Anda di halaman 1dari 58

STANDAR

AKREDITASI PUSKESMAS

DIREKTORAT MUTU PELAYANAN KESEHATAN

disampaikan pada:
Pelatihan Bagi Pelatih Calon Surveior Akreditasi Puskesmas dan Klinik, BATCH 2
BAB IV
JUMLAH STANDAR, KRITERIA & EP
BAB IV PROGRAM PRIORITAS NASIONAL

STANDAR KRITERIA ELEMEN


PENILAIA
N
4.1 4.1.1 5

4.2 4.2.1 7

4.3 4.3.1 7

4.4 4.4.1 8

4.5 4.5.1 7

5 5 34

4/15/2023 3
SISTEMATIKA STANDAR AKREDITASI PUSKESMAS
BAB IV. PROGRAM PRIORITAS NASIONAL

PENINGKATAN CAKUPAN & PENCEGAHAN DAN PENURUNAN


MUTU IMUNISASI 4.1 STUNTING

4.3

4.2 PENURUNAN JUMLAH KEMATIAN IBU


PROGRAM PENANGGULANGAN 4.4 & JUMLAH KEMATIAN BAYI
TUBERKULOSIS

4.5

PENGENDALIAN PENYAKIT
TIDAK MENULAR & FAKTOR
RISIKONYA
STANDAR 4.1

PENCEGAHAN & PENURUNAN STUNTING

Kriteria 4.1.1
Pencegahan dan penurunan stunting direncanakan, dilaksanakan, dipantau,
dan dievaluasi dengan melibatkan lintas program, lintas sektor, dan
pemberdayaan masyarakat.
TANTANGAN
Indikator Stunting
Pokok Pikiran
a). Pencegahan dan penurunan stunting direncanakan, dilaksanakan,
m). Rencana program pencegahan dan penurunan dipantau, dan dievaluasi dengan melibatkan LP, LS, & pemberdayaan
stunting disusun dengan mengutamakan upaya masy.
promotif dan preventif berdasarkan hasil analisis
masalah gizi . b). Upaya pencegahan & penurunan stunting
l). Puskesmas melakukan pengukuran thd memerlukan peran serta LS & masyarakat mll
indikator kinerja yang telah ditetapkan dan perbaikan pola makan, pola asuh & sanitasi
disertai dengan analisis capaian . serta akses thd air bersih

k). Pencatatan dan pelaporan dilakukan c). Upaya pencegahan dan penurunan
baik secara manual maupun elektronik stunting dilakukan terintegrasi
dilakukan secara lengkap, akurat, tepat waktu, lintas program, seperti
dan sesuai pemeriksaan
imunisasi, kehamilan,
& kegiatan intervensi
dengan prosedur . KRITERIA lainnya
4.1.1 d). Integrasi LS dilakukan melalui advokasi
j). Pencegahan dan penurunan stunting harus & sosialisasi, dan intervensi lainnya
dapat menjamin terlaksananya pencatatan dan
pelaporan (PB/U-TB/U) & perkembangan balita . e). Upaya provent dilakukan untuk meningkatkan
alyanan.& cakupan intervensi gizi sensitif (LS)
i). Penetapan indikator kinerja stunting dan spesifik (LP) sesuai pedoman.
terintegrasi dengan penetapan indikator
kinerja Puskesmas f). Intervensi gizi sensitif antara lain perlindungan
h). Bentuk intervensi sensitif & spesifik akan sosial, penguatan pertanian, perbaikkan air &
mengikuti perkembangan sesuai dengan regulasi sanitasi lingkungan, KB sampai dengan [endidikan
yang berlaku. dalam kelas

g). Intervensi gizi spesifik meliputi pemberian TTD bagi remaja putri, ibu hamil, PMT pada
bumil
KEK, s.d. kampanye asupan protein hewani kepada bumil, ASI Ekslusif, & MP ASI
POKOK PIKIRAN
 Intervensi gizi sensitif antara lain meliputi:
a) perlindungan sosial
b) penguatan pertanian
c) perbaikan air dan sanitasi lingkungan
d) keluarga berencana
e) perkembangan anak usia dini
f) kesehatan mental ibu
g) perlindungan anak
h) pendidikan dalam kelas
POKOK PIKIRAN
 Intervensi gizi spesifik antara lain meliputi:
– pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada remaja puteri
– pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada ibu hamil
– pemberian makanan tambahan pada ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK)
– promosi/konseling IMD, ASI Eksklusif dan Makanan Pendamping ASI yang tepat/PMBA (Pemberian
Makanan Bayi dan Anak)
– pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita
– tata laksana balita gizi buruk
– pemberian vitamin A bayi dan balita
– pemberian makanan tambahan untuk balita kurus
– penganekaragaman makanan
– perilaku pemberian makanan dan situasi
– suplementasi/fortifikasi gizi mikro
– manajemen dan pencegahan penyakit
– intervensi gizi dalam kedaruratan
Indikator utama stunting
Elemen Penilaian
a) Diteta pka n indikator d a n target kinerja stunting d a l a m rangka m e n d u k u n g p r o g r a m
pencegahan
dan penurunan, y ang disertai analisis capaiannya ( R, D, W) .

b) Ditetapkan program pence ga han dan penurunan stunting ( R, W) .

c) D i k o o r d i n a s i k a n d a n d i l a k s a n a k a n kegia t a n p e n c e g a h a n d a n p e n u r u n a n stunting d a l a
m bentuk intervensi gizi spesifik d a n sensitif sesuai d e n g a n rencana y a n g disusun b e r sa ma l
intas p r o g r a m d a n l intas se k t o r se su a i d e n g a n k e b i j a k a n , p r o s e d u r, d a n k e r a n g k a a c u a n
y a n g t e l a h d i t e t a p k a n (R, D, W).

d) D i l a k u k a n p e m a n t a u a n , e v a l u a s i , d a n t i n d a k l a n j u t t e r h a d a p p e l a k s a n a a n p r o g r a m p
e n c e g a h a n dan penurunan stunting (D, W).

e) D i l a k s a n a k a n p e n c a t a t a n d a n d i l a k u k a n p e l a p o r a n k e p a d a k e p a l a p u s k e s m
as dan dinas
kesehatan daerah kabupaten/ kota sesuai denga n prose dur y ang telah ditetapkan ( R, D, W)
1. DITETAPKAN INDIKAT PROGRA STUNTI DISERT
TARGET DAN OR M NG AI
ANALISIS DAN
CAPAIANNYA
NO INDIKATOR PROGRAM GIZI TAHUN 2021
1 Bayi usia kurang dari 6 bulan memperoleh ASI 100%
eksklusif

2 Ibu hamil memperoleh tablet tambah darah 100%


(TTD) selama masa kehamilan

3 Presentase ibu hamil anemia 100%


4 Remaja putri memperoleh tablet tambah darah 100%

5 Persentase bayi baru lahir memperoleh IMD 100%

6 Persentase keluarga sadar gizi 100%

NO INDIKATOR TARGET CAPAIAN MASALAH ANALISIS RTL


1
SECARA PERIODIK SESUAI KETENTUAN, 2
LAKUKAN EVALUASI : MELIHAT CAPAIAN. 3
J IKA BELUM SESUAI, TETAPKAN MASALAH, dst
ANALISIS DAN RTL YANG AKAN DILAKUKAN,
KEMUDIAN LAKUKAN TINDAKLANJUT
2. Ditetapkan program pencegahan dan penurunan stunting

BERDASARKAN ANALISA MAKA DIPEROLEH PEMETAAN MENGENAI MASALAH STUNTING DI WILAYAHNYA SAMPAI
DIPEROLEH IDENTIFIKASI MASALAH PENYEBAB STUNTING DI WILAYAH
2. Ditetapkan program pencegahan dan penurunan stunting
SK DAN KERANGKA ACUAN
NO INDIKATOR TARGET
TENTANG PROGRAM
PENCEGAHAN DAN 1 Persentase bayi usia kurang dari 6 45%
PENURUNAN STUNTING bulan memperoleh ASI Eksklusif

2 Persentase balita yang dipantau 70%


pertumbuhan dan
perkembangannya
3 Prevalensi wasting anak balita 7.8
dll...

PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING


DILAKUKAN BERSAMA LP DAN LS YANG
TERINTEGRASI YANG TERCANTUM DALAM RUK
DAN RPK
3. Kegiatan intervensi gizi spesifik dan sensitif dikoordinasikan dan dilaksanakan
sesuai dengan rencana yang disusun bersama lintas program dan lintas sektor
sesuai dengan kebijakan, pedoman/panduan, prosedur dan kerangka acuan
yang telah ditetapkan.

1. SK TIM : TIM PENURUNAN STUNTING PUSKESMAS


, SK TIM PENURUNAN STUNTING KECAMATAN X
2. PEDOMAN/ PANDUAN PENURUNAN STUNTING
3. KERANGKA ACUAN KEGIATAN
DOKUMENTASIKA
4. SOP : MISALNYA SOP SURVEILANS GIZI
N PELAKSANAAN
KEGIATAN
1. NOTULEN
LOKMIN LP DAN
LS
2. LAPORAN MMD
3. LAPORAN
PELAKSANAAN
SURVEILANS
GIZI
4. Dilakukan pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut terhadap
pelaksanaan program pencegahan dan penurunan stunting

Bukti pemantauan dan evaluasi dengan


1 mengacu kepada RPK contohnya dilakukan
pada Lokakarya Mini Bulanan dan Tribulanan
atau Pertemuan Tinjauan Manajemen (daftar
hadir, undangan, notulensi, foto).

2 Bukti tindak lanjut dari hasil evaluasi dan


pemantauan.

HASIL MONEV DIBAHAS SECARA TERINTEGRASI BAIK


UKM MAUPUN UKP UNTUK DITINDAK LANJUTI
5. DILAKUKAN PENCATATAN DAN PELAPORAN SESUAI
P RO S E DU R YANG TELAH DITETAPKAN

SOP tentang Pencatatan dan


1 Pelaporan Penurunan Program
Stunting

Bukti pencatatan dan pelaporan


2 Program Stunting

PELAPORAN PROGRAM PENCEGAHAN DAN


PENURUNAN STUNTING

1 EPPGBM
2 KOHORT IBU
3 PWS
STANDAR 4.2

PENURUNAN JUMLAH KEMATIAN IBU


DAN KEMATIAN BAYI

Kriteria 4.2.1
Puskesmas melaksanakan pelayanan kesehatan ibu hamil, pelayanan
kesehatan ibu bersalin, pelayanan kesehatan masa sesudah melahirkan, dan
pelayanan kesehatan bayi baru lahir
Pokok Pikiran (1)

a)Pelayanan kesehatan ibu hamil adalah setiap kegiatan dan/atau f)persalinan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian
serangkaian kegiatan yang dilakukan sejak terjadinya masa kegiatan yang ditujukan kepada ibu sejak dimulainya
konsepsi hingga melahirkan persalinan hingga 6 jam sesudah melahirkan

b)Pelayanan kesehatan pada ibu hamil, persalinan, masa sesudah


g) Pelayanan pada masa persalinan sesuai standar meliput
melahirkan, dan bayi baru lahir dilakukan sesuai dengan
meliputi persalinan normal dan dengan komplikasi
standar dalam pedoman yang berlaku

c)Upaya pelayanan kesehatan pada ibu hamil dilaksanakan h). Standar persalinan normal adalah Asuhan Persalinan
secara terintegrasi dengan lintas program dalam rangka Normal (APN) sesuai standar
penurunan stunting

d)Pelayanan pada masa kehamilan meliputi pelayanan sesuai i). Standar persalinan dengan komplikasi mengacu pada Buku
dengan standar kuantitas dan standar kualitas Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di FKTP dan FKRTL

e)Penetapan indikator kinerja stunting dengan j). Pelayanan kesehatan masa sesudah melahirkan adalah
terintegrasi penetapan indikator kinerja Puskesmas serangkaian yang dilakukan ditujukan kepada ibu selama
nifas (6 jam sampai dengan 42 hari sesudah melahirkan). .
Pokok Pikiran (1)

k)Pelayanan kesehatan masa sesudah melahirkan dilakukan p). Puskesmas melakukan pengukuran terhadap indikator
minimal empat kali kinerja yang telah ditetapkan dan dilakukan analisis capaian .

l) Pelayanan kesehatan bayi baru lahir dilakukan melalui


pelayanan kesehatan neonatal esensial sesuai dengan
q). Pencatatan dan pelaporan dilakukan secara manual
standar .
ataupun elektronik dengan lengkap, akurat, tepat waktu, dan
sesuai dengan prosedur

m)Pelayanan bayi baru lahir meliputi pelayanan sesuai


dengan standar kuantitas dan standar kualitas .

r). Rencana program penurunan jumlah kematian ibu dan bayi


n)Puskesmas dengan persalinan harus melakukan pelayanan disusun dengan mengutamakan upaya provent yang
& penyediaan alat, obat, & prasarana termasuk standar terintegrasi dengan RUK & RPK
kegawatdaruratan maternal sesuai kewenangan.

o). Untuk menjamin keberhasilan penurunan jumlah kematian


ibu dan bayi, upaya provent dilakukan bersama dengan LP,
LS.
Elemen Penilaian
a) Ditetapkannya indikator dan target kinerja pelayanan kesehatan ibu dan bayi yang disertai capaian dan
analisisnya (R, D, W).

b) Ditetapkan program penurunan jumlah kematian ibu dan jumlah kematian bayi (R, W).

c) Tersedia alat, obat, bahan habis pakai dan prasarana pendukung pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir
termasuk standar alat kegawatdaruratan maternal dan neonatal sesuai dengan standar dan dikelola sesuai dengan
prosedur (R, D, O, W).

d) Dilakukan pelayanan kesehatan pada masa hamil, masa persalinan, masa sesudah melahirkan, dan pada bayi baru
lahir sesuai dengan prosedur yang ditetapkan; ditetapkan kewajiban penggunaan partograf pada saat pertolongan
persalinan dan upaya stabilisasi prarujukan pada kasus komplikasi, termasuk pelayanan pada Puskesmas mampu
PONED, sesuai dengan kebijakan, pedoman/panduan, prosedur, dan kerangka acuan yang telah ditetapkan (R, D, W).
Elemen Penilaian (2)
e) Dikoordinasikan dan dilaksanakan program penurunan jumlah kematian ibu dan jumlah kematian bayi
sesuai dengan regulasi dan rencana kegiatan yang disusun bersama lintas program dan lintas sektor (R,
D, W).

f) Dilakukan pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan program penurunan jumlah
kematian ibu dan jumlah kematian bayi termasuk pelayanan kesehatan pada masa hamil, persalinan dan
pada bayi baru lahir di Puskesmas (D, W).

g) Dilaksanakan pencatatan, lalu dilakukan pelaporan kepada kepala puskesmas dan


dinas
kesehatan daerah kabupaten/kota sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan (R, D, W)
STANDAR 4.3

PENINGKATAN CAKUPAN DAN MUTU IMUNISASI

Kriteria 4.3.1
Program imunisasi direncanakan, dilaksanakan, dipantau, dan
dievaluasi dalam upaya peningkatan capaian cakupan dan mutu imunisasi
Pokok Pikiran
a). Puskesmas wajib melaksanakan kegiatan
imunisasi
j). Rencana program peningkatan dan cakupan mutu
b). Penetapan indikator kinerja imunisasi
imunisasi disusun dengan mengutamakan
terintegrasi dengan penetapan indikator
upaya
kinerja Puskesmas
promotif dan preventif .

c). Pelaksanaan program imunisasi di


i). Pemantauan dan evaluasi dilaksanakan Puskesmas perlu direncanakan,
secara berkala, berkesinambungan, dan dilaksanakan, dipantau, dan
berjenjang dievaluasi

h). Pencatatan dan pelaporan pelayanan KRITERIA d). Perencanaan yang terperinci (micro
imunisasi, baik secara manual maupun 4.3.1 planning) disusun untuk memastikan
elektronik, dilakukan secara lengkap, pelaksanaan program imunisasi berjalan
akurat, tepat waktu, dan sesuai dengan dengan baik
prosedur
.
g). Puskesmas melakukan pengukuran e). Tindak lanjut perbaikan program
terhadap indikator kinerja yang telah imunisasi dilaksanakan meliputi upaya
ditetapkan dan disertai dengan analisis promotif dan preventif .
capaian

f). Puskesmas melakukan pengelolaan rantai dingin


vaksin (cold chain vaccines) sesuai dengan prosedur
yang telah ditetapkan.
Elemen Penilaian
a) Ditetapkan indikator dan target kinerja program imunisasi yang disertai capaian dan analisisnya (R,
D, W).

b) Ditetapkan program imunisasi (R, W).

c) Tersedia vaksin dan logistik sesuai dengan kebutuhan program imunisasi (R, D, O, W).

d) Dilakukan pengelolaan vaksin untuk memastikan rantai vaksin dikelola sesuai dengan prosedur (R, D, O,
W)
Elemen Penilaian (2)
e) Kegiatan peningkatan cakupan dan mutu imunisasi dikoordinasikan dan dilaksanakan sesuai dengan
rencana dan prosedur yang telah ditetapkan bersama secara lintas program dan lintas sektor sesuai
dengan kebijakan, pedoman/panduan, dan kerangka acuan yang telah ditetapkan (R, D, W).

f) Dilakukan pemantauan dan evaluasi serta tindak lanjut upaya perbaikan program imunisasi (D, W).

g) Dilaksanakan pencatatan dan dilakukan pelaporan kepada kepala puskesmas dan dinas kesehatan
daerah kabupaten/kota sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan (R, D, W)
STANDAR 4.4

PROGRAM PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS

Kriteria 4.4.1
Puskesmas melaksanakan pelayanan kepada pengguna layanan TBC mulai
dari penemuan kasus TBC pada orang yang terduga TBC, penegakan
diagnosis, penetapan klasifikasi dan tipe pengguna layanan TBC, serta tata
laksana kasus yang terdiri atas pengobatan pengguna layanan beserta
pemantauan dan evaluasinya
Pokok Pikiran
a). Penanggulangan tuberkulosis adalah segala upaya kesehatan yang
mengutamakan aspek promotif dan preventif tanpa mengabaikan aspek
k). Pencatatan dan pelaporan pelayanan penanggulangan kuratif dan rehabilitatif yang ditujukan untuk melindungi kesehatan
tuberkulosis, baik secara manual maupun elektronik, masyarakat, menurunkan angka kesakitan, kecacatan, atau kematian,
dilakukan secara lengkap, akurat, tepat waktu, dan sesuai memutuskan penularan, mencegah resistensi obat, dan mengurangi
dengan prosedur dampak negatif yang ditimbulkan akibat tuberkulosis

j). Rencana program b). Tuberkulosis merupakan


penanggulangan tuberkulosis disusun permasalahan penyakit menular baik
dengan mengutamakan global maupun nasional dilaksanakan,
upaya provent dipantau, dan dievaluasi
i). Puskesmas melakukan
pengukuran terhadap indikator kinerja KRITERIA c). Program penanggulangan tuberkulosis
yang telah ditetapkan dan disertai 4.4.1 direncanakan, dilaksanakan, dipantau, dan
dengan analisis ditindak lanjuti dalam upaya
capaian mengeliminasi tuberkulosis
h). Untuk tercapainya target
Program Penanggulangan TBC Nasional , . d). Penetapan indikator kinerja TBC
Daerah menetapkan indikator kinerja yang akan terintegrasi dengan penetapan indikator
dipantau kinerja Puskesmas
e). Pelayanan pengguna layanan TBC
oleh Puskesmas setiap tahun.
dilaksanakan melalui pelayanan kasus TBC
g). Program pengendalian tuberkulosis perlu SO dan RO
disusun dan dikoordinasikan (Prevent), melalui
f). Upaya promotif dan preventif dilakukan dalam rangka
strategi DOTS (Directly Observed Treatment Short-
penanggulangan program TB sesuai dengan pedoman
course)
yang telah ditetapkan
Elemen Penilaian (1)
a) Ditetapkan indikator dan target kinerja penanggulangan tuberkulosis yang disertai capaian dan
analisisnya. (R, D, W).

b) Ditetapkan rencana program penanggulangan tuberkulosis (R).

c) Ditetapkan tim TB DOTS di Puskesmas yang terdiri dari dokter, perawat, analis laboratorium dan
petugas pencatatan pelaporan terlatih (R).

d) Tersedia logistik, baik OAT maupun non-OAT, sesuai dengan kebutuhan program serta dikelola sesuai
dengan prosedur (R, D, O, W).

e) Dilakukan tata laksana kasus tuberkulosis mulai dari diagnosis, pengobatan, pemantauan, evaluasi,
dan tindak lanjut sesuai dengan kebijakan, pedoman/panduan, dan prosedur yang telah ditetapkan ( R, D, O,
W).
Elemen Penilaian (2)
f) Dikoordinasikan dan dilaksanakan program penanggulangan tuberkulosis sesuai dengan rencana
yang disusun bersama secara lintas program dan lintas sektor (R, D, W).

g) Dilakukan pemantauan dan evaluasi serta tindak lanjut upaya perbaikan program penanggulangan
tuberculosis (D, W).

h) Dilaksanakan pencatatan dan dilakukan pelaporan kepada kepala puskesmas, dinas kesehatan daerah
kabupaten/kota sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan (R, D,W)
STANDAR 4.5

PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR DAN FAKTOR


RISIKONYA

Kriteria 4.5.1
Program pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular serta faktor
risikonya direncanakan, dilaksanakan, dipantau, dan ditindaklanjuti
Pokok Pikiran
a). Peningkatan faktor risiko dan penyakit tidak menular tidak hanya
l). Rencana program penanggulangan penyakit tidak berdampak pada angka morbiditas, mortalitas, disabilitas, termasuk
menular dan faktor risikonya disusun dengan kehilangan produktivitas (beban
mengutamakan upaya provent berdasarkan ekonomi)
analisis b). Upaya pengendalian penyakit tidak menular
masalah PTM dilakukan melalui berbagai kegiatan promotif
k). Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan dan preventif tanpa mengesampingkan tindakan
tindak kuratif dan rehabilitatif
lanjut dilakukan secara terintegrasi lintas
program dan lintas sektor c). Deteksi dini atau skrining
j). Pencatatan dan pelaporan perlu
dilakukan untuk mencegah terjadinya
pelayanan pengendalian penyakit tidak peningkatan kasus
menular dan faktor risikonya, baik secara PTM
manual maupun elektronik, dilakukan
KRITERIA
secara lengkap, akurat, tepat waktu, dan 4.5.1 d). Dalam upaya pengendalian faktor
sesuai dengan prosedur risiko penyakit tidak menular dilakukan
i). Puskesmas melakukan pengukuran secara terintegrasi melalui pendekatan
dan analisis terhadap indikator kinerja yang keluarga dengan PIS- PK dan gerakan
telah . masyarakat
ditetapkan e). Kegiatan promotif antara lain melalui KIE,
h). Penetapan indikator kinerja PTM preventif melalui penyelenggaraan UKBM,
terintegrasi dengan penetapan indikator pelayanan konseling berhenti merokok, pembuatan
kinerja Puskesmas KTR, deteksi dini kankes payudara dan leher
g). Penyelenggaraan PTM oleh Puskesmas rahim
dilakukan melalui kegiatan al: memanfaatkan f). Kegiatan kuratif dan rehabilitatif dilakukan melalui upaya
charta obesitas, penguatan akses pelayanan terpadu PTM, penguatan sistem rujukan
pembinaan posbindu PTM, dll dari UKBM ke FKTP, PRB PTM, pelayanan paliatif dan
penyelenggaraan pelayanan sesuai PPK I
Elemen Penilaian (1)
a) Ditetapkan indikator kinerja pengendalian penyakit tidak menular yang disertai capaian dan
analisisnya (R, D, W).

b) Ditetapkan program pengendalian Penyakit Tidak Menular termasuk rencana peningkatan kapasitas
tenaga terkait P2PTM (R, W).

c) Kegiatan pengendalian penyakit tidak menular dikoordinasikan dan dilaksanakan sesuai dengan rencana
yang telah disusun bersama Lintas program dan Lintas Sektor sesuai dengan kebijakan, pedoman/panduan
dan kerangka acuan yang telah ditetapkan (R, D, W).

d) Diselenggarakan tahapan kegiatan dan pemeriksaan PTM di Posbindu sesuai dengan ketentuan yang
berlaku (R, D, O, W).
Elemen Penilaian (1)
e) Dilakukan tata laksana Penyakit Tidak Menular secara terpadu mulai dari diagnosis, pengobatan,
pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut sesuai dengan panduan praktik klinis dan algoritma
pelayanan PTM oleh tenaga kesehatan yang berkompeten ( D, O, W).

f) Dilakukan pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan program pengendalian
penyakit tidak menular (D, W).

g) Dilaksanakan pencatatan, dan dilakukan pelaporan kepada kepala puskesmas dan dinas kesehatan
daerah kabupaten/kota sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan (R, D, W)
TERIMAKASI
H
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
Jl. HR. Rasuna Said Blok X5 Kav 4-9 Jakarta
Selatan

www.yankes.kemkes.go.id www.facebook.com/ditjen.yankes @ditjenyankes @ditjenyankes

Anda mungkin juga menyukai