Anda di halaman 1dari 29

Penting !!!

1. Tidak menggabungkan 2 sesi dalam 1 pertemuan.


2. Tidak membagi 1 sesi menjadi 2 pertemuan.
3. Disarankan untuk mengadakan kesepakatan kembali dengan para
peserta mengenai waktu dan hari pertemuan karena sesi 7LW bisa
berlangsung lebih lama dari sesi-sesi buku 1-3 EJ (kurang lebih 3
jam).
4. Mengijinkan peserta untuk pulang lebih awal, jika memang tidak
bisa mengikuti pertemuan sampai selesai.
5. Sesi 7LW bukan pengajaran, namun fasilitator menggiring para
peserta sampai mendapatkan jawaban yang diharapkan.
6. Menonton video penyaliban Yesus di kelompok masing-masing,
jangan digabung dengan kelompok lain.
SEVEN LAST WORDS

PENDAHULUAN
MATERI 7 LW DAN BUKU 1-3 EJ
7 Last Words Buku 1-3 EJ

Sepenggal kalimat Pembahasan per topik

Akal budi dan perasaan hati Lebih memakai akal budi


Persiapan Fasilitator
01 BERDOA BUAT PRIBADI Siapkan hati, mohon bimbingan Roh
Kudus

Mohon hati yang lembut dan


02 BERDOA BUAT PESERTA
terbuka

Buat kesepakatan waktu dengan


03 KESEPAKATAN WAKTU peserta, karena sesi 7LW lebih
panjang dari sesi-sesi buku 1-3 EJ
PERSIAPAN DI KELOMPOK
MATIKAN HP

BACAKAN TUJUAN SESI DI


AWAL

Agar peserta dibantu untuk


SIAPKAN ALAT BANTU merasakan kehadiran Tuhan
pada saat sesi

MEMBANGKITKAN
SEMANGAT PESERTA
URUTAN LANGKAH
1. Doa pembuka oleh peserta (doa spontan dan doa Bapa Kami)
2. Jurnal dan pesan sabda Tuhan
3. Bacakan tujuan sesi
4. Persiapan masuk sesi, Fasilitator mengajak semua peserta memvisualisasikan diri
mereka hadir saat proses penyaliban Yesus ketika menonton tayangan video atau
melihat gambar penyaliban juga saat bacaan Injil dibacakan.
5. Pembahasan materi sesi 1
6. Fasilitator mengajak peserta untuk memeriksa hati, mengingat orang-orang yg
pernah melukai dan memohonkan rahmat pengampunan untuk mereka. (sebagai
tugas satu minggu ke depan)
7. Doa penutup oleh fasilitator : doa spontan, doa untuk menghidupkan perkataan
Yesus dari atas kayu salib, doa sesuai perkataan Yesus dari atas kayu salib dan
diakhiri doa Bapa Kami secara bersama-sama
“BAPA, AMPUNILAH MEREKA; SEBAB
MEREKA TIDAK tahu APA YANG
MEREKA PERBUAT”

SEVEN LAST WORDS SESI 1


Bantuan Visual
⚫ Bila memungkinkan sediakan laptop dan proyektor untuk
menayangkan cuplikan video penyaliban Yesus atau sediakan
gambar tentang penyaliban Yesus,
⚫ Siapkan lilin dan salib, letakkan di tengah meja
⚫ Siapkan gambar nota yang dicap “LUNAS”
◦ Gambar nota atau tulisan “LUNAS” berfungsi untuk
menggambarkan bahwa kita telah dibebaskan dari hutang
dosa-dosa kita.
⚫ Siapkan lagu dengan tema “mengampuni” pada sesi
Mendoakan perkataan Yesus dari atas salib (contoh lagu
Mengampuni - Maria Shandy)
BANTUAN VISUAL
TUJUAN SESI 1
Agar kita dapat menghargai dan menerima

1 pengampunan yang ditawarkan Yesus secara


cuma-cuma

Agar kita dapat memberikan pengampunan


2 kepada keluarga, teman-teman dan kenalan
yang telah menyakiti hati kita
Bacaan Injil Lukas 23 : 32 -38
⚫ Tayangkan cuplikan video “Via Dolorosa” dan perhatikan kalimat
yang diucapkan Yesus : “Bapa ampunilah mereka; sebab mereka
tidak tahu apa yang mereka perbuat” atau bila tidak tersedia
laptop, perlihatkan gambar-gambar penyaliban Yesus.
⚫ Fasilitator mengajak peserta untuk memvisualisasikan bahwa
mereka turut hadir pada peristiwa tersebut.
⚫ Minta salah satu Fasilitator untuk membacakan dengan suara
nyaring dan penuh penghayatan
⚫ Fasilitator mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan
dengan bacaan Injil tersebut dengan tujuan membawa,
menggiring, mengantarkan peserta turut hadir dan merasakan,
mengalami, memahami peristiwa dan makna perkataan Yesus
tersebut.
Bacaan Injil Lukas 23 : 32-38
Contoh pertanyaan:
1. Bayangkan kita juga turut hadir dalam proses penyaliban Yesus:
a. Apa perasaan kita?
b. Dimanakah kita berdiri?
c. Apa yang kita lakukan?
2. Mendengar Yesus berkata: “Bapa, ampunilah mereka sebab
mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat” :
a. Kira-kira, ditujukan kepada siapa perkataan-Nya tersebut?
b. Mengapa Yesus mengatakan:
• Bapa… Mengapa minta Bapa?
• Ampunilah… Bukankah Yesus dapat mengampuni mereka secara
langsung?
• Mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat...Bagaimana mungkin
mereka tidak tahu apa yang diperbuat?
Bacaan Injil Lukas 23 : 32-38
Menjelaskan bisa dengan ilustrasi cerita Bapa yang mengirim
anaknya ke suatu tempat milik-Nya untuk menyampaikan kabar
baik, tetapi pulang dengan kondisi yang mengenaskan.
⮚ Bagaimana reaksi Bapa (orang tua) ketika melihat anaknya
tersebut? (Tertawa? Mensyukuri? Atau …?)
⮚ Apa yang akan dilakukan oleh Bapa?
⮚ Apa reaksi Bapa ketika si anak menjawab: “Sudahlah, mereka
tidak tahu apa yang mereka perbuat”?
⮚ Bagaimana dengan kita, sadarkah bahwa kita adalah utusan
Tuhan?
3. Bila kita ada di posisi Yesus yang dihina, disiksa, difitnah :
a. Bagaimana sikap kita (reaksi hati kita)?
PARAGRAF 1
Kita turut hadir dan menyalibkan Yesus

Contoh pertanyaan:
1. Untuk siapakah Yesus memohonkan pengampunan?
2. “Dan untuk kita, Ia juga memohonkan ampun bagi kita, karena
kita juga hadir di sana”
a. Setujukah kita juga hadir di sana, dalam peristiwa
penyaliban Yesus?
b. Apa kesalahan kita?
c. Pernahkah kita di posisi seperti ahli Taurat, orang Farisi,
Pilatus, para prajurit dan orang-orang banyak?
PARAGRAF 2
Sumber perasaan bersalah dan akibatnya bagi hidup kita
Contoh pertanyaan:
1. Dosa membawa perasaan bersalah
a. Apa itu dosa?
b. Bagaimana perasaan setelah melakukan dosa?
c. Ceritakan pengalaman Anda sehubungan dengan perasaan bersalah itu.
2. Perasaan bersalah adalah karunia yang terus-menerus diberikan kepada
kita
a. Setujukah bila perasaan bersalah disebut karunia yang terus menerus
diberikan kepada kita?
b. Mengapa orang bisa merasa bersalah terus menerus?
c. Apa dampak dari perasaan bersalah terus menerus?
d. Apa yang dimaksud perasaan bersalah yang tidak kita sadari, ketahui,
akui dan mintakan ampun?
PARAGRAF 3
Perasaan bersalah dan hati nurani
Contoh pertanyaan:
1. Perasaan bersalah sangat erat kaitannya dengan kondisi kerohanian hati
nurani kita
a. Menurut Anda, apa yang dimaksud dengan hati nurani?
2. Para penulis Perjanjian Baru mencantumkan tujuh macam kondisi
kerohanian yang dapat dimiliki hati nurani seseorang
a. Kondisi kerohanian hati nurani yang mana yang sering hadir?
b. Kondisi kerohanian hati nurani mana yang ingin Anda miliki?
c. Apakah mungkin bagi kita memiliki lebih dari satu kondisi kerohanian
hati nurani? Jelaskan!
d. Menurut Anda bagaimana cara mendapatkan kondisi kerohanian hati
nurani yang baik?
e. Sebutkan beberapa cara memelihara hati nurani yang baik?
PARAGRAF 4
Pentingnya mempunyai perasaan menyesal

Contoh pertanyaan:
1. Bila tidak ada perasaan menyesal maka tidak akan ada
pengampunan :
a. Apa yang menyebabkan timbulnya perasaan menyesal?
b. Pentingkah mempunyai perasaan menyesal? Mengapa?
c. Sebagai orang Katolik, apa yang dapat kita lakukan terhadap
hati nurani yang penuh rasa bersalah?
• Yakinkah Anda bahwa dengan Sakramen Tobat segala dosa
Anda sudah diampuni?
• Mengapa kita harus mengaku dosa melalui pastor, tidak
langsung mengaku kepada Yesus?
PARAGRAF 5
Semua berdosa dan butuh rahmat pengampunan dari Allah
Contoh pertanyaan:
1. Kristus telah rela untuk menderita, dan wafat demi memastikan
pengampunan bagi umat-Nya, yang berarti membebaskan umat-
Nya dari keberdosaan serta hukuman atas dosa
a. Apa perbedaan antara mengampuni dan memaafkan?
b. Yakinkah kita bahwa pengampunan itu suatu karunia dari
Yesus?
c. Dalam prakteknya, apa yang dapat kita lakukan untuk
memelihara suatu kesadaran akan pengampunan dosa total
dari Yesus?
2. Tunjukkan tanda Lunas dan tanyakan apa yang ada di pikiran dan
perasaan peserta!
Studi Kitab Suci
Lukas 15 : 11 - 32
STUDI KITAB SUCI
1. Perumpamaan tentang anak yang hilang (Luk
15:11-32) - mengajarkan tentang dosa, rasa
bersalah dan pengampunan

Pertanyaan Pendalaman :
• Apa yang terjadi? Sudah baca Injilnya?
• Siapakah anak yang hilang itu? (ditanyakan awal)
• Sebutkan tokoh-tokoh pada bacaan itu?
• Siapakah Anda dalam peran-peran yang ada di Luk 15:11-32?
Bapa, si bungsu atau si sulung? Mengapa?
1. Lukas 15:11-32 - Apa yang diajarkan tentang dosa,
rasa bersalah dan pengampunan?
a. Apa dosa si bungsu?
• Bagaimana reaksi kita ketika mendengar seorang pengikut
Kristus melakukan dosa besar karena kedagingan?
b. Bukti bahwa ia menyadari dan mengakui dosa dan
kesalahannya?
c. Apa sajakah dosa-dosa si anak sulung?
• Apakah sifat-sifat si sulung juga ada pada kita? Atau sifat-sifat
tersebut wajar-wajar saja?
d. Apakah buktinya bahwa si sulung tidak menyadari dan
mengakui dosa serta kesalahannya?

Mana yang lebih berat DOSA ROHANI atau DOSA JASMANI?


1. Lukas 15:11-32 - Apa yang diajarkan tentang dosa,
rasa bersalah dan pengampunan?
e. Temukan dan jelaskan apa saja sikap si anak bungsu, anak sulung
dan sang Bapa terhadap perilaku buruk si anak bungsu, dan
apakah yang menyebabkan sikap itu timbul?
• Jadi, sekarang, menurut Anda, siapakah anak yang hilang itu?
• Siapakah Anda dalam peran-peran yang ada di Luk 15:11-32?
Bapa, si bungsu atau si sulung? Mengapa?
• Menurut Anda mengapa kita cenderung membesarkan dosa
kedagingan si bungsu melebihi dosa rohani si sulung?
• Lalu bagaimana dengan kita yang merasa sudah rajin
beribadah, merasa dekat dengan Tuhan, masihkah kita
menyimpan benci/dendam?
1. Lukas 15:11-32 - Apa yang diajarkan tentang dosa,
rasa bersalah dan pengampunan?
f. Apakah makna khusus pengampunan yang dapat kita pelajari dari
perumpamaan ini?
• Minta peserta untuk sharing!
• Pernah menyakiti atau disakiti? Mana yang lebih sering?
• Bila menyakiti orang lain, apa yang harus kita lakukan?
• Pernahkah Anda disakiti?
✔ Apa yang Anda lakukan saat disakiti?
✔ Apa saran orang disekeliling kita bila mengetahui bahwa
kita disakiti?
✔ Dapatkah kita melupakan peristiwa menyakitkan tersebut?
✔ Bagaimana sikap kita sebagai orang Kristen untuk
menyelesaikan ini?
STUDI KITAB SUCI
2. Ibrani 9:11-15 - Bagaimana caranya kita dapat
memperoleh pengampunan yang dianugerahkan kepada
kita berkat pengurbanan Yesus?

• Mintalah peserta untuk membacakan jawabannya!


• Apakah kita dapat menjadi saksi-Nya untuk membawa orang
lain kepada Tuhan lewat pengampunan yang diberikan?
• Apakah kita dapat menjadi seseorang yang membawa orang
lain kepada Tuhan lewat pengampunan yang kita berikan?
Mendalami perkataan Yesus
dari atas Kayu Salib:

• Bagaimana komentar Anda tentang kesaksian ini?


• Bagaimana pemikiran Anda tentang konsep: jika
kita tidak mengampuni, kita menyimpan atau
memelihara perilaku hidup penuh dosa?
Menghidupkan perkataan Yesus
dari atas Kayu Salib

• Apakah Anda melihatnya mudah ataukah sulit untuk


dilakukan?
• Apakah kesaksian ini dapat membantu Anda dalam
mengampuni?
• Praktekkan secara pribadi di rumah, dalam waktu doa
secara khusus!
Mendoakan Perkataan Yesus
dari atas Kayu Salib

• Tanyakan ke peserta apakah ada yang mau didoakan?


• Fasilitator yang memimpin doa penutup :
o Doa spontan
o Doa untuk menghidupkan perkataan Yesus dari atas kayu
salib
o Doa sesuai perkataan Yesus dari atas kayu salib bersama -
sama
o Akhiri dengan doa Bapa Kami dengan penuh
penghayatan dan tidak terburu-buru
PENUTUP
• Tunjukkan materi Sabda Yesus di pertemuan berikutnya
• Ingatkan peserta untuk mencoba dan berdoa setiap
hari.
• Beri pujian atas sharing mereka yang antusias.
SELAMAT MELAYANI
Tuhan Memberkati !

Anda mungkin juga menyukai