Abstrak
PENDAHULUAN
baik di dalam maupun di luar sekolah dengan maksud untuk menoapai tujuan
peserta didik, karena memiliki ciri khas dan karakter model pendidikan yang
menyelenggarakan pembelajaran.
perbadaan latar belakang dari ketiga lembaga tersebut. Dari sekolah yang banyak
mengkaji ilmu sains dan sosial, dari madrasah yang memadukan sosial sains dan
agama, dan dari pondok pesantren yang kental akan kajian keagamaan.
RUMUSAN MASALAH
PEMBAHASAN
A. KURIKULUM PESANTREN
mendapat awalan “pe” dan akhiran “an” yang berarti tempat tinggal para
santri. Istilah santri sendiri konon berasal dari bahasa Sanskerta, shastri yang
berarti kitab suci, agama dan pengetahuan. Suatu lembaga dapat disebut
pesantren bila memenuhi 5 (lima) syarat, yaitu: (1) ada kyai, (2) ada pondok,
(3) ada masjid, (4) ada santri, dan (5) ada pengajian kitab kuning 1.
Belajar tidak mengenal perhitungan waktu, kapan harus dimulai dan kapan
harus selesai dan target apa yang harus dicapai 2. Dalam hal ini, kegiatan
tanpa memandang waktu, tempat, suasana, dan keadaan para santri dan
1
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam (Bandung: Rosda Karya, 2001),
hal. 191
2
PW, Dhevin MQ Agus. "Manajemen Pondok Pesantren dalam Mengintegrasikan
Kurikulum Pesantren dengan Pendidikan Formal." Edu Islamika 5.2 (2013): 190-225.
bertaqwa kepada Tuhan, berakhlak mulia bermanfaat bagi masyarakat atau
abdi masyarakat yang mampu berdiri sendiri, bebas dan teguh dalam
dengan kitab kuning (kitab salaf), disebut demikian karena pada umumnya
kitab-kitab tersebut dicetak diatas kertas yang berwarna kuning4. Istilah kitab
kuning beredar juga istilah kitab klasik untuk menyebut jenis kitab yang
sehingga sering juga disebut kitab gundul, ada juga yang menyebut dengan
kitab kuno karena rentan waktu yang sangat jauh sejak disusun sampai
sekarang.
3
Setyawan, Cahya. "Menggagas Model Pengembangan Standarisasi Sistem Pendidikan
Pesantren." At-Ta'dib 11.2 (2016).
4
Departemen Agama RI, Pondok Pesantren Dan Madrasah Diniyah, 32.
Salah satu komponen penting dalam penyelenggaraan pendidikan
dengan kehidupan pribadi kiai sebagai pendiri atau pemimpin dan pengasuh
pesantren5.
pondok pesantren salafiyah ini tidak dalam bentuk jabaran silabus tetapi
6. Tauhid; 7. Tasawuf dan Akhlak; 8. Cabang lain seperti sejarah (tarikh) dan
5
Muhtifah, Lailial. "POLA PENGEMBANGAN KURIKULUM PESANTREN Kasus Al-
Mukhlishin Mempawah Kalimantan Barat." Jurnal Pendidikan Islam 27.2 (2016): 203-222.
6
Dhevin MQ Agus. Manajemen Pondok Pesantren,,
balaghah. Kitab-kitab tersebut meliputi teks yang sangat pendek, menengah
digolongkan ke dalam tiga kelompok, yaitu kitab dasar, kitab menengah dan
kitab besar7.
yang banyak menonjolkan pemikiran, yaitu ushul fiqh, mantiq (logika) dan
mementingkan ushul fiqh dari pada fiqh, termasuk falaq, hisab, dan mantik
cabang dari filsafat yang nota bene mengutamakan pemikiran yang mendasar
dan mendalam. Dengan ilmu logika, santri akan lebih tajam analisisnya,
sedangkan dalam ilmu ushul fiqh dapat diharapkan santri menjadi mujtahid,
B. KURIKULUM MADRASAH
madrasah, pendidikan ketuhanan dan akhlak mendapat porsi yang lebih baik
dengan sekolah.
status madrasah pada semua jenjang disamakan dengan sekolah umum, maka
dengan akar eksistensi dan pengalaman historis harus memiliki ciri dan
penjatahan waktu yang dialokasikan bagi setiap mata pelajaran yang terdapat
9
Haidar Putra Daulay , NIM: 86061/S3 (1990) Pesantren, Sekolah dan Madrasah
(Tinjauan dari Sudut Kurikulum Pendidikan Islam). Doctoral thesis, Pasca Sarjana. Hal.
417
10
Subki. “Integrasi Sistem Pendidikan Madrasah Dan Pesantren Tradisional”. Thesis:
Program Magister Institut Agama Islam Negeri (Iain) Walisongo Semarang (2013).
alokasi waktunya. Pendidikan agama di sekolah umum diberikan waktu 2-3
setiap minggunya11.
30% sebagai mata pelajaran dasar dan pelajaran umum 70%. Statusnya ada
yang negeri dan dikelola oleh Depag, dan ada yang swasta dan dikelola oleh
model seluruh mata pelajarannya adalah materi agama, yang sering dikenal
11
Abdul Rachman Shaleh, Madrasah dan Pendidikan Anak Bangsa, Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2004), hlm. 195-196
12
Supani, Supani. "Sejarah Perkembangan Madrasah di Indonesia." Insania 14.3 (2009):
560-579.
Adaun sebaran materi yang diajarkan di madrasah adalah sebagaimana
terlampir.
C. KURIKULUM SEKOLAH
sangat perlu ditingkatkan di lembaga ini 13. Melihat pada kenyataan. ini, maka
negeri.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Rachman Shaleh, Madrasah dan Pendidikan Anak Bangsa, Jakarta: PT.
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam (Bandung: Rosda Karya,
Haidar Putra Daulay , NIM: 86061/S3 (1990) Pesantren, Sekolah dan Madrasah
190-225.
14
Ibid, hal. 420
Setyawan, Cahya. "Menggagas Model Pengembangan Standarisasi Sistem
Semarang (2013).
(2009): 560-579.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Komponen IV, V,
I II III
dan VI
A. Mata Pelajaran
a. Al-Qur'an-Hadis 2
b. Akidah-Akhlak 2
c. Fikih 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2
3. Bahasa Indonesia 5
4. Bahasa Arab 2
5. Matematika 5
B. Muatan Lokal *) 2
Jumlah 31 31 33 39
Keterangan:
pelajaran.
dengan ciri khas dan potensi daerah, yang ditentukan oleh satuan pendidikan
(madrasah).
3. **) Bukan mata pelajaran tetapi harus diasuh oleh guru dengan tujuan
A. Mata Pelajaran
a. Al-Qur'an-Hadis 2 2 2
b. Akidah-Akhlak 2 2 2
c. Fikih 2 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Bahasa Arab 2 2 2
5. Bahasa Inggris 4 4 4
6. Matematika 4 4 4
9. Seni Budaya 2 2 2
11. Keterampilan/TIK 2 2 2
B. Muatan Lokal *) 2 2 2
Jumlah 42 42 42
Keterangan:
*) Kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan
dengan ciri khas dan potensi daerah, yang ditentukan oleh satuan pendidikan
(madrasah).
**) Bukan mata pelajaran tetapi harus diasuh oleh guru dengan tujuan
1. Kelas X
Alokasi Waktu
Komponen
Semester 1 Semester 2
A. Mata Pelajaran
a. Al-Qur'an-Hadis 2 2
b. Akidah-Akhlak 2 2
c. Fikih 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Bahasa Arab 2 2
5. Bahasa Inggris 4 4
6. Matematika 4 4
7. Fisika 2 2
8. Biologi 2 2
9. Kimia 2 2
10. Sejarah 1 1
11. Geografi 1 1
12. Ekonomi 2 2
13. Sosiologi 2 2
B. Muatan Lokal *) 2 2
Jumlah 46 46
Keterangan:
ciri khas dan potensi daerah, yang ditentukan oleh satuan pendidikan (madrasah).
**) Bukan mata pelajaran tetapi harus diasuh oleh guru dengan tujuan memberikan
2. Program IPA
Alokasi Waktu
A. Mata Pelajaran
a. Al-Qur'an-Hadis 2 2 2 2
b. Akidah-Akhlak 2 2 - -
c. Fikih 2 2 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4
4. Bahasa Arab 2 2 2 2
5. Bahasa Inggris 4 4 4 4
6. Matematika 4 4 4 4
7. Fisika 4 4 4 4
8. Kimia 4 4 4 4
9. Biologi 4 4 4 4
10. Sejarah 1 1 1 1
B. Muatan Lokal *) 2 2 2 2
Jumlah 45 45 45 45
Keterangan:
khas dan potensi daerah, yang ditentukan oleh satuan pendidikan (madrasah).
**) Bukan mata pelajaran tetapi harus diasuh oleh guru dengan tujuan memberikan
kesempatan peserta didik untuk mengembangkan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat,
3. Program IPS
Alokasi Waktu
A. Mata Pelajaran
a. Al-Qur'an-Hadis 2 2 2 2
b. Akidah-Akhlak 2 2 - -
c. Fikih 2 2 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4
4. Bahasa Arab 2 2 2 2
5. Bahasa Inggris 4 4 4 4
6. Matematika 4 4 4 4
7. Sejarah 3 3 3 3
8. Geografi 3 3 3 3
9. Ekonomi 4 4 4 4
10. Sosiologi 3 3 3 3
B. Muatan Lokal *) 2 2 2 2
Jumlah 45 45 45 45
Keterangan:
khas dan potensi daerah, yang ditentukan oleh satuan pendidikan (madrasah)
**) Bukan mata pelajaran tetapi harus diasuh oleh guru dengan tujuan memberikan
kesempatan peserta didik untuk mengembangkan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat,
4. Program Bahasa
Alokasi Waktu
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama Islam
a. Al-Qur'an-Hadis 2 2 2 2
b. Akidah-Akhlak 2 2 - -
c. Fikih 2 2 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 5 5 5 5
4. Bahasa Arab 2 2 2 2
5. Bahasa Inggris 5 5 5 5
6. Bahasa Asing *) 4 4 4 4
7. Matematika 3 3 3 3
8. Sastra Indonesia 4 4 4 4
9. Antropologi 2 2 2 2
10. Sejarah 2 2 2 2
14. Keterampilan 2 2 2 2
Jumlah 45 45 45 45
Keterangan:
dengan ciri khas dan potensi daerah yang ditentukan oleh satuan pendidikan
(madrasah).
***) Bukan mata pelajaran tetapi harus diasuh oleh guru dengan tujuan
5. Program Keagamaan
Alokasi Waktu
A. Mata Pelajaran
a. Akhlak 3 3 3 3
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4
4. Bahasa Arab 4 4 4 4
5. Bahasa Inggris 4 4 4 4
6. Matematika 4 4 4 4
7. Seni Budaya 2 2 2 2
9. Tafsir 3 3 3 3
10. Hadis 3 3 3 3
11. Fikih 3 3 3 3
14. Keterampilan 2 2 2 2
B. Muatan Lokal *) 2 2 2 2
Jumlah 45 45 45 45
Keterangan:
dengan ciri khas dan potensi daerah, yang ditentukan oleh satuan pendidikan
(madrasah).
**) Bukan mata pelajaran tetapi harus diasuh oleh guru dengan tujuan
I II III IV V VI
Kelompok A
1. Pendidikan Agama 4 4 4 4 4 4
3. Bahasa Indonesia 8 8 10 10 10 10
4. Matematika 5 6 6 6 6 6
Kelompok B
Kelompok A
1. Pendidikan Agama 3 3 3
3. Bahasa Indonesia 6 6 6
4. Matematika 5 5 5
7. Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B
2. Kesehatan 3 3 3
Prakarya
3. 2 2 2
(termasuk muatan lokal)
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 38 38 38
Pada tingkat ini, mata pelajaran pilihan terdiri dari dua, yaitu pilihan
dan di dalamnya terdapat pilihan sesuai dengan minat peserta didik. Beban
belajar di SMA untuk Tahun X, XI, dan XII masing-masing 43 jam belajar
ALOKASI WAKTU
MATA PELAJARAN
BELAJAR PER MINGGU
X XI XII
Kelompok Wajib
1. Pendidikan Agama 3 3 3
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Matematika 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2 2
7. Seni Budaya 2 2 2
8. Prakarya 2 2 2
Kelompok Peminatan
yang sama bagi tamatan Pendidikan Menengah antara mereka yang belajar di
SMA dan SMK. Bagi mereka yang memilih SMA tersedia pilihan kelompok
peminatan (sebagai ganti jurusan) dan pilihan antar kelompok peminatan dan
terbatas pada apa yang tersedia pada jurusan tersebut dan tidak boleh mengambil
atau diminati. Nama kelompok minat diubah dari IPA, IPS dan Bahasa menjadi
Matematika dan Sains, Sosial, dan Bahasa. Nama-nama ini tidak diartikan sebagai
organisasi kurikulum tidak terikat pada nama disiplin ilmu. Terlampir di bawah
adalah mata pelajaran peminatan dan mata pelajaran pilihan (pendalaman minat
X XI XII
Kelompok Wajib 23 23 23
1 Matematika 3 4 4
2 Biologi 3 4 4
I
3 Fisika 3 4 4
4 Kimia 3 4 4
Peminatan Sosial
1 Geografi 3 4 4
2 Sejarah 3 4 4
II
3 Sosiologi dan Antropologi 3 4 4
4 Ekonomi 3 4 4
Peminatan Bahasa
Tauhid, Tafsir, Hadits, Fiqh, Ushul Fiqh, Tasawwuf, Bahasa Arab (Nahwu,
Sharaf, Balaghah dan Tajwid), Mantiq dan Akhlak dengan alokasi rata-rata 1-2