Anda di halaman 1dari 40

PEMIKIRAN SISTEM

[SYSTEM
THINKING]

Prof. Dr. Sapto J. Poerwowidagdo


Yanda Bara, S.AB, M.AB
MATERI
1. Introduksi
8. Analisis Data2
2. Pendekatan ilmiah
3. Pendekatan sistem 9. Analisis Sistem1

4. Pendekatan kuantitatif dan 10. Analisis Sistem2


kualitatif 11. Analisis Biaya Manfaat
5. Pendekatan sistem dalam
12. Analisis Biaya Manfaat
pemecahan masalah 1
6. Pendekatan sistem dalam 13. Analisis Efektifisiensi
pemecahan masalah 2 14. Analisis Sensitifitas
7. Analisis Data1
SESI 1
INTRODUKSI

Berfikir [Pemikiran] Sistem


Pengertian Sistem
Elemen Sistem
Hirarkhi Sistem
Jenis dan Karakteristik Sistem
Diagram Sistem
Kesimpulan sesi 1

Jumat 23 Februari 2024 3


Berfikir  kata kerja, Pemikiran  kata benda
Berfikir = melakukan pemikiran
Pemikiran terbentuk dari pengertian yang
membentuk pernyataan, yang membentuk
penalaran. Pemikiran:

pengertian  pernyataan  penalaran


Pengertian merupakan tanggapan atau gambaran
yang dibentuk oleh akal budi tentang kenyataan
yang dimengertinya melalui tangkapan
pancaindera. Pengertian disebut pula sebagai
konsep.
Pernyataan atau proposisi, merupakan
rangkaian dari beberapa pengertian yang
lebih lengkap yang dibentuk oleh pikiran.

Penalaran adalah penyimpulan yang dibentuk


oleh beberapa pernyataan atau proposisi.
Dalam penalaran itu, proposisi-proposisi yang
menjadi dasar penyimpulan, disebut
antesedens atau premis, sedangkan
kesimpulannya disebut konklusi. Antara premis
dan konklusi terdapat hubungan tertentu, yang
disebut konsekuensi.
Contoh: Pancaindera mata menangkap
pandangan terhadap sesuatu, memunculkan
pengertian tentang sepeda yang ada sadel, roda
dan ban, pedal, kerangka, kemudi yang terangkai
menjadi satu, utuh sebagai sebuah sepeda.
Pemikiran bahwa sepeda yang terdiri dari
beberapa bagian itu memunculkan pernyataan
bahwa sepeda itu merupakan suatu sistem statis.
Penalaran yang berasal dari pernyataan bahwa
sepeda sebagai sistem statis, bisa berubah
menjadi sistem yang dinamis, apabila ada orang
yang menaiki dan menggerakkannya.
Premis(anteseden)nya adalah sepeda
merupakan sistem statis dan ada orang yang
akan naik sepeda.
Konsekuensinya, adalah apabila sepeda itu
dinaiki dan digerakkan (dikendarai) oleh
seseorang, maka sepeda itu akan berubah
menjadi sistem dinamis.
Konklusi atau kesimpulannya, adalah bahwa
sepeda dinaiki dan digerakkan oleh seseorang,
maka sepeda itu menjadi sistem dinamis.
Berfikir tentang sepeda sebagai wahana
berkendaraan: himpunan dari bagian-bagian
seperti sadel, roda, ban,pedal, kerangka, kemudi
(stang), rantai dsb, terangkai menjadi satu
sepeda utuh, yang masih statis. Akan menjadi
kendaraan yang dinamis apabila ada orang yang
menaiki dan mengendarainya menuju ke suatu
tempat yagn dikehendaki.
Jadi pemikiran bahwa keberadaan sepeda
sebagai wahana untuk menuju ke suatu tujuan
terbentuk dari pengertian tentang sepeda,
pernyataan tentang keberadaannya sebagai suatu
yang statis yang bisa diubah menjadi suatu yang
Berfikir sistem
adalah proses melakukan pemikiran tentang
sistem, dengan sistem, secara ke’sistem’an.

Berangkat dari pengertian yang membentuk


pernyataan, menghasilkan penalaran tentang
[segala] sesuatu yang terkait dengan sistem,
secara kesisteman.
Pemahaman terhadap kesisteman ada
keterkaitan dengan keseluruhan,
kemenyeluruhan atau holistik.
Definisi Sistem
Dari banyak definisi mengenai sistem, dipilih tiga
definisi yang dianggap relevan dengan pemikiran
sistem, yaitu dari Schrode & Voich, Luchsinger &
Dock, dan Murdick & Ross:

Schrode & Voich:


Sistem adalah suatu himpunan dari bagian-bagian
yang saling berinteraksi dan beriterrelasi, tanpa
saling bergantung, bekerja secara serempak untuk
mencapai tujuan bersama secara keseluruhan, dalam
lingkungan yang kompleks. Sistem bisa berujud
konkret (entitas) atau abstrak (konsep atau prosedur)
Jumat 23 Februari 2024
Luchsinger & Dock:
Sistem adalah himpunan dari bagian-bagian yang
saling berinteraksi dan berinterrelasi dirancang
untuk mencapai satu atau beberapa tujuan.
Murdick & Ross:
Sistem adalah sehimpunan unsur yang
melakukan sesuatu kegiatan pemrosesan untuk
mencapai sesuatu atau beberapa tujuan,
dilakukan dengan cara mengolah masukan,
dalam jangka waktu tertentu, guna menghasilkan
keluaran yang diinginkan.
Dari abstraksi ketiga definisi yang dipilih itu bisa
dirangkum definisi/pengertian sebagai berikut:
Sistem adalah suatu entitas atau suatu konsep
yang merupakan himpunan dari bagian-bagian
yang saling berkaitan dipadukan ke dalam suatu
kesatuan yang bulat dan utuh, untuk melakukan
kegiatan transformasi atau proses merubah
masukan menjadi keluaran, dalam batas lingkup
berdasarkan ruang dan waktu tertentu,
berinteraksi dengan lingkungan dan dikendalikan
oleh mekanisme kontrol yang mengarahkannya
kepada pencapaian sasaran dan tujuan bersama.
{Poerwowidagdo, 1998]
Elemen Sistem
Sistem terdiri dari elemen-elemen pokok dan
elemen pendukung
Elemen pokok adalah masukan (‘input)’, proses
(‘process’), dan keluaran (‘output’)

Input  Process  Output


Masukan  Proses  Keluaran

Elemen pendukung meliputi:


pengendali, umpan aju, umpan balik, sasaran,
tujuan, dan batas lingkup (boundary).
Masukan sistem, ialah seuatu dari lingkungan
yang dimasukkan ke dalam sistem untuk diproses
atau diolah menjadi keluaran yang diharapkan.
Masukan sistem terdiri dari masukan mentah,
yaitu bahan baku dan sumberdaya pendukung
lainnya yang diolah menjadi sesuatu yang baru
yang mempunyai nilai tambah. Di samping itu
juga masukan instrumen, yaitu kondisi atau situasi
internal supra-sstem yang mempengaruhi
kelancaran proses pengolahan dalam sistem, dan
masukan lingkungan yaitu keadaan atau situasi
eksternal supra sistem yang mempengaruhi proses
pengolahan dalam sistem.
Keluaran sistem, ialah hasil keluaran dari kegiatan
interaksi dan interrelasi antar bagian (sub-sistem),
merupakan sesuatu yang memiliki nilai, diarahkan
agar dapat memenuhi sasaran sistem, untuk
mencapai tujuan sistem.
Sasaran sistem, ialah bagian dari tujuan sistem
yang diharapkan dapat dicapai dalam batas
lingkup berdasarkan ruang dan waktu, yang
digunakan untuk mengendalikan sistem agar tetap
mengarah kepada tujuannya.
Tujuan sistem merupakan sasaran yang ditetapkan
supra sistem.
Pemroses atau proses sistem, ialah kegiatan
interaksi dan interrelasi antar bagian sistem atau sub-
sistem yang merupakan kegiatan transformasi atau
merubah masukan sistem menjadi keluaran sistem.
 Di dalam pemroses atau proses sistem ini
terkandung tiga hal, yaitu struktur yang menunjuk
kepada kepada struktur atau ciri dari bagian-bagian
sistem atau sub sistem. Di samping struktur, ada
fungsi, yang menyebutkan fungsi dari tiap bagian di
dalam proses sistem, dan prosedur, yang
menjelaskan bagaimana hubungan interaksi dan
interrelasi antar bagian dalam melaksanakan
fungsinya.
Proses dalam sistem ini berada dalam pembatas
lingkup (boundary) yang membatasi kegiatan
proses sistem dalam ruang, waktu dan jenis
kegiatan.
Kendali atau kontrol, ialah suatu mekanisme
kontrol yang mengendalikan proses agar terdapat
keseimbangan antara masukan yang akan diolah
dengan hasil keluaran yang diperoleh agar terarah
kepada sasaran sistem.
Mekanisme kontrol ini mempunya dua unsur
kendali, yaitu:
Umpan balik (feed back), yang merupakan laporan
mengenai sejauh mana hasil keluaran proses
memenuhi sasaran, dan
Umpan aju (feed forward), yang memberikan
gambaran mengenai perencanaan masukan yang
disiapkan untuk proses yang akan dilakukan
diarahkan kepada pemenuhan sasaran sistem dan
pencapaian tujuan sistem (yang merupakan sasaran
yang ditetapkan oleh supra sistem).
Umpan balik (feed-back) mempunya garis arah yang
berasal dari tujuan dan sasaran sistem (garis putus)
dan dari keluaran, menuju ke kendali, dan dari
kendali menuju ke masukan. Sebaliknya, garis arah
umpan aju berasal dari masukan menuju kendali, dan
dari kendali ke keluaran dan ke sasaran& tujuan
(garis putus).
Jumat 23 Februari 2024
Hirarkhi Sistem

Tatanan sistem:
secara vertikal,
ke atas adalah supra sistem, supra-supra
sistem, dan seterusnya ke atas yang
tertinggi/terbesar, dan ke bawah adalah sub-
sistem, sub-sub sistem dan seterusnya ke yang
terendah/terkecil
secara horisontal [ke samping] adalah rekan
sistem
.
.

SUPRA- SUPRA - SUPRA SISTEM


SUPRA - SUPRA SISTEM
SUPRA SISTEM
REKAN SISTEM SISTEM REKAN SISTEM

SUB- SISTEM

SUB-SUB SISTEM

SUB-SUB-SUB SISTEM
.
.
.
.
Contoh:
Asia Tenggara
Indonesia
Jawa Timur
Sidoarjo SURABAYA Gresik

Kecamatan Sukolilo

Kelurahan Klampis

RW o2 Klampis

.
.
Karakteristik/Ciri Sistem
Beberapa karakteristik/ciri sistem:
a. Mempunyai tujuan
Ciri inti sistem adalah ia berorientasi pada tujuan
dan perilakunya atau segala kegiatannya bertujuan.
Secara umum tujuan sistem itu adalah menciptakan
atau mencapai sesuatu yang berharga sesuatu yang
bernilai, entah apa wujudnya, dan apa ukuran
bernilai atau berharganya itu. Penciptaan atau
pencapaian sesuatu yang bernilai itu dilakukan
dengan memadukan dan mendayagunakan berbagai
macam bahan dengan sesuatu cara tertentu.
b. Ada batas
Batas menunjukkan bahwa sistem itu konkret atau
nyata, bukannya satu hal yang abstrak. Batas ini
berguna untuk memisahkan sistem dari
lingkungannya, sehingga mempermudah kita
membedakan antara sistem dengan lingkungan.
c. Keterbukaan
Sistem menerima berbagai masukan dari luar sistem.
Lingkungan sendiri berperan sebagai sumber bahan
yang akan dipergunakan oleh sistem. Lingkungan
sekaligus juga berperan sebagai pengguna dari produk
– produk sistem tersebut. Lingkungan juga meruapkan
sumber batasan – batasan yang memengaruhi sistem.
d. Ada hirakhi
 Suatu sistem terdiri dari beberapa subsistem atau
bagian yang lebih kecil, dan biasa juga disebut unsur
atau komponen. Komponen atau subsistem suatu
sistem bisa terdiri lagi dari berbagai subsistem yang
lebih kecil dan begitu seterusnya.
 Sebaliknya, sistem merupakan bagian dari supra
sistem yang membawahi dan mengendalikan
sistem, dan rekan sistem yang setara dengan sistem
itu sendiri.
 Interaksi diantara sistem-sistem dengan supra
sistem di atasnya dan subsistem di bawahnya,
menggambarkan kedinamisan sistem dengan
lingkungannya.
e. Merupakan suatu kebulatan yang utuh
(wholism)
Salah satu konsep kunci untuk melihat sistem
adalah konsep kebulatan keseluruhan yang
mengandung makna, atau sifat “wholism”.
Maksud yang terkandung dari konsep ini adalah
bahwa sistem sebagai satu kesatuan keseluruhan
yang bulat bukanlah sekedar kumpulan dari bagian
– bagiannya. “Keseluruhan lebih dari sekedar
kumpulan bagian – bagian”. Kumpulan bagian-
bagian belum berfungsi sebagai sistem bila belum
dirangkai menjadi satu keseluruhan yang utuh.
Gagasan (idea) atau konsep bahwa keseluruhan itu
lebih dari sekedar himpunan bagian – bagian ini
melandasi konsep sinergi (synergy), atau tindakan
yang terpadu atau yang kompak.sistem berkaitan
dengan kemampuan bagian – bagian atau komponen
sistem untuk mencapai tujuan bersama secara
bersama–sama yang memunculkan kebulatan yang
utuh.
Kebulatan keseluruhan (wholism) juga menekankan
keterpaduan sasaran dan tujuan – tujuan yang
memungkinkan berbagai bagian atau anggota sistem
mengoptimalkan hasil karya sistem. Jelasnya
menciptakan kemungkinan terbesar menghasilkan
keluaran yang sejalan (konsisten) dengan tujuan atau
sasaran sistem.
f. Saling berhubungan dan saling berkaitan
secara internal maupun eksternal
Konsep saling hubungan mencerminkan adanya
interaksi internal dan saling ketergantungan di
antara berbagai bagian atau komponen sistem dan
antara sistem dengan lingkungannya.
Di dalam organisasi sebagai suatu sistem akan
terlihat benar adanya saling hubungan itu, dan
dapat dibedakan (biasanya) ke dalam hubungan
yang bersifat menegak (vertikal) dan hubungan
mendatar (horizontal)  hirarkhi sistem.
Jenis-jenis sistem

Shrode & Voich membagi sistem itu menjadi


berbagai macam jenis, yaitu :
1. Dari sudut wujudnya
a. Sistem fisik, misalnya sistem tata surya dan
Bumi
b. Sistem Biologik, atau sistem yang hidup,
misalnya saja manusia, hewan, tumbuhan.
c. Sistem Sosial, yaitu kelompok manusia
semisal keluarga, klub, organisasi.
2. Dari sudut asal – usul :
a. Sistem alamiah, baik fisik maupun biologik,
misalnya saja sistem cuaca.
b. Sistem buatan, misalnya saja sistem laporan
cuaca.
3. Dari sudut daya kekuatan yang ada di dalamnya
atau bergeraknya (menurut “tafsiran” penulis
kedua pengarang buku tersebut tidak
menyebutkannya ditinjau dari sudut apa) :
a. Sistem mekanistik (dan deterministik), misalnya
saja mobil atau jam.
b. Sistem organistik (dan probabilistik), yaitu sistem
biologik dan sosial.
4. Dari sudut hubungan dengan lingkungannya:
a. Sistem terbuka, yaitu sistem yang yang
berhubungan dengan lingkungannya.
b. Sistem tertutup, yaitu sistem yang tidak
berhubungan dengan lingkungannya.
Semua sistem biologik merupakan sistem
terbuka, dan seperti di uraian terdahulu, sulit
sekali mendapatkan contoh sistem yang benar
– benar tertutup.

5. Dilihat dari wujudnya :


a. Sistem konseptual, misalnya saja ilmu, ide –
ide, filsafat
b. Sistem kongkret, misalnya saja mobil, jam,
tumbuh2-an. Sistem kongkret terdiri dari
subsistem yang hidup, tak hidup, terbuka
dan tertutup.
c. Sistem abstrak, misalnya saja sistem
berpikir, mitos, alam arwah, surga, neraka.

6. Dilihat dari sudut dinamikanya :


a. Struktur (yang ada, “being”)
b. Perilaku (yang melakukan tindakan –
tindakan, “acting”)
c. Evolusi, (yang menjadi, “becoming”)
DIAGRAM SISTEM
Faktor internal supra sistem

Supra Sistem

umpan balik umpan balik


KENDALI
umpan aju umpan aju

PROSES:
MASUKAN Struktur KELUARAN SASARAN TUJUAN
Fungsi
Prosedur

Faktor eksternal supra sistem


Contoh DIAGRAM SISTEM Bank BRI
Kantor Pusat

Supra Sistem

Laporan Kepala Laporan


Rencana Cabang Rencana
Kegiatan Kegiatan

Kegiatan Target Tingkat


Sumberdaya Divisi Britama Tabungan
Tahunan
SDM, Modal, Bangunan Tabungan Masy
Peralatan, Metoda,

Aturan Perbankan Pemerintah


KESIMPULAN/RINGKASAN:
Berfikir sistem mengarahkan orang untuk mengerti

sistem, baik elemen-elemen, hirarkhi, jenis dan


karakteristik sistem, dan menggambarkannya ke
dalam diagram sistem, yang diharapkan akan bisa
membantu dalam pengambilan keputusan dan
pemecahan masalah, dengan melihatnya secara
keseluruhan, dan interaksi antar bagian-bagiannya.
LATIHAN
1. Apakah yang anda ketahui tentang makna
berfikir sistem atau thinking? Jelaskan
dengan ringkas , menurut ‘bahasa’ anda.

2. Menurut anda, apakah yang disebut sistem


itu?

3. Apa saja elemen-elemen sistem itu, dan


jelaskan masing-masing ‘fungsi’nya dalam
sistem
4. Mengapa perlu ada hirarkhi sistem?
Berikan contoh hirarkhi sistem ‘jantung’ di
dalam tubuh manusia.

5 . Sebutkan jenis-jenis sistem.

6. Apa saja yang menjadi ciri atau karakteristik


sistem?

7. Uraikan diagram sistem dan berikan contoh


dalam sistem perguruan tinggi/universitas.
TUGAS
Kelas dibagi dalam kelompok-kelompok 6 @ 4
mahasiswa.
Masing-masing kelompok membahas tentang
suatu sistem/organisasi :
1. Rumah Sakit
2. Bandar Udara
3. Perusahaan Angkutan
4. Pabrik
5. Rukun Warga
6. Kepolisian Resort Kota
 Masing-masing kelompok membahas obyeknya
sebagai suatu sistem.
Diamati dan dikaji dari:
Elemen sistemnya
Jenis sistemnya
Hirarkhi sistemnya
Karakter sistemnya
Diagram sistemnya

 Kesimpulan dari pengamatan dan


pengkajian, pemikiran sistem apa yang
diperoleh.
REFERENSI
Poerwowidagdo, Sapto, Ekonomi Pendidikan I – Analisis
Paedometrika, Hang Tuah University Press, 2002.

Amirin, Tatang.. Pokok – Pokok Teori Sistem. Jakarta :


Rajawali Pers, 2011.
SESI 2 mendatang adalah pendekatan
ilmiah.

spoerwowidagdo@hangtuah.ac.id

Anda mungkin juga menyukai