Anda di halaman 1dari 9

HUBUNGAN SOSIAL-EKOLOGI dan SOSIAL-

EKONOMI dalam PEMANFAATAN dan


PELESTARIAN HUTAN LINDUNG

HAFIZ SOFYAN RAHMAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Rumusan masalah
Bagaimana hutan lindung memengaruhi kehidupan masyarakat?
Bagaimana hubungan antara sosial-ekologi dan sosial-ekonomi
memengaruhi kelestarian hutan lindung?

Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui:


Hubungan antara sosial-ekologi dalam pemanfaatan dan
pelestarian hutan lindung
Hubungan antara sosial-ekonomi dalam pemanfaatan dan
pelestarian hutan lindung
METODE

Metode pengumpulan data:


observasi lapang, diskusi dan Analisis data:
wawancara, partisipasi aktif, dan Deskriptif kuantitatif dan kualitatif
studi literatur

Alat dan bahan: hp untuk


mendokumentasikan kegiatan yg
dilakukan dalam bentuk visual dan
audio, laptop untuk mengolah
data.
Manusia merupakan bagian yang terpadu dalam
ekosistem sehingga terjadi suatu hubungan antara
manusia dengan ekosistem itu sendiri.

HUBUNGAN SOSIAL-EKOLOGI SALING HUBUNGAN SOSIAL-


BERPENGARUH EKONOMI
Sesuai dengan UU no. 5 tahun 1990, Konservasi Ekosistem menyediakan berbagai
Sumber Daya Alam Hayati A dan Ekosistemnya manfaat untuk manusia, termasuk
dilakukan dengan kegiatan: jasa penyediaan, pengaturan,
kultural dan jasa pendukung.

Jasa penyediaan dapat berupa:


Perlindungan sistem pangan, kayu bakar, serat, air
1 penyangga kehidupan tawar dan sumberdaya genetik.

Jasa pengaturan: kualitas


Pengawetan udara, pengaturan iklim,
2 Keanekaragaman hayati dan kontrol terhadap erosi,
ekosistemnya pengaturan terhadap penyakit
dan penjernihan air.
Jasa kultural: pengkayaan
Pemanfaaatan SDA dan spiritual, perkembangan
3 ekosistem secara lestari kognitif, refleksi, rekreasi dan
pengalaman estetika.

Jasa pendukung: produksi


primer, produksi oksigen dan
pembentukan tanah.
FUNGSI DARI HUTAN LINDUNG

PENGATURAN TATA AIR

PENGENDALIAN EROSI

PENYERAPAN DAN
PENYIMPANAN KARBON

PENYEDIA KAYU DAN


HHBK

WISATA ALAM
KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT
SETEMPAT

Kearifan lokal merupakan hasil yang Kearifan lokal masyarakat


diciptakan dari pikiran, karya, dan hasil Tawangmangu yang berhubungan
karya sekelompok manusia yang berasal dari dengan alam sekitar:
proses belajar selanjutnya menjadi suatu
kebiasaan dan pada akhirnya membentuk
suatu peradaban. Kebudayaan tersebut
nantinya akan menjadi warisan dari satu 1. Dukutan
generasi ke generasi selanjutnya dan akan
terus mengalami perkembangan. Pada
dasarnya kebudayaan diciptakan agar 2. Julungan/Dawuhan
manusia mempunyai gambaran untuk
melangsungkan hidupnya terutama dalam
kehidupan bermasyarakat.
3. Mondosiyo
Dalam suatu kearifan lokal terkandung :
ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
moral, hukum, adat istiadat dan
kemampuan serta kebiasaan yang didapat 4. Ruwahan
manusia sebagai anggota masyarakat.
Pelestarian hutan dalam arti luas adalah pemanfaatan hutan secara
lestari dan pengawetan berbagai sumberdaya alam yang berada di
dalam maupun di sekitar hutan. Pelestarian hutan dalam
pengertian khusus adalah bentuk dan proses pengelolaan yang
dilakukan sedemikian rupa sehingga secara terus menerus dapat
memperbaiki produksi dan jasa yang diharapkan, tetapi tidak
mengurangi fungsi hutan dan tidak menimbulkan dampak
lingkungan yang tidak diinginkan. Manusia sebagai faktor penyebab
perubahan harus mendapat perhatian khusus karena berhasil
tidaknya kelestarian hutan ditentukan oleh faktor manusia (Arief,
2001).

Reboisasi
Penghijauan
Pemeliharaan

Anda mungkin juga menyukai