Anda di halaman 1dari 23

ILMU DASAR KEPERAWATAN

KEPERAWATAN S1 A
KELOMPOK 2

RANI FARAMITA EKAYANTI (J210130023)

INGGID ADITIS PANGESTU (J210130012)

DAROJATUN ALIYAH N.A (J21013008)

CANDRA DEWI P. (J210130032)

CIPTANING MEI S. (J210130046)


ELEKTROKARDIOGRAM
( EKG )
Orang pertama yang mengadakan pendekatan sistematis pada jantung Augustus Waller
dari sudut pandang listrik adalah Augustus Waller yang bekerja di St.
Mary’s Hospital di Paddington, London.

Mesin elektrokardiografnya terdiri atas elektrometer kapiler


Lippman yang dipasang ke sebuah proyektor. Jejak detak jantung
diproyeksikan ke piringan foto yang dipasang ke sebuah kereta api
mainan. Hal ini memungkinkan detak jantung untuk direkam dalam
waktu yang sebenarnya. Pada tahun 1911 ia masih melihat karyanya
masih jarang diterapkan secara klinis.

Gebrakan bermula saat seorang dokter Belanda bernama Willem


Einthoven kelahiran Kota Semarang, Indonesia yang bekerja di
Leiden, Belanda, menggunakan galvanometer senar yang lebih
sensitif daripada elektrometer kapiler yang digunakan Waller.

Einthoven menuliskan huruf P, Q, R, S dan T ke sejumlah defleksi,


dan menjelaskan sifat-sifat elektrokardiografi sejumlah gangguan
kardiovaskuler.
Willem Einthoven
APA ITU ELEKTROKARDIOGRAM?
Elektrokardiogram (EKG)
adalah suatu grafik yang
dihasilkan oleh suatu
elektrokardiograf.
BAGIAN-BAGIAN EKG

1. Empat buah sadapan


ekstriminas, yaitu :
• Tangan kiri (LA)
• Tangan kanan (RA)
• Kaki kiri (LL)
• Kaki kanan (RL)

2. Enam buah sadapan dada


yaitu V1, V2, V3, V4, V5, V6
3. Kabel sadapan yang terdiri
dari 10 elektroda (4 buah untuk
elektroda ekstremitas, dan 6 buah
untuk elektroda dada)

4. Kertas grafik EKG yang


berjalan dengan kecepatan standar
25mm/ detik
• Sadapan V1 ditempatkan di ruang
intercostal IV di kanan sternum.

• Sadapan V2 ditempatkan di ruang


intercostal IV di kiri sternum.

• Sadapan V3 ditempatkan di antara


sadapan V2 dan V4.

• Sadapan V4 ditempatkan di ruang


intercostal V di linea (sekalipun detak
apeks berpindah).

• Sadapan V5 ditempatkan secara


mendatar dengan V4 di linea axillaris
anterior.

• Sadapan V6 ditempatkan secara


mendatar dengan V4 dan V5 di linea
midaxillaris.
YANG HARUS DIPERHATIKAN SAAT
AKAN MEMASANGKAN EKG

1. Persiapan Alat

• Mesin EKG yang dilengkapi dengan 3 kabel, yaitu satu kabel


untuk listrik (power), Satu kabel untuk bumi (ground), dan Satu
kabel untuk pasien, yang terdiri dari 10 cabang dan diberi tanda
dan warna.

• 4 buah elektrode extremitas dan manset.

• 6 Buah elektrode dada dengan balon penghisap.

• Kertas EKG (telah siap pada alat EKG)

• Kertas tissue
2. Persiapan Pasien

• Pasien diberitahu tentang tujuan perekaman EKG

• Pakaian pasien dibuka dan dibaringkan terlentang dalam


keadaan tenang selama perekaman.

3. Sebelum pemasangan elektrode, bersihkan kulit pasien di


sekitar pemasangan manset, beri jelly kemudian hubungkan
kabel elektrode dengan pasien.

Elektrode extremitas atas dipasang pada pergelangan tangan


kanan dan kiri searah dengan telapak tangan. Pada
extremitas bawah pada pergelangan kaki kanan dan kiri
sebelah dalam. Posisi pada pengelangan bukanlah mutlak,
bila diperlukan dapatlah dipasang sampai ke bahu kiri dan
kanan dan pangkal paha kiri dan kanan
CARA MEREKAM EKG

1. Hidupkan mesin EKG dan tunggu sebentar untuk pemanasan.

2. Periksa kembali standarisasi EKG (Kalibrasi 1 mv (10 mm) dan


Kecepatan 25 mm/detik)

3. Lakukan kalibrasi dengan menekan tombol run/start dan setelah


kertas bergerak, tombol kalibrasi ditekan 2 -3 kali berturut-turut
dan periksa apakah 10 mm.
4. Dengan memindahkan lead selector kemudian dibuat
pencatatan EKG secara berturut-turut yaitu sandapan (lead) I,
II, III, aVR,aVL,aVF,VI, V2, V3, V4, V5, V6. Setelah
pencatatan, tutup kembali dengan kalibrasi seperti semula
sebanyak 2-3 kali, setelah itu matikan mesin EKG.

5. Rapikan pasien dan alat-alat.

6. Dibawah tiap lead, diberi tanda lead berapa.


Gambaran EKG

Gelombang P :
Gelombang ini pada
umumnya berukuran kecil
dan merupakan hasil
depolarisasi atrium kanan
dan kiri.

Segmen PR : Segmen ini


merupakan garis iso-
elektrik yang
menghubungkan antara
gelombang P dengan
Kompleks QRS
Gambaran EKG

Kompleks QRS :
Kompleks QRS merupakan
suatu kelompok gelombang
yang merupakan hasil
depolarisasi ventrikel
kanan dan kiri.

Segmen ST : Segmen ini


merupakan garis iso-
elektrik yang
menghubungkan
kompleks QRS dengan
gelombang T
Gambaran EKG

Gelombang T :
Gelombang T merupakan
pontesial repolarisasi dari
ventrikel kiri dan kanan

Gelombang U :
Gelombang ini berukuran
kecil dan sering tidak ada.
Asal gelombang ini masih
belum jelas
Pada perekaman EKG Ukuran Pada Kertas EKG
standar telah ditetapkan
yaitu :
Jadi ini berarti ukuran dikertas EKG adalah :
1. Kecepatan rekaman
25 mm/detik (25 kotak
kecil) 1. Pada garis horisontal
2. Pada garis vertikal
• Tiap satu kotak kecil = 1
2. Kekuatan voltage 10 • 1 kotak kecil = 1
mm = 1/25 detik = 0,04
mm = 1 millivolt (10 detik mm =0.1 mv
kotak kecil) • Tiap satu kotak sedang =
5 mm = 5/25 detik = 0,20 • 1 kotak sedang = 5
detik mm = 0,5 mv
• Tiap satu kotak besar =
25 mm = 25125” = I ,00 • 2 kotak sedang =
detik 10 mm= I milivolt
PENYEBAB KEGAGALAN HASIL EKG

1.Salah Pasang Elektroda Ekstremitas, berupa penjepit kaki dan


tangan yang di bagian dalam terdapat lempeng logam. Terdiri dari
empat buah elektroda, biasanya berwarna Merah, Kuning, Hijau dan
Hitam.

2. Salah Pasang Elektroda Hisap, Elektroda hisap untuk dada ada 6


buah

3. Elektroda Tidak Bersih, mengakibatkan terhalangnya aliran listrik

4. Elektroda Tidak Menempel Sempurna, oleh karena itu dianjurkan


menggunakan jelly yang juga dapat menghantar listrik lebih
sempurna

5. Kontak dengan Logam dan Radiasi, karena dapat mengganggu


aliran listrik dalam pemeriksaan jantung
PENYEBAB KEGAGALAN HASIL EKG

6. Pasien gelisah,

7. Trouble Alat

Semua benar kok masih gagal? Jangan-jangan bukan alat EKG yang
dipakai, jangan-jangan stop kontak belum dicolokin, jangan-jangan
kertasnya habis atau terbalik memasangnya.
Prinsip utama belajar EKG adalah mengetahui anatomi fisiologi
jantung, dan persyarafan jantung.

Elektrokardiogram (EKG) tidak menilai kontraktilitas


jantung secara langsung, namun dapat memberikan indikasi
menyeluruh atas naik-turunya kontraktilitas jantung.

Elektrokardiogram (EKG) tidak memiliki effek samping


terhadap penggunaannya.
MANFAAT MENGGUNAKAN EKG

 Merupakan standar emas untuk diagnosis


aritmia jantung

 Elektrokardiogram (EKG) memandu


tingkatan terapi dan risiko untuk pasien yang
dicurigai ada infark otot jantung akut
 Elektrokardiogram (EKG) berguna untuk
mendeteksi penyakit bukan jantung misalnya
hipotermia

 Elektrokardiogram (EKG) membantu


menemukan gangguan elektrolit
T
H
A
N
K

Y
O
U

Anda mungkin juga menyukai