Anda di halaman 1dari 20

BERKARAKTER

KOMPETEN
Sistem Rekayasa UNGGUL
UNTUK BERDAYA SAING

Pengantar Sistem INTERNASIONAL

Rekayasa
Eko Siswanto

www.teknik.unik-kediri.ac.id
Materi www.teknik.unik-kediri.ac.id

1. Definisi Sistem Sistem Rekayasa


2. Jenis-jenis Sistem Rekayasa
3. Proses Sistem Rekayasa
4. Prinsip Utama Sistem Rekayasa
5. Metode dan Alat Sistem Rekayasa
6. Peran Sistem Sistem Rekayasa
7. Studi Kasus dan proyek Sistem Rekayasa
Definisi Sistem Rekayasa www.teknik.unik-kediri.ac.id

Sub Materi
1. Definisi dan Konsep Sistem Rekayasa.
2. Peran dan ruang lingkup sistem rekayasa.
3. Sejarah perkembangan rekayasa.
Difinisi dan Konsep Sistem Rekayasa
Rekayasa adalah ilmu dan seni yang mempelajari dan menerapkan prinsip-prinsip ilmiah
dan matematis untuk merancang, mengembangkan, dan mengoperasikan sistem, produk,
atau proses yang berguna bagi manusia dan lingkungan. Rekayasa juga dapat diartikan
sebagai proses kreatif dan inovatif yang menyelesaikan masalah dengan menggunakan
sumber daya yang tersedia.

Berkarakter, Kompeten, Unggul untuk Berdaya Saing www.teknik.unik-kediri.ac.id


Konsep dasar rekayasa meliputi:

• Proses rekayasa: Proses rekayasa adalah serangkaian langkah yang dilakukan oleh insinyur untuk
mencapai tujuan rekayasa. Proses rekayasa umumnya melibatkan tahapan seperti identifikasi masalah,
analisis kebutuhan, desain solusi, implementasi solusi, pengujian solusi, dan evaluasi solusi.
• Metode rekayasa: Metode rekayasa adalah cara-cara yang digunakan oleh insinyur untuk melakukan
proses rekayasa. Metode rekayasa dapat bersifat kuantitatif atau kualitatif, analitis atau sintetis,
deterministik atau probabilistik, dan lain-lain. Contoh metode rekayasa adalah pemodelan, simulasi,
optimisasi, eksperimen, dan analisis.
• Prinsip rekayasa: Prinsip rekayasa adalah aturan-aturan atau pedoman yang membantu insinyur dalam
melakukan proses dan metode rekayasa. Prinsip rekayasa dapat bersifat umum atau spesifik, teoritis atau
praktis, dan normatif atau deskriptif. Contoh prinsip rekayasa adalah prinsip desain, prinsip keandalan,
prinsip keamanan, dan prinsip etika.

Berkarakter, Kompeten, Unggul untuk Berdaya Saing www.teknik.unik-kediri.ac.id


Peran dan ruang lingkup sistem rekayasa
• Peran sistem rekayasa adalah untuk merancang, mengembangkan,
mengimplementasikan, dan mengelola sistem yang kompleks, dinamis, dan beradaptasi,
yang dapat mencapai tujuan dan memenuhi kebutuhan pengguna, serta
mempertimbangkan faktor-faktor teknis, ekonomis, sosial, dan lingkungan.
• Ruang lingkup sistem rekayasa mencakup berbagai bidang dan disiplin ilmu, seperti
rekayasa perangkat lunak, rekayasa elektronik, rekayasa industri, rekayasa biomedis,
rekayasa lingkungan, dan lain-lain. Sistem rekayasa juga dapat diterapkan pada berbagai
jenis sistem, seperti sistem fisik, sistem informasi, sistem sosial, sistem biologis, dan
sistem hibrida.

Berkarakter, Kompeten, Unggul untuk Berdaya Saing www.teknik.unik-kediri.ac.id


Sistem rekayasa memiliki beberapa karakteristik, antara lain:

• Sistem rekayasa berfokus pada sistem sebagai keseluruhan, bukan hanya pada komponen-komponen individu. Sistem
rekayasa mempertimbangkan interaksi, ketergantungan, dan keterkaitan antara berbagai elemen sistem, serta
dampaknya terhadap kinerja dan perilaku sistem.
• Sistem rekayasa menggunakan pendekatan sistematis, terstruktur, dan iteratif dalam proses perancangan dan
pengembangan sistem. Sistem rekayasa melibatkan siklus hidup sistem, yang terdiri dari tahapan-tahapan seperti
identifikasi masalah, analisis kebutuhan, desain sistem, implementasi sistem, pengujian sistem, dan pemeliharaan
sistem.
• Sistem rekayasa menerapkan prinsip-prinsip rekayasa, seperti analisis, sintesis, optimisasi, verifikasi, dan validasi,
dalam menyelesaikan masalah sistem. Sistem rekayasa juga menggunakan berbagai metode, teknik, dan alat yang
sesuai dengan karakteristik dan konteks sistem, seperti pemodelan, simulasi, prototipe, dan dokumentasi.
• Sistem rekayasa melibatkan kerjasama dan komunikasi antara berbagai disiplin ilmu, stakeholder, dan tim yang terlibat
dalam pengembangan sistem. Sistem rekayasa membutuhkan kemampuan untuk bekerja secara multidisiplin,
multikultural, dan multilingua, serta menghargai dan menghormati perbedaan dan perspektif yang ad a.

Berkarakter, Kompeten, Unggul untuk Berdaya Saing www.teknik.unik-kediri.ac.id


Sejarah perkembangan rekayasa.
• Sejarah perkembangan rekayasa dapat ditelusuri sejak zaman prasejarah, ketika manusia mulai membuat alat-alat sederhana dari batu,
kayu, tulang, dan kulit. Rekayasa kemudian berkembang seiring dengan kemajuan peradaban manusia, seperti Mesir Kuno, Yunani
Kuno, Romawi Kuno, Cina Kuno, India Kuno, dan Islam Kuno. Rekayasa pada masa ini meliputi bidang-bidang seperti arsitektur,
irigasi, pertanian, navigasi, militer, dan astronomi.
• Rekayasa mengalami kemajuan pesat pada zaman Renaisans, ketika ilmu pengetahuan dan teknologi mulai berkembang secara
sistematis. Rekayasa pada masa ini meliputi bidang-bidang seperti mekanika, hidrolika, optik, kimia, dan elektrisitas. Tokoh-tokoh
rekayasa yang terkenal pada masa ini antara lain Leonardo da Vinci, Galileo Galilei, Isaac Newton, dan Blaise Pascal.
• Rekayasa mencapai puncaknya pada zaman Revolusi Industri, ketika mesin-mesin bertenaga uap, listrik, dan bahan bakar fosil mulai
digunakan secara luas. Rekayasa pada masa ini meliputi bidang-bidang seperti mesin, transportasi, komunikasi, manufaktur, dan
konstruksi. Tokoh-tokoh rekayasa yang terkenal pada masa ini antara lain James Watt, George Stephenson, Thomas Edison, Alexander
Graham Bell, dan Henry Ford.
• Rekayasa terus berkembang hingga zaman modern, ketika teknologi informasi dan komunikasi (TIK) menjadi semakin penting dan
canggih. Rekayasa pada masa ini meliputi bidang-bidang seperti rekayasa perangkat lunak, rekayasa elektronik, rekayasa industri,
rekayasa biomedis, rekayasa lingkungan, dan lain-lain. Tokoh-tokoh rekayasa yang terkenal pada masa ini antara lain Alan Turing,
John von Neumann, Claude Shannon, Grace Hopper, Tim Berners-Lee, dan Elon Musk

Berkarakter, Kompeten, Unggul untuk Berdaya Saing www.teknik.unik-kediri.ac.id


Jenis-jenis Sistem Rekayasa www.teknik.unik-kediri.ac.id

Rekayasa Sipil, Mekanikal, Elektrikal, Kimia, Komputer, dan Biomedis adalah


beberapa bidang rekayasa yang berbeda, tetapi memiliki kesamaan dalam menerapkan
prinsip-prinsip ilmiah dan matematis untuk merancang, mengembangkan, dan
mengoperasikan sistem, produk, atau proses yang berguna bagi manusia dan
lingkungan.
Berikut adalah penjelasan singkat tentang masing-masing bidang rekayasa:

• Rekayasa Sipil adalah bidang rekayasa yang berhubungan dengan perencanaan, konstruksi, dan pemeliharaan
infrastruktur fisik, seperti jalan, jembatan, gedung, bendungan, dan saluran air.
• Rekayasa Mekanikal adalah bidang rekayasa yang berhubungan dengan desain, analisis, produksi, dan pengoperasian
mesin dan mekanisme, seperti mobil, pesawat, robot, dan turbin.
• Rekayasa Elektrikal adalah bidang rekayasa yang berhubungan dengan studi, desain, dan aplikasi listrik, elektronik,
dan elektromagnetik, seperti sirkuit, komponen, sistem, dan perangkat.
• Rekayasa Kimia adalah bidang rekayasa yang berhubungan dengan proses transformasi bahan mentah menjadi produk
yang bernilai, seperti bahan bakar, obat-obatan, makanan, dan kosmetik, dengan menggunakan prinsip-prinsip kimia,
fisika, dan biologi.
• Rekayasa Komputer adalah bidang rekayasa yang berhubungan dengan integrasi perangkat keras dan perangkat lunak
komputer, seperti mikroprosesor, sistem tertanam, jaringan, dan kecerdasan buatan, untuk menciptakan sistem
komputer yang canggih dan efisien.
• Rekayasa Biomedis adalah bidang rekayasa yang berhubungan dengan penerapan prinsip-prinsip rekayasa untuk
memecahkan masalah di bidang biologi dan kedokteran, seperti perangkat medis, diagnostik, terapi, dan rekayasa
jaringan, untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup manusia.

Berkarakter, Kompeten, Unggul untuk Berdaya Saing www.teknik.unik-kediri.ac.id


Proses Sistem Rekayasa www.teknik.unik-kediri.ac.id

Proses sistem rekayasa adalah serangkaian langkah yang dilakukan oleh insinyur
untuk mencapai tujuan rekayasa. Proses sistem rekayasa umumnya melibatkan
tahapan-tahapan berikut:
1. Analisis Kebutuhan
2. Perancangan
3. Implementasi
4. Pengujian
5. Penerapan
6. Pemeliharaan dan perbaikan
1. Analisis kebutuhan: Tahap ini melibatkan pengumpulan dan pengolahan informasi tentang kebutuhan dan harapan
pengguna, stakeholder, dan lingkungan terhadap sistem, serta penjabaran kebutuhan tersebut menjadi spesifikasi
fungsional dan non-fungsional sistem.
2. Perancangan: Tahap ini melibatkan perancangan arsitektur, antarmuka, dan komponen sistem, serta pemilihan
teknologi, metode, dan alat yang sesuai untuk mengimplementasikan sistem.
3. Implementasi sistem: Tahap ini melibatkan pembuatan dan pengintegrasian komponen sistem, serta pengaturan dan
pengujian sistem dalam lingkungan operasional yang nyata atau simulasi.
4. Pengujian sistem: Tahap ini melibatkan evaluasi dan verifikasi kinerja, fungsionalitas, dan keandalan sistem, serta
identifikasi dan perbaikan kesalahan, kekurangan, atau ketidaksesuaian sistem.
5. Penerapan :Tahap di mana solusi yang telah dirancang dan diuji secara menyeluruh diimplementasikan di lingkungan
produksi atau operasional. Ini adalah langkah penting dalam siklus pengembangan sistem dan melibatkan berbagai
tindakan yang memungkinkan sistem berfungsi secara efektif.
6. Pemeliharaan sistem: Tahap ini melibatkan pemantauan dan peningkatan sistem secara berkala, serta penyesuaian
sistem terhadap perubahan kebutuhan, lingkungan, atau teknologi.

Berkarakter, Kompeten, Unggul untuk Berdaya Saing www.teknik.unik-kediri.ac.id


Prinsip Utama Sistem Rekayasa www.teknik.unik-kediri.ac.id

Prinsip utama sistem rekayasa mencakup sejumlah konsep dan pendekatan yang
menjadi dasar dalam merancang, mengembangkan, dan memelihara sistem atau
produk. Meskipun prinsip-prinsip ini dapat bervariasi tergantung pada disiplin
dan konteks spesifik, berikut adalah beberapa prinsip umum dalam sistem
rekayasa:
• Prinsip keterpaduan: Prinsip ini mengutamakan keselarasan, keseimbangan, dan kerjasama antara berbagai elemen
sistem, seperti komponen, subsistem, fungsi, proses, dan stakeholder. Prinsip ini bertujuan untuk menciptakan sistem
yang holistik, harmonis, dan sinergis, yang dapat mencapai tujuan dan memenuhi kebutuhan pengguna secara efektif
dan efisien.
• Prinsip optimalisasi: Prinsip ini mengutamakan pencapaian hasil terbaik dengan menggunakan sumber daya terbatas.
Prinsip ini bertujuan untuk menciptakan sistem yang optimal, yaitu sistem yang memiliki kinerja maksimal, biaya
minimal, dan dampak minimal. Prinsip ini melibatkan analisis, sintesis, dan evaluasi berbagai alternatif solusi, serta
pemilihan solusi yang paling sesuai dengan kriteria keberhasilan yang ditetapkan.
• Prinsip rekayasa: Prinsip ini mengutamakan penerapan prinsip-prinsip ilmiah dan matematis dalam merancang,
mengembangkan, dan mengoperasikan sistem. Prinsip ini bertujuan untuk menciptakan sistem yang berdasarkan pada
fakta, logika, dan bukti, serta memenuhi standar kualitas, keandalan, dan keamanan yang ditetapkan.

Berkarakter, Kompeten, Unggul untuk Berdaya Saing www.teknik.unik-kediri.ac.id


Metode dan Alat Sistem Rekayasa www.teknik.unik-kediri.ac.id

Metode dan alat sistem rekayasa adalah cara-cara dan sarana yang digunakan oleh
insinyur untuk melakukan proses sistem rekayasa, yaitu merancang, mengembangkan,
mengimplementasikan, dan mengelola sistem yang kompleks, dinamis, dan beradaptasi.
Metode dan alat sistem rekayasa dapat bersifat kuantitatif atau kualitatif, analitis atau
sintetis, deterministik atau probabilistik, dan lain-lain.
Berikut adalah beberapa contoh metode dan alat sistem rekayasa:
• Pemodelan: Pemodelan adalah metode yang menggunakan representasi matematis, grafis, atau simbolis untuk
menggambarkan struktur, perilaku, dan kinerja sistem. Pemodelan membantu insinyur untuk memahami, menganalisis,
dan merancang sistem secara lebih mudah dan akurat. Contoh alat pemodelan adalah MATLAB, Simulink, UML, dan
SysML .
• Simulasi: Simulasi adalah metode yang menggunakan komputer untuk meniru operasi sistem dalam kondisi tertentu.
Simulasi membantu insinyur untuk menguji, mengoptimalkan, dan memvalidasi sistem secara lebih cepat dan murah.
Contoh alat simulasi adalah Arena, Simio, AnyLogic, dan NetLogo .
• Prototipe: Prototipe adalah metode yang menggunakan model fisik atau virtual untuk menunjukkan konsep, desain,
atau fungsi sistem. Prototipe membantu insinyur untuk mendemonstrasikan, mengkomunikasikan, dan mendapatkan
umpan balik tentang sistem secara lebih nyata dan interaktif. Contoh alat prototipe adalah 3D printer, Arduino,
Raspberry Pi, dan VR/AR .
• Dokumentasi: Dokumentasi adalah metode yang menggunakan teks, gambar, atau media lain untuk merekam
informasi tentang sistem. Dokumentasi membantu insinyur untuk menyimpan, menyebarkan, dan memelihara
pengetahuan tentang sistem secara lebih sistematis dan standar. Contoh alat dokumentasi adalah Microsoft Word,
Microsoft Excel, Microsoft PowerPoint, dan LaTeX .

Berkarakter, Kompeten, Unggul untuk Berdaya Saing www.teknik.unik-kediri.ac.id


Peran Sistem Rekayasa www.teknik.unik-kediri.ac.id

Peran sistem rekayasa adalah untuk merancang, mengembangkan,


mengimplementasikan, dan mengelola sistem yang kompleks, dinamis, dan beradaptasi,
yang dapat mencapai tujuan dan memenuhi kebutuhan pengguna, serta
mempertimbangkan faktor-faktor teknis, ekonomis, sosial, dan lingkungan.
Berikut beberapa peran sistem rekayasa dalam mengatasi tantangan masa kini:
• Inovasi Teknologi: Sistem rekayasa memungkinkan pengembangan teknologi baru dan inovatif. Dengan merancang
dan mengimplementasikan sistem yang cerdas, kita dapat mengatasi masalah kompleks dan menciptakan solusi yang
lebih efisien dan efektif.
• Peningkatan Efisiensi: Sistem rekayasa membantu meningkatkan efisiensi dalam berbagai aspek kehidupan, seperti
transportasi, energi, dan produksi. Dengan mengotomatiskan proses dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya,
kita dapat mengurangi pemborosan dan meningkatkan produktivitas.
• Keberlanjutan Lingkungan: Sistem rekayasa berperan dalam merancang infrastruktur yang ramah lingkungan dan
berkelanjutan. Dengan mempertimbangkan dampak lingkungan dalam perancangan, kita dapat mengurangi polusi,
menghemat energi, dan melindungi alam.
• Kesejahteraan Masyarakat: Sistem rekayasa dapat membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Contohnya,
dalam bidang kesehatan, sistem rekayasa memungkinkan pengembangan perangkat medis yang lebih canggih dan
efektif.

Berkarakter, Kompeten, Unggul untuk Berdaya Saing www.teknik.unik-kediri.ac.id


www.teknik.unik-kediri.ac.id
THANK YOU
FOR YOUR ATTENTION

www.teknik.unik-kediri.ac.id

Anda mungkin juga menyukai