR DAN SHADING
ANALISIS
PROFIL PENAMPANG MELINTANG
A
1176
B
651
126
Jarak
ANALISIS LERENG/GRADIEN
B
A
1176
B
651
126
Jarak
MENGHITUNG GRADIEN
100
25
C
C
Selisih nilai B
antara dua
kontur di A
dan di C Misal jarak B - C adalah 4 cm di peta
pada skala 50.000, maka
jarak di lapangan sama dengan
4 cm x 50.000 = 200.000 cm
= 2000 m
A Jarak horisontal di peta x skala B Beda Tinggi B-C adalah 100 – 25
= 75 meter.
Maka kemiringan lereng adalah
75 / 2000 = 0,0375 derajat
atau 75/2000 x 100 % = 3,75 %
PENGENALAN OBYEK
Tanah Kosong
Danau
Jalan
Permukiman
Hutan Rawa
Sungai
Tambak
MEKANISME PEMBUATAN PETA RUPABUMI
MEKANISME PEMBUATAN PETA RUPABUMI
MEKANISME PEMBUATAN PETA RUPABUMI
MEKANISME REPRODUKSI PETA DIGITAL