PENDAHULUAN
MATERI 7 LW DAN BUKU 1-3 EJ
7 Last Words Buku 1-3 EJ
MEMBANGKITKAN
SEMANGAT PESERTA
URUTAN LANGKAH
1. Doa pembuka oleh peserta (doa spontan dan doa Bapa Kami)
2. Jurnal dan pesan sabda Tuhan
3. Bacakan tujuan sesi
4. Persiapan masuk sesi, Fasilitator mengajak semua peserta memvisualisasikan diri
mereka hadir saat proses penyaliban Yesus ketika menonton tayangan video atau
melihat gambar penyaliban juga saat bacaan Injil dibacakan.
5. Pembahasan materi sesi 1
6. Fasilitator mengajak peserta untuk memeriksa hati, mengingat orang-orang yg
pernah melukai dan memohonkan rahmat pengampunan untuk mereka. (sebagai
tugas satu minggu ke depan)
7. Doa penutup oleh fasilitator : doa spontan, doa untuk menghidupkan perkataan
Yesus dari atas kayu salib, doa sesuai perkataan Yesus dari atas kayu salib dan
diakhiri doa Bapa Kami secara bersama-sama
“BAPA, AMPUNILAH MEREKA; SEBAB
MEREKA TIDAK tahu APA YANG
MEREKA PERBUAT”
Contoh pertanyaan:
1. Untuk siapakah Yesus memohonkan pengampunan?
2. “Dan untuk kita, Ia juga memohonkan ampun bagi kita, karena
kita juga hadir di sana”
a. Setujukah kita juga hadir di sana, dalam peristiwa
penyaliban Yesus?
b. Apa kesalahan kita?
c. Pernahkah kita di posisi seperti ahli Taurat, orang Farisi,
Pilatus, para prajurit dan orang-orang banyak?
PARAGRAF 2
Sumber perasaan bersalah dan akibatnya bagi hidup kita
Contoh pertanyaan:
1. Dosa membawa perasaan bersalah
a. Apa itu dosa?
b. Bagaimana perasaan setelah melakukan dosa?
c. Ceritakan pengalaman Anda sehubungan dengan perasaan bersalah itu.
2. Perasaan bersalah adalah karunia yang terus-menerus diberikan kepada
kita
a. Setujukah bila perasaan bersalah disebut karunia yang terus menerus
diberikan kepada kita?
b. Mengapa orang bisa merasa bersalah terus menerus?
c. Apa dampak dari perasaan bersalah terus menerus?
d. Apa yang dimaksud perasaan bersalah yang tidak kita sadari, ketahui,
akui dan mintakan ampun?
PARAGRAF 3
Perasaan bersalah dan hati nurani
Contoh pertanyaan:
1. Perasaan bersalah sangat erat kaitannya dengan kondisi kerohanian hati
nurani kita
a. Menurut Anda, apa yang dimaksud dengan hati nurani?
2. Para penulis Perjanjian Baru mencantumkan tujuh macam kondisi
kerohanian yang dapat dimiliki hati nurani seseorang
a. Kondisi kerohanian hati nurani yang mana yang sering hadir?
b. Kondisi kerohanian hati nurani mana yang ingin Anda miliki?
c. Apakah mungkin bagi kita memiliki lebih dari satu kondisi kerohanian
hati nurani? Jelaskan!
d. Menurut Anda bagaimana cara mendapatkan kondisi kerohanian hati
nurani yang baik?
e. Sebutkan beberapa cara memelihara hati nurani yang baik?
PARAGRAF 4
Pentingnya mempunyai perasaan menyesal
Contoh pertanyaan:
1. Bila tidak ada perasaan menyesal maka tidak akan ada
pengampunan :
a. Apa yang menyebabkan timbulnya perasaan menyesal?
b. Pentingkah mempunyai perasaan menyesal? Mengapa?
c. Sebagai orang Katolik, apa yang dapat kita lakukan terhadap
hati nurani yang penuh rasa bersalah?
• Yakinkah Anda bahwa dengan Sakramen Tobat segala dosa
Anda sudah diampuni?
• Mengapa kita harus mengaku dosa melalui pastor, tidak
langsung mengaku kepada Yesus?
PARAGRAF 5
Semua berdosa dan butuh rahmat pengampunan dari Allah
Contoh pertanyaan:
1. Kristus telah rela untuk menderita, dan wafat demi memastikan
pengampunan bagi umat-Nya, yang berarti membebaskan umat-
Nya dari keberdosaan serta hukuman atas dosa
a. Apa perbedaan antara mengampuni dan memaafkan?
b. Yakinkah kita bahwa pengampunan itu suatu karunia dari
Yesus?
c. Dalam prakteknya, apa yang dapat kita lakukan untuk
memelihara suatu kesadaran akan pengampunan dosa total
dari Yesus?
2. Tunjukkan tanda Lunas dan tanyakan apa yang ada di pikiran dan
perasaan peserta!
Studi Kitab Suci
Lukas 15 : 11 - 32
STUDI KITAB SUCI
1. Perumpamaan tentang anak yang hilang (Luk
15:11-32) - mengajarkan tentang dosa, rasa
bersalah dan pengampunan
Pertanyaan Pendalaman :
• Apa yang terjadi? Sudah baca Injilnya?
• Siapakah anak yang hilang itu? (ditanyakan awal)
• Sebutkan tokoh-tokoh pada bacaan itu?
• Siapakah Anda dalam peran-peran yang ada di Luk 15:11-32?
Bapa, si bungsu atau si sulung? Mengapa?
1. Lukas 15:11-32 - Apa yang diajarkan tentang dosa,
rasa bersalah dan pengampunan?
a. Apa dosa si bungsu?
• Bagaimana reaksi kita ketika mendengar seorang pengikut
Kristus melakukan dosa besar karena kedagingan?
b. Bukti bahwa ia menyadari dan mengakui dosa dan
kesalahannya?
c. Apa sajakah dosa-dosa si anak sulung?
• Apakah sifat-sifat si sulung juga ada pada kita? Atau sifat-sifat
tersebut wajar-wajar saja?
d. Apakah buktinya bahwa si sulung tidak menyadari dan
mengakui dosa serta kesalahannya?