Anda di halaman 1dari 39

Bantuan Hidup Dasar

Dan
Penggunaan AED

Maulana Rian Krisandi,S.Kep.,Ners


Maulana Rian Krisandi, S.Kep.,Ners
RSUP DR KARIADI SEMARANG
RUANG CATH LAB

PELATIHAN
2020 Pelatihan Vaksinasi COVID 19
2021 Ressertifikasi PKKvTD
2021 TOT Komunikasi Interpersonal
2021 Pelatihan PKKvTL
2022 TPPK
2022 Workshop Penyusunan Modul Pelatihan PKKvTD

NARASUMBER
Pelatihan PKKvTD
Pelatihan PKKvTL ( Diagnostik dan Intervensi )
Pelatihan Radiologi Untuk Radiografer Cathlab
Pelatihan ACLS

0857 0000 8089 Maulana.rian.krisandi@gmail.com


Ventrikel Takikardia
Monomorfik

QRS ≥ 0,12 HR: 100 –


R – R reguler
detik 250x/menit
Ventrikel Fibrilasi
“ Lanjutkan RJP”

“ Siapkan defibrilasi 200 J”


Stop RJP
lakukan defibrilasi
Sternum

apex

“Everybody Clear !!.....Clear”...Shock...


RESUSITASI JANTUNG
PARU

D R S C A B
Pastikan keamanan

 Aman Diri
 Aman Lingkungan
 Aman Pasien

Menggunakan sarung tangan dan alat


pelindung diri lainnya (jika tersedia)
Cek Respon Korban
Teriak “Bangun Pak/Bu!” atau “Buka
mata Pak/Bu!” dan tepuk bahu dan/atau
beri stimulus nyeri.

A
• Alert
V
• Verbal

P
• Pain
U
• Unresponsive

Hati-hati kemungkinan trauma leher !!!


• Tetap bersama korban,
gunakan handphone untuk
panggil bantuan, aktifkan
speaker untuk berkomunikasi
dan mendengarkan instruksi
tenaga kesehatan

Atau
• Jika sendirian tanpa
handphone, berteriak meminta
tolong dan ambil AED (jika
Meminta bantuan, sambil tetap
dapat tersedia segera) sebelum
bersama korban memulai RJP
Cek napas dan nadi
bersamaan kurang dari
10 detik ( 5-10 detik )
Jika nadi tidak teraba
→ Beri 30 kompresi dan 2 ventilasi

Jika nadi teraba


→ Beri 1 ventilasi tiap 6 detik (10 kali/menit)

Meraba nadi karotis, 2-3 cm dari


samping trakhea
Atur Posisi
• Pasien telentang di atas permukaan
yang keras dan datar
• Posisi penolong :
Berlutut disamping pasien Berdiri
disamping tempat tidur pasien

Letakkan tumit telapak tangan pada


pertengahan dada (seperdua bawah
sternum) dengan telapak tangan
Posisi tangan pada ditumpuk dengan jari ditautkan
lower half of sternum
Lakukan kompresi
• Kedalaman minimal 5 - 6 cm)
• Kecepatan 100 – 120
kali/menit

• “Push fast but not too hard”


“Complete Recoil”
• “Minimal Interruption”
• Kompresi dengan
• lengan lurus
Mechanical Chest Compression Device ?
• Hasil penelitian randomized controlled trial, menunjukkan
bahwa kompresi mekanik tidak lebih baik dari kompresi
manual
• Kompresi manual tetap direkomendasikan sebagai prosedur
standar
Terdiri atas 2 tahap :
1. Membersihkan jalan napas

Sapuan jari
Fingers Sweep

Silang jari
Cross Fingers

Hisap lendir
Suction
2. Membuka jalan napas
Head Tilt
Chin Lift
Open Mouth Oropharing
Airways

Pada pasien curiga trauma servikal


gunakan teknik
Jaw Thrust
• Penolong awam lebih
direkomendasikan manual
immobilization
dibandingkan
menggunakan
immobilization device

• Risiko cedera servikal


meningkat jika terdapat
cedera pada kepala
dan wajah atau GCS <8
Beri napas 2 kali dengan
volume tidal, dengan teknik
• Mouth to Mouth
• Mouth to Barrier Device
• Mouth to Nose
• Mouth to Stoma
• Bag Valve Mask

Tidak lebih dari 10 detik


• Evaluasi dilakukan tiap 2 menit
• AHA 2015 dan 2020 tidak menyebutkan evaluasi
tiap 5 siklus

•Jika napas (-) dan nadi (-) → Kompresi dan Ventilasi 30 : 2


•Jika napas (-) dan nadi (+) → Ventilasi 10 kali/menit
•Jika napas (+) dan nadi (+) → Recovery Position
Kapan CPR dihentikan ?

• CPR berhasil
• Penolong sudah melakukan bantuan
secara optimal mengalami kelelahan
• Petugas terlatih sudah tiba di tempat
kejadian
• Adanya tanda – tanda kematian pasti
• Pasien tidak menunjukan respon sama sekali
setelah dilakukan RJP lanjutan minimal 20
menit
Komplikasi CPR

• Patah tulang iga


• Pneumothoraks
• Hemothoraks
• Luka dan memar pada paru-paru
• Luka pada hati dan limfa
• Distensi abdomen
Lima hal yang harus diperhatikan dalam BHD

1. Kedalaman CPR 5-6 cm.


2. Kecepatan compresi 100-120x/menit.
3. Perbandingan compresi oksigenasi
30:2.
4. Rekoil dada maksimal.
5. Minimalkan instrupsi.
ALAT

DEFIBRILASI BIFASIK AED

DEFIBRILASI
MONOFASIK
AED (automated external defibrillator)
• Sebuah Perangkat seukuran laptop yang
menganalisa irama jantng untuk setiap kelainan
dan jika perlu perangkat akan mengarahkan
penyelamaatan untuk memberikan kejutan
listrik untuk korban

• Kejutan listrik dapat membantu jantung untuk


mebangun Kembali irama yang efektif sendiri
AED (automated external defibrillator)
AED (Automated External Defibrillator)
presentation title 39

Anda mungkin juga menyukai