Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS MANAJEMEN KURIKULUM DAN

PEMBELAJARAN DI PESANTREN
By Firda Nisa 200106210035
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Tema Bahasan
1. Pengertian serta konsep kurikulum dan
pembelajaran di pesantren

2. Proses pelaksanaan manajemen


kurikulum dan pembelajaran di pesantren.
1. Kurikulum Pesantren dan Pembelajaran di
Pesantren
Kurikulum merupakan sejumlah rencana dan
program yang dibuat oleh satuan pendidikan
tentang sejumlah pengalaman yang akan dilalui oleh
siswa di sekolah.
Sebagai lembaga pendidikan yang mempunya ciri-ciri tersendiri, pesantren
mempunyai tradisi keilmuan yang berbeda dengan tradisi keilmuan
lembaga-lembaga lain. Dibandingkan dengan sistem pendidikan lain,
pesantren merupakan sebuah kultur yang unik. Keunikannya itu setidaknya
ditunjukkan oleh pola kepemimpinan yang berdiri sendiri, literature
tradisional, baik berupa pendidikan formal mupun non formal.
a. Tujuan Kurikulum Pesantren
Tujuan pendidikan pesantren pada umumnya diserahkan
kepada proses improvisasi menurut perkembangan
pesantren yang dipilih sendiri oleh Kiai atau bersama-
sama pembantunya secara intuitif

. Secara rinci tujuan pendidikan pesantren meliputi


meninggikan budi pekerti, melatih dan mempertinggi
semangat, menghargai nilai-nilai spiritual dan
kemanusiaan, mengajarkan tingkah-laku yang jujur dan
bermoral, dan mempersiapkan para santri untuk hidup
sederhana dan bersih hati. Dan hal yang perlu ditegaskan
bahwa tujuan pesantren bukanlah untuk mengejar
kepentingan kekuasaan, uang dan keagungan duniawi,
melainkan ditanamkan bahwa belajar semata-mata
adalah kewajiban dan pengabdian kepada Tuhan.
b. Tipe Pondok Pesantren
1. Tipe Lama (Klasik)
Inti pendidikan dari dari pondok pesantren tipe lama
(klasik) mengajarkan kitab-kitab Islam klasik.
Pesantren tipe ini kebanyakan hanya mengajarkan
tentang pendidikan agama. Walaupun sistem madrasah
diterapkan, tujuannya untuk memudahkan sistem
sorogan yang dipakai dalam lembagalembaga
pengajian bentuk lama.
2. Tipe Baru
Tipe ini pesantren telah mendirikan sekolah-
sekolah umum dan madrasah-madrasah yang
mayoritas mata pelajaran yang
dikembangkannya bukan kitab-kita Islam klasik
saja.
c. Materi Kurikulum Pesantren

Materi yang diajarkan di a. Fiqh


pesantren adalah materi yang b. Ushul Fiqh
c. Hadits
bersumber pada kitab klasik. Kitab d. Tafsir
e Tauhid
klasik yang diajarkan pesantren f. Tasawuf
g. Akhlak
yaitu : h. Sejarah
i. Balaghah
j. Nahwu dan sharaf
2. Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran di
Pesantren
Sebagai bagian dari pendidikan, pesantren
mempunyai watak utama yaitu sebagai
lembaga pendidikan yang mempunyai
kehkasan tersendiri. Pesantren mempunyai
tradisi keilmuan yang berbeda dengan Dari segi materi,
• PERTAMA, kelompok ajaran dasar sebagaimana
tradisi keilmuan yang ada pada lembaga
pendidikan Islam lainnya, seperti madrasah terdapat pada alQur’an dan al-Hadits, sedang
atau sekolah. Salah satu ciri utama ajaran yang timbul sebagai hasil penafsiran para
pesantren yang membedakan dengan ulama-ulama Islam terhadap ajaran-ajaran dasar
lembaga pendidikan Islam lainnya adalah yang ada dalam al-Qur’an dan al-Hadits tersebut.
• KEDUA, kelompok kitab kuning yang tidak
adanya pengajaran kitab-kitab klasik (kitab
kuning) sebagai kurikulumnya termasuk kelompok ajaran agama Islam, tetapi
kajian yang masuk ke dalam Islam sebagai hasil
perkembangan Islam dalam sejarah, seperti kitab
yang membahas lembaga-lembaga
kemasyarakatan, kebudayaan, dan metode
keilmuan
• Namun realitanya perubahan dan perkembangan pesantren
mengisyaratkan tambahnya beban belajar para santri
pesantren, yang semula hanya mempejari kurikulum
pesantren dituntut menguasai kurikulum pendidikan
formal, akibatnya kurikulum pesantren makin tergerus dan
santri lebih mengutamakan penguasaan kurikulum
pendidikan formalnya
• Mengingat kompleksitas yang dihadapi pesantren, maka pengembangan
kurikulum pesantren dapat menggunakan strategi-strategi yang tidak
merusak ciri khas pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam
yang tradisional. Di antara strategi yang patut dipertimbangkan sebagai
lembaga pendidikan non formal dan mengelola pendidikan formal, maka
pengembangan kurikulum pesantren hendaknya tetap berada dalam
kerangka sistem pendidikan nasional. Maksudnya kitab-kitab yang
digunakan disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik pada pendidikan
formal yang dikelolanya (manaj).
• Dipertahankannya kitab kuning dijadikan
referensi kurikulum, karena kandungannya
sudah tidak perlu dipertanyakan lagi tentang
isi maupun kedalaman kajian keislamannya.
Mengutip dari hasil penelitian Muntaha Mahfud terhadap
analisis manajemen kurikulum di Pondok Pesantren Miftahul
Huda Majenang Cilacap, menetapkan kurikulum dalam waktu
satu tahun memaksimalkan pendidikan dengan rangkaian
kegiatan sebagai berikut:

1. Mengadakan Perencanaan

2. Mengadakan Pengorganisasian

3. Mengadakan Pelaksanaan Kurikulum

4. Mengadakan pengawasan atau evaluasi


THANK YOU
Any Question?

Anda mungkin juga menyukai