KOMPETEN
Sistem Rekayasa UNGGUL
UNTUK BERDAYA SAING
Rekayasa
Eko Siswanto
www.teknik.unik-kediri.ac.id
Materi www.teknik.unik-kediri.ac.id
Sub Materi
1. Definisi dan Konsep Sistem Rekayasa.
2. Peran dan ruang lingkup sistem rekayasa.
3. Sejarah perkembangan rekayasa.
Difinisi dan Konsep Sistem Rekayasa
Rekayasa adalah ilmu dan seni yang mempelajari dan menerapkan prinsip-prinsip ilmiah
dan matematis untuk merancang, mengembangkan, dan mengoperasikan sistem, produk,
atau proses yang berguna bagi manusia dan lingkungan. Rekayasa juga dapat diartikan
sebagai proses kreatif dan inovatif yang menyelesaikan masalah dengan menggunakan
sumber daya yang tersedia.
• Proses rekayasa: Proses rekayasa adalah serangkaian langkah yang dilakukan oleh insinyur untuk
mencapai tujuan rekayasa. Proses rekayasa umumnya melibatkan tahapan seperti identifikasi masalah,
analisis kebutuhan, desain solusi, implementasi solusi, pengujian solusi, dan evaluasi solusi.
• Metode rekayasa: Metode rekayasa adalah cara-cara yang digunakan oleh insinyur untuk melakukan
proses rekayasa. Metode rekayasa dapat bersifat kuantitatif atau kualitatif, analitis atau sintetis,
deterministik atau probabilistik, dan lain-lain. Contoh metode rekayasa adalah pemodelan, simulasi,
optimisasi, eksperimen, dan analisis.
• Prinsip rekayasa: Prinsip rekayasa adalah aturan-aturan atau pedoman yang membantu insinyur dalam
melakukan proses dan metode rekayasa. Prinsip rekayasa dapat bersifat umum atau spesifik, teoritis atau
praktis, dan normatif atau deskriptif. Contoh prinsip rekayasa adalah prinsip desain, prinsip keandalan,
prinsip keamanan, dan prinsip etika.
• Sistem rekayasa berfokus pada sistem sebagai keseluruhan, bukan hanya pada komponen-komponen individu. Sistem
rekayasa mempertimbangkan interaksi, ketergantungan, dan keterkaitan antara berbagai elemen sistem, serta
dampaknya terhadap kinerja dan perilaku sistem.
• Sistem rekayasa menggunakan pendekatan sistematis, terstruktur, dan iteratif dalam proses perancangan dan
pengembangan sistem. Sistem rekayasa melibatkan siklus hidup sistem, yang terdiri dari tahapan-tahapan seperti
identifikasi masalah, analisis kebutuhan, desain sistem, implementasi sistem, pengujian sistem, dan pemeliharaan
sistem.
• Sistem rekayasa menerapkan prinsip-prinsip rekayasa, seperti analisis, sintesis, optimisasi, verifikasi, dan validasi,
dalam menyelesaikan masalah sistem. Sistem rekayasa juga menggunakan berbagai metode, teknik, dan alat yang
sesuai dengan karakteristik dan konteks sistem, seperti pemodelan, simulasi, prototipe, dan dokumentasi.
• Sistem rekayasa melibatkan kerjasama dan komunikasi antara berbagai disiplin ilmu, stakeholder, dan tim yang terlibat
dalam pengembangan sistem. Sistem rekayasa membutuhkan kemampuan untuk bekerja secara multidisiplin,
multikultural, dan multilingua, serta menghargai dan menghormati perbedaan dan perspektif yang ad a.
• Rekayasa Sipil adalah bidang rekayasa yang berhubungan dengan perencanaan, konstruksi, dan pemeliharaan
infrastruktur fisik, seperti jalan, jembatan, gedung, bendungan, dan saluran air.
• Rekayasa Mekanikal adalah bidang rekayasa yang berhubungan dengan desain, analisis, produksi, dan pengoperasian
mesin dan mekanisme, seperti mobil, pesawat, robot, dan turbin.
• Rekayasa Elektrikal adalah bidang rekayasa yang berhubungan dengan studi, desain, dan aplikasi listrik, elektronik,
dan elektromagnetik, seperti sirkuit, komponen, sistem, dan perangkat.
• Rekayasa Kimia adalah bidang rekayasa yang berhubungan dengan proses transformasi bahan mentah menjadi produk
yang bernilai, seperti bahan bakar, obat-obatan, makanan, dan kosmetik, dengan menggunakan prinsip-prinsip kimia,
fisika, dan biologi.
• Rekayasa Komputer adalah bidang rekayasa yang berhubungan dengan integrasi perangkat keras dan perangkat lunak
komputer, seperti mikroprosesor, sistem tertanam, jaringan, dan kecerdasan buatan, untuk menciptakan sistem
komputer yang canggih dan efisien.
• Rekayasa Biomedis adalah bidang rekayasa yang berhubungan dengan penerapan prinsip-prinsip rekayasa untuk
memecahkan masalah di bidang biologi dan kedokteran, seperti perangkat medis, diagnostik, terapi, dan rekayasa
jaringan, untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup manusia.
Proses sistem rekayasa adalah serangkaian langkah yang dilakukan oleh insinyur
untuk mencapai tujuan rekayasa. Proses sistem rekayasa umumnya melibatkan
tahapan-tahapan berikut:
1. Analisis Kebutuhan
2. Perancangan
3. Implementasi
4. Pengujian
5. Penerapan
6. Pemeliharaan dan perbaikan
1. Analisis kebutuhan: Tahap ini melibatkan pengumpulan dan pengolahan informasi tentang kebutuhan dan harapan
pengguna, stakeholder, dan lingkungan terhadap sistem, serta penjabaran kebutuhan tersebut menjadi spesifikasi
fungsional dan non-fungsional sistem.
2. Perancangan: Tahap ini melibatkan perancangan arsitektur, antarmuka, dan komponen sistem, serta pemilihan
teknologi, metode, dan alat yang sesuai untuk mengimplementasikan sistem.
3. Implementasi sistem: Tahap ini melibatkan pembuatan dan pengintegrasian komponen sistem, serta pengaturan dan
pengujian sistem dalam lingkungan operasional yang nyata atau simulasi.
4. Pengujian sistem: Tahap ini melibatkan evaluasi dan verifikasi kinerja, fungsionalitas, dan keandalan sistem, serta
identifikasi dan perbaikan kesalahan, kekurangan, atau ketidaksesuaian sistem.
5. Penerapan :Tahap di mana solusi yang telah dirancang dan diuji secara menyeluruh diimplementasikan di lingkungan
produksi atau operasional. Ini adalah langkah penting dalam siklus pengembangan sistem dan melibatkan berbagai
tindakan yang memungkinkan sistem berfungsi secara efektif.
6. Pemeliharaan sistem: Tahap ini melibatkan pemantauan dan peningkatan sistem secara berkala, serta penyesuaian
sistem terhadap perubahan kebutuhan, lingkungan, atau teknologi.
Prinsip utama sistem rekayasa mencakup sejumlah konsep dan pendekatan yang
menjadi dasar dalam merancang, mengembangkan, dan memelihara sistem atau
produk. Meskipun prinsip-prinsip ini dapat bervariasi tergantung pada disiplin
dan konteks spesifik, berikut adalah beberapa prinsip umum dalam sistem
rekayasa:
• Prinsip keterpaduan: Prinsip ini mengutamakan keselarasan, keseimbangan, dan kerjasama antara berbagai elemen
sistem, seperti komponen, subsistem, fungsi, proses, dan stakeholder. Prinsip ini bertujuan untuk menciptakan sistem
yang holistik, harmonis, dan sinergis, yang dapat mencapai tujuan dan memenuhi kebutuhan pengguna secara efektif
dan efisien.
• Prinsip optimalisasi: Prinsip ini mengutamakan pencapaian hasil terbaik dengan menggunakan sumber daya terbatas.
Prinsip ini bertujuan untuk menciptakan sistem yang optimal, yaitu sistem yang memiliki kinerja maksimal, biaya
minimal, dan dampak minimal. Prinsip ini melibatkan analisis, sintesis, dan evaluasi berbagai alternatif solusi, serta
pemilihan solusi yang paling sesuai dengan kriteria keberhasilan yang ditetapkan.
• Prinsip rekayasa: Prinsip ini mengutamakan penerapan prinsip-prinsip ilmiah dan matematis dalam merancang,
mengembangkan, dan mengoperasikan sistem. Prinsip ini bertujuan untuk menciptakan sistem yang berdasarkan pada
fakta, logika, dan bukti, serta memenuhi standar kualitas, keandalan, dan keamanan yang ditetapkan.
Metode dan alat sistem rekayasa adalah cara-cara dan sarana yang digunakan oleh
insinyur untuk melakukan proses sistem rekayasa, yaitu merancang, mengembangkan,
mengimplementasikan, dan mengelola sistem yang kompleks, dinamis, dan beradaptasi.
Metode dan alat sistem rekayasa dapat bersifat kuantitatif atau kualitatif, analitis atau
sintetis, deterministik atau probabilistik, dan lain-lain.
Berikut adalah beberapa contoh metode dan alat sistem rekayasa:
• Pemodelan: Pemodelan adalah metode yang menggunakan representasi matematis, grafis, atau simbolis untuk
menggambarkan struktur, perilaku, dan kinerja sistem. Pemodelan membantu insinyur untuk memahami, menganalisis,
dan merancang sistem secara lebih mudah dan akurat. Contoh alat pemodelan adalah MATLAB, Simulink, UML, dan
SysML .
• Simulasi: Simulasi adalah metode yang menggunakan komputer untuk meniru operasi sistem dalam kondisi tertentu.
Simulasi membantu insinyur untuk menguji, mengoptimalkan, dan memvalidasi sistem secara lebih cepat dan murah.
Contoh alat simulasi adalah Arena, Simio, AnyLogic, dan NetLogo .
• Prototipe: Prototipe adalah metode yang menggunakan model fisik atau virtual untuk menunjukkan konsep, desain,
atau fungsi sistem. Prototipe membantu insinyur untuk mendemonstrasikan, mengkomunikasikan, dan mendapatkan
umpan balik tentang sistem secara lebih nyata dan interaktif. Contoh alat prototipe adalah 3D printer, Arduino,
Raspberry Pi, dan VR/AR .
• Dokumentasi: Dokumentasi adalah metode yang menggunakan teks, gambar, atau media lain untuk merekam
informasi tentang sistem. Dokumentasi membantu insinyur untuk menyimpan, menyebarkan, dan memelihara
pengetahuan tentang sistem secara lebih sistematis dan standar. Contoh alat dokumentasi adalah Microsoft Word,
Microsoft Excel, Microsoft PowerPoint, dan LaTeX .
www.teknik.unik-kediri.ac.id